Tunas Hijau Ajak Peserta Kemah Hijau Jawa Timur Ubah Pola Makan Ke Makanan Sehat dan Ramah Lingkungan
GRESIK – Kemah hijau provinsi Jawa Timur serukan pesan lingkungan untuk ubah perilaku dan pola konsumsi, Jum’at (05/07). Pesan lingkungan tersebut sama dengan tema lingkungan dunia saat ini yaitu think, eat and save yang ditentukan UNEP. menurut Indra Wiragana, Kepala BLH provinsi Jawa Timur, tema tersebut mendorong masyarakat untuk berapresiasi dengan mengubah perilaku dan pola konsumsinya untuk menyelamatkan lingkungan hidup.
Pesan lingkungan tersebut tidak hanya menjadi tema kegiatan kemah hijau yang berlangsung di lapangan mini Segunting, komplek Semen Gresik Indonesia, tapi meresap pada aktivitas perkemahan. Seperti memasak menu sehat ramah lingkungan, pengaruh makanan dan minuman berkemasan terhadap lingkungan hidup dan lomba-lomba lingkungan.
Aktivitas kemah hijau yang diadakan sebagai peringatan hari lingkungan hidup sedunia 5 Juni ini membawa pengetahuan baru bagi kader lingkungan atau penyelamat se Jawa Timur. Perkemahan lingkungan yang paling akbar di Jawa Timur ini Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jawa Timur juga ikut menyeruhkan pesan yang sama.
“Mari semuanya masyarakat Jawa Timur untuk tidak ketergantungan dengan nasi, masih ada yang sumber daya pangan yang lainnya dan tidak membuah sampah plastik bekas makanan dan minuman di sungai agar kita punya sumber mata air yang layak,” ujar Soekarwo, Gubernur Jawa Timur.
Banyak juga tanggapan peserta kemah hijau mengenai tema lingkungan tahun ini. “Tema kali ini mengajak kita untuk menghemat atau menilimalisir mengkonsumsi makanan dan minuman yang berkimia, karena apa yang kita konsumsi akan menimbulkan efek kepada lingkungan,” terang Hanif Ahmad, pembina lingkungan hidup SDN Kandangan II Surabaya.
Pendapat tersebut juga mendapat dukungan dari peserta lainnya. “Kerusakan lingkungan bukan hanya karena limbah industri tapi sebenarnya dari gaya hidup dan pola konsumsi setiap orang, jadi setiap orang setidak mempertimbangan apa yang dikonsumsi saat ini dan selamanya,” imbuh Lili Andajani, pembina lingkungan SMPK St Stanislaus I Surabaya. (1man)