IPAL PJB di RW II Simokerto, Pelibatan Seluruh Warga di RW II Komplek Kenjeran
SURABAYA – Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) domestik bantuan PT. Pembangkitan Jawa-Bali dioperasikan di RT 1 dan RT 2 RW II, kelurahan Simokerto, kampung 100 Besar program Surabaya Bersinar Green & Clean (SGBC) 2013, yang Tunas Hijau menjadi salah satu jurinya. Kekompakan warga nampak pada upaya mewujudkan kampung yang bersih dan sehat, saat penjurian berlangsung, Rabu (4/9).

Dengan pernak-pernik pakaian yang terbuat dari daur ulang, warga nampak mendampingi tim juri SGBC berkeliling kampung. Dari IPAL yang ada, warga mengaku memanfaatkannya untuk menjaga lingkungan hidup di kampungnya. IPAL ini mengolah air yang berasal dari selokan warga dan diolah menjadi lebih jernih dan bersih. Hasil pengolahan air dipakai untuk menyiran tanaman yang ada di seluruh RT 1.
“Dari air selokan yang telah diolah dengan alat ini digunakan untuk menyiram tanaman. Alat ini kami kembangkan lagi agar dapat didistribusikan ke seluruh kampung, jadi jangkauannya lebih luas lagi,” ujar Indah, salah satu warga. Dengan mengelola air bekas ini dapat menghemat air bersih untuk menyiram tanaman yang ada di kampung.
Kekompakan lain juga terlihat saat tim juri memeriksa keranjang pengomposan dan tong komposter aerob. Kedua alat ini digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. “Keranjang komposter ada 5 keranjang yang didistribusikan ke setiap dasa wisma. Kami juga baru saja menambah tong kompos aerob. Tong ini kami beli dengan dana swadaya masyarakat kami. Ada tiga titik tong aerob yang kami sediakan untuk warga,” terang Yuliana, kader lingkungan kampung ini.
Warga mengaku memberikan perhatian khusus kepada pengolahan sampah organik karena masih kesulitan untuk mengelola sampah ini. Sedangkan untuk sampah non organik, seluruh warga mendistribusikan sampah jenis ini ke bank sampah. Bank sampah ini sudah berdiri cukup lama. Dengan adanya bank sampah, sudah 95% sampah warga berkurang terutama sampah plastik.
Tidak hanya di kelurahan Simokerto yang warganya terlihat kompak dalam menjaga lingkungan. Warga RT 1 dan RT 2, RW II, kelurahan Komplek Kenjeran, juga kompak dalam menjaga lingkungan. Warga komplek perumahan TNI Angkatan Laut ini kompak membagi tugas dalam menjaga lingkungan. Lansia bertugas menangani urban farming yang ada di kebun.
“Walaupun perumahan, tapi warga sini sangat kompak. Berbeda dengan perumahan umumnya. Warga guyub. Kompak kalau di lingkungan perkampungan itu sudah biasa, tapi warga kami ini istimewa. Warga yang selalu kompak walaupun di perumahan ya warga kami ini,” terang Camat Bulak Prayitno. Kekompakan warga terlihat hasilnya dari lingkungannya yang terlihat hijau, asri, dan bersih.
Tak hanya itu, banyak lagi kegiatan yang dilakukan warga. Selain kegiatan lingkungan, banyak kegiatan lagi yang dilakukan warga secara bersama-bersama. “Hari Minggu pagi kami gunakan untuk hari keluarga. Sejak pagi pagar kami tutup, ada beberapa permainan tradisional yang kami gambar di sepanjang jalan ini. Selain bermain, kami juga mengajak anak-anak untuk menjaga lingkungan. Sekedar memberi makan ikan lele atau menyiram tanaman di kebun,” ujar Djono, pensiunan TNI AL warga kampung itu. (sar)