Ular Tangga Lingkungan Dan Permainan Tradisional Tarik Perhatian Pengunjung Car Free Night

Momen pergantian tahun 2013 menuju tahun baru 2014 dirayakan Tunas Hijau dengan menggelar ular tangga lingkungan dan permainan tradisional dalam kegiatan Car Free Night, Selasa (31/12) malam. Kegiatan yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Surabaya dan Radio Suara Surabaya ini mengundang beragam komunitas diantaranya Tunas Hijau untuk memeriahkan stand pameran yang telah disediakan.

Banyak keluarga yang menghabiskan waktu pergantian tahun 2013 menuju 2014 yang bermain ular tangga lingkungan milik Tunas Hijau di Car Free Night
Banyak keluarga yang menghabiskan waktu pergantian tahun 2013 menuju 2014 yang bermain ular tangga lingkungan milik Tunas Hijau di Car Free Night

Berbekal permainan ular tangga lingkungan beragam ukuran, mulai ukuran 3 x 3 meter sampai 6 x 6 meter mampu menarik perhatian pengunjung Car Free Night yang sebagian besar adalah keluarga. Tak ayal, permaianan ular tangga lingkungan ini ramai dimainkan oleh anak-anak secara bergantian dengan stiker lingkungan sebagai reward nya.

Tidak hanya permaian ular tangga lingkungan saja, beragam permainan tradisional pun banyak menarik mata pengunjung untuk singgah bermain dengan permainan masa kecil ini. Ragam permainan tradisional tersebut adalah dakon, bakiak, egrang, bekel, lompat tali, yoyo, permaianan puzzle dari kayu sampai permaianan yang menghasilkan bunyi seperti seruling.

Permainan tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang sedang menikmati liburan dan pergantian tahun bersama keluarga di stand Tunas Hijau dalam Car Free Night
Permainan tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak yang sedang menikmati liburan dan pergantian tahun bersama keluarga di stand Tunas Hijau dalam Car Free Night

Menurut penuturan Ali Felyndra, aktivis Tunas Hijau momen pergantian tahun ini digunakan Tunas Hijau untuk kembali mengajak masyarakat Surabaya lebih peduli lingkungan. “Melalui ular tangga lingkungan, masyarakat Surabaya akan mendapat banyak informasi lingkungan yang bisa diterapkan dimana saja, selain itu permaiaan tradisional bertujuan untuk melestarikan kembali kearifan lokal budaya Indonesia, yaitu permainan masa kecil,” terang Ali Felyndra.

Dalam gelaran kegiatan yang merupakan pertama kali diadakan di Surabaya ini, berbagai tanggapan disampaikan oleh pengunjung saat singgah untuk bermain di stand pameran Tunas Hijau. Salah satunya adalah Andajani, guru pembina lingkungan SMPN 40 yang datang bersama keluarga ini merasa terhibur dengan adanya permainan ular tangga lingkungan milik Tunas Hijau.

Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun tertarik untuk bermain ular tangga lingkungan sambil membaca pesan lingkungan yang ada di Car Free Night
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun tertarik untuk bermain ular tangga lingkungan sambil membaca pesan lingkungan yang ada di Car Free Night

“Saat kami jalan-jalan, tampaknya sebagian besar stand hanya memamerkan barang bawaan atau display pameran saja, berbeda dengan Tunas Hijau yang display nya bisa dibuat untuk bermain,” ujar Andajani setelah bermain dakon, salah satu permainan tradisional.  Andajani menambahkan bahwa permainan tradisional ini tidak hanya bertujuan melestarikan kearifan lokal saja, lebih dari itu permaianan tradisional ini ramah lingkungan tidak menggunakan energi listrik.

Sementara itu, tanggapan berbeda disampaikan oleh Deddy Wahyudi, mahasiswa asal kota Gresik begitu tertarik memainkan permainan tradisional bersama teman-temannya. Menurutnya, permaianan ular tangga ini tidak hanya menghibur, melainkan juga ular tangga lingkungan ini juga bersifat edukasi.

Seorang ayah yang memperkenalkan permainan tradisional dalam Car Free Night
Seorang ayah yang memperkenalkan permainan tradisional dalam Car Free Night

“Jadi kalau mau belajar lingkungan tetapi tidak ingin membaca buku, silahkan main ular tangga lingkungan ini saja, selain ular tangganya yang besar sehingga bidaknya menggunakan manusa itu sendiri, dalam setiap kotak ular tangga juga terdapat pesan lingkungan,” ujar Deddy.

Dalam Car Free Night, Ali Felyndra, aktivis Tunas Hijau menyampaikan bahwa selain untuk memeriahkan momen pergantian tahun 2013 menuju 2014, Tunas Hijau juga memiiki misi tambahan yaitu mengajak masyarakat Surabaya semakin peduli lingkungan.

“Dengan adanya ular tangga lingkungan, kami berharap semakin banyak pengunjung yang bermain ular tangga, maka kami dapat mengajak semakin banyak orang pula yang dapat kami ajak peduli lingkungan,” ujar Ali Felyndra. Tidak hanya itu, permainan tradisionalpun dikenalkan sebagai permainan yang ramah lingkungan tidak menggunakan energi listrik. (ryn)