Roof Garden SMAK St Louis 1 Surabaya

Pemanasan global yang semakin memburuk disikapi SMAK St Louis 1 Surabaya dengan mempertahankan pepohonan pelindung yang ada di sekolah. Bahkan, di dalam sekolah ini ada “Pohon Cinta” yang sangat dikenal oleh warga sekolah. Pohon yang dimaksud adalah pohon beringin yang sangat besar dan rimbun.

Sekolah yang berlokasi di Jalan Polisi Istimewa 7 Surabaya ini juga berhasil merealisasikan kebun atap atau roof garden sebagai upaya mencegah semakin buruknya pemanasan global. Beragam jenis tanaman buah dalam pot dirawat subur di kebun atap yang mulai beroperasi awal tahun 2014 ini. Ada pohon mangga, jambu madu deli, klengkeng, sawo, jeruk purut, belimbing, jambu klutuk dan kedondong.

Tanaman sayuran seperti sawi, kangkung, bayam merah, bayam hijau, terong, kacang hijau, dan lombok terus mengisi beberapa petak tanaman pertanian yang ada di kebun atap ini. Dilengkapi dengan pendopo, kebun atap sekolah dengan siswa sebanyak 1620 orang ini menjadi tempat favorit bagi warga sekolah untuk melakukan beragam aktivitas.

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 400 WP dipasang di roof garden gedung lantai 3 SMAK St Louis 1 Surabaya ini. PLTS ini mampu mereduksi 438 kg gas rumah kaca CO2 dalam setahun. PLTS ini merupakan hadiah sebagai jawara program From Learning to Living yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Uni Eropa, Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Kota Surabaya pada 2013-2014.

Beragam jenis tanaman anggrek juga tumbuh subur di roof garden ini. Begitu bunga anggrek mekar bersamaan, maka tempat ini menjadi tempat mujarab untuk melepas pikiran penat dan suntuk menjadi segar kembali.

Rumah kompos yang pengoperasiannya diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada Surabaya Eco School 2012 ini juga masih terus beroperasi sampai saat ini. Beberapa mesin pencacah sampah daun yang ada di rumah kompos ini memang tidak digunakan setiap hari, namun rutin digunakan untuk mencacah sampah daun yang banyak dihasilkan di sekolah ini.

Mesin pencacah sampah daun biasanya dioperasikan 1 – 2 pekan sekali. Biasanya setiap Sabtu. Tujuannya, agar suaranya yang lumayan keras tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah ini. Biasanya pengoperasian mesin pencacah setelah penampungan sementara sampah daun sudah penuh.

Instalasi pengolahan air limbah toilet sebagai reward jawara Surabaya Eco School 2013 kategori SMA/SMK bantuan PT Pembangkitan Jawa-Bali juga masih berfungsi hingga saat ini. Instalasi penampungan air buangan AC dibuat secara tersentral di sekolah ini. Masih belum semua ruangan, hanya sedikitnya 12 ruangan yang air buangan AC ditampung dalam tandon air berukuran jumbo.

Sebagian air hujan di sekolah yang kini dikepalai oleh Indah Noor Aini ini juga dipanen langsung. Maksudnya, air hujan ditampung dalam tandon air jumbo dari atap. Air hujan yang ditampung itu selanjutnya digunakan untuk penyiraman tanaman dan mencuci kendaraan bermotor sekolah.

Green house sekolah yang diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini pada Surabaya Eco School 2012 juga terawat sampai saat ini. Green house itu kini penuh dengan segala macam tanaman aglaonema yang merah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Letak green house  bersebelahan dengan rumah kompos. (ron)

Keterangan foto: Roof garden SMAK St Louis 1 Surabaya yang dilengkapi pembangkit listrik tenaga surya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *