Alifya Mutiara Annisa, Kader Arco Smandela Surabaya

Dia dikenal pandai membagi waktu. Walaupun sering kegiatan lingkungan hidup di sekolah bersamaan dengan jadwal bimbingan belajarnya, dia selalu menyempatkan untuk kegiatan lingkungan hidup terlebih dahulu. Terlebih setelah dia sering ikut aksi lingkungan hidup bersama banyak sekolah lain. Dialah Alifya Mutiara Annisa, siswa kader lingkungan hidup SMAN 8 Surabaya.

Pada pelaksanaan Ecopreneur 2017 ini, Alifya bersama student company SMAN 8 Surabaya mendapatkan modal awal dengan mengajak warga sekolah dengan mengumpulkan kertas koran bekas dan kardus bekas. “Kami menjual sampah yang terkumpul ke pengepul. Minggunya, kami menjual karya daur ulang siswa ke masyarakat,” kata gadis kelahiran Surabaya, 7 Juni 2001 ini.

Bersama tim Ecopreneur SMAN 8 Surabaya, dia juga siap merealisasikan challenge pekan kedua dan semua pekan. “Kami sedang proses pembuatan media promosi. Tim Arco Smandela sudah punya official account line dan instagram. Nah, rencananya kami promosi lewat official account itu dan akun resmi wolumania supaya banyak warga sekolah yang tahu produk kami,” kata siswa yang tinggal di Jalan Wonosari Kidul I/4 Surabaya ini.

Dia menjelaskan bahwa keaktifannya pada program lingkungan hidup di SMAN 8 Surabaya bukan pada Ecopreneur 2017 ini saja. “Pada Surabaya Eco School 2016, paling sering mengelola bank sampah. Ngumpulin sampah botol bekas dan sisa kertas ulangan di sekolah. Terus saya pilih yang layak, dijadikan karya vas bunga. Dan yang nggak layak pakai dijual ke pengepul,” terang Alifya.

Setiap harinya, Alifya selalu mengajak warga SMAN 8 Surabaya untuk tidak menggunakan kemasan plastik sekali pakai. “Setiap hari, saya mengajak warga SMAN 8 Surabaya untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman dengan wadah sekali pakai. Nyatanya belum berhasil untuk bebas sampah plastik,” tutur Alifya.

Sementara itu, Ketua Arco Smandelabaya (tim lingkungan hidup SMAN 8 Surabaya) Jihan Fairuz mengaku salut dengan kiprah aktif Alifya. “Alifya itu menguasai semua pokja lingkungan hidup sekolah. Dia bahkan sering terlibat aktif di pokja-pokja yang ada itu,” kata Jihan Fairuz.

“Apalagi setelah mengikuti Workshop Ecopreneur lalu, nah Fiya itu langsung paling antusias dari yang lain. Padahal mulai Seninnya adalah pekan penilaian tengah semester,” terang Jihan. Alfiya bahkan langsung menyalurkan ide-idenya ke Jihan dan pembina mengenai pencarian modal seperti berjualan produk di Car Free Day dan tempat yang ramai. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *