Almas Nuri Antoniputri, Presiden Direktur Tunas Hijau Sewelas

Pengelolaan lingkungan hidup di SMAN 11 Surabaya sudah mulai membaik. Sekolah yang berlokasi di Jalan Perumnas Tandes I Surabaya ini juga nampak semakin bersih dan sampah semakin terolah. Ialah Almas Nuri Antoniputri, presiden direktur Tunas Hijau Sewelas, perusahaan siswa wirausaha lingkungan hidup SMAN 11 Surabaya, yang getol memandegani pengelolaan lingkungan hidup di sekolah ini bersama timnya.

“Sampah daun di sekolah kami semakin banyak yang diolah menjadi kompos. Untuk pengambilan sampah daun kita adakan secara rutin. Dan setiap minggunya telah diadakan piket mingguan,” ujar ketua tim lingkungan hidup SMAN 11 Surabaya yang lahir di Surabaya, 29 April 2000 ini.

Tiap kelompok terdiri dari 2-3 orang siswa. “Kelompok itu terdiri atas kelompok energi yang bertugas mengontrol penggunaan listrik di tiap ruangan yang ada di sekolah. Ada juga kelompok biopori yang bertugas membuat dan merawat lubang resapan biopori,” kata Almas Nuri Antoniputri.

Nimas menjelaskan bahwa juga ada kelompok green house di tim lingkungannya. “Kami juga ada kelompok kompos yang mengoptimalkan penggunaan komposter tong aerob dan  kelompok takakura yang mengoptimalkan penggunaan keranjang pengomposan itu,” kata Almas Nuri.

Pada pelaksanaan wirausaha lingkungan hidup Ecopreneur 2017 yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya ini, Nimas mengaku fokus dalam media pengoptimalan media pengelolaan lingkungan hidup.

“Pada Ecopreneur 2017 ini, kami tidak terlalu fokus pada produksi makanan dan minuman. Kami akan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana pengelolaan lingkungan hidup yang ada di sekolah seperti green house, biopori, tong aerob, takakura,” kata Almas Nuri Antoniputri.

Berbagi pengetahuan lingkungan dan promosi produk wirausaha lingkungan hidup ke sekolah lain, yaitu Surabaya International School, yang mayoritas expatriate atau warga negara lain adalah hal yang paling mengasyikkan bagi Almas Nuri.

“Dengan kemampuan bahasa Inggris pas-pasan, dipadu dengan penggunaan bahasa tubuh, kami mengajak siswa kelas 5 Surabaya International School yang kebanyakan anak-anak asing, untuk mengurangi sampah plastik dan mempromosikan produk ecopreneur kami,” kata Almas Nuri Antoniputri. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *