Dinas Surya, Eco Teacher (Senior) of the Year 2016

Tegas, cekatan dan perubahan mindset warga sekolah merupakan pesan-pesan yang selalu diberikannya kepada anak didiknya. Ketiga pesan tersebut tidak akan pernah dilupakan oleh seluruh siswa di kelas X Kimia Analis 3. Alasannya, setiap kali sosok ini mengajar di kelas, ketiga pesan itu yang selalu disampaikan kepada mereka.

Perubahan mindset agar lebih sadar dan peduli lingkungan hingga menimbulkan rasa ingin memiliki adalah yang dicita-citakan oleh guru kimia di SMKN 5 Surabaya. Dialah Dinas Surya, guru pembina lingkungan hidup SMKN 5 Surabaya, peraih penghargaan Eco Teacher (Senior) of the Year 2016.

Dinas Surya adalah sosok yang berdedikasi tinggi. Sejak mulai mengajar tahun 1988 di STEMBA, nama sekolah sebelum berganti menjadi SMKN 5 Surabaya, dirinya sudah getol mengajak warga sekolah peduli lingkungan melalui aksi nyata sederhana seperti membuang sampah di tempatnya.

Puncaknya, tahun 2005 menjadi awal mula nama Dinas Surya dikenal tidak hanya di sekolah sebagai pegiat lingkungan, melainkan di luar sekolah berkat keikutsertaannya pada ajang ECO YOUTH. Dalam ajang tersebut, mulai tahun 2005 hingga 2011, Dinas Surya bersama tim lingkungan kala itu mengangkat isu lingkungan yang beragam setiap tahunnya.

Mulai dari pengomposan, pupuk cair, pengolahan jamur, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) hingga biogas. Alumni STM Pembangunan Surabaya tahun 1982 ini bangga menuturkan cerita di balik suksesnya program pengomposan di sekolah dalam program Surabaya Eco School 2016 yang berhasil mengolah sebanyak 12 ton sampah organik.

“Pada tahun 2005, pengomposan saya jalankan dengan membuat kotak berukuran 3 x 3 meter di depan setiap kelas. Waktu itu, setiap kelas diwajibkan untuk mengelola pengomposan di depan kelas mereka. Karena program ini, kami menang ECO YOUTH, hadiahnya lalu kami gunakan untuk membuat 18 kotak pengomposan yang ada di dekat green house pada tahun 2006,” kata guru kelahiran 6 September 1963 itu. Sejak itu, pengomposan menjadi program unggulan sekolah.

29 tahun mengabdi pada almamater sendiri membuat alumni IKIP Adi Buana memiliki banyak cerita suka dan duka dalam menangani program lingkungan. Diantaranya pergantian beberapa kepala sekolah yang membawa perbedaan karakter kepemimpinan dan kebijakan terhadap lingkungan.

Tidak hanya kepala sekolah, pergantian siswa setiap tahunnya menjadi tantangan tersendiri karena sarjana Biologi ini harus “Juweh” tanpa henti melakukan sosialisasi mengajak untuk peduli lingkungan kepada mereka.

“Sosialisasi untuk mengajak warga sekolah peduli lingkungan tidak boleh berhenti. Harus terus menerus dilakukan, karena setiap tahun selalu kaderisasi, berganti siswa, jadi harus terus disosialisasikan ke mereka. Setiap kali sosialisasi terhenti, maka program lingkungan juga pasti berhenti,” ujar perempuan yang tinggal di Taman Puspa Anggaswangi G1/6 Sidoarjo.

Di bawah tangan dinginnya, sekolah yang memiliki lahan terluas di Surabaya ini saat ini sudah memiliki beberapa sekolah binaan dan kampung binaan. Salah satunya adalah SDN Mojo dan Kampung Mojo Klanggru di sekitar sekolah. Sempat mengalami pergantian tongkat koordinator lingkungan hidup tahun 2010 – 2012, tidak membuat dirinya peduli lingkungan. Sosialisasi lingkungan dan perubahan mindset terus digelorakan kepada warga sekolah.

Kegigihan dan ketangguhan Dinas Surya mendapat pujian dari anak-anak didiknya di kelas maupun anggota Enviro Team atau kader lingkungan SMKN 5. Diantaranya Alfi Syahri, kader lingkungan yang kagum dengan sosok Dinas Surya.

“Bu Dinas tidak kenal lelah dan cekatan mengajak warga sekolah peduli lingkungan. Saya itu kagum dengan Bu Dinas. Cara beliau memberikan motivasi dengan aksi nyata bukan hanya ngomong saja,” ucap Alfi Syahri.

Dinas Surya memiliki impian sekaligus target, yaitu membawa sekolah yang berlokasi di Jalan Prof, Dr Moestopo ini meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri. “Saya ingin membawa sekolah ini menjadi sekolah SMK negeri pertama di Surabaya yang berhasil meraih predikat sekolah Adiwiyata Mandiri. Plus mempertahankan predikat sekolah jawara Surabaya Eco School,”  ujar Dinas Surya. (ryn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *