LIGAWATI, Eco Headmaster (Senior) of the Year 2016

Kepedulian lingkungan hidup harus dengan aksi nyata yang berkelanjutan. Kepedulian lingkungan hidup adalah menyoal keteladanan. Sikap itu yang coba diterapkan oleh Kepala SMAN 8 Surabaya Ligawati, peraih penghargaan Eco Headmaster (Senior) of the Year 2016.

Diantara keteladanan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Ligawati adalah selalu menjadi bagian dari tim yel-yel lingkungan hidup sekolah pada Lomba Yel-Yel Lingkungan Hidup Surabaya Eco School 2015 dan 2016.

“Menjadi bagian dari tim yel-yel lingkungan hidup sekolah adalah upaya saya bersama warga sekolah untuk mengajak mereka peduli lingkungan hidup,” kata kepala sekolah yang lahir pada 22 November 1962 ini.

Sejak Ligawati menjadi kepala SMAN 8 Surabaya pada 8 Agustus 2014, banyak pencapaian lingkungan hidup yang dia realisasikan. “Kini semakin banyak guru yang terlibat aktif pada program peduli lingkungan hidup di SMAN 8. Tempat-tempat kumuh dan kurang layak sudah tidak ada lagi,” ujar Ligawati yang lahir di Nganjuk ini.

Diantara yang berhasil direalisasikan Ligawati dalam setahun terakhir adalah kantin sekolah yang representatif, green house dan rumah kompos. Green house di SMAN 8 memanfaatkan air bekas untuk penyiraman tanamannya. Sedangkan rumah kompos di sekolah ini sudah berhasil memanen banyak kompos dari sampah dedaunan yang diolah.

Kepedulian kepala sekolah ini pada lingkungan hidup mendapat apresiasi dari siswa kader lingkungan hidupnya. Jihan Fairuz Atikah, siswa kader lingkungan hidup yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Eco Student (Junior) of the Year 2013, misalnya. Menurut Jihan, Ligawati sangat mendukung kegiatan lingkungan hidup di sekolah.

“Ketika Jumasih beliau selalu ikut turun tangan mengecek dan memotret siswa-siswa yang malas. Siswa-siswa yang malas mengikuti Jumasih itu akan diberi sanksi oleh Bu Ligawati,” kata Jihan Fairuz Atikah. Kepedulian lingkungan Ligawati, menurut Jihan, juga menyeluruh pada semua isu lingkungan hidup.

“Mulai pengolahan sampah hingga yang berhubungan dengan tanaman. Realisasinya dengan pembentukan banyak kelompok kerja (pokja). Saat ada beberapa pokja yang tidak berjalan optimal, beliau bersama tim siswa dan guru merombak semua pokja  hingga semua bisa berjalan seperti saat ini,” ujar Jihan.

Ada target lingkungan hidup yang masih akan terus diwujudkan oleh Ligawati di SMAN 8. “Kantin layak sudah. Kantin sekolah sehat dan bebas sampah kemasan sekali pakai dalam proses realisasi. Kantin yang mokong tidak akan diperpanjang kontraknya. Semua makanan dan minuman yang dijual di kantin bebas 5P,” kata Ligawati. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *