Dian Sofamarita, Agent of Change Untuk SDN Pradah Kalikendal I
Peran serta Dian Sofamarita, guru pembina lingkungan hidup SDN Pradah Kalikendal I, dalam mengembangkan sekolahnya di program Ecopreneur 2017 yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dan Hotel Mercure Grand Mirama, sangat besar.
Mulai dari mencetuskan ide produk, pembuatan produk, kiat-kiat pemasaran sampai memotivasi anggota Ecopreneur semua dilakukannya tanpa mengeluh. Sambil tersenyum, pembina tim Ecopreneur yang akrab disapa Dian, menceritakan kiat-kiatnya dalam menghadapi kesusahan agar dapat terus eksis di program Ecopreneur 2017.
Menurut Dian Sofamarita, program Ecopreneur memberikan manfaat yang besar untuk sekolah sendiri maupun warga sekolahnya. “Berkat Ecopreneur, pemahaman tentang wirausaha lingkungan hidup kami bertambah terus. Sehingga jika dalam pengelolahan lingkungan hidup tim Ecopreneur membutuhkan dana mendadak kami bisa mengandalkan Ecopreneur,” kata Dian Sofamarita.
“Seperti baru-baru ini, kami membuat tong komposter aerob dari laba Ecopreneur. Ini karena keranjang komposter kami penuh semua, akhirnya biar bisa ditampung kami ingin punya tong komposter,” ujar Dian.
Di tangan Dian Sofamarita, tim Ecopreneur SDN Prada Kalikendal I menghasilkan berbagai macam ide bisnis dengan melihat potensi sekolah. Diantaranya minuman herbal sinom, permen asem, tahu bayam, pupuk kompos dan olahan dari kertas bekas seperti tempat pensil dan tisu. Minuman herbal sinom dan permen asem menjadi produk unggulan SDN Pradah Kalikendal I. Karena pohon asam jawa di sekolah banyak yang bisa dimanfaatkan.
Berbagai strategi pun diterapkan Dian Sofamarita, demi tercapainya target laba selama program Ecopreneur 2017 sebesar Rp. 3.000.000. Diantaranya bermitra dengan kantin, bermitra dengan sekolah lain, mengadakan bazar di dalam sekolah maupun diluar sekolah, promosi melalui sosial media dan keliling kelas. Sampai pekan ketujuh Ecopreneur, SDN Pradah Kalikendal I mampu mengumpulkan sedikitnya Rp. 2.200.000.
Sehari-harinya, guru kelas 5 ini selalu mengajak anak didiknya melakukan pengecekan komposter, biopori, merawat tanaman di green house dan memasak produk seperti sinom dan permen asem. Menurutnya dengan mengajak langsung untuk membuat ini-itu akan memberikan pengalaman yang lebih nyata dan lebih mudah dipahami anak-anak.
Satu lagi hal yang menarik yang dilakukan guru yang hobi membaca ini sehari-harinya, dia selalu memotivasi dan membimbing kader lingkungan agar mereka juga bisa menjadi agent of changeuntuk lingkungannya. Sebab, baginya, hebat itu tidak hanya soal apa yang didapat tapi apa yang bisa kita berikan.
Menurut Nayla Fana Salsabila, siswa kelas VB, pembinanya selalu memotivasi agar tidak patah semangat dengan permasalahan-permasalahan yang ada di sekolah maupun di luar sekolah.
“Pernah saya patah semangat karena target panen pupuk kompos yang banyaknya 250 Kilogram. Namun bu Dian memberikan dorongan kalau kita melakukan bersama-sama pasti lebih mudah dan akan berhasil menggapai targetnya,” imbuh Nayla.
Sementara itu menurut rekan sekerjanya, Reta Yudi Setiawan, guru kelahiran 26 Februari ini sangat tertarik sama hal yang berbau pelestarian lingkungan hidup. “Sehingga kalau terdapat kegiatan Tunas Hijau di sekolah, seperti Ecopreneur, Surabaya Eco School, Pangeran dan Puteri lingkungan hidup langsung cocok. Sebagai rekan satu kerja saya sendiri akan mendukung terus dan membantu sebisa mungkin agar SDN Pradah Kalikendal I bisa menjadi sekolah yang peduli lingkungan hidup,”ujar guru kelas IV. (one)