Era Budi Waluyo, Pengawal Perubahan Lingkungan SDN Morokrembangan I

Setahun lalu, sebelum program lingkungan hidup berjalan di SDN Morokrembangan I (Morsa), kondisi sekolah ini kotor dan panas.  Letaknya yang kurang strategis, di Jalan Perak menuju Jalan Kalianak, dan tepat pula dibawah jalan tol Perak, ditambah pula di samping sungai Bozem Gadukan, membuat sekolah ini kotor, penuh debu dan panas.

Anak-anak yang berasal dari perkampungan padat penduduk Gadukan Kalianak juga masih kurang kesadarannya pada kebersihan sekolah. “Sehingga masih banyak sampah berserakan di sekolah dan tidak banyak tanaman penghijauan sekolah,” ujar Era Budi Waluyo, guru pembina lingkungan hidup SDN Morokrembangan I.

Setelah satu semester berlalu, kondisi lingkungan hidup Morsa sekarang berubah menjadi lebih baik. “Awal mula tujuan SDN Morokrembangan I mengikuti program Surabaya Eco School 2016 yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya adalah agar sekolah bisa lebih bersih dan sejuk. Namun kini, kami memperoleh lebih dari itu,” kata guru yang lahir di Lamongan, 19 Juli 1990 ini.

Era Budi Waluyo mendampingi tim lingkungan hidup SDN Morokrembangan I mengolah sampah organik menjadi kompos

Tidak hanya lingkungan bersih dan rindang, kini SDN Morokrembangan 1 memiliki berbagai program lingkungan hidup unggulan. “Melalui pemilihan dan pengolahan sampah, tak terlihat lagi sampah berserakan di halaman sekolah. Melalui berbagai penghijauan sekolah, kini sekolah lebih sejuk, rindang, dan asri. Tidak ada lagi sekolah yang kotor dan panas,” terang guru yang masih single ini.

Dijelaskan oleh Era Budi bahwa kini SDN Morokrembangan I memiliki 9 taman kecil, 2 kolam ikan, 3 keranjang takakura, bank sampah, lubang biopori, berbagai tanaman toga, dan beberapa tanaman buah dan sayur.

Era Budi Waluyo mendmapingi kader lingkungan hidup SDN Morokrembangan I membuat lubang resapan biopori

“Dan yang paling penting, SDN Morokrembangan I memiliki tim lingkungan hidup yang terdiri dari guru dan siswa yang kami sebut Kader Hijau Morsa, serta perusahaan wirausaha siswa yaitu Green Morsa Company yang aktif,” jelas Budi. Green Morsa Company juga aktif merealisasikan tantangan mingguan program Ecopreneur 2017 yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh PT PLN (Persero) Tbk dan Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *