Sigit Budiarso, “Eco” General Manager Novotel Surabaya

Aksi “Stop Food Waste” dengan lubang resapan biopori yang dilakukan grup Accor Hotels Jawa Timur bersama Tunas Hijau di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya akhir April 2017 lalu terus berlanjut. Novotel Surabaya Hotel & Suites, anggota Accor Hotels Jawa Timur, mengadopsi aksi ngebor biopori di lahannya.

Ialah Sigit Budiarso, general manager Novotel Surabaya Hotel & Suites, yang mempunyai komitmen untuk menindaklanjuti aksi “Stop Food Waste” ini.  “Kami tidak mau program lingkungan hidup hanya gebyar sesaat. Kami mau melaksanakannya berkelanjutan. Kami lanjutkan aksi biopori di halaman Masjid Nasional Al Akbar Surabaya lalu dengan aksi yang sama di lahan Novotel,” kata Sigit Budiarso.

Aksi biopori pertama Novotel Surabaya di lahannya, direalisasikan dengan mengundang perusahaan siswa Ecopreneur Dewaruci Kalsa Company SDN Kaliasin I Surabaya, Jumat (28/4). “Kami sengaja mengundang SDN Kaliasin I Surabaya ke Novotel untuk mengajari kami mengolah sampah organik dengan lubang biopori,” kata Sigit yang termasuk senior general manager di grup Accor ini.

Sigit Budiarso (dua dari kiri) saat aksi biopori bersama SDN Kaliasin I Surabaya di Novotel Surabaya Hotel & Suites pada Jumat (28/4/2017)

Sigit bahkan menargetkan bahwa minimal 2000 lubang resapan biopori akan dibuat di lahan Novotel Surabaya Hotel & Suites ini. “Luas hotel kami 2,5 hektar. Sekitar 70% luas itu adalah ruang terbuka. 2000 lubang biopor siap kami buat di Novotel Surabaya dengan melibatkan sekolah dan Pramuka. Kami akan menggunakannya untuk mengolah seluruh sampah organik yang dihasilkan setiap harinya,” kata penghobi sepeda kayuh, baca buku, naik gunung dan touring motor gede ini.

Deklarasi 2000 biopori di Novotel Surabaya itu bukan hanya isapan jempol. Beberapa aksi nyata langsung direalisasikan. “Kami sudah membeli beberapa bor manual. Kami juga sudah membeli bor listrik untuk memudahkan pembuatan biopori. Kami sudah menunjuk staf khusus di internal yang akan mengurusi biopori setiap harinya,” tutur sosok yang lahir di Jakarta, 27 Oktober 1965 ini.

Sampah yang dihasilkan Novotel Surabaya, menurut Sigit Budiarso, tergolong banyak. “Rata-rata sampah yang dihasilkan sehari sebanyak 100 kg. Sebagian besar adalah sampah organik,” ujar Sigit. Sampah sebanyak itu setiap harinya diambil oleh swasta lain. Setiap bulannya, Novotel Surabaya mendapatkan dana sebesar Satu Juta Rupiah dari swasta yang mengambil semua sampah itu.

Sigit Budiarso pada kampanye “Stop Food Waste” dalam rangka Planet21 bersama Tunas Hijau pada Rabu (26/4/2017) di halaman Majid Nasional Al Akbar Surabaya

Novotel Surabaya bersama Tunas Hijau juga akan mengajak sekolah-sekolah yang sustainable dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk melakukan aksi biopori bersama di dalam area hotel ini. “Sebagai bonusnya, kami berikan kesempatan para siswa kader lingkungan hidup sekolah yang terlibat untuk berenang gratis di kolam renang Novotel,” tutur Sigit Budiarso.

Sigit juga dikenal memiliki komitmen terhadap lingkungan hidup sebelumnya. Sejak menjabat sebagaigeneral manager di hotel yang berlokasi di Jalan Raya Ngagel 173 – 175 Surabaya ini, beberapa  program lingkungan hidup direalisasikannya.

Diantara program lingkungan hidup itu adalah penangkaran rusa Timor. “Kami mendapatkan ijin menangkarkan rusa Timor dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Pada awal 2016 lalu, jumlah rusanya 4 ekor. Kini sudah berkembang biak menjadi 8 ekor rusa,” terang bapak dari 3 orang anak ini.

Selain rusa, Novotel juga memelihara puluhan kelinci. Dijelaskan oleh Sigit bahwa selama ini sebagian sampah sayuran, buah dan rumput digunakan untuk pakan rusa dan kelinci. Novotel Surabaya juga mendatangkan khusus 2 karung rumput untuk tambahan pakan 8 ekor rusa. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *