Abirama Daniswara, Pengumpul Jelantah Kalsa

Anak ini dikenal pemalu dan kaku saat bertemu dengan orang yang baru dikenal. Kemampuan Matematika dan bahasa Inggrisnya baik. Sejak kelas 4, dirinya dikenal tidak pernah dendam kepada teman yang berbuat salah kepadanya. Menurut guru kelasnya, dia tidak segan meminta maaf bila melakukan kesalahan.

Sosok tersebut adalah Abirama Daniswara Hariadi, siswa kelas 5 SDN Kaliasin I Surabaya, yang juga direktur perusahaan siswa Dewaruci Kalsa Company. Sosoknya dikenal oleh teman-teman di sekolah sebagai si pengumpul jelantah. Dia mengatakan bahwa proyek jelantahnya sebagai bentuk keresahan dirinya terhadap permasalahan lingkungan sekitar.

Disampaikan oleh Wahyuningtyas Subiyanto, guru pembina lingkungan SDN Kaliasin I, bahwa Abirama selalu sosialisasi kepada temannya dari satu kelas ke kelas yang lain untuk mengajak mereka mengumpulkan minyak jelantah setiap harinya.

“Jadi, setiap kali Abirama masuk ke kelas-kelas dengan membawa jerigen, semua teman-temannya sudah hafal kalau dia akan menagih minyak jelantah yang mereka bawa sebelum Abi mulai ngomong,” ujar Tri, sapaan akrab guru ini.

Minyak jelantah dipilih oleh siswa yang hobi berenang ini karena termasuk limbah yang mudah untuk didapatkan. Ide untuk mengumpulkan minyak jelantah juga berawal dari adanya minyak jelantah di rumah.

“Minyak jelantah ini termasuk limbah. Bila dibuang ke saluran air pasti mengakibatkan pencemaran air. Kalau dibuang di tanah juga mencemari tanah. Daripada dibuang, lebih baik dikumpulkan lalu dijual untuk diolah di pabrik,” ujar Abi.

Konsistensi siswa kelahiran Surabaya 11 tahun yang lalu ini dimulai  sejak Februari saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2018. Pasca itu, dirinya mulai mengumpulkan minyak jelantah dari rumah. Dia lantas mengajak teman-temannya di sekolah.

“Saya mensosialisasikan pentingnya mengolah dan mengumpulkan jelantah menggunakan media poster. Sejak Februari hingga sekarang sudah ada 100 literan dan itu sudah ada sebagian yang dijual ke bank sampah induk Surabaya,” ucap Abirama.

Karena konsistensi yang dilakukan oleh Abi, dirinya bahkan harus menyiapkan jerigen kosong dan poster untuk sosialisasi di dalam mobilnya. Sewaktu-waktu, anak yang lahir pada bulan Juli ini sosialiasi ke pedagang kaki lima atau warung-warung makan, dirinya langsung bisa mengumpulkan jelantahnya.

“Saya sudah melakukan sosialisasi ke berbagai macam tempat. Mulai dari restoran, hotel, pedagang kaki lima dan warung makan untuk mengajak mereka mengumpulkan minyak jelantahnya,” ujar Abirama.

Selama 3 bulan aksi mengumpulkan jelantah, dia mengajak 200 siswa terlibat aktif. Dalam satu bulan bisa mencapai 20 liter jelantah yang didapatkan dari 15 tempat diluar sekolah. “Jadi setiap kali jerigen yang di mobil sudah penuh, saya minta mama dan ayah untuk beli jerigen baru lagi karena jelantahnya masih banyak,” imbuh Abi.

Melihat kerja keras anaknya, dukungan orang tua menjadi semakin luar biasa. Ayah Abirama berperan membukakan jalan anaknya untuk bisa bersosialsasi di beberapa tempat umum seperti hotel bintang lima, restoran terkenal hingga pusat perbelanjaan.

Kiprahnya dalam perusahaan siswa Ecopreneur Dewaruci Kalsa tidak hanya fokus pada pengumpulan minyak jelantah saja. Dia aktif aksi grebek pasar bersama teman-teman tim pengomposan. Dia juga aktif membuat lubang resapan biopori di Taman Apsari. “Anak ini memang banyak kegiatan di sekolah, tidak hanya mengumpulkan jelantah, sebelumnya juga menjadi tim inti Pramuka, “ ujar Denok Ribut, guru kelas 6.

Bersama keluarganya, Abirama menargetkan bisa mengumpulkan 10 liter tiap pekannya. Dia juga berharap bisa mengajak 10 orang baru setiap pekannya. “Saya ingin lebih banyak lagi orang peduli lingkungan dengan mengumpulkan jelantahnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Anggriyan Permana

Penyunting: Mochamad Zamroni

8 thoughts on “Abirama Daniswara, Pengumpul Jelantah Kalsa

  • Mei 28, 2018 pada 08:28
    Permalink

    Sosok abimara perlu jadi panutan untuk siswa sekolah dasar, meski dia jawara dalam kegiatan ecoprennya tp dia tidak melupakan prestasi akademiknya suatu hal yg membanggakan punya anak spt abimara apalagi dukungan orang tua yg luar biasa unt sukses akademik dan sukses non akademiknya. Selamat abimara pertahankan terus prestasimu

    Balas
  • Mei 28, 2018 pada 08:41
    Permalink

    Pribadi yang luar biasaa, pembentukan karakter sangat penting dilakukan semenjak dini. Inilah yang menjadinkunci kesuksesan sari ananda Abimara. Ia mempunyai kepekaan lingkungan yang tinggi dan integrotas yang tinggi sehingga tidak malu-malu untuk mengumpulkan minyak jelantah dari teman-temannya dan hal itu dia lakukan secara rutin.

    Balas
  • Mei 28, 2018 pada 09:28
    Permalink

    Si pendiam Abimara pahlawannya Dewaruci Kalsa Compony. Menerapkan kata-kata bijak “sedikit bicara banyak bekerja” begitulah pribadi yang siap menyongsong kesuksesan.

    Balas
  • Mei 28, 2018 pada 11:04
    Permalink

    Masih jarang anak seusia Abi punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan, kisah Abi ini mudah2-an menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan disekitar kita, sukses Abi maju terus…

    Balas
  • Mei 28, 2018 pada 11:35
    Permalink

    Abirama sosok pendiam tapi anak yg pemberani, berani mengajak teman-teman untuk berbuat kebaikan salah satu nya berbuat baik untuk lingkungan sekitar, sosok yang patut di contoh oleh anak-anak yg lain

    Balas
  • September 25, 2019 pada 21:56
    Permalink

    Mas Abirama adalah sosok panutan bagi saya, karena saya yang meneruskan proyek mas Abirama. Yaitu pengumpulan minyak jelantah. Semoga di SMP nanti bisa sampai ke tingkat provinsi ya mas, untuk masuk ke SMA negeri.

    Balas
  • September 25, 2019 pada 21:59
    Permalink

    Mas Abirama adalah sosok panutan bagi saya, karena saya yang meneruskan proyek mas Abirama. Yaitu pengumpulan minyak jelantah. Semoga di SMP nanti bisa sampai ke tingkat provinsi ya mas.

    Balas
  • September 27, 2019 pada 13:34
    Permalink

    Mas Abirama adalah sosok yang menjadi panutan bagi kita semua yang ingin meneruskan proyek mas Abirama.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *