Berbagi Takjil Teh Asoka Ala Si Cilung SMPN 40 di Kampung Jurang Indah

Beragam cara dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa atau biasa disebut dengan ngabuburit. Mulai dari menonton film, mencari tempat-tempat kuliner untuk berbuka hingga berolahraga ringan. Hal berbeda justru dilakukan oleh Si Cilung Spenfourty, sebutan untuk kader lingkungan SMPN 40 yang memilih untuk melakukan kegiatan lingkungan di Kampung Dukuh Jurang Indah, kecamatan Putat Gede, Sabtu (19/05).

Bersama dengan warga RT 01 RW 03, kader lingkungan sekolah yang terletak di daerah Bangkingan ini menanam bibit pohon nangka dan sirsak di dalam pot. Sebelum kegiatan diselenggarakan, sebagai catatan bahwa kegiatan lingkungan ini juga sebagai bagian dari aksi sosial yang dilakukan oleh SMPN 40 Surabaya dengan memberikan bantuan berupa pot yang berasal dari pemanfaatan kaleng mentega bekas dari pabrik roti.

Disampaikan oleh Andajani, guru penanggung jawab lingkungan, bahwa bantuan yang diberikan kepada kampung adalah pot dan media tanam berupa tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kompos hasil panen di sekolahnya. “Karena yang saya dengar adalah kampungnya sudah mendapatkann bantuan berupa bibit pohon kak, jadi ya kami membantu media tanamnya saja dan menyiapkan teh asoka untuk takjil anak-anak disana,” ujar Andajani.

Secara simbolis, meskipun hanya menanam 5 bibit pohon pada 5 media tanam yang langsung ditanam oleh tim lingkungan bersama dengan ketua RT, perwakilan warga dan anak-anak kecil di kampung mampu memberikan kesan dan pesan agar terus berkelanjutan menanam bibit pohonnya

Secara simbolis, meskipun hanya menanam 5 bibit pohon pada 5 media tanam yang langsung ditanam oleh tim lingkungan bersama dengan ketua RT, perwakilan warga dan anak-anak kecil di kampung mampu memberikan kesan dan pesan agar terus berkelanjutan menanam bibit pohonnya. Sutanto, ketua RT 01 RW 03, mengatakan dirinya berterima kasih dengan partisipasi anak-anak dan sekolah untuk mengembangkan kampungnya menjadi kampung yang ramah lingkungan.

“Kampung kami ini dulunya kumuh, tetapi dengan adanya partisipasi dan bantuan dari pihak luar, memotivasi kami untuk berbenah diri agar tidak hanya sebagai kampung binaan kalau bisa orang luar yang ke kampung kamipun bisa belajar tentang kearifan lokal disini,” ujar Sutanto. Raut wajah anak-anak kecilpun bertambah semangat setelah melihat adanya jajanan dan minuman teh asoka yang disajikan sebagai kudapan takjil buka puasa pada kegiatan ini.

Menariknya, sekolah yang sudah menerapkan budaya TAMAN atau membawa tempat makan dan botol minum sendiri ini menyiapkan kudapan takjil berbuka puasa tanpa kemasan plastik sekali pakai. Gerald Reyhan, ketua si Cilung meminta anak-anak kampung untuk mengambil gelas dan piring kecil untuk jajannya. “Kalau mau minum teh asoka, kalian ambil gelas dulu ya di rumah, karena kita harus mengurangi plastik yang bisa berbahaya dan merusak lingkungan,” ajak Gerald.

Persayaratan ini justru membuat mereka semakin senang, dengan berbekal wadah minum yang beragam bentuk dan ukuran mereka bisa mengambil sendiri teh asoka yang merupakan produk ikon tim Ecopreneur sekolah yang terkenal dengan bunga asokanya. “Kami ingin mengajak adik-adik disini untuk mulai membiasakan tidak memakai plastik kemasan sekali pakai. Ya meskipun sulit, tetapi setidaknya kami bisa memberikan contoh yang bisa mereka tiru dalam kehidupan sehari-harinya,” imbuh ketua kader berbadan gemuk.

Dipilihnya Teh Asoka bukan tanpa alasan sebagai bagian dari menu berbuka puasa mereka, disampaikan oleh guru penanggung jawab lingkungan sejak 2009 ini, tujuan utama mereka adalah untuk promosi produk teh Asoka sekaligus memperkenalkan produk teh Asoka kepada warga kampung Jurang Indah. “Kalau mereka sudah kenal dengan produk ikon kita, nantinya kamipun berharap bisa memberikan pelatihan membuat teh dari bunga Asoka kepada ibu-ibu PKK agar bisa menjadi usaha atau keterampilan mereka,” ujar Andajani. (ryn)

Keterangan Foto : Tim lingkungan Si Cilung Spenfourty alias SMPN 40 Surabaya berbagi takhil minuman teh asoka dan jajanan dengan konsep ramah lingkungan tidak menggunakan wadah kemasan plastik sekali pakai. Dan mengharuskan anak-anak kampung untuk membawa gelas dari rumah mereka masing-masing untuk bisa menikmati teh asoka gratis saat kegiatan tanam pohon di kampung Dukuh Jurang Indah RT 01 RW 03, Putat Gede

4 thoughts on “Berbagi Takjil Teh Asoka Ala Si Cilung SMPN 40 di Kampung Jurang Indah

  • Mei 21, 2018 pada 09:32
    Permalink

    Mengajak dalam kebaikan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun kiat jitunya adalah dengan memberikan teladan untuk bisa dijadikan contoh. Bukan hanya memberi contoh secara teori.

    Balas
  • Mei 21, 2018 pada 09:33
    Permalink

    Tim Asoka memang luar biasa, bisa berbagi ta’jil kepada sesam muslim yang sedang puasa, semoga barokah dan bermanfaat terhadap sesama.

    Balas
  • Mei 21, 2018 pada 22:37
    Permalink

    Sukses buat bu andayani, insya allah bubutan sebentar lagi ada aksi nyata dalam rangka memberikan santunan anak yatim pemberian takjil buat masyarakat kampung adopsi kampung biopori serta pemberian bibit buah dgn melibatkan semua warga sekolah baik kepala sekolah guru kader linglungan dan staf SDN BUBUTAN 4 SBY.Insya allah kegiatan ini barokah manfaat untuk tantangan ecopreneur yg ke 5, kami tetap semangat meski bulan puasa, SDN BUBUTAN 4 tetap peduli pada lingkungan dan warga sekitar.aamiin

    Balas
  • Mei 11, 2022 pada 08:38
    Permalink

    Asoka adalah teladan yang patut dicontoh jangan karena dari apa yang diberikan tapi karena dengan keikhlasannya dan perjuangannya membantu sesama ,justru dari yang kecil bisa berbuah manis pada akhirnya semangat asoka berikan yang terbaik …buat masyarakat sekitar ya ,sukses selalu….
    dari : verlita anggraini putri
    pemanfaatan limbah cangkang
    telur (268 )
    sdn rungkut menanggal 1
    surabaya 582

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *