Jualan Produk Setiap Hari, Libatkan Warga Kampanye Jadi Momen Seru SDN Perak Barat Kawasan
Keuntungan sebesar-besarnya menjadi target yang dicari oleh setiap perusahaan saat memulai usahanya. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi perusahaan siswa SDN Perak Barat Kawasan pada program wirausaha lingkungan atau Ecopreneur. Hal tersebut disampaikan oleh Siti Sholichah, guru pembina lingkungan sekaligus dewan komisaris bahwa target perusahaan mereka adalah sebagai stimulus edukasi berbisnis dengan mengoptimalkan potensi lingkungan di sekolah dijadikan sebuah produk bisnis layak jual.
“Yang paling utama adalah mengajarkan anak-anak untuk memulai bisnis dari tahapan awal dan sederhana, misalkan mengumpulkan modal dari penjualan sampah anorganik, lalu mengubah potensi di sekolah jadi olahan produk yang bermanfaat,” ujar Chaca, sapaan akrab guru kelas 4. Bukan menjadi prioritas bagi perusahaan siswa untuk memperoleh untung yang besar, tetapi untuk memperoleh pengalaman yang berbeda bagaimana rasanya melakukan penjualan, berinteraksi dengan orang dan mampu berkomunikasi dengan baik mempromosikan barang,” ujar Chaca.
Modal awal dari pengumpulan sampah anorganik untuk dijual kepada bank Sampah induk Surabaya mendapatkan sebesar Rp. 533.700. Hasil tersebut didapat dari aksi pengumpulan sampah kertas dan kardus yang didapatkan dari partisipasi warga sekolah untuk membawa setiap seminggu sekali satu koran atau satu kardus. “Produk unggulan yang sudah anak-anak buat dengan memanfaatkan sampah kain perca adalah bando unicorn. Produk bando yang begitu digemari oleh anak-anak kelas 1, 2 dan 3,” ujarnya.
Tidak hanya produk bando saja, beberapa produk ecopreneur unggulan lainnya adalah tempat pensil dari kertas koran, olahan makanan berupa klepon dari ketela dan minuman sari dele. Menurut guru yang juga dewan komisaris ini, dari semua produk yang paling laris adalah bando, minuman sari dele dan klepon. “ Dari ketiga produk unggulan ini, kami berhasil mengumpulkan laba sebesar Rp. 837.700. Hal ini didukung dengan aksi penjualan produk oleh bagian marketing setiap harinya,” ucap Chacha.
Keuntungan sebesar itu sudah didapatkan pula dari 5 kali menggelar bazar baik di dalam maupun di luar sekolah. Pasca penjualan produk, perusahaan siswa yang berada di jalan Tanjung Torawitan Nomor 2 ini menggelar aksi lingkungan adopsi kampung di sekitar sekolah. Kampung adopsi mereka diantaranya adalah Kampung Jalan Duyung, Kampung Jalan Gurami 6 dan Kampung Jalan Gurami gang lebar. “Dari ketiga kampung adopsi ini, saat aksi pembuatan biopori, jumlah lubang yang sudah terbuat masih kurang bila dibandingkan dengan luas areanya,” ujar Santoso, guru kelas 6.
Adopsi kampung biopori dinilai menjadi tantangan yang paling sukar untuk dilakukan karena terkendala jumlah lubang biopori yang sudah dibuat masih sedikit bila dibandingkan dengan luas area kampung. “Tidak hanya itu, kondisi tanah yang keras, membuat anak-anak kesusahan untuk memasang pipa penyangga lubang biopori, hingga akhirnya dibantu oleh guru-guru laki-laik yang besar tenaganya,” ucap Santoso.
Sementara disampaikan oleh Chaca, guru yang sudah lebih dari 5 tahun menjadi pembina lingkungan bahwa momen yang tidak bisa mereka lupakan adalah saat mereka menggelar aksi kampanye lingkungan keliling kampung. Kemudian mendapat teguran dari ketua RT karena dinilai mengganggu ketertiban. “Setelah anak-anak jelaskan maksud dan tujuan mereka kampanye untuk lingkungan, baru ketua RT tersebut memahami bahkan mengajak warganya yang lain untuk turut memeriahkan aksi kampanye anak-anak dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia,” cetusnya. (ryn)
Keterangan foto : Keuntungan yang besar bukan menjadi target dari perusahaan siswa SDN Perak Barat Kawasan Surabaya, melainkan ilmu dan pengalaman untuk memulai bisnis dan mengetahui komposisi dalam dunia bisnis tetapi masih bisa peduli lingkungan, salah satunya bazar produk unggulan dari sekolah yang didominasi oleh produk olahan sampah nonorganik (kerajinan tangan)
Satu kata buat sdn perak barat kawasan untuk aksi ecoprennya yaitu jempol. Selamat ya…maju terus pantang mundur, puasa2 tetap semangat bener2 tenaga kuda nie aksi econya.insya allah bubutan jg meniru
Tujuan utama yang sangat mulia dari Dewan Komisaris Bu Siti Sholichah dengan Tim SDN Perak Barat. Tidak mengutamakan keuntungan tapi mengedepankan pendidikan karakter sebagai seorang pebisnis yang profesional. Benar-benar pengelolaan menajemen bisnis yang tidak sekedar mencari keuntungan. Jikalau semua pebisnis tidak sekedar mencari keuntungan yang banyak, tentu akan banyak konsumen yang merasa diuntungkan.
Memang kegiaan ecopreneur adalah sebuah kegiatan yang menekankan pada edukasi berwirausaha yang berwawasan lingkungan, target utma memang bukan tujuan utama, akan tetapi kepedulian terhadap lingkungan itulah yang menjadi poin penting dalam kegiatan ecopreneur. Semoga SDN Perat Barat semakin maju melangkah karena sekolah tersebut menyandang sebagi sekolah Adiwiyata