Bagaimana Surabaya Eco School 2018 Agar Lebih Baik Dari 7 Tahun Sebelumnya?

Program, gerakan dan lomba peduli lingkungan hidup sekolah-sekolah Surabaya Eco School kali pertama diselenggarakan pada tahun 2011. Pada tahun 2018, Surabaya Eco School akan memasuki tahun kedelapan. Berarti sudah tujuh kali program ini digelar sebelumnya.

Lomba Yel-Yel Lingkungan Hidup yang memadukan lirik lagu, kostum daur ulang, alat musik daur ulang dan gerakan seluruh anggota timnya, selalu menjadi salah satu agenda pelaksanaan Surabaya Eco School sejak tahun 2011.

Penganugerahan individu terbaik warga sekolah, yaitu siswa, guru dan kepala sekolah dari masing-masing jenjang pendidikan, selalu mewarnai penyelenggaraan Surabaya Eco School 2011.

Bersih-Bersih Pantai Kenjeran pada akhir pekan ketiga September juga menjadi agenda rutin. Pada dua tahun terakhir pelaksanaan Bersih-Bersih Pantai Kenjeran bahkan diikuti oleh lebih dari 15.000 orang relawan.

Lomba Jingle Lingkungan Hidup baru meramaikan Surabaya Eco School sejak pelaksanaan tahun ketiga, yaitu tahun 2013. Jingle-jingle terbaik juga direkam di studio musik profesional agar jingle-nya bisa didengarkan di banyak tempat  sebagai media kampanye lingkungan hidup.

Selama tujuh tahun penyelenggaraan Surabaya Eco School, tahun 2013 dan 2014 menjadi tahun yang terbaik, khususnya dalam penyediaan hadiah dari sponsor. Beragam hadiah buat sekolah-sekolah terbaik diberikan pada dua tahun pelaksanaan itu. Ada instalasi pengolahan air limbah, penampungan air bekas wudhu dan rainwater tank atau tandon penampungan air hujan.

Pada penyelenggaraan 2011, disediakan hadiah bagi individu terbaik berupa laptop dari ASUS. Pada penyelenggaraan 2013 dan 2014 itu, hadiah buat individu terbaik terbilang luar biasa. Hadiah tersebut adalah mengunjungi Australia Barat untuk program lingkungan hidup.

Pada pelaksanaan 2016 dan 2017, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyediakan hadiah istimewa berupa tabungan masing-masing 5 juta rupiah bagi 9 orang individu individu terbaik Eco Person of the Year 2016.

Sekolah-sekolah terbaik Surabaya Eco School 2016 juga mendapat hadiah ekstra dari Walikota Surabaya. Hadiah yang dimaksud selain hadiah yang sudah menjadi tradisi penyelenggaraan Surabaya Eco School. Hadiah ekstra tersebut adalah sarana dan prasarana sekolah.

Surabaya Eco School adalah program dimana Pemerintah Kota Surabaya dan Tunas Hijau menjangkau semua sekolah di Surabaya agar melaksanakan program lingkungan hidup berkelanjutan. Setidaknya, semua utusan sekolah diharuskan mengikuti workshop/pelatihan lingkungan hidupnya.

Tantangan terbesar dalam Surabaya Eco School 2018 adalah membuat inovasi agar sekolah-sekolah yang selama ini pasif menjadi tergerak, tidak hanya sekedar hadir workshop/pelatihan. Bisa tergerak karena terpaksa yang diharapkan menjadi terbiasa. Bisa tergerak karena panggilan hati nuraninya. Bisa juga tergerak karena alasan yang lainnya.

Sebagai penyelenggara Surabaya Eco School, Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya tentu sangat mendambakan Surabaya Eco School 2018 lebih baik daripada 7 tahun penyelenggaraan sebelumnya.

Sampaikan usulanmu terhadap rencana penyelenggaraan Surabaya Eco School 2018 agar lebih baik dari 7 tahun sebelumnya. Usulan agar semakin banyak sekolah bergerak peduli lingkungan hidup. Usulan agar semakin banyak individu warga sekolah yang peduli lingkungan hidup dengan aksi-aksi nyata. Usulan agar semakin banyak keluarga individu warga sekolah peduli lingkungan hidup.

Usulan disampaikan melalui kolom komentar artikel tersebut. Usulan terbaik akan mendapatkan hadiah menarik. Hadiah berupa kaos edisi terbatas Tunas Hijau dan notes eksklusif. Batas akhir usulan Minggu, 1 Juli 2018. (*)

Pewarta: Mochamad Zamroni

7 thoughts on “Bagaimana Surabaya Eco School 2018 Agar Lebih Baik Dari 7 Tahun Sebelumnya?

  • Juni 25, 2018 pada 11:07
    Permalink

    Yaitu yang paling mendesak adalah bagaiman sekolah seluruh Surabaya bisa ikut semua, busa juga ada dua katagori yaitu sekolah negeri dan sekokah swasta, karena tingkat kepedulian tiap sekolah berbeda-beda. Untuk tantangannya lebih kontekstual dan lebih menjurus ke pelestarian dan perawatan dan perbaikan lingkungan.
    Memberdayakan semua pemangku pendidikan yang ada di sekolah dan melibatkan masyarakatvsekitar sekolah.

    Balas
  • Juni 25, 2018 pada 11:14
    Permalink

    Atau kalau ingin berkualitas maka. Di seleksi perkecamatan ada perwakilan sekolah yang terbaik di pulih 2 sekolah yaitu satu negeri dan satu swasta. Sehingga tiap kecamatan ada perwakilan yang terbaik. Dengan begitu kegiatan ecoschool lebih berkualitas sebagaimana ecopreneur 2018 kemarin.

    Balas
  • Juni 25, 2018 pada 19:24
    Permalink

    Supaya program echo school 2018 lebih baik dari 7 tahun lalu saya berharap agar programnya di tambahkan lagi terutama masalah lingkungan di surabaya .. kalau bisa ada organisasi yang lebih baik lagi mengenai lingkungan… dan saya ingin semua sekolah yang ada di indonesia bisa mengikuti program echo school yang sdh ada… dan saya sangat seteju untuk program ini karena dapat melatih peserta didik atu geberasi mudah untuk berbudaya lingkungan dan kesehatan… dan saya sangat mendapatkan hasil yang bagus pada saat mengikuti program echo school yang ada di sekolah… terimakasih presiden eco scholl @mas roni dan pengurusnya… dan juga mohon di sampaikan saya juga sangat berterimakasih kpd bu risma atas programnya mengenai lingkungan dan kesehatan yang ada di surabaya…

    Balas
  • Juni 26, 2018 pada 00:04
    Permalink

    Salam lestari, saran atau masukan saya untuk kegiatan eco school di tahun 2018 agar lebih semarak lebih keren dan menyeluruh diikuti semua lapisan sekolah yg ada di surabaya baik tingkat SD maupun SMP, sekolah negeri maupun swasta baik kualitas atau kuantitas lebih meningkat dan berbobot, ada beberapa point sbb : 1. Sebelum dilaksanakan kegiatan eco school atau eco2 yang lain, harus ada sosialisasi atau workshop program eco dari pihak tunas hijau dgn melibatkan dispendik (wakil pemkot) sbg jaminan kalo semua sekolah harus mengikuti semua program eco dgn konsekuensi ada sanksi jika tidak mengikuti, sebab selama ini yg saya ikuti pembukaan workshop program eco hanya diikuti oleh guru2 dari sekolah2 sby saja tidak melibatkan kepala sekolah, itupun ada sekolah yg tdk datang dgn berbagai alasan ini yg maksud kalo tdk ada sanksi dari pihak dispendik atau pemkot mengingat kegiatan tunas hijau sangat bagus untuk jaga bhumiku, sekolah bisa seenaknya bebas tdk terikat karena tdk ada sanksi atau kepedulian kalo tidak ikut, sebagai contoh di kecamatan bubutan, hanya SDN BUBUTAN 4 saja yang eksis dari awal hingga akhir padahal sekolah2 di kecamatan bubutan sangat banyak baik negeri maupun swasta. Pada saat sosialisasi pembukaan workshop program eco pertama banyak sih sekolah negeri dan sebagian sekolah swasta ikut di kecamatan bubutan ikut tetapi mereka tdk mau melanjutkan challenges dari tunas hijau nah mungkin ini alasannya karena tdk ada sanksi real dari dispendik atau pemkot untuk kepala sekolahnya, menurut saya kepala sekolah lah yg harus bertanggung jawab pada sanksi ini saya rasa guru manut apa kata kepala sekolah, jika alasan tdk mengerti ttg keg eco bs belajar atau belajar bareng di sekolah yg aktif yg ada di kec yang bersangkutan…2. Untuk lomba jingle tolong mas roni harus ada kategori SD dan SMP karena tahun kemarin SD Bubutan 4 belum dapat rizki, padahal tahun2 sebelumnya SDN BUBUTAN selalu dapat nomor hehehe…saya berharap tahun ini semua sekolah baik SD maupun SMP ikut keg eco….3. Untuk menggairahkan pegiat/pembina/pelopor LH agar lebih semringah ada penghargaan teacher of the year per wilayah dan 1 org the best teacher of the year, sbg contoh untuk guru SD dan KS SD di sby ada 5 wilayah artinya ada 5 guru dan 5 KS Plus 1 guru the best dan 1 ks the best….4. Semua keg eco school sdh bagus lebih ditingkatkan mungkin ditambah lomba 1 lagi terbaru yaitu lomba patrol lingkungan hidup semua perkusinya dari bahan daur ulang….5. Barangkali bisa diadakan lomba pembuatan video LH dan Hidroponik pada akhir tantangan, trims.salam lestari

    Balas
  • Juni 26, 2018 pada 10:54
    Permalink

    Bismillah, usulan/saran agar semakin banyak keluarga individu warga sekolah peduli lingkungan, semakin banyak sekolah bergerak peduli lingkungan hidup, dan semakin banyl individu warga sekolah yang peduli LH dengan aksi nyata, di antaranya:
    1. Unt memotivasi bagi idividu maupun sekolah mk kejuaraan ditentukn berdasarkn wilayah Sby. (Pusat, barat, timur, utara, selatan). Dipilih juara 1, 2, & 3. Semacam nominatorlah.
    2. Selanjutnya unt lebih cetar membahana, ditentukan juga kejuaraan umum dari berbagai jenis kejuaraan baik person maupun sekolah. Ditentukan seperti biasanya, yaitu juara 1 s.d. 5, yg diambil dr kejuaraan sbg nominatornya.
    ☆Dua hal sederhana itulah yg mungkin bisa metovasi guru/siswa/petugas kebershan/sekolah/keluarga, sbg penggiat/pejuang/penggerak aksi lingkungan baik di sekolah maupn di rumah masing-masing.
    ☆Tujuh thn. keberlangsungan event SES mulai 2011 sudah sangatlah okey banget. Program, tantangan per pekan yg diluncurkan Tunas Hijau bekerja sama dengan Diknas Pendidikan & Pemkot Sby, sangat mengedukasi seluruh warga sekolah. Dengan berbagai pembaruan & indovasinya setiap tahunnya.

    Balas
  • Juni 27, 2018 pada 11:04
    Permalink

    Assalamualaikum wr.wb
    Hai sobat tunas hijau…..
    Semoga semakin sukses san eksis ya dan selalu di cintai oleh semua kalangan karena semua programnya yg super wow dan super mengajak semua kalangan untuk membudayakan hidup zero waste.
    Bersyukur pada Allah, Eco School SDIT AL USWAH SURABAYA dapat bergabung sekaligus bermitra didalam setiap kegiatan tunas hijau. Tentunya kami menyambut dengan penuh bahagia karena apa yg di canangkan tunas hijau merupakan bagian dari Misi SDIT AL USWAH yaitu sebagai sekolah yg peduli terhadap lingkungan.
    Banyak petualangan yg diraih bersama tunas hijau melalui programnya, diantaranya;
    1. Bersih2 kenjeran yg super wow
    2. Jingle dan yel2 yg meriah banget
    3. Pangeran lingkungannya yg semakin meroket
    4. Eco Preneur yg super knight.
    5. Dll
    Banyak pengalaman berharga yg diraih dan didapat dari semua program itu, diantaranya:
    1. Semakin banyak ilmu tentang lingkungan
    2. Banyak wawasan bermitra tentang pengembangan produk eco pren
    3. Dapat informasi perkembangan dampak sampah
    4. Dapat ilmu pengolahan taka kura dan kompos
    5. Mendpat kesempatan keliling Australia dg segidang ilmunya.
    Sebagai mitra yg baik tentunya ada usulan yg perlu kami sampaikan, untuk terus memajukan semua yg dilakukan Tunas Hijau, kedepan agar lebih wow dan luar biasa.
    Usulannya diantaranya,
    1. Program Pangput dan eco pren kedepannya menggunakan sistem penilaian bukan hanya berbasis full dari karantina. Namun penilaian dilakukan dari proses pengembangan sekolah dalam kinerja lingkungan. Semua bertujuan agar ada hasil pangput yg benar2 lahir karena kecintaannya terhadap lingkungan di sekolah. Dan untuk Eco Preneur penilaian bukan hanya berbasi tantangan perpekan, namun berbasis 3R yg sudah dicanangkan sebelumnya yg berupa proyek. Agar anak2 belajar dan terlibat langsung. Krn yg saya lihat sebagin besar anak2 apa kata guru.
    2. Netralisasi SDM tunas hijau terhadap semua sekolah. Tidak hanya mengembangkan atau memperhatikan bbrp sekolah saja. Jadilah perangkat yg dinamisasi dan harmonis agar tercipta geliat dan frem yg sama dalam proses pembudayaan visi dan misi lingkungan.
    3. Profesionalitas dan keistiqomahan di dalam pelaksanaan kegiatan. Agar kekokohan Tunas Hijau dalam bermitra dg semua sekolah menjadu trust yg tinggi.
    4. Kunjungan tunas hijau atau pembinaan tunas hijau harus sudah berbasis sekolah kemitraan dg menunjuk satu koordinator dalam setiap rayonnya. Agar memudahkan kontroling dan koordinasi tunas hijau dg sekolah2.
    5. Adanya team SDM khusus yg kompeten dapam bidang pengolahan produk sampah misal minyak dll.
    6. Adanya kompetisi yg benar2 mengasah skill dan kemampuan dalam bidang lingkungan. Misal lomba proyek lingkungan, kreatifitas produk sampah, Karya ilmiah lingkungan, Diskusi lingiungan dll.

    Sudah itu saja mas petualangan yg bisa saya sampaikan.
    Salam bumi lestari semoga Tunas Hijau terus jaya. Aamiin

    Balas
  • Juni 27, 2018 pada 12:56
    Permalink

    Bismillahirrohmanirrohim
    .
    Sejauh ini SES yang diadakan tunas hijau selalu di hati ….
    .
    Beberapa usulan dari saya
    1. sekolah2 yang langganan juara sebaiknya tidak ikut serta pertandingan atau kompetisi ses.
    Katakan sekolah2 itu sekolah emas yang dapat catatan special dari bu wali.
    Sekolah emas menjadi partner tunas hijau utk mengembangkan kompetisi.
    Mereka bisa bergerak menjadi pelopor sekolah2 di sekitarnya…atau menjadi juri kompetisi…atau ikut serta dalam pembinaan2 tunas hijau ke sekolah2 lain…
    Menjadi mentor lah isitilahnya….
    Sebagai timbal baliknya, mereka mendapat apresiasi khusus.
    Katakan predikat sekolah teladan lingkungan yang di ttd i tidak hanya bu risma…Tapi juga siapa gitu tokoh lingkungan hidup lainnya… menteri misalnya
    .
    2. Studi banding yang difasilitasi thi ke sekolah2 mentor diatas sesuai jenjangnya. Misalnya sd ke kaliasin 1, smp ke smpn 11 dsb.
    Yang hadir perwakilan saja … 3 guru per sekolah gitu…gak pake siswa…
    Belajar ttg pengelolaan di sekolah tsb.
    .
    3. Sounding ttg semangat SES jauh2 hari sebelum workshop.
    Bisa melalui web, youtube, maupun diskusi2 lingkungan atau semacam talkshow seminar atau sarasehan. Undang artis sbg daya tarik. Tentu saja artisnya yang peduli lingkungan dan santun lah…hehehe
    Sounding juga bisa Masuk melalui media2 yang ada. Radio sham fm, suara surabaya, jtv, Sbo tv, koran,dsb.
    .
    4. Tidak perlu sanksi utk sekolah2 yang enggan. Mungkin perlu didatangi saja kenapa mereka enggan. Apa kendalanya dan berikan solusi praktis.

    5. Bisa jadi sekolah2 tersebut enggan karena pasti akan mengeluarkan biaya ketika menjalankan tantangan2 pekanan. Dan biayanya gak nyucuk dg hadiah ketika menang hehehe..,jadi gedein hadiah perbanyak juara kalo perlu sampai juara 10. Cari sponsor yang banyak… susah sih…tapi pasti bisa dong…

    6. Tantangan pekan an hadiahnya yang bisa dinikmati sekolah bersangkutan.
    Misalnya sekolah itu gak ada galon air minum, maka diberi galon.
    Gak punya atau sedikit takakura, ya diberi takakura
    Gelas plastik reusable juga boleh.
    Ohya beri apresiasi pada sekolah2 baru yang ikut walaupun gak sampai final.
    Misalkan hanya terhenti pada tantangan pekan 4, beri apresiasi apaaa gitu…
    .
    7. Perbaikan lomba yel2…
    Benar2 ada penilaian lokasi lomba oleh sekolah. Harus zero waste..bersih ketika ditinggalkan…
    Minimalkan jor joran selama lomba yel2.
    Sudah mafhum kalo sekolah2 gede sampai sewa make up artist…sewa kostum .. dan itu biayanya gedeeee….
    Padahal anggaran sekolah kan tidak hanya utk yel2 saja…ada utk otbon, lomba2 akademis dsb…
    Dan pada akhirnya yang gede uangnya yang bagus dan menang…hehehe…
    Kostum harus Buatan sekolah sendiri lah.. kalo pun beli ya beli lem atau pernik2 kecil…
    .
    Esensi lomba yel2 harus lebih diutamakan dibandingkan artificial effect …
    .esensinya kan menyeru ya…berdakwah…supaya audiens peduli…
    memang harus menarik sih tapi yang tampak malah glamornya….rias make up nya yang menawan…
    Pesannya gak maksimal…
    .
    8. Ketepatan waktu pelaksanaan lomba juga harap dipertimbangkan ya…
    .
    9. Perbanyak tim di tunas hijau. Agak kasian juga dg mas2 yang harus keliling suroboyo tiap hari. Open recruitment gitu…dan dapat benefit yang sesuai kemampuan lsm…anak2 sma juga bisa diajak magang di situ. Kerjasama dg sekolahnya…
    .
    10. Kerjasama dg radio utk siaran rutin ttg lingkungan. Bisa mengajak sekolah2 utk ikut siaran…
    .
    11. Program keluarga hijau…adain dong..,tidak harus menunggu momen pangput….
    .
    12. Gandeng uptd atau pengawas sekolah utk bantu memotivasi sekolah ikut eco school…
    .
    13. Program2nya kalo bisa diberikan tips trik supaya hemat di anggaran…karena gak semua sekolah punya dana gede
    .
    14. Tetap menjaga kredibilitas dan integritas ya teman2 tunas hijau…
    .
    Sambel kecap pake santen…
    Cekap semanten…
    .
    Keep fight…

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Fikqy Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *