Pagi ini (25/9), Hari 1 Workshop I Surabaya Eco School 2018

Program lingkungan hidup berkelanjutan bagi sekolah-sekolah Surabaya Eco School 2018 telah resmi dimulai. Workshop I Surabaya Eco School 2018 digelar mulai pagi ini, Selasa (25/9/2018) di SMPN 41 Surabaya yang juga jawara Surabaya Eco School 2017 kategori SMP.

Pada hari pertama ini, peserta workshop ini adalah seluruh SMP negeri dan sebagian SMP swasta se Surabaya. Untuk peserta workshop SMP ini, pesertanya adalah 1 guru pembina lingkungan hidup dan 1 siswa kader lingkungan hidup.

Pada workshop I ini, pengelolaan lingkungan hidup khususnya sampah di sekolah dan rumah tangga akan menjadi fokus pembahasan. Peserta workshop juga akan diajak berkeliling sekolah yang menjadi tuan rumah pelaksanaan workshop ini. Tujuannya, mengenal lebih dekat upaya merealisasikan zero waste di SMPN 41 Surabaya, yang bahkan telah diprofil khusus oleh Metro TV ini.

Pastinya, setiap sekolah telah melakukan upaya pengolahan sampah. Setidaknya dengan menyediakan tempat sampah. Lebih lanjut, ada sekolah yang bahkan sudah menerapkan larangan penggunaan kemasan makanan dan minuman sekali pakai. Ada juga yang bahkan sekolah yang menjadi ‘pabrik’ kompos karena begitu banyaknya pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Bagaimana dinamika pengolahan sampah dan realisasi zero waste di sekolahmu? (*)

Pewarta: Mochamad Zamroni

121 thoughts on “Pagi ini (25/9), Hari 1 Workshop I Surabaya Eco School 2018

  • September 25, 2018 pada 08:39
    Permalink

    Manfaat banget.

    Balas
    • September 25, 2018 pada 08:48
      Permalink

      Di sekolah kami ada sampah khusus dari Pohon kelor yg sekaligus diteliti oleh peneliti belia untuk dijadikan pupuk dan obat. Sekaligus menghilangkan kesan bahwa sampah adalah suatu yg sama sekali tak bermanfaat menjadi sesuatu yg masih harus dicari manfaat lainnya.

      Balas
  • September 25, 2018 pada 08:43
    Permalink

    SMP 3 Surabaya sudah menerapkan program zero waste. Dikantin sudah tidak lagi menjual makanan berbungkus plastik, tidak menggunakan sedotan dan setiap siswa membawa botol minuman dari rumah. Sisa makanan dari kantin dan juga sampah dedaunan kami olah menjadi pupuk. Siswa sangat antusias dengan program zero waste ini. Mereka juga mengaplikasikannya di rumah dengan membuat takakura di rumah. Kendala yang kami hadapi kurangnya sampah organik sebagai bahan utama kompos.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:46
    Permalink

    Kantin sekolah tidak menggunakan plastik dan siswa dilarang membawa kemasan plastik sekali pakai, siswa yang membawa bekal diwajibkan untuk membawa botol tumber dan tepak makan
    Pemilahan sampah anorganik dan sampah organik dilakukan untuk memudahkan memproses sampah

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:46
    Permalink

    Pengolahan sampah disekolah yang melibatkan secara aktif siswa dan warga sekolah lainnya adalah mengolah sampah daun karena merupakan potensi di SMPN 40 dan merupakan program unggulan (aksi yang paling disukai). Sementara aksi pengolahan sampah yang belum maksimal dan kurang disukai adalah mengolah sampah dengan cara menggunakan media biopori.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:46
    Permalink

    Di SMPN 16 Surabaya melakukan upaya untuk meminimalisir sampah plastik di sekolah atau yang biasa di sebut program zero waste.Disini seluruh siswa dan karyawan sekolah dihimbau untuk membawa bekal dari rumah dengan menggunakan tempat makan dan minum yang bisa digunakan berulang kali.Kantin sekolah pun tidak diperbolehkan ada sampah plastik.Memang di sekolah kita tidak benar benar bebas plastik tapi kita mencoba MEMINIMALISIR pemakaiannya.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:48
    Permalink

    Di sekolah kami SMPN 55 untuk pengolahan sampahnya sudah dibedakan antara sampah basah dan sampah kering, jadi di sekolah kami tempat sampah ada 2 macam dan dibedakan warnanya yaitu kuning untuk sampah kering dan merah untuk sampah basah, selain itu di sekolah kami sudah merealisasikan zero waste dengan cara seluruh warga sekolah dihimbau untuk membawa tempat makan dan minum sendiri, dan ini sudah dilaksanakan oleh warga sekolah kami. Di kantin kami juga tidak menyediakan plastik maupun sedotan.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:49
    Permalink

    Realisasi Zero Waste di SMPN 11 Sutabaya sudah terealisasi tshun 2013. Saat itu kantin kita sudah bebas sampah. Kantin menggunakan peralatan non plastik.
    Selain itu untuk sampah orgamik melalui mefia komposting : komposter, takakurajuga biopori
    Penglolaan limbah keting melalui Bank sampah.
    Ada kebijakan selolah terkait zero waste : geraksn botolisadi dan tepakisadi.
    Melakukan grebek pasar untuk peduli lingkungan sekitar juga edukasi madyaraksr sekitar
    Ada progran daur ulang kertas, pengolahan limbah plastik menjadi bahan bakar
    Yang kurang baik adalah pengolahan limbah organik melalui takskura.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:49
    Permalink

    Usaha yang sudah saya lakukan dengan teman,guru,dan seluruh warga sekolah untuk usaha meminimalkan usaha dengan cara mendaur ulang sampah organik dan anorganik serta mengolah bank sampah,di bank sampah itu sampah plastik di kumpulkan dan dikelola oleh anak anak tunas hijau,di sekolah juga dilarang membawa sampah plastik serta mebudayakan untuk tidak membawa makanan yang dibungkus dengan plastik

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:51
    Permalink

    Di sekolah kami smp negeri 60 surabaya, selalu mengupayakan untuk program zero waste. Dalam penanggulangan sampah, sekolah kami bekerja sama dengan kantin sekolah untuk tidak menjual barang makanan yg berkemasan plastik, jadi dalam kantin untuk makanan dan minuman disediakan gelas dan piring yang ramah lingkungan. Tetapi terkadang masih ada siswa yang membawa botol yg tdk ramah lingkungan, maka disediakan tempah sampah khusus organik dan non organik. Sehingga dari sampah non organik oleh tim kader lingkungan sampah dikumpulkan di bank sampah untuk diolah menjadi barang yg bermanfaat.untuk sampah organik dimasukkan ke dalam tong komposter utk dijadikan pupuk.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:52
    Permalink

    Untuk penanggulangan sampah di SMPN 36 Surabaya dilakukan dengan berbagai cara untuk sampah organik yang berasal dari daun atau bekas dari tanaman tanaman di olah di komposter untuk dijadikan pupuk.selain itu siswa siswi di wajibkan untuk membawa botol minum Dan tempat makan termasuk juga dengan bapak ibu guru dan karyawan.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:52
    Permalink

    Nama:Dewi Fibrianti
    Asal Sekolah:SMPN 4 Surabaya
    Kegiatan/program yang sudah saya lakukan adalah menjalankan program zero waste di SMPN 4 SURABAYA yaitu dengan cara mengadakan sidak plastik setiap harinya dan mensosialisasikan kepada siswa-siswa untuk membawa bekal makan dan minum sendiri untuk jajan di kantin.Namun masih ada beberapa siswa yang masih membawa sampah plastik dan belum mempunyai tempat makan dan minum sendiri jika ingin jajan ke kantin.Saya juga melakukan pengolahan sampah organik sebagai takakura dan komposter namun ada saja siswa yang membuang sia sia sampah organik seperti sisa makanan,dan daun daun nan ke tong sampah padahal semua itu masih bisa diolah.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:53
    Permalink

    Disekolah kami di SMP NEGERI 61 SURABAYA kantin bebas sampah plastik dan pengolahan daur ulang sampah plastik

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:53
    Permalink

    Memanfaatkan dan pengendalian sampah plastik,pada tanggal 24 sep ’18,guru murid dan kariawan SMP 18 sudah menggunakan tepak makan dan tumbler

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:53
    Permalink

    Peran aktif zero waste di smpn 44 adalah dengan membuat progam progam tentang lingkungan di antara nya adalah memilah sampah dan mendaur ulang sampah dan mengurangi sampah plastik dengan jalan membawa botol minum dan tempat makan di sekolah.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:56
    Permalink

    Di sekolah kami sudah melaksanakan membawa tempat makan dari rumah untuk mengurangi sampah plastik,pengumpulan dan pemisahan sampah basah dan sampah kering,dan juga mengola sampah plastik menjadi tikar dan lebih banyak lagi.di smpn 45 surabaya

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:58
    Permalink

    Kegiatan yang sangat bermanfaat dan sangat menginspirasi kami agar kami bisa menerapkan program zero waste juga di sekolah kami, namun dalam kegiatan workshop pagi ini masih ada yang kurang,yang dapat menambah sampah,dalam hal penyajian makanan, akan lebih baik bila tempat penyajian makanannya diganti dengan lepek

    Balas
  • September 25, 2018 pada 08:58
    Permalink

    Di MTsN 1 surabaya setiap jum’at minggu kedua diadakan kegiatan pengambilan sampah dan bersih bersih lingkungan, yang paling disukai teman teman pada kegiatan tersebut yaitu saat mengambil sampah bekas air mineral , kata teman teman seperti tukang rombeng . Dan yang paling tidak disukai oleh teman teman saat mengambil sampah apabila menemukan sampah bekas makanan sehingga menimbulkan bau .

    Sampah sampah bekas air mineral kami buat pot bunga dan tanaman hidroponik. Pada saat kegiatan daur ulang teman teman sangat antusias .

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:00
    Permalink

    Untuk penanggulangan sampah di SMPN 36 Surabaya dilakukan dengan berbagai cara,salah satunya di buat pupuk organik.untuk siswa siswi guru dan warga sekolah semua sudah menggunakan tempat minum dan tempat makan,semua itu dilakukan agar mengurangi sampah dan menuju ke zero waste

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:01
    Permalink

    Bagus. Progam dari tunas hijau. Atau dari progam surabaya ibu walikota surabaya ya itu bu risma. Sudah membuat progam tunas hijau atau ecoschool. Agar kota surabaya dan di sekolah sekolah . Bebas dari sampah sampah apalagi sampah plastik. Dan di smpn 58 surabaya juga sudah melaksanakan progam adiwiyata

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:02
    Permalink

    SMPN 48 sedang membuat ECO BRICK dengan mengumpulkan sampah lalu didaur ulang menjadi barang yang berguna dan dapat dimanfaatkan

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:02
    Permalink

    hal yang kami sukai dari pengelolahan zerois adalah sudah membawa tempat makan masing masing. tetapi yang tidak bagus adalah setelah mereka membeli jajan menggunakan tempat makan dari kantin mereka tdk mengembalikan tempat makan ke penjual dan diletakkan di tempat sembarang ngan paling sering berserakan di sekitar kantin

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:04
    Permalink

    Di SMP 61 SURABAYA kami sudah membuat kerajinan tangan dari bahan yang sudah tidak terpakai lagi. Disekolah kami sudah membuat peraturan untuk semua siswa siswi dan guru dilarang membawah botol palstik disekolah sebab botol plastik hanya sekali pakai jadi setiap mau pulang sekolah selalu banyak botol dimana-mana. Jadi sekolah kami membuat peraturan seperti itu supaya sekolah kami bebas dari plastik. Akhirnya sampah plastik yang ada disekolah kami yang dulu masih belum ada peraturannya kami kumpulkan jadi satu. Jadi kami memanfaatkan botol plastik untuk dibuat kerajinan tangan seperti membuat Gaun dari botol plastik.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:04
    Permalink

    Di SMPN 2 SURABAYA mempunyai tong komposter 4 buah..namun semuanya belum terawat dengan baik dikarenakan proyek bangunan sekolah yang baru selesai di tahun 2018 ini..
    Di SMPN 2 SURABAYA mempunyai kegiatan pembiasaan pada hari jum’at..kami melakukan kegiatan bersih-bersih yang di namakan jum’at bersih..para siswa membersihkan sampah-sampah yang ada disekolah..seperti mengambil sampah yang masih ada…mengecek ulang biopori,komposter aerob,dan takakura yang suda di buat sebelumnya..
    Kami juga mengupayakan kantin kami bebas dari sampah plastik..namun para penjual di kantin masih saja bandel dan belum sepenuhnya mentaati peraturan-peraturan baru dari para kader lingkungan..kami akan terus berupaya menggerakkan kegiatan ini untuk menyadarkan warga sekolah..
    Ohh iya..kami juga setiap hari ada jadwal tertentu
    Pada hari senin kami merawat tanaman
    Pada hari selasa kami mengumpulkan koran
    Pada hari rabu kami mengumpulkan jelantah/minyak curah
    Pada hari kamis kami merawat kolam
    Ya…ini lah kegiatan kami di sekolah,sekian dan terima kasih 🙂

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:06
    Permalink

    Nama saya Nabil Almadani
    Asal sekolah SMPN 3 Surabaya
    Banyak kegiatan dan program zero waste yang sudah dilakukan oleh warga SMPN 3 Sby. Untuk sampah non-organik seperti botol botol plastik yang ada akan dikumpulkan di bank sampah dan diolah menjadi suatu karya seperti green house ataupun di gunakan untuk vertical garden. Ada juga pengumpulan sampah sampah plastik seperti kantong plastik, kresek dll akan diolah menjadi ecobrick yang dapat berguna. Sedangkan sampah organik akan diolah menjadi komposter, biopori dan juga tatakura. Jika pupuk sudah panen dapat dijual ke warga sekolah maupun warga sekitar.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:07
    Permalink

    Pengolahan sampah yang ada pada sekolah kami smp negeri 60 saya sebagai organisasi kader lingkungan selalu mengutamakan kebersih an dan untuk selalu berusaha mengolah sampah, saya belajar mengajak warga sekolah untuk selalu berusaha mengolah sampah menjadi suatu hal yang bermanfaat ,salah satu program yang selalu terap kan kepada semua warga sekolah yaitu terutama kepada teman teman saya untuk membawa barang bekas contoh barang bekas antara lain bisa koran, kardus, botol dan lainnya dan saya bersama organisasi kader lingkungan untuk bertugas mengumpulkan barang bekas tersebut untuk kami jual kepengepul dan mendapatkan hasil.,dan sekolah kami untuk mengendalikan sampah wajib membawa tumbler untuk minum yang ramah lingkungan dan membawa bekal dari rumah itu cara disekolah kami untuk tidak selalu memelihara sampah dan belajar untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan lain nya, di kantin sekolah kami dalam menjual makanan sudah menggunakan gelas dan piring yang ramah lingkungan sehingga sampah bisa terkendali dan dapat mengurangi pengguna an sampah plastik itu adalah program yang saya lakukan untuk sekolah saya agar sekolah saya menjadi sekolah yang dapat gelar Adiwiyata dan selalu menjadi sekolah yang dapat mengendalikan sampah dengan baik.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:07
    Permalink

    Di SMPN 29 Surabaya sudah meminimalisasi sampah dengan menganjurkan Kepada siswa agar membawa bekal makan dan minum menggunakan wadah yang dapat dipakai berkali. Program ini merupakan pelaksanaan program ” TU_YOBz ” ( Thanks for Using Your Own Bottlez ), yang telah dirilis sejak tahun 2017. Program lainnya yaitu bekerja sama dengan BSIS ( Bank Sampah Induk Surabaya ) untuk mengurangi sampah yang ada di SMPN 29 surabaya

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:08
    Permalink

    Program zero weste sudah tidak asing lagi di SMPN 11 SURABAYA.
    Penerapan zero weste di SMPN 11 SURABAYA PADA TAHUN 2013 Dan pada waktu itu sekolah SMPN 11 SURABAYA SUDAH MULAI AKTIF MULAI DARI: pengumpulan sampah plastik dari siswa siswi SMPN 11 SURABAYA, pendaur ulangan limbah plastik menjadi tas,dompet dll.
    Pada waktu itu juga sudah tidak ada lagi plastik di dalam sekolah maupun lingkungan sekolah, sekolah sudah mulai mengembangkan program pengolahan sampah organik kami mengambil sampah organik dari pasar pabean SURABAYA.
    PELAKSANAAN PROGRAM SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN MEDIA KOMPOSTING: takakura,komposter,rumah kompos,
    Mengelolah sampah kering melalui bank sampah kemudian di jual untuk menunjang kegiatan lungkungan. melakukan daur ulang kertas yang bisa di manfaatkan untuk poster, agenda, dan kerajinan tangan.
    Mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar
    YANG BELUM MAKSIMAL YAKITU DAUR ULANG KERTAS.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:08
    Permalink

    yg disukai dari smpn 23 surabay adalah eco green nya bahkan smpn 23 berencana membuat ecobrick agar 23 lebih bersih dari sampah plastik terkecil sekalipun.yang tidak disukai dari smpn 23 sudah tidak ada karena gaya hidup nya sudah gaya hidup cinta lingkungan.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:10
    Permalink

    Gerakan Mengolah sampah sebagai gerakan yang masiv memang tidak mudah. Gerakan ini harus bermula dari guru, siswa dan berimbas pada lingkungan sekitar. Satu contoh saja tidak menjalankannya, akan berefek secara berantai. Nah.. Menumbuhkan semangat “benci”sampah inilah yang harus ditumbuhkan. Siswa yg tidak konsisten harus di berikan sanksi, demikian juga untuk gurunya. Perlakuan yang sama akan menjadikan gerakan zero waste berjalan on the right track.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:11
    Permalink

    SMPN 29 Surabaya sudah meminimalisasi sampah dengan menganjurkan Kepada siswa agar membawa bekal makan dan minum menggunakan wadah yang dapat dipakai berkali. Program ini merupakan pelaksanaan program ” TU_YOBz ” ( Thanks for Using Your Own Bottlez ), yang telah dirilis sejak tahun 2017. Program lainnya yaitu bekerja sama dengan BSIS ( Bank Sampah Induk Surabaya ) untuk mengurangi sampah yang ada di SMPN 29 surabaya.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:12
    Permalink

    Di SMPN 41 Surabaya sudah digalakan program zero waste sejak tahun 2017.Hal ini mendorong rasa empati siswa siswi untuk membuang sampah pada tempatnya.Juga sekolah kami menggalakan kegiatan komposter yang berguna untuk membuat kompos organik,yang bahan-bahanya diambil dari sisa makanan,sayuran busuk,dan dedaunan kering.Sekolah kami pun melarang siswa dan siswi jajan dengan menggunakan wadah plastik baik didalam maupun diluar sekolah.Dihimbau bagi siswa siswi membawa wadah makan dan minum saat membeli makanan dikantin maupun diluar.Hal ini dapat mencegah melunjaknya populasi sampah.
    Saya Gea Ayu Nur Amalia dari SMPN 41 Surabaya

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:14
    Permalink

    Di sekolah kami sudah melaksanakan membawa tempat makan dari rumah untuk mengurangi sampah plastik,pengumpulan dan pemisahan sampah basah dan sampah kering yang dilaksanakan setiap hari jumat ,dan juga di sekolah diterapkan jumat bersih di setiap kelas maupun lingkungan sekolah dan juga jumat sehat,Di smp negeri 45 surabaya

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:15
    Permalink

    SMP Negeri 12 Surabaya secara intens melakukan zero waste dengan berbagai upaya.
    Semua warga sekolah terbiasa membawa bekal dalam tepak dan botol minum dari rumah. Sampah sekolah diolah sedemikian rupa sehingga dihasilkan produk bermanfaat. Sisa makanan kantin diolah oleh tim pokja komposter, sampah dedaunan kering dikumpulkan dan diolah oleh tim takakura.
    Pupuk hasil pengolahan dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman disekolah , mengingat lahan yang sangat luas memerlukan perawatan dan biaya yang banyak. Juga mulai dijual kepada warga sekolah.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:17
    Permalink

    di sekolah kami, SMPN 25 Surabaya dibiasakan untuk membawa botol minum tumblr dan wadah makan sendiri. Siswa wajib membawa air minum dalam botol dan bisa mengisi ulang di pos satpam SMPN25 Surabaya dengan harga terjangkau. Untuk Tumblr besar : Rp. 1. 500
    Tumblr kecil : Rp. 1.000

    setiap hari jumat diadakan kegiatan peduli lingkungan dengan kegiatan Jumat sehat. Setiap kelas wajib membersihkan lingkungan dalam dan luar kelas. Denagan begitu sekolah kami selalu senantiasa bersih dan bebas sampah plastik.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:21
    Permalink

    Di SMP N 43 Surabaya siswanya sudah diwajibkan membawa botol minum dan tempat bekal dari rumah. Agar sampah-sampah bekas minuman dan makanan dapat terkurangi.
    Dan kami juga membuat pupuk kompos, yang diambil dari tempat sampah organik di sekolah setiap harinya. Lalu dari kader kesehatan remaja pokja lingkungan, mereka yang mengolah pupuk kompos itu.
    Setiap hari jumat ada kegiatan “Ngosek Bareng” dan “Jumat Bersih”. Jadi ada yang membersihkan kamar mandi dan tempat penampungan air, agar bebas dari jentik-jentik. Ada yang membersihkan lingkungan sekolah dan kelas masing-masing. Ada yang membersihkan selokan sekolah. Agar tidak tersumbat, dan tetap bersih. Semua siswa dan warga sekolah antusias mengikuti kegiatan tersebut.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:21
    Permalink

    Nama:Fatmawati Romlah
    Guru SMPN 4 SURABAYA
    Guru-guru di SMPN 4 SURABAYA sudah melakukan pertama untuk diet sampah,sampah plastik pun tidak ada di ruang guru tidak disediakan tempat sampah guru-guru juga membawa bekal dan tempat makan serta tempat minum sendiri sendiri.Bukan hanya siswa,Guru juga dikenakan denda jika membawa plastik berupa tas kresek dll.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:22
    Permalink

    Di SMP saya yaitu SMPN 3 surabaya yang mempunyai 2 ikon sekolah yang sangat bermanfaat yaitu, pucuk merah dan sawi.
    Pucuk merah berfunsi untuk menyegarkan udara, menyehatkan lingkungan sekitar, pencegah stres jika kita jenuh di kelas.
    Tetapi ikon sekolah yang satu ini yaitu sawi, sawi jika kita panen kita bisa mengolahnya menjadi jenis makanan yang enak dan minuman yang begitu segar. Sawi bisa diolah menjadi jus SIKAT (jus SawI rasa alpuKAT) jus ini sangat segar lho teman apalagi jika di seduh pada cuaca yang panas, selain minuman ada juga makanan yang hasil olahan dari sawi yaitu siomay kulit sawi, siomay ini bukan dari kulit yang biasanya di jual di jalanan, melainkan menggunakan daun sawi yang menjadi selimutnya. Pengolahan makanan ini melibatkan kamu sebagai siswa dalam proses pengembanganya sehingga mengajarkan kami kemandirian dan siap menjalani kehidupan di masyarakat. Ketika scholl farming terkena hama terkadang kita gagal untuk berpanen.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:22
    Permalink

    Zero Waste SMP N 9 surabaya ?
    Sampah mungkin suatu hal yang setiap hari kita hasilkan dengan sengaja atau tanpa sengaja.
    Tapi yang menjadi sebuah kewajiban bagaimana kita bisa mengurangi sampah tersebut dengan berbagai tindakan yang dapat menumbuhkan aksi peduli lingkungan.
    Upaya yang kita gencarkan saat ini adalah tidak menggunakan berbagai macam plastik kemasan di lingkungan sekolah.
    Membuat giat lubang biopori yang berguna untuk lubang resapan air hujan, biopori juga bisa difungsikan sebagai lubang kompos dari bahan sampah daun kering, maupun sampah basah. Bahkan langkah ini pun sudah kami implementasikan dalam kegiatan sosial yang persuasif untuk membuat lubang biopori di polsek tambaksari.
    Lagkah kami lainnya adalah mempunyai bank sampah. Dimana setiap sampah kertas apapun tidak boleh di buang di tempat sampah namun limbah sampah kertas tersebut akan dijual ke bank sampah dan hasil penjualan tersebut sebagai tambahan untuk keperluan kelas.
    Berikut sedikit hal tentang zero waste smpn 9 sby ?

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:22
    Permalink

    program pengendalian sampah d lingkungan smpn 23 sudah berjalan dengan sukses sehingga minim sampah plastik
    #kantin sudah tersertifikasi dari dinas kesehatan dan dipantau peskesmas
    #bekal siswa harus menggunakan tepak makan dan botol minum..krn kantin tidak menjual air putih kemasan
    #ecobrick sedang kami jalankan untuk mengemdalikan sampah plastik bahkan kemasan makanan terkecil, misalnya segel kemasan galon, segel dan plastik perlengkapan sekolah.., bungkus permen yg biasanya dibawa pulang kembali bagi yg membawa
    #grebekpasar sekolah kami dekat dengan pasar surya, setiap kegiatan jum’at bersih, pokja grebek pasar memberi motivasi dan semangat cinta lingkungan bebas sampah kpd para pedagang dan saat ini kami jalankan bekerjasama dengan para pedagang warung untuk mengendalikan sampah plastik sachet dimanfaatkan utk ecobrick

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:23
    Permalink

    Di SMPN 2 SURABAYA banyak kegiatan yang kami galakkan..
    kegiatan yang kami lakukan diantara lain…
    Hari SENIN kami merawat tanaman
    Hari SELASA kami mengumpulkan koran dan kardus
    Hari Rabu kami mengumpulkan jelantah/minyak curah
    Hari Kamis kami merawat kolam
    Hari Jum’at kami melakukan jum’at bersih, kami melakukan bersih-bersih sekolah..dan juga ngobar (ngosek bareng) yaitu mengosek kamar mandi yang ada di sekolah…
    kami juga mengupayakan kantin bersih dari sampah plastik… namun mereka masih belum mentaati peraturan yang dibuat oleh anak-anak kader lingkungan di SMPN 2 SURABAYA..
    kami berharap di tahun 2018 ini kami bisa membuat sekolah kami menjadi lebih baik lagi..

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:23
    Permalink

    Di smpn 50 surabaya kita anak LH melakukan memilah sampah organik dan anorganik, yg organik dibuat takakura dan komposter sementara yg anorganik dipilih lagi sampah plastik, kertas dan kain utk diolah menjadi kerajinan tangan. sementara itu sisa sisa makanan dari kantin kita masukan ke dalam takakura kemudian kita anak LH yg megelolah ataupun merawatnya, kalau sudah penen kita melakukan panen bersama, lalu kita jual deh ke warga sekolah dan sekitar?

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:23
    Permalink

    Realisasi zero waste di Smp N 53 adalah dg adanya peraturan kpd pihak kantin agar tidak menggunakan kemasan plastik pada makanan yg dijual.Siswa pun diajak untuk membawa bekal dari rumah dg menggunakan kotak makan dan tumbler yg bisa digunakan berkali2.setiap jumat di minggu ke 2 kami mengadakan sarapan bersama di sekolah dg anjuran menggunakan wadah makan dan tumbler.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:24
    Permalink

    Kegiatan yang sangat bermanfaat dan sangat menginspirasi kami agar kami bisa menerapkan program zero waste juga di sekolah kami, namun dalam kegiatan workshop pagi ini masih ada yang kurang,yang dapat menambah sampah,dalam hal penyajian makanan, akan lebih baik bila tempat penyajian makanannya diganti dengan lepek. Di kantin smpn 46 sudah bebas dari sampah plastik makananya pun bebas dari 5P, di smpn 46 juga sudah menarapkan membawa botol minum sehat dari rumah, baru baru ini di smpn 46 membuat lubang resapan biopori, di smpn 46 mempunyai tim LH yang dinamakan Semut Hijau, Semut Hijau bekerja sesuai pokja pokja yang telah dibagi, contohnya Polisi sampah, polisi sampah bertugas mengingatkan teman temanya yang membuang sampah sembarangan pada saat istirahat, polisi sampah juga memilah sampah plastik. Waterlife, waterlife adalah sekelompok siswa LH yang bertugas mengecek kebersihan kamar mandi dan hemat air. KH, KH adalah pokja yang bertugas untuk mengecek tanaman yang telah layu, setiap harinya KH selalu mengecek taman2 yang ada di sekolah KH juga bertugas merawat tanaman tanaman yang ada di sekolah. LOREM ,LOREM adalah pokja makanan dan minuman, mereka bertugas mengecek makanan dan minuman yang higenis di kantin.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:25
    Permalink

    Di smp islam al azhar 13 surabaya, proses pengelolaan sampah masih dalam tahap pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Antara lain, sampah sisa makanan, sampah plastik, dan sampah kering. Mayoritas sampah yang berada di sekolah adalah sampah botol, plastik, dan kardus sisa milik koperasi siswa. Nantinya, sampah botol plastik dan kardus yang sudah lumayan menumpuk akan dirombengkan kepada pengepul. Dan hasil dari merombeng nanti akan digunakan untuk modal koperasi siswa dan sebagian ada yang disumbangkan ke kotal infaq masjid sekolah

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:26
    Permalink

    Di SMP N 43 setiap hari jumat diadakan jalan sehat dan minggu terakhir tiap bulan diadakan istighotsa. Setelah kegiatan tersenut dilanjutkan ngosek bareng dan team lingkungan mengumpulkan sampah organik untuk dijadikan pupuk menggunakan keranjang takakura. Dan radius mengumpulkan jelanta minyak goreng yang mereka bawa dari rumah. Karena ada pengepul. Team lingkungan dan radius mwlakukan dengan senang.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:26
    Permalink

    Yang saya suka di sekolah kami SMPN 52 surabaya adalah sudah memulai gerakan untuk menghilangkan sampah. Semua warga sekolah mulai berusaha untuk bergerak untuk melakukan bebas sampah plastik. Tetapi karena sekolah kami satu lokasi dengan sekolah SD maka masih sulit menghimbau kan ke mereka.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:26
    Permalink

    Realisasi zero waste di Smp N 53 adalah dg adanya peraturan kpd pihak kantin agar tidak menggunakan kemasan plastik pada makanan yg dijual.Siswa pun diajak untuk membawa bekal dari rumah dg menggunakan kotak makan dan tumbler yg bisa digunakan berkali2.setiap jumat di minggu ke 2 kami mengadakan sarapan bersama di sekolah dg anjuran menggunakan wadah makan dan tumbler.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:27
    Permalink

    Selain melakukan pemilahan sampah dan mengurangi sampah di sekolah saya yaitu SMPN 29 Surabaya juga melakukan pembuatan lubang biopori yang berguna untuk membuat pupuk kompos yang berguna bagi tanaman tanaman disekitarnya dan juga sebagai penyerapan air disekitarnya. Bahan sampah organic kita dapatkan dari kantin sekolah. Program ini sudah terlaksana sekali tahun 2017

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:28
    Permalink

    Aktifitas yang paling saya sukai ialah pengolahan pupuk kompos. Pengolahan pupuk kompos disekolah kami sangat memberikan manfaat yang berdampak besar bagi sekolah kami, bagi siswa, bagi lingkungan.
    1. Dampak bagi sekolah yaitu :
    Sekolah kami menjadi tak ada daun berserakan, banyak sampah organik yang tidak terbuang.
    2. Dampak bagi siswa yaitu :
    Siswa dapat belajar dengan nyaman, siswa menjadi lebih giat dalam menjaga lingkungan agar tetal bersih, siswa lebih banyak berkatifitas, dan siswa lebih dapat mengatur waktu.
    3. Dampak bagi lingkungan yaitu:
    Tidak ada bau sampah dapur dimana-mana, sampah daun dan sampah dapur tidak dibuang sembarangan.

    Aktifitas yang belum bagus ialah pembuatan biopori. Pembuatan biopori dulu sudah dilakukan tetapi akibat ada proyek pembangunan bioporinya tertutup proyek dan tidak bisa dipanen karena diatasnya ada pecahan batu dari hasil pembongkaran bangunan.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:28
    Permalink

    My School My Adventure,,
    EcoSpenSix in Action,,

    SMP Negeri 6 Surabaya merupakan sekolah kawasan yang berada di tengah kota, diapit oleh banyak Hotel, perkantoran dan rumah makan terkenal di Surabaya. Sekolah dengan siswa yang berlatar belakang ekonomi menengah ke atas menjadikan salah 1 kendala dalam mewujudkan Sekolah yang Peduli & Berbudaya lingkungan karena mewujudkan program tersebut di sekolah kawasan yang sudah tak terbilang lagi prestasinya itu tak mudah. Tentunya melakukan hal yang baru di sekolah yang penuh prestasi bukan hanya di tingkat kota, nasional bahkan internasional juga tidak ada yang mustahil.

    Dimulai dengan kebijakan Kepala Sekolah didukung oleh guru, karyawan serta siswa untuk mewujudkan Program Peduli Lingkungan menuju sekolah yang zero waste / nol sampah, diantaranya;
    1. Gerakan Membawa BBM (Bekal & Botol Minum) setiap hari bagi warga sekolah.
    2. Kantin Zero Waste yang tidak lagi menjual produk kemasan plastik.
    3. Pengolahan Sampah Anorganik menjadi barang berdaya guna, seperti koran ataupun botol.
    4. Pembuatan Lubang Resapan Air Hujan – Biopori ditanah yang berlapis cor 7x, bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Kota Surabaya.
    5. Pengolahan Sampah Organik untuk membuat kompos dari media; tong komposter, Biopori, Keranjang Takakura.
    6. Pemenuhan Komposter dengan melakukan gerebek Pasar, Rumah Makan & Hotel sekitar sekolah.
    7. Adopsi Pengumpulan Limbah Minyak Jelantah dari Hotel & FoodCourt
    8. Adopsi warung & kampung untuk pengumpulan sampah plastik menjadi Squishy & EcoBricks
    9. Sanksi bagi siswa yang terlambat berbasis lingkungan, seperti membawa tanaman, pupuk, air tajin, pot bahkan mengambil daun kering & membersihkan kamar mandi.
    10. Jumat BERSERI – Bersih Sehat dan Asri dengan ngosek kamar mandi bareng, olah raga bersama dan merawat tanaman.

    Banyak hal yang ingin kami wujudkan untuk menjadikan sekolah menjadi lebih hijau dan nyaman untuk beraktivitas, Sekolah kami memang tidak luas TAPI semangat kami tanpa batas.

    EcoSpenSix,, PASTI BISA

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:29
    Permalink

    Di MTs Negeri 1 Kota Surabaya sudah digalakkan program Peduli Sampah, yaitu adanya Sirine Pengambilan Sampah. Sirine dibunyikan pada saat setelah istirahat setelah sholat dhuhur, pada saat sirine berbunyi semua warga madrasah wajib mengambil dan mengumpulkan sampah selama 2 menit. Dan setiap Jumat minggu ke 2, ada kegiatan Jumat Bersih .
    Kantin di MTs N 1 juga sudah meminimalisir sampah plastik.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:29
    Permalink

    Kegiatan yg dilakukan tunas hijau bagus sekali. Dpt meningkatkan kepedulian siswa pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya utk peduli pada lingkungannya.
    Di sekolah kami SMPN 14 Sby sudah menerapkan program bebas sampah plastik. Meski belum bisa 100%. Minimal bisa mengurangi sampah plastik di lingkunhan sekolah. Untuk mewujudkan program tersebut semua warga sekolah dihimbau untuk membawa botol minum dan tempat makan dari rumah. Di kantin dan koperasi sekolah jg menggunakan gelas dan piring.
    Tempat sampah yg ada d sekolah sudah dibedakan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik dimanfaatkan untuk kerajinan/ benda hias sedangkan pupuk organik untuk kompos.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:29
    Permalink

    Memanfaatkan Dan mengendalikan sampah plastic, Ada tanggal 24 set ’18 ,guru,murid,kariawan SMP 18 Sudah menggunakan tepak Makan Dan tumbler

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:30
    Permalink

    Di SMPN 30 Surabaya sudah
    Meminimalkan produksi sampah plastik terutama sampah plastik dari botol bekas minuman dan makanan dengan cara siswa dan guru diwajibkan membawa botol minuman / tumblr dan tempat makan sendiri ke sekolah. Dan juga terdapat pengolahan sampah plastik yang dilakukan dengan memanfaatkan botol bekas minuman sebagai pot bunga serta pemisahan jenis sampah di dalam kelas maupun luar kelas.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:30
    Permalink

    MTs N 2 Surabaya sudah menerapkan berbagai upaya mengenai penanggulangan sampah plastik.Diantaranya adalah menciptakan kantin sehat dan mendaur ulang sampah plastik.
    1. kantin kami merupakan kantin sehat karena semua peralatan /wadah untuk makanan tidak berbahan plastik.
    2. para siswa diwajibkan membawa bekal dari rumah
    3. mendaur ulang sampah plastik botol menjadi pot/ wadah untuk tanaman hidroponik
    4. mendaur ulang sampah plastik menjadi berbagai kerajinan,diantaranya tas,hiasan dinding,

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:32
    Permalink

    Dari SMPN 57 jarang mengolah sampahh. Dan yang mengatasi hanya petugas sekolah saja. Murid-murid tidak semua merawat tanaman ataupun menyiramnya, hanya beberapa guru yang menyiram tanaman di sekitarnya. Murid-murid di SMPN 57 tidak akan bergerak jika tidak ada suruhan dari bapak/ibu guru. Dan sebaliknya bapak/ibu guru pun jarang mengamati bagaimana suasana di lingkungan sekitar sekolah. Tanaman yang ada di dalam kelas atupu n luar kelas jarang sekali ada yang memperhatikannya,murid-murid hanya bisa menghancurkan tidak bisa merwatnya. Tanah-tanah tanaman di sekitar kelas selalu berhambur-hamburan di lantai depan kelas. Tanah tanaman juga sering di buat mainan. Yang buat lempar-lemparan lah, tidak ada yang bisa merawat. Mereka hanya bisa menghancurkannya.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:33
    Permalink

    Di SMPN 16 Surabaya ada program zero waste untuk meminimalisir sampah plastik di sekolah.Dengan begitu seluruh warga SMPN16 di himbau untuk membawa bekal menggunakan tempat makan yang bisa digunakan berulang kali supaya tidak ada kemasan plastik lagi.Pada hari jumat tertentu biasanya sekolah kami mengadakan sarapan bersama.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:33
    Permalink

    Smpn 53 surabaya
    Disekolah saya ada kantin sehat yang semua makanannya tidak menggunakan sampah plastik maupun sampah kertas . Smpn 53 juga memiliki banyak takakura bahkan di setiap sudut depan pintu masuk kelas tersedia , ada juga hidroponik mini yang sampai sekarang masih aktif . Setiap hari jumaat siswa disana melakukan senam pagi dan wajib mengikuti setelah senam disana ada acara NGOSEK BARENG dan itu bergililan setiap minggu setiap kelas dibagi 3 tugas.tugas pertama kerja bakti membersihkan daerah lapangan tugas 2 ngosek bareng tugas 3 membersihkan kelas masing masing.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:35
    Permalink

    Di SMPN 35 Surabaya terdapat beberapa pokja (kelompok kerja) yang ditugaskan untuk mengolah sampah menjadi barang berguna, yaitu pokja bank sampah dan pokja 3R (Reduce, Reuse, and Recyle). Kedua pokja ini berkerja sama dalam mengurai sampah/limbah yang ada di sekitar lingkungan smpn 35. Tugas dari pokja bank sampah adalah memilah sampah dan mengumpulkan lalu di data menurut jenis-jenis sampahnya, setelah itu sampah atau limbah yang sekiranya masih bisa di olah kembali lalu di berikan ke pada pokja 3R untuk di olah. Pokja 3R mengolah sampah/limbah menjadi barang yang bisa digunakan kembali atau juga yang memiliki nilai jual. Barang-barang yang sudah di olah ini lalu dijadikan hiasan di sekitar sekolah ataupun ada yang di jual pada saat pameran 3R.Hal-hal yang disukai (bagus) dari kegiatan ini adalah kita bisa membantu pihak pemerintah Surabaya dalam upaya mengurai sampah yang ada di Surabaya. Selain itu hasil dari pengolahan sampah ini juga bisa di gunakan kembali dan bisa dijual sehingga menambah penghasilan sekolah. Selain itu dalam upaya pengolahan sampah yang dilakukan secara bersama-sama dapat memumpuk rasa persatuan dan kesatuan antar siswa, guru dan warga sekolah lainnya. Dengan kegiatan perpokja di SMPN 35, bisa menambah wawasan , ketrampilan kepada warga sekolah, khususnya siswa sebagai bekal masa depan. Hal-hal yang belum bagus dari kegiatan ini adalah, kurangnya rasa sadar dari beberapa pihak masyarakat betapa pentingnya kita melakukan usaha mengurangi sampah di kota Surabaya. Ada beberapa masyarakat didalam sekolah maupun luar sekolah yang masih membuang sampah secara sembarangan dan hal ini merupakan salah satu penghambat untuk mengurangi sampah di Surabaya.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:37
    Permalink

    Kegiatan eco school yang dilaksanakan sangat bermanfaat bagi perbaikan lingkungan khususnya di sekolah. Sehingga sekolah menjadi lebih bersih, sejuk, asri dan nyaman. Meski sekolah kami tidak terlalu luas.
    Banyak upaya yg telah dilakukan sekolah,DLH, serta lembaga lain seperti Tunas Hijau untuk membudaya karakter cinta lingkungan
    Gerakan -gerakan yang dilakukan cukup banyak
    1. Gerakan membawa alat makan minum sendiri.
    2. Jum’at SBILE ( sehat, bersih,imtaq,literasi&ekspresi) dimana kegiatan terintegrasi dg adiwiyata sekolah.
    3. Kegiatan pokja -pokja Adiwiyata. SMPN 37 memiliki 26 pokja dan mempunyai kegiatan yang bernama pekan bakti. Semua pokja akan bergerak melaksanakan kegiatan lingkungan.
    4. Ada 5 pekan bakti yaitu pekan bati penghijauan, pengolahan sampah, kebersihan, kesehatan dan sosialisasi.26 pokja dibagi dalam 5 kelompok pekan bakti utk melakukan aksi lingkungan .
    kami mengucapkan terima kasih banyak kepada DLH, tunas hijau, sekolah pembina serta mitra yang lain yang telah mendukung gerakan lingkungan di sekolah kami

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:37
    Permalink

    Saya guru dari smpn 46 srby. Menurut saya, workshop yang diselenggarakan pagi ini sangat bermanfaat dan sangat positif sekali karena dapat menginspirasi dan memotivasi saya selaku perwakilan dari sekolah. Apalagi saat ini smpn 46 sedang berupaya untuk menjadi sekolah adiwiyata. Sehingga dengan adanya workshop ini sangat membantu kami dalam upaya mewujudkan sekolah adiwiyata untuk sekolah kami. Di smpn 46 sby sudah melakukan program zero waste misalnya setiap siswa membawa botol minuman sendiri, ketika ada kegiatan kampung bakat (kegiatan rutinan setiap tahun) siswa, guru dan karyawan yang ingin membeli makanan dan minumanpun juga harus membawa botol dan tempat makan sendiri. Jika tidak, maka tidak akan dilayani oleh penjual. Di kantin smp 46 juga sudah tidak menghasilkan sampah. Namun untuk memilah dan mengolah sampah kami belum melaksanakan. Untuk rencana kedepannya kami akan membangun bank sampah untuk pemilahan sampah dan mengolah sampah menjadi hal hal yang bermanfaat. Saya berharap kegiatan workshop ini dapat terlaksana lagi karena kegiatan ini sangat menginspirasi kami.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:39
    Permalink

    Pengendalian dan pengolahan sampah memang tidak semudah membalik telapak tangan. Ada banyak tantangan yg dihadapi. Demikian juga di sekolah kami. Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi semangat kami untuk terus dan terus menangani masalah sampah ini.
    Zero waste sudah mulai kami lakukan dengan
    1. Pengomposan yg berasal dari
    *Sampah kering dari daun2 pohon yg jatuh
    *Sampah basah dari kantin sekolah
    2. Sampah kertas didaur ulang menjadi pruduk sampul buku diary
    3. Pembuatan biopori
    4. Kantin sekolah yang sudah tidak menggunakan bungkus plastik atau kertas.
    Kantin sekolah menggunakan tempat makan dan minum dari bahan yang bisa digunakan lagi misalnya gelas
    5 Melaksanakan gerebek pasar dan kampung adopsi biopori untuk sosialisasi program zerowaste di kampung sekitar sekolah.

    Hal yang disukai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah semangat dari siswa siswi tim ecoschool sekolah yg tidak pernah padam untuk menciptakan lingkungan sekolah zerowaste

    Sedangkan yg tidak disukai adalah ketidakkonsistenan warga sekolah untuk tetap menciptakan zero waste karena masih selalu ada pelanggaran yg dilakukan terutama oleh siawa.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:39
    Permalink

    di sekolah SMPN 17 SURABAYA
    Setiap hari Jumat di sekolah kami mengadakan Jumat bersih.
    Dalam minggu pertama selalu dilaksanakan upaya Jumat rindang,dimana Seluruh warga sekolah berupaya untuk Tetap menjaga Ke rindangan lingkungan sekolah serta kebersihan di lingkungan sekolah.
    Selanjutnya Dalam minggu kedua diadakan Jumat bersih, Jumat ini Seluruh siswa-siswi Membawa alat-alat kebersihan yang telah di bagi dan bekerja sesuai dengan Tugas masing masing yang telah dibagi.
    Dalam minggu kedua ini Semua Siswa sangat berperan dalam hal Kebersihan oleh karenanya terkadang ada beberapa siswa yang menggerutu karena kebagian membersihkan sampah yang menumpuk dam bau serta membersihkan kamar mandi di sekolah.
    Dan minggu ke ketiga selalu diadakan Jumat sehat. Dimana Jumat ini Seluruh bapak ibu guru , dewan guru Staff dan siswa siswi smpn 17 surabaya Melaksanakan Senam pagi bersama secara bergantian kelas 8-9 lalu kelas 7.
    Dan minggu terakhir tak luput Dari Keagamaan
    Jumat minggu ke 4 selalu diadakan Istighosah Yang wajib diikuti oleh siswa-siswi di smpn 17 surabaya.
    Hal tersebut sudah menjadi kegiatan Rutin Kami di sekolah ADIWIYATA dengan kegiatan yang selalu dilaksanakam tersebut Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan penting Nya menjaga Lingkungan dan menjunjung Sekolah 17 menjadi Sekolah ADIWIYATA DAN ECO SCHOOL 2018

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:42
    Permalink

    Pengolahan sampah di smpn19 memiliki proses demi proses sehingga di sekolah kami sampah sampah sedikit berkurang. Pengolahan sampah di smpn19 mempunyai kata bijak yaitu sampah jadi duit. Karena stelah kita pilah me Milah sampah. Sampah tersebut kita setor kan ke bank sampah SMPN 19,tempat bertemunya pembeli sampah dan koordinator sampah SMPN 19. Selain bisa dijual sampah di SMP 19 bisa di jadikan barang berguna . Tidak hanya sampah plastik, kardus, kaleng yang kita manfaat kan. SMPN 19 juga memanfaatkan kan sampah daun untuk kompos aerob. Kompos aerob di buat dari daun kering yang setiap hari di siram air lerih /air beras. Kita mendapat kan air beras itu dari kader kader kompos aerob yang sudah mempunyai piket membawa air lerih. Biasanya sampah botol plastik kami jadikan hiasan untuk dekorasi sekolah sedangkan kardus untuk cinderamata sedangkan kaleng untuk hiasan untuk pakaian Adiwiyata

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:42
    Permalink

    Usaha yang sudah dilakukan di MTsn 2 Surabaya adalah meminimalisasi sampah plastik diantaranya mewajibkan siswa membawa bekal dari rumah dan tdk boleh membawa jajan yg berbungkus plastik shg akan mengurangi sampah plastik,mengajarkan anak2 utk bs mengolah sampah plastik menjadi kerajinan yg yg berguna dan bernilai ekonomis contohnya membuat mading, tas dari sedotan dsb

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:43
    Permalink

    SMPN 48 sedang membuat EXO BRICK dengan memanfaatkan sampah lalu didaur ulang dan menjadi barang yang bermanfaat. Saat ini kami juga berencana utk membuat hidroponik dengan memanfaatkan botol aqua bekas sebagai medianya.selain kegiatan tersebut kami juga melaksanakan kegiatan jumat bersih dengan melibatkan seluruh siswa dan warga sekolah secara bergiliran.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:43
    Permalink

    Warga SMP Negeri 12 Surabaya terus berupaya melakukan mewujudkan zero waste agar produksi sampah disekolah dapat diminimalkan agar menjadikan lingkungan yang bersih , sehat dan cantik. Disamping pengolahan sampah organik, sampah anorganik juga mendapatkan perhatian cukup serius. Bahan kertas dipilah dengan bahan plastik untuk dijadikan barang bernilai ekonomis. Sampah plastik diolah menjadi barang misalnya bunga, vas, tas, dan beberapa barang lainnya. Semua kegiatan dilakukan siswa yang tergabung dalam pokja dibawah bimbingan bapak ibu guru.
    Untuk berkomunikasi maksimal dengan seluruh warga sekolah tentang informasi dan himbauan adiwiyata sekolah memanfaatkan radio sekolah. Dengan harapan kebiasaan yang sudah dilakukan disekolah akan menjadi budaya warga sekolah untuk dilakukan dirumah. Yang akhirnya dapat mengajak warga sekita tempat tinggal untuk melakukan kegiatan yang sama.
    Hasilnya…. bisa dibayangkan seluruh warga Surabaya kedepan akan berbudaya peduli lingkungan dimanapun berada. Anda sevisi dengan kami…
    Ayo segera mulai … tunggu apa lagi…. demi kelestarian bumi tercinta tempat kita berpijak dan melakukan aktivitas kehidupan…
    Selamat memulai aktivitas bermanfaat…

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:43
    Permalink

    Di sekolah kami kantin tidak di perbolehkan menggunakan bungkus plastik. Setiap pulang sekolah murid SMPN 54 memungut tiga macam sampah, setiap seminggu sekali memungut botol plastik untuk di kumpulkan ke bank sampah untuk di olah menjadi kerajinan yang bermanfaat dan menghasilakan kerajinan yang bernilai tinggi sekolah kami sudah menerapkan untuk tidak menggunakan plastik di area sekolah.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:43
    Permalink

    SMP N 9 Surabaya Zero Waste ?.
    Saya adalah salah satu siswa smp n 9 Surabaya.
    Sedikit review tentang hal disekolah saya.
    Sekolah saya adalah sekolah yang selalu berupaya tanpa sampah.
    Mulai dari kantin sekolah yang bebas dari plastik dan makanan kemasan.
    Pemanfaatan lubang biopori dan mengelola sampah daun menjadi komposter.
    Menyediakan bank sampah untuk sampah kertas dan mendapatkan uang dr sampah tersebut lhoo..??
    Selain itu berbagai pemanfaatan agar bagaimana setiap tong sampah itu dapat bersih bahkan terdaur ulang sampahnya.
    Selain itu sekolah kami pun mempunyai banyak hal memanfaatkan tumbuhan menjadi
    Suatu hal yang bersifat eco prenour.
    Misalnya pemanfaatan cincau menjadi puding dan sebagainya sehingga melatih kita dalam ecoprenour.
    Salam zero waste dari siswa smpn9surabaya

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:44
    Permalink

    Di lingkungan SMPN 30 Surabaya sudah dilakukan upaya pengurangan limbah plastik. Ada beberapa yang sudah diterapkan dan berjalan dengan cukup baik, salah satunya dengan mewajibkan siswa untuk membawa botol minuman/tumblr sendiri dari rumah dan kuga membawa tempat makan sendiri dari rumah. Jadi meskipun siswa ingin membeli makan di kantin sekolah, wadah yang mereka gunakan adalah tempat makan yang mereka bawa sendiri. Selain siswa, hal tersebut juga diterapkan kepada seluruh guru di sekolah.
    Sementara untuk pengolahan limbah plastik dilakukan dengan memanfaatkan botol plastik bekas yang ada dengan dijadikan sebagai pot bunga. Kemudian di setiap kelas juga diwajibkan memiliki tempat sampah yang berbeda2, maksud berbeda disini yaitu dipilah antara sampah yang bisa di daur ulang dan tidak.
    Kegiatan lainnya yaitu setiap hari Jum’at pagi terdapat pengembangan diri yang berupa kerja bakti berdasarkan Pokja yang telah dibentuk.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:45
    Permalink

    Di sekolah kami smpn 39 surabaya memiliki bank sampah untuk sampah an organik serta pengolahan sampah organik dgn menggunakan tong komposter. Sampah an organik terutama plastik kita gunakan lagi untuk berbagai alat antara lain bunga, pot-pot bunga, tempat pensil dan berbagai barang lain yg bisa dimanfaatkan.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:46
    Permalink

    Di sekolah kami SMP Negeri 5 Surabaya setiap siswa diwajibkan membawa botol minum dan tempat makan yang tidak sekali pakai itu juga termasuk untuk mengurangi jumlah sampah. Ada juga di sekolah kami khususnya pokja takakura yang setiap harinya melaksanakan piket takakura untuk mengelolah atau memproses takakura yang berada dikantin, dengan melalui bahan sisa-sisa makanan yang dilakukan para siswa satu bulan sekali setiap hari jumat dengan cara grebeg pasar di belakang sekolah SMP Negeri 5 Surabaya. Selain itu SMP Negeri 5 Surabaya melakukan jumat bersih melalui jalan semut para siswa memungut sampah yang ada di sepanjang jalan yang kita lewati. SPENMA BERSIH.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:47
    Permalink

    Di smpn 17 surabaya setiap hari jumat kami mengadakan jumat rindang kegiatannya adalah membersihkan sampah plastik di sekitar dan dalam sekolah,menyiramkan air leri di tanaman tanaman dan membersihkan toilet dan kelas masing masing

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:48
    Permalink

    Meski baru memulai program peduli dan berbudaya lingkungan namun pengolahan sampah di SMP Negeri 6 Surabaya telah berjalan dengan baik, terutama sampah organik mulai dari grebek pasar, rumah makan & hotel yang dilakukan oleh tim ecospensix yang kemudian diolah di media komposter takakura. Bukan hanya siswa, tetapi pengelola kantin juga ikut terlibat untuk pemenuhan keranjang takakura kami dari sisa-sisa makanan.

    Selain takakura, kegiatan mengisi biopori juga kami lakukan bukan hanya di hari efektif tetapi juga ketika kegiatan pramuka untuk menujuProgram Gugus Depan Jatim Ramah Lingkungan sedangkan untuk sampah anorganik di SMP Negeri 6 Surabaya telah dipilah meskipun belum maksimal tapi sudah menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan sebelumya.

    Hal yang tidak disuka;
    1. Ketika setiap siswa diwajibkan untuk membawa bekal & botol minum dari rumah. Tetapi, masih ada beberapa diantara mereka yang membeli makanan dari luar dengan wadah plastik.
    2. Ketika aktif di kegiatan lingkungan terkadang ada teman-teman yang menganggap seperti pemulung.

    Hal yang disuka;
    1. Ketika semakin hari banyak diantara teman-teman yang ikut peduli dengan program lingkungan dan alhamdulillah kegiatan yang dilaksanakan memberikan hasil yang melebihi ekspektasi yang diharapkan.
    2. Ketika mengetahui proses yang dilakukan menunjukkan hasil seperti pengolahan kompos yang bisa dipanen, penanaman hidroponik yang sudah panen, tanaman di sekolah yang semakin indah & terawat.

    Sekolahku memang tidak luas, tapi semangatku tanpa batas
    MySchool MyAdventure,, EcoSpenSix PASTI BISA

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:49
    Permalink

    Langkah langkah pengolahan dan pengurangan sampah plastik disekolah kami adalah
    1. Mengharuskan siswa membawa tempat makan dan botol minum sendiri dari rumah
    Dan juga digunakan untuk tempat membeli makan dam minum di kantin sehingga mengurangi pemakaian alat makan dari kantin selain higenis dan juga dapat mengurangi sampah bungkus makanan
    2.sekolah kami juga bekerja sama dengan pedagang kantin untuj tidak memakai bungkus makanan dalam upaya mengurangi sampah
    3.di sekitar kantin di siapkan takakura untuk mengumpulkan sisa – sisa makanan sehingga sampah itu berkurang dan dapat di jadikan pupuk kompos ( pokja kantin dan pokja takakura bekerjasama
    4. Sekolah kami SMPN 37 SURABAYA untuk mengurangi sampah kertas waktu ujian PTS & PAS kami melaksanakan ujian dengan CBT ( computer based test )
    5. Jika masih ada sampah dan plastik dan kertas maka kami pokja bank sampah mengumpulkan sampah tersebut untuk di jual atau pokja bank sampah plastik dan pokja sampah plastik akan mengolah kembali menjadi hasil karya

    Di sekolah kami kegiatan untuk pengolahan sampah perlu di aktifkan kembali , terus karna melihat latar belakang yang heterogen , pernah sekolah kami mengadakan workshop pengolahan sampah kertas bersama tunas hijau ( membuat bubur kertas menjadi kertas daur ulang ) sekolah kami mengadakan workshop pengolahan sampah plastik menjadi baju daur ulang dan di pakaikan pada saat lomba yel yel eco school dan kami tidak pernah membeli melainkan membuat sendiri

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:49
    Permalink

    Salam lestari,
    Kegiatan workshop dari tunas hijau kali ini sangat bermanfaat, melalui aksi zero waste untuk mengurangi jumlah sampah terutama sampah plastik. Di smp 24 surabaya kegiatan aktif para siswa siswi dan warga sekitar sekolah adalah dalam melakukan kerja bakti atau jumsih (jumat bersih) membersihkan sekolah. Bagi kader atau duta lingkungan melaksanakan piket sesuai pokja masing masing. Hal hal yang sudah bagus atau disukai di sekolah adalah toilet bersih yang dilakukan para kader lingkungan dan mendapat nomor dan juara biasa disebut ngobar (ngosek bareng) , pembibitan dan hasil dari kebun sekolah yg dijual saat kenaikan,ngobar kolam ikan dsb. Kegiatan yang sekiranya belum bagus atau tidak baik ialah pengolahan TOGA (tanaman obat keluarga) karena letaknya yang kurang strategis dan akan segera dipindahkan. Semoga kegiatan workshop hari ini berjalan lancar serta bermanfaat bagi kita semua.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:51
    Permalink

    Di sekolah kami kantin tidak di perboleh kan untuk menggunakan bungkus plastik. Murid SMPN 54 selalu memungut tiga macam sampah saat pulang sekolah, setiap seminggu sekali memungut botol untuk di kumpulkan di bank sampah dan di olah menjadi kerajinan yang bernilai tinggi. Sekolah kami sudah menerapkan untuk tidak menggunakan plastik di area sekolah

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:51
    Permalink

    Saya dari smpn 50 surabaya mempunyai program andalan yaitu tukar botol kembali seribu, yg di lakukan kopsis smpn 50 surabaya jadi saat siswa- siswi membeli air mineral seharga Rp3000, tetepi bila botonya di kembalikan, petugas kopsis akan memberi uang seribu. Dan botol botol tersebut akan diolah menjadi barang daur ulang, salah satunya ialah persiapa yel-yel yg diselengarakan oleh Tunas hijau surabaya. Sementara sisanya akan di jual di bank sampah terdekat. Dan ada jg di kantin kita telah melakukan zerowaste(anti plastik) degan cara mengubah plastik maupun gelas plastik menjadi piring dan gelas yg dapat di gunakan lagi. Yg di sukai ialah
    1.sekolah bebas dari sampah plastik
    2.warga sekolah sudah aktif menjaga dan ikut mengelolah sampah
    Yg tidak di sukai
    1.masih ada siswa yg membuang sampah di dalam kelas
    2.kadang ada pihak kantin yang masih menggunakan kemasan kertas minyak.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:52
    Permalink

    Di SMPN 14 Surabaya pengolahan sampah di sekolah ini biasanya dilakukan setelah pulang sekolah. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh teman-teman dari kader lingkungan hidup. Pemilahan sampah ini biasanya berupa botol plastik, kardus bekas, kertas bekas, kemasan produk, dan lain sebagainya. Biasanya sampah-sampah tersebut di jual dan kadang-kadang diolah menjadi kerajinan seperti hiasan, kostum(baju) dari kemasan produk. Untuk mengurangi sampah di sekolah. Dan biasanya setiap hari Jumat dilakukan kegiatan Jumat bersih.Hal yang disukai oleh teman-teman kader lingkungan hidup yaitu melakukan Pokja (kelompok kerja) yang membantu untuk menjaga lingkungan sekolah. Lalu menanam tanaman di taman sekolah serta memberi pupuk dan menyirami tanaman tersebut. Hal yang tidak disukai yaitu biasanya ada siswa yang tidak mematuhi peraturan dari lingkungan hidup. Kader lingkungan hidup ini biasanya berkumpul setiap hari Selasa setelah pulang sekolah.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:52
    Permalink

    Di SMPN 35 Surabaya melakukan upaya mengurangi, mengolah dan memanfaatkan kembali sampah plastik dengan dilakukan setiap hari Jum’at pada saat pulang sekolah oleh siswa-siswi pokja 3R dan exskul Peduli lingkungan Hidup (PLH). Para siswa-siswi pokja 3R maupun PLH memanfaatkan kembali sampah plastik bekas bungkus makanan (snack), bekas bungkus kopi dan juga bekas bungkus deterjen yang di bawa siswa-siswi dari rumah. Diolah menjadi baju dan rok untuk di jual atau adapun untuk di pamerkan.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:53
    Permalink

    Di smpn 58 surabaya juga mempunyai progam, seperti adiwiyata, jumsih(jumat bersih),pungsam(pungut sampah 5 menit) dll. Di smpn 58 surabaya juga ada progam yaitu jajanan di kantin tidak pakai plastik, karena kepala sekolah di smpn 58 surabaya yaitu pak sulistya, mengadakan ketika beli makan atau jajan di kantin tidak boleh memakai plastik, karena ketika beli jajanan di kantin, memakai plastik semua sekolah penuh dengan sampah plastik, jadi di smpn 58 surabaya di himbaukan membawa botol minum dari rumah yg bisa di pakai berulang ulang dn membawa tempat makan atau piring, agar memudahkan membeli jajan atau makanan di kantin dan bebas dari plastik, dan dg adanya progam adiwiyata, tunas hijau, surabaya ecoschool, kita dapat mengerti apa bahayanya kita terus menerus memakai plastik dan manfaatnya juga banyak kita dapat mengelolah barang barang bekas, dapat melakukan hidroponik, dapat melakukan bagaimana mencegah banjir yaitu melakukan biopori, bagaimana cara membuat pupuk kompos sendiri, juga melakukan taka kura

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:54
    Permalink

    Saya merasa senang karena di sekolah kami sdh menggerak kan bebas sampah plastik. Secara bertahap sekolah kami mengalami perubahan. Semua warga sekolah sudah melaksanakan membawa tempat makan dan minum untuk membeli makanan di kantin. Tetapi di luar pagar sekolah kami masih banyak penjual liar yang masih menggunakan plastik. Bagaimana caranya kami kader lingkungan akan bisa mengubah pola penjual yg ada di luar

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:55
    Permalink

    Pada jumat bersih
    Di SMPN 58
    Kami membersihkab sampah
    Dan menanam tanaman
    Yang dibawa anak2
    Berupa tanaman toga, sau

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:57
    Permalink

    SMP Negeri 12 Surabaya merupakan sekolah adiwiyata, pada kesempatan kali ini saya akan bercerita tentang sedikit kegiatan pengelolahan sampah di sekolah saya. Di setiap kelas SMPN 12 Surabaya terdapat sampah kering, basah dan plastik. Di sekolah kami selalu membudayakan sikap peduli lingkungan dan peduli sampah. Sampah-sampah yang telah menumpuk tidak di biarkan begitu saja oleh warga sekolah kami, tetapi kami mengelolah nya menjadi bahan-bahan yang lebih berguna lagi. Kantin sekolah kami ada 10 kantin, apakah terdapat sampah plastik? Tentu tidak kantin sekolah kami menggunakan sarana dan prasarana (piring,gelas dll) yang cukup dan baik. Sehingga warga sekolah merasa nyaman dan mudah dalam membeli atau mengonsumsi makanan dari kantin. Sisa makanan yang tersisa tidak di buang secara sia-sia tetapi olrh tim pokja kantin mrngumpulkan sisa makanan untuk di berikan kepada tim pokja komposter agar di kelola menjadi pupuk yang berguna. Sedangkan sampah dedaunan dj sekolah kami akan kami kumpulkan dan memberikan pada tim pokja takakura untuk di jadikan pupuk kompos yang berguna bagi sekolah sendiri. Pupuk-pupuk yang telah jadi akan di gunakan untuk mempupuk tanaman di sekolah kami dan ada beberapa yang kami jual pada warga sekolah sendiri. Di SMPN 12 sendiri terdapat banyak sekali pokja sehingga sekolah kami dapat mengelola segala kegiatan pokja-pokja yang lebih baik.
    Yuk cinta lingkungan………

    Balas
  • September 25, 2018 pada 09:57
    Permalink

    Di sekolah kami smpn 59 surabaya, sudah melaksanakan pengolahan sampah dan pemilahannya, bahkan sudah meneliti sampah yang mempunyai manfaat lebih. Kami masih merasa kurang maksimal barangkali melalui worksshop 1 surabaya Eco School 2018 ini saya dapat mengambil banyak manfaat ilmu dan pengetahuan agar usaha kami dalam mewujudkan surabaya clean and green, secara maksimal bisa tercapai.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:00
    Permalink

    SMPN 57 mmg trmasuk skol baru 2 thn brdiri. Jika dkaitkn ttg pngolahan sampah d skol, sptnya d p57 tdk bgitu bnyak sampah mnumpuk.
    Hal2 yg bagus ttg kondisi lingkungn khususnya sampah d p57 al:
    1. Tdk bnyak dijumpai sampah mnumpuk
    2. Sdh bnyak trsedia tmpat sampah d dlm skol
    3. Trdpt wadah sampah kring nd basah yg trpisah
    4. D dlm tiap2 kls sdh trsedia tmpat sampah
    Hal2 yg krg bagus ttg pngolahn sampah d p57 al:
    1. Msih ada sbagian ank krg peduli membuang sampah d tmpat yg trsedia. Ank trkadang msih buang sampah dr lt ats dbuang bgitu sj k lt bawah. Ibu Bpk gru sdh srg mngingatkn jg
    2. Sbgian ank tdk mngemblikn wadah mkan minum milik kantin. Stlh mkan, alat mkan minum brceceran k mna2 smpe radius 100 mtr

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:01
    Permalink

    Di smpn 32 surabaya
    Setiap hari jumat kita melakukan jumat bersih,jumat sehat,jumat taqwa.dikantin sekolah kami sudah bebas dari sampah plastik,semua minuman menggunakan gelas kaca untuk semua jenis makanan menggunakan piring dan mangkok kacaa.. disekolah kami setiap hari kamis juga diadakan ekstra yaitu kegiatan karya ilmiah antara lain membuat takakuran dari sisa sisa makanan dan daur ulang lainnya
    Hal yang tidak disukai kadang ada yang menggunakan plastik

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:08
    Permalink

    Program Surabaya Eco Shool sangat berkarakter banget. Disekolah kami sudah melarang kantin dan koperasi siswa untuk berjualan yg tidak berkemasan plastik. Jadi anak2 makan dan minum bisa bawa makan sendiri dlm wadah tepak dan bisa membeli dikantin dengan wadah dati kantin. Dan mulai ada piket siswa yg digilir setiap harinya untuk kelas 7 menyiram bunga saat istirahat pertama dan istirahat ke 2 piket mengambil sampah dan memilahnya. Untuk piket klas 8 menjaga kebwrsihan kamar mandi siswa dan untuk piket klas 9 mejaga kebersihan kabtin dan sekitarnya. Setiap 2 minggu sekali siswa diajak membudayakan lingkungan rumahnya bersih dengan bebad limbah dan mengumpulkan jelantah. Dan mulai penanaman tanaman produktif. Setiap jumat dibiasakan sholat dhuha setelah itu dilanjutkan dengan ngosek kamar mandi dan jumat bersih

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:13
    Permalink

    Di smpn 32 surabaya
    Setiap hari jumat kita melakukan jumat bersih,jumat sehat,jumat taqwa.dikantin sekolah kami sudah bebas dari sampah plastik,semua minuman menggunakan gelas kaca untuk semua jenis makanan menggunakan piring dan mangkok kacaa.. disekolah kami setiap hari kamis juga diadakan ekstra yaitu kegiatan karya ilmiah antara lain membuat takakuran dari sisa sisa makanan dan daur ulang lainnya
    Hal yang tidak disukai kadang ada yang menggunakan plastik

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:13
    Permalink

    Saya dari SMPN 7 surabaya.dengan adanya kegiatan workshop Eco school tentang Zero waste sangat senang dan menginspirasi untuk menerapkan disekolah yang mulai diadakan kegiatan mengurangi sampah dengan membawa tepak makan dan tempat minum untuk pembelian makanan dan minuman di kantin sehingga diharapkan dapat mengurangi sampah dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah .juga adanya kegiatan konservasi energi untuk penghematan energi ( air dan listrik ) sehingga dapat mengurangi biaya pembayaran listrik dan air . Untuk pemilahan sampah botol plastik dapat dilakukan sendiri tiap kelas yang telah disediakan keranjang sampah botol plastik dan diawasi oleh polisi kebersihan selain mengecek kebersihan kelas dan lingkungan di depan kelas .

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:15
    Permalink

    Di SMPN 28 SURABAYA setiap hari jumat di adakan jumat bersih semua warga sekolah SMPN 28 SURABAYA melakukan aktivitas tersebut seperti:membersihkan kelas terlebih dahulu,lalu membersihkan sekitar halaman sekolah,membersihkan kamar mandi&mengepelnya,dan guru juga ikut melakukan aksi tersebut agar siswa siswi SMPN 28 SURABAYA meneladani sifat positif dari guru.Melakukan kegiatan mengebor biopori untuk resapan air di dalam tanah dan melakukan pengomposan yang memanfaatkan daun kering yang sudah jatuh dari pohon dan daun itu akan berubah menjadi pupuk kompos karena serangga serangga menguraikan daun kering tersebut.Adanya program CLEAN CLASS CHALENGE yang bertujuan agar siswa siswi SMPN 28 SURABAYA mempunyai kesadaran untuk selalu membersihkan kelas masing masing.Kelas yang terbesih itu lah kelas yang akan menang,kelas yang menang akan mendapatkan bendera hijau sedangkan kelas yang terkotor akan mendapatkan bendera hijau dan jika kelas tersebut mendapatkan bendera hijau sebanyak 3× kelas tersebut akan mendapatkan hadiah dan begitupun sebaliknya jika kelas tersebut mendapatkan bendera hitam sebanyak 3× kelas tersebut akan mendapatkan hukuman yaitu siswa siswi SMPN 28 SURABAYA akan membuang sampah didepan kelas yang terkotor tersebut.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:16
    Permalink

    Kami dari smpn 38 setiap hari jumat di sekolah kami selalu ada jumasih (jumat bersih ) sebelum pelajaran dimulai yaitu membersihkan lingkungan sekolah maupun didalam atau di sekolah

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:17
    Permalink

    Smpn 19 surabaya mempunyai sistem pengolahan sampah berupa pemilahan sampah organik dan anorganik . di smpn 19 sampah daun kami jadikan kompos aerob. Dan setiap hari di siram dengan air lerih . penyiraman air lerih ini tidak dilakukan oleh semua siswa . hanya dilakukan oleh kader kompos aerob saja. Itupun dalam satu hari tidak semua kader membawa juga. Sistem penyiraman air lerih menginakn sistem piket. Yang wajib dilakukan oleh kader. Dan setiap hari ketua kader mengecek tong tong kompos aerob. Sistem selanjutnya adalah sampah jadi duit. Jadi maksud dari sampah jadi duit adalah memilah sampah dan menjual kepada orang yang mau membeli sampah. Jenis sampah yang kita jual adalah kardus, plastik ,setelah kita pilah kita berikan ke bank sampahdan di jual ke pembeli jasil uang nya kita masuk kan uang kas.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 10:30
    Permalink

    pengolahan sampah disekolah yang melibatkan secara aktif siswa dan warga sekolah dari kegiatan ini Kita dapat memperoleh manfaat antara lain kita dapat lebih mudah mengolah sampah antara sampah organik anorganik dan kimia dari sini juga kita dpt memantau dimana anak anak yg melakukannya secara semena mena.dari situ kita juga harus menunjukkan aksi nyata kita untuk selalu taat pada peratuan pengolahan sampah.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 11:34
    Permalink

    Di sekolah kami SMPN 10 kantin kami sudah bebas dari makanan yg mengandung pewarna, perasa, pengawet,yg bikin kesehatan tdk terjamin,meskipun kemasan yg di gunakan terkadang ada plastik tetapi kualitas makanan sehat.dan cara untuk mengurangi sampah plastik kami semua siswa smpn 10 selalu melakukan jumat bersih dan melaksanakan pemilahan sampah plastik dan ada cara yg terbaik kami melaksanakan program batemmamiri dan ini bisa mengurangi sampah plastik sedikit demi sedikit.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 11:41
    Permalink

    Pengolahan Sampah secara aktif yang melibatkan semua warga sekolah dengan ini kita dapat mempererat tali silahturahmi Antara yg satu dengan yang lain yg biasa yg tidak pernah berbicara tidak pernah bertanya akhirnya menjadi saling bertanya dan saling membutuhkan manfaat lainnya yaitu kita warga SMPN 8 Surabaya dapat lebih mudah untuk memilah sampah baik organik anorganik dan kimia

    Balas
  • September 25, 2018 pada 11:45
    Permalink

    Di sekolah kami untuk kegiatan LH dilaksanakan tiap hari jum, at yaitu
    a. Kegiatan jumat rindang.
    b. Kegiatan jumat bersih
    Untuk jumat rindang kegiatan dimulai 06.30 _07.00
    Kegiatan yg dilakukan :
    > pembuatan pupuk organik.
    > pembenahan lahan hijau(taman).
    > pembenahan hidroponik.
    > kosek WC
    > membersihkan selokan depan. sekolah

    Balas
  • September 25, 2018 pada 11:55
    Permalink

    Disekolah SMP N 42 SURABAYA Sdh berupaya untuk menjadi sekolah berbssis lingkungan banyak upaya2 yg dilakukan antr lain adanya green house, rumah kompos, hidroponik, kolam ikan,ipal , hutan sekolah serta pelaksanaan jum’at Rindang dan bersih.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:12
    Permalink

    SALAM BUMI PASTI LESTARI.
    “BERMOTO SATU DEMI BUMI BEBAS SAMPAH!!”

    melakukan kegiatan aktif yang dilakukan di SMPN 8 SURABAYA dengan mengolah tumbuhan menjadi makanan ataupun minuman ciri khas dari SMPN 8 SURABAYA.
    Contohnya adalah mengolah tanaman lidah buaya untuk dijadikan minuman ,namanya adalah aloevera atau yang biasa disebut es palov. dan tidak hanya lidah buaya saja team eco preuner SMPN 8 SURABAYA juga mengolah kayu secang yang dijadikan es secang.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:14
    Permalink

    Sekolah kita melakukan jumat sehat dan bersih setiap hari jumat,lalu mengumpulkan minyak jelantah,lalu mengelola pupuk dan sampah plastik bersama warga dan karyawan sekolah

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:15
    Permalink

    kegiatan smpn24 toilet bersih dah baik,komposer dah panen tuk tanaman,taman2 rindang,kebun sering kali panen hasil diolah recorder jalan tuk kas ardiwinata,toba,green house dah rindang,kolam ikan juga dah menghasilkan,hidroquinon belum tumbuh dengan baik masih proses pembibitan semoga kedepan semuanya menghasilkan sangat memuaskan amin3.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:41
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:42
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:43
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:43
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:43
    Permalink

    kami dari SMPN 25 Surabaya, juga melaksanakan kegiatan bebas plastik. contohya dengan cara membawa botol minum sendiri dan wadah makan sendiri. siswa juga dapat mengisi ulang air mineral dengan harga yang terjangkau di Pos Satpam SMPN 25 Surabaya.

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:44
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:45
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:46
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:48
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:50
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:51
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:52
    Permalink

    Di smpn 42 surabaya biasanya hari jumat (jumat rindang) kami disuruh membersikan kamar mandi, membersihkan selokan,menanam tanaman hidroponik dan membuat kompos dan nemilah sampah plastik
    Manfaat dari kegiatan ini kami bisa memdaur ulang, bisa membuat oupuk kompos, busa memilah sampah dan mencintai lingkungan.

    Sekian dari saya terima kasi!

    Balas
  • September 25, 2018 pada 12:52
    Permalink

    Disekolah kami yaitu SMPN 25 SURABAYA telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mengurangi volume sampah anorganik dan organik yaitu dengan cara membawa tumblr dan tepak makanan sendir dari rumah serta sekolah kami juga membuat pokja (kelompok kerja) untuk meminimalisir sampah plastik dan merawat dan menjaga tumbuhan di sekitar sekolah serta mengolah sampah anorganik

    Balas
  • September 25, 2018 pada 13:46
    Permalink

    Melalui Lounching tentang Kendalikan Sampah Plastik doleh Kepala SMPN 15 Surabaya dengan membawa makanan dari rumah dan mrmbawa tumbler berisi air minum sehat dari rmh.
    1. Optimis SMPN 15 Surabaya siap untuk Zero Waste terutama penjualan minum kemasan di kantin sekolah segera dihentikan.
    2. Hal yang disukai siswa membuat pengomposan daun di komposter an aerob dan pengomposan takakura dari sisa makanan yg berasal dari kantin sekolah dan dari bekal sisa makanan dari siswa yg tdk habis

    Balas
  • September 25, 2018 pada 19:13
    Permalink

    Kegiatan Pembukaan SES ( SURABAYA ECO SCHOOL ) di P41 berjalan dari pagi dan berakhir pukul 14.00.
    Sekolah kami SMP Negeri 12 Surabaya yang sangat luas bukan kendala untuk terus berbenah dan mencintai lingkungan. Sekolah kami sudah cantik, rindang dan indah dengan banyak pepohonan yang terawat, tinggal bagaimanà usaha kami agar lebih cantik ,indah dan sehat terbebas dari sampah plastik. Untuk mempermudah penyampaian segala informasi yang kami terima termasuk hasil workshop hari ini bersàma Tunas Hijau akan kami sosialisasikan lewat radio sekolah yang terbukti cukup efektif
    Berbagai informasi dan sharing kegiatan antar sekolah se Surabaya menambah wawasan bagi peserta untuk dapat belajar dari sekolah lain dan memotivasi agar warga sekolahnya semakin peduli dengan sampah plastik..
    Sekolah peduli lingkungan bukan lagi sekedar umtuk menang2an lomba, namun sudah merupakan kebutuhan merubah budaya untuk meminimalkan penggunaan plastik menuju zero waste. Warga sekolah agar mengajak keluarga dan warga sekitar tempat tinggal untuk terus menekan penggunaan plastik dengan alat atau barang yang dapat dipakai berulang.
    Diperlukan kesabaran dan komitmen untuk terus mempromosikan zero waste dimanapun kita berada……… Mari kita lakukan bersama …. ..

    Balas
  • September 29, 2018 pada 21:19
    Permalink

    Meskipun SMPN 54 Surabaya tergolong sekolah yang relatif baru, namun berbagai upaya untuk mewujudkan sekolah yang zero waste sudah dilakukan. Adapun kegiatan yang sudah dan rutin dilakukan adalah :
    1. Gerakan SeMut (Sejenak Memungut) dilakukan oleh siswa setiap pulang sekolah; yaitu membawa 3 macam sampah termasuk sampah plastik, kertas dan sampah lain sebagai tiket pulang
    2. Gerakan Jum’at bersih; yaitu gerakan membersihkan sampah yang ada di lingkungan sekolah yang dilakukan siswa, guru dan karyawan
    3. Gerakan Jum’at sehat; yaitu gerakan melakukan senam gembira atau jalan sehat
    4. Tim pokja sampah melakukan pengumpulan sampah plastik dan minyak jelantah untk disetor ke bank sampah
    5. Kantin sekolah hanya menjual makanan yang dikemas tidak dengan bungkus plastik
    Hal yang disukai
    Dengan adanya kegiatan di atas, lingkungan sekolah menjadi lebih bersih
    Hal yang tidak disukai
    Masih ada siswa yang membuang sampah sembarangan

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 07:23
    Permalink

    Meskipun SMPN 54 tergolong sekolah yang relatif baru, namun kami sudah melakukan upaya mewujudkan sekolah yang zero waste. Adapun kegiatan yang sudah dan terus rutin dilakukan adalah:
    1. Gerakan SeMut (Sejenak meMungut) yaitu gerakan membersihkan lingkungan sekolah saat pulang. Dengan cara siswa diminta membawa tiga macam sampah yakni sampah plastik, sampah kertas dan sampah jenis lain sebagai tiket pulang.
    2. Jum’at bersih yaitu kegiatan membersihkan lingkungan sekolah dilakukan oleh guru, siswa dan karyawan.
    3. Jum’at sehat yaitu kegiatan senam gembira atau jalan sehat
    4. Pokja sampah melakukan pengumpulan sampah plastik dan minyak jelantah untuk disetorkan ke bank sampah
    5. Kantin sekolah hanya menyediakan dan menjual makanan yang bebas dari kemasan plastik
    Hal yang disukai:
    Kegiatan tersebut di atas telah sangat membantu untuk membuat sekolah menjadi lebih bersih
    Hal yang tidak disukai:
    Masih ada siswa yang membuang sampah sembarangan

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:00
    Permalink

    Kami dari SDN MOJO VIII/227, sekolah kami baru mengikuti Tunas Hijau Pada Tahun 2017 mulai dari mengikuti bersih-bersih pantai Suramadu, Hidroponik, lomba yel-yel dan pemilahan sampah.
    Kami sudah melakukan upaya mewujudkan sekolah yang ZERO WASTE. Adapun kegiatan yang sudah dan terus rutin dilakukan adalah:

    1. Setiap hari yaitu perawatan tanaman Hidroponik TIM THS mojo 8 selalu merawat dan mengontrol air dan nutrisi
    2. Setiap Jum’at bersih yaitu kegiatan membersihkan lingkungan sekolah dilakukan oleh guru, siswa dan karyawan.
    3. Setiap hari Jumat yaitu Pengumpulan sampah plastik untuk pembuatan kerajinan
    4. Setiap kelas setiap harinya memilah sampah organik dan non organik

    Hal yang disukai:
    Kegiatan tersebut di atas telah sangat membantu untuk membuat sekolah menjadi lebih bersih serta anak-anak juga bisa membedakan sampah organik dan non organik
    Hal yang tidak disukai:
    Masih ada siswa yang membuang sampah sembarangan dan keterbatasan lahan untu pengolahan sampah organik dan non organik

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Bergio haria letta advanza Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *