STRAW and SEA, 1 Menit Dipakai, 100 Tahun Belum Terurai

Sedotan plastik merupakan salah satu dari 10 sampah yang paling banyak ditemukan di laut. Sampah sedotan plastik masih menduduki peringkat ke-5 penyumbang sampah plastik di dunia termasuk di Indonesia. Permasalahan sampah sedotan plastik merupakan permasalahan serius.
Pasalnya, rata-rata setiap orang menggunakan sedotan sekali pakai sebanyak 1-2 kali setiap hari. Fakta ini tentu sangat mengkhawatirkan dan berbahaya karena semakin lama keberadaannya di laut akan menjadi microbeads dan mudah termakan oleh hewan laut.
Setiap tahunnya, sekitar sepertiga biota laut termasuk terumbu karang, dan bahkan burung laut, mati karena sampah plastik termasuk sedotan plastik sekali pakai yang berakhir di lautan. Ketergantungan pemakaian sedotan telah menjadi isu yang menghangat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sampah plastik terutama sedotan dapat mencemari lingkungan dalam jangka waktu yang amat sangat lama.
Sifat plastik yang tidak mudah terurai membuat sampah jenis ini memang menjadi persoalan serius.  Sehingga plastik pertama yang diproduksi manusia, jika kini masih terombang-ambing di lautan, tetap dalam bentuk yang sama seperti saat diproduksi.
Hari ini, Minggu (30/9/20018), kami ambil bagian dalam kegiatan Bersih-Bersih Pantai Jembatan Suramadu Surabaya yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh PT PP Properti – Grand Shamaya Surabaya, Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya dan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.
Kami telah mengumpulkan sampah khusus sedotan  plastik hingga 3 karung. So, Menolak memakai sedotan plastik sekali pakai saat minum dimanapun adalah langkah mudah namun sangat berarti untuk menyelamatkan terumbu karang dan laut kita.
Say No to Straw, Now or Never
Keterangan foto: Kepala SMPN 6 Surabaya Sya’roni bersama siswa kader lingkungan hidup sekolahnya dengan sampah sedotan plastik yang berhasil dikumpulkannya di pantai sekitar Jembatan Suramadu Surabaya
Pewarta: Eka Fadiyah, SMPN 6 Surabaya
Penyunting: Mochamad Zamroni

2 thoughts on “STRAW and SEA, 1 Menit Dipakai, 100 Tahun Belum Terurai

  • Maret 6, 2021 pada 21:11
    Permalink

    Nama : ZAHROTUL MAULIDIA
    No.Peserta : 196
    Asal.Sd : SDN KAPASARI l SBY

    Kita harus mengurangi sampah Plastik termasuk sampah sedotan🚯
    Saya sering melihat di pinggir laut banyak sampah plastik termasuk sampah sedotan, Bayangkan apa yang akan terjadi jika sampah plastik tersebut di makan oleh binatang laut?Pasti binatang itu akan kesakitan.
    Sesungguhnya kerusakan di Bumi datang dari tangan manusia itu sendiri❌

    Balas
    • April 12, 2021 pada 12:28
      Permalink

      Nama:khonita
      No. peserta pangput:344
      Asal sekolah:SDN PENELEH 1 SBY

      Saya bersyukur sekali masi ada sekolah yang peduli dengan lingkungan dengan sampah plastik yang berupa sedotan karena saya banyaj menjumpai penjual makan atau minuman masih memakai wadah yang terbuat dari platik saya juga menjumpai di sampah plastik, di selokan, di sungai ada banyak sampah plastik ayo teman kita juga ikut medukung dengan mengurangi sampah plastik terima kasih

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *