Senin (1/10), Hari 3 Workshop I SES 2018 Digelar di SMPN 41 Surabaya

Workshop I hari ketiga Surabaya Eco School 2018 digelar pagi hingga siang ini di aula SMPN 41 Surabaya, Senin (1/10/2018). Pesertanya adalah guru Sekolah Dasar di wilayah 1 Surabaya dan Madrasah Ibtidaiyah se Surabaya.

Seperti halnya pada pelaksanaan dua hari pertama workshop I Surabaya Eco School 2018, para peserta workshop ini akan diajak mengolah sampah. Pembelajaran yang dilakukan tidak hanya akan disampaikan secara teori, namun juga melalui kunjungan lapangan dan praktek.

SMPN 41 Surabaya, juara I kategori SMP pada Surabaya Eco School 2017, yang juga sekolah tanpa kemasan makanan dan minuman sekali pakai, akan menjadi tempat pembelajaran yang pas buat para peserta wokshop ini.

Tim lingkungan hidup SMPN 41 Surabaya akan memandu para guru yang menjadi peserta workshop hari ini. Mereka adalah para siswa kader lingkungan hidup yang sangat aktif mengolah sampah dan mengelola lingkungan hidup di sekolah setiap harinya.

Bagaimana upaya pengolahan sampah di sekolahmu? (*)

Pewarta: Mochamad Zamroni

48 thoughts on “Senin (1/10), Hari 3 Workshop I SES 2018 Digelar di SMPN 41 Surabaya

  • Oktober 1, 2018 pada 09:12
    Permalink

    Cara pengelolahan di pisahkan antara sambah kering & sampah basah

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:12
    Permalink

    Alhamdulilah di MI Nurul Huda I siswa tidak diperkenankan membawa botol aqua
    Dan sudah ada program tas kain untuk menyimpan sandal utk sholat jamaah hanya saja belum ada pemisahan tempat sampah basah dan kering

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:14
    Permalink

    Madrasahku berkurang sampahnya dengan adanya kantin sehat tanpa pembungkus makanan. MIN 1 SURABAYA

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:14
    Permalink

    Cara pengelolahan di pisahkan antara sambah kering & sampah basah
    MI TARBIYATUS SHIBYAN 1

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:19
    Permalink

    Semoga kegiatan hari ini bisa memberikan manfaat untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih sehat

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:20
    Permalink

    MI. Sabilil Muhtadin

    Pengendalian sampah, terutama plastik memang harus sesegera mungkin dilakukan. Karena plastik memang susah diurai bahkan dalam waktu ratusan tahun masih tetap awet.
    Maka siswa di MI. Sabilil Muhtadin, menyarankan agar membawa tumbler untuk menyimpan air minum agar tidak sampah plastik terkendalikan.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:22
    Permalink

    Sekolah kami letaknya sangat strategis, lokasinya memang tidak luas tapi kami masih bisa menyisahkan sedikit lahan untuk ruang hijau. Setiap pagi sekolah kami terlihat asri namun ketika waktu sesudah istirahat sekolah kami “sedikit terlihat kotor”.Sampah yang lebih sering terlihat adalah sampah plastik dari bungkus makanan maupun minuman. Lelah kami memikirkan kira-kira solusi apa yang cepat dan bisa efektif untuk bisa mengatas masalah sampah plastik. Alhamdulillah dengan rasa tanpa lelah kita menemukan sebuah solusi yaitu anak-anak diwajibkan membawa bekal dan untuk kantin harus menggunakan tempat makanan untuk berjualan dan tidak diperkenankan menggunakan plastik sebagai tempat makanan. Sedikit lebih lega akhirnya sampah plastik disekolah kami berkurang.
    MI. AL-BUKHORI

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:22
    Permalink

    Di sekolah kami mi darussalam-simokerto, untuk mengurangi sampah terutama sampah botol plastik. Anak-anak banyak beralih ke botol air minum yg bisa dicuci dan dipakai lagi. Dan untuk sampah botol plastik bekas air minum dapat dipakai untuk kerajinan tangan, misalnya membuat wadah lampu lampion, tirai jendela, dan bunga tempel, sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah. MI Darussalam Simokerto Surabaya

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:22
    Permalink

    Madrasahku berkurang sampahnya dengan adanya kantin sehat tanpa pembungkus makanan. Semua siswa dan guru bersama2 mengurangi sampah pembungkus dg membawa tempat makan dan minum dari rumah. Dengan kegiatan tersebut sampah d sekolah berkurang setiap hari. MIN 1 SURABAYA

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:23
    Permalink

    Cara pengelolahan sampah-sampah yg di kantin di pisahkan antara sambah kering & sampah basah kemudian sampah yg terbuat dari plastik di pisahkan sendiri dan di bersihkan kemudian di keringkan dan di buat kerajinan seperti membuat tudung saji.
    MI TARBIYATUS SHIBYAN 1

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:24
    Permalink

    Alhamdulillah Workshop yg saya dapatkan dr eco green dikali kedua ini sangat membantu sekali… Walaupun di sekolah kami yg minimalis sekali kami bisa menerapkan dgn budaya hidup tanpa plastik….
    Yang sdh kami lakukan di MI Nurul Huda Krembangan adalah mendisiplinkan siswa utk membawa bekal makanan dan minuman dgn wadah yg aman bukan dr plasitk, dan kami menanam tanaman2 yg asri di area siswa bermain supaya mereka bisa menghirup oksigen yg belum tercemar…

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:26
    Permalink

    Dengan milahat gambar diatas berarti sekolah tersebut telah berhasil meminimalkan sampah dengan baik pada seluruh siswanya,tapi tidak hanya siswa saja perlu tindak lanjut kepada guru dan semua para karyawan disekolah tersebut yang terpenting adalah kantin yang ada disekolah itu,apakah sekolah saya bisa seperti itu? Kalau mau berusaha dan bekerja sama antara siswa,guru karyawan dan masyarakat disekitar pasti bisa. Mi Badrussalam

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:28
    Permalink

    Di sekolah kami MI.Nurul Islam jln kapas baru 5 memang sedang di galakkan tentang eco school,anak2 di suruh bawa bekal sendiri untuk mengurangi sampah, Alhamdulillah skrg sekolah kami sampah plastik berkurang karena anak sudah bawa botol minuman sendiri,tapi yang namanya anak-anak kelas 1 dan 2 memang masih perlu bimbingan dan contoh terkadang anak masih beli makanan yang ada di luar

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:29
    Permalink

    Waaaooooo…. Keeerrrrreeeennnn…. Dengan memanfaatkan teknologi kita bisa menyebarluaskan dan membagikan informasi yg bermanfaat. Seperti kegiatan diatas. Serta kita bisa menyelamatkan bumi dari kehancuran. Bumi menjadi hijau, udara sejuk. Semangat Surabaya Eco School 2018…. Semangat tunas hijau. MI Miftahul Ulum Karangpilang Surabaya

    Balas
    • Oktober 2, 2018 pada 10:56
      Permalink

      Wow.sangat bagus semua karya atau kerajinan yang di buat.itu sangat berguna dan bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.dan juga dapat mengurangi sampah sampah plastik.

      Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:29
    Permalink

    Sampah plastik memang menjadi kendala tersendiri bagi masyarakat umum, terkadang banyak masyarakat yang cuek terhadap dampak dari sampah plastik yang dibuang begitu saja. Mari kita biasakan sedikit demi sedikit mengurangi sampah plastik, bisa dimulai dari hal yang kecil seperti biasakan minum air putih dalam gelas rumah yang bisa dipakai lagi dan tidak dibuang. Ayo siswa siswi MI Al-hikmah kita terapkan..

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:30
    Permalink

    Di sekolah kami pengelolaan sampah dilakukan dengan cara seperti biasa kami membuang sampah di tempat sampah dan petugas kebersihan membungkus sampah pada plastik sampah yang besar.belum ada perbedaan antara sampah kering dan basah.
    Membuang sampah pada tempatnya adalah kewajiban seluruh warga sekolah karena menjaga kebersihan adalah kewajiban bagi kita semua.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:31
    Permalink

    Upaya sekolah kami di MI Plus Mutiara Islam dalam menjaga kebersihan adalah dengan mengajarkan dan membiasakan anak didik kami untuk membuang sampah di tempat sampah bila tidak menemukan tempat sampah maka sampahnya harus disimpan terlebih dahulu, meski ini dirasa mudah tapi nyatanya ini memberi pengaruh besar dalam membentuk pola pikir dan sikap anak-anak tentang kebersihan

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:32
    Permalink

    Peraturan disekolah kami setiap anak wajib membawa tempat minum dan makanan apabila siswa tidak membawa maka siswa mendapat sangsi yaitu denda sebesar 1000 rupiah. Maksud dan tujuan sangsi itu agar siswa jerah Alhamdulillah sudah 1 tahun peraturan ini berlaku.begitu juga dengan orang yang berjualan disikitar sekolah kami diberi pengarahan agar tidak membungkus makanan nya dari palstik. Begitu juga dengan wali murid diberi pengarahan agar anak anaknya membawa tempat minum dan makanan.
    Untuk menjaga lingkungan sekolah setiap siswa mendapat tugas piket.
    Agar lingkungan tampak bersih dan hijau setiap siswa membawa tanaman tanaman .karena lingkungan sekolah kami dilingkungan padat penduduk dan halaman nya tidak luas maka kami menanam di kaleng kaleng bekas seperti kaleng biskuit dan botol bekas air mineral. Dari mi Raden Rahmat kec Wonokromo

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:34
    Permalink

    alhamdulillah, dengan seringnya diadakan workshop Surabaya Eco School 2018 kita mengetahui banyak sekali ilmu yg dibagikan pada workshop ini, tentang bagaimana kita makhluk hidup yang hidup dimuka bumi ini dapat memanfaatkan sesuatu yang tak bermanfaat di sekitar kita dan menjadikan sesuatu itu bermanfaat ..misal sampah plastik atau botol plastik yang sering sekali kita jumpai, maka bisa kita gunakan sebagai kerjinan yang indah disekolah kita ?
    kami bisa menerapkan ilmu yang kita peroleh dari workshop surabaya eco school 2018 di anak anak didik kita disekolah
    kami dari MI PENGAWAS

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:35
    Permalink

    MI Cokroaminoto Workshop ini sangat bagus sekali, karena dpt membina sekolah-sekolah yang pembuangan sampahnya masih kurang bagus. Misalnya di sekolah saya, murid-murid sudah membuang sampah pada tempatnya dan juga dipisahkan antara botol atau sampah plastik dengan sampah basah. Juga sebulan sekali ada Jumat bersih, tapi masih ada juga beberapa murid yg membuang sampah sembarangan. Kelas saya jg pernah murid-muridnya membuat bunga dari botol bekas.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:37
    Permalink

    disekolahan kami sering sekali mengumpulkan botol plastik sisa untuk digunakan menjadi vas bunga dan untuk mading sekolah
    MI PENGAWAS ?

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:37
    Permalink

    Saat ini persoalan tentang sampah tidak lagi menjadi ancaman dan masalah baru, melainkan sebuah wabah yang sudah menjalar dan menyebar dimana-mana. Kesadaran akan kebersihan memang harus ditanamkan secara matang sejak dini, selain kebiasaan menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya harus selalu diasah.

    Sehingga edukasi tentang pengelolaan sampah secara tepat harus dipelajari oleh seluruh lapisan masyarakat, selain itu masyarakat sendiri juga harus menumbuhkan kesadaran diri akan bahaya sampah terhadap lingkungan. Pemisahan kedua jenis sampah tersebut sangatlah penting, karena hal tersebut berkelanjutan pada pengelolaan terhadap sampah-sampah tersebut, sehingga dapat meminimalisir kerusakan yang diakabatkan oleh sampah yang tidak diolah secara tepat.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:55
    Permalink

    Di sekolah saya Mi Bahrul Ulum wiyung. Setiap hari banyak sampah organik dan nonorganik seperti pelastik botol, sunduk pentol, pelastik es, tas keresek dll. banyaknya pedagang yg ada di luar dan di kantin sekolah menimbulkan keresahan sampah yang tercecer di lingkungan sekolah. Walhasil kami para guru berfikir bagaimana mengelolah atau setidaknya mengurangi sampah yg ada di skolah dengan baik dan benar. Lalu kami dan para siswa selalu mengumpulkan botol pelastik sampah yang ada di skolah dan mengalihkan fungsi untuk menyirami tanaman yg ada di depan kelas. Dan sisanya sebagai daur ulang atau hastra karya seperti gapura tapak kemah yg terbuat dari botol plastik, membuat piring dari gelas aqua dll.
    Smoga pengalaman di atas dapat menginspirasi kawan2 pembaca.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 09:58
    Permalink

    I agree with this programm cause something what we do is always having an impact, if we use a lot of plastic, there is an negative impact in our environment and maybe will return to yourself. So, let’s campaign and do do do to reduce plastic waste. Simple example is bring tumbler. 🙂

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 10:16
    Permalink

    Sampah plastik bermacam – macam bentuknya, beberapa diantaranya adalah kantong plastik, botol minuman plastik, perabotan rumah tangga, hingga mainan untuk anak – anak. Plastik memang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.

    Berikut cara mengurangi sampah plastik :
    1. Membawa tas belanja sendiri (Say “no” saat kasir memasukkan barang belanjaanmu ke dalam plastik, dan serahkan tas belanja yang kamu sendiri).
    2. Membawa tumblr / botol air minum sendiri (Tumbler air minum yang kamu bawa sendiri bisa mencegah timbunan botol plastik minuman, loh. Selain itu, kamu bisa menghemat uang yang kamu gunakan untuk membeli air minum dalam kemasan).
    3. Gunakan kotak bekal untuk membungkus makanan (Beli nasi di warteg tanpa plastik bisa dilakukan dengan membawa kotak bekal sendiri. Serahkan kotak bekal kosongmu kepada si penjual untuk diisi dengan menu kesukaanmu. Jangan lupa pula bawa tote bag untuk tempat kotak bekalmu, ya).
    4. Berhenti Menggunakan Sedotan dan sendok/Garpu plastik sekali pakai (Barang plastik sekali pakai seperti sedotan dan sendok plastik menyumbang sampah plastik cukup besar. Untuk menyiasatinya,  bawa sendiri peralatan makan seperti sendok dan garpu dan beranikan bilang tidak kepada si penjual).
    5. Kurangi produk yang menggunakan kantong plastik (Produk dalam kemasan plastik memang praktis. Namun kepraktisan itu terkadang dan sering kali berdampak buruk pada lingkungan).

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 11:37
    Permalink

    SMP N 41. Memang sekolah yang sangat mumpuni untuk membuat berbagai macam kegiatan walaupun Sekolahnya agak masuk kedalam… Tetapi di dalamnya ternyata banyak kegiatannya yg positif sekali yaitu. Ada Hidroponok
    Ada. Pembuatan Pupuk cair
    Ada pembuatan macam 2 makanan dan minuman, ada juga ketrampilan tangan yang terbuat dari Daur ulang. Asyik sekali ya..
    Semoga SMPN 41 kedepannya lebih Bagus dan berkembang ..dan harapan kita semoga kemajuan 2 ini tetap bertahan saya Dari SDN Kertajaya IX -215

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:37
    Permalink

    Jamsiji melakukan pemilahan sampah mulai dari masing-masing kelas, jd pemilahan kertas sudah dimulai di tiap2 kelas untuk memudahkan pokja daur ulang dalam memilahnya. Jumat bersih merupakan program pokja daur ulang untuk memilah sampah, dipisahkan antara barang plastik yang akan di recyle dan yang akan dijual.
    Untuk sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan kompos cair yang bisa digunakan untuk kesuburan taman sekolah.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:38
    Permalink

    Alhamdulillah di SDN Kertajaya IX -215…
    Pengelolaan sampah di SDN kami sdh terkoordinir walaupun belum Maksimal.. Tetapi sekolah kami sdh melaksanakan dengan baik tentang sampah..
    Kebetulan saya di sekolah kami sebagai Manager sampah tugas saya yaitu mengkoordinir sampah di setiap kelas 2 tidak menutup kemungkinan siswa siswi kami juga terlibat.. Yaitu dengan cara anak 2 mwmilah sampah plastik dan sampah kertas dan lain 2
    Kami setiap satu bulan aekali kita menimbang sampah untuk di jual…di pengepul sampah yang ada di aekitar sekolah kita uangnya di masukkan di Bank Sampah, guru kelas masing 2 juga ada buku Bank Sampah.. Kemudian selanjutnya kami lakukan aetiap se bulan aekali… Begitu setwruanya. Niah Masriah SDN Kertajaya IX….

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:39
    Permalink

    SDN Karah I melakukan beberapa kegiatan pengelolaan sampah dan mengurangi sampah plastik, kegiatan tersebut antara lain:
    1. Kantin non kemasan plastik
    2. Siswa membawa tmpt makan n minum sendiri
    3. Pembuatan kompos dr sampah organik
    4. Penanaman dan perawatan tanaman.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:42
    Permalink

    Pengolahan sampah di sekolah SDN Mojo VIII/227 dan keterlibatan aktif siswa dan warga sekolah

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:57
    Permalink

    Smpn 41 memang TOP mengenai pengolahan sampah, kami dari SDN Gayungan 2/423 sedikit banyak sudah menerapkan pengolahan sampah seperti di smpn 41, namun ada beberapa yang perlu ditingkatkan seperti; pembiasaan siswa untuk membuang sampah di kotak takakura, murid disekolah kami sudah terbiasa memilah sampah organik dan non organik, menggunakan piring dan gelas yang dibawa dari rumah, serta membawa botol mineral sendiri untuk isi ulang. Sampah botol air mineral juga kami kumpulkan untuk berbagai karya yang menuntun kreatifitas siswa dalam memamnfaatkan sampah non organik, diantaranya dijadikan pot hidroponik, vas bunga, tempat pensil dll.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:58
    Permalink

    Sampah memang menjadi persoalan yang besar jika tidak segera diatasi. Untuk mengatasi persoalan tersebut SDN Karah I mepibatkan berbagai pihak yaitu Guru, karyawan, siswa dan orang tua siswa untuk peduli terhadap sampah. Sekolah membentuk orang tua peduli lingkungan, tim ini sebagai pelopor dikalangan walimurid yg lain untuk memanfaatkan dan mengolah sampah baik organik maupun non organik.
    Selain itu untuk mengendalikan sampah plastik, kantin tidak lagi menjual makanan berkemasan plastik. Siswa membawa tumbler dan tepak makan sendiri- srndiri saat membeli makanan dan minuman. Dan hasilnya, sampah plastik mulai berkurang meskipun blm 100%. Tetapi kami yakin, dengan pembiasaan -pembiasaan serta kepedulian berbagai pihak, masalah sampah dapat diatasi.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 12:59
    Permalink

    Dengan kegiatan ini sangat positip sekali diharapkan surabaya merdeka dari sampah dan harapkan pula surabaya menjadi percontohan kota kota yang ada di indonesia

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:02
    Permalink

    pengelolaan smapah di sdn ketintang 1 pemanfaatan botol bekas dijadikan fas bunga melibatkan seluruh siswa dan guru bersama sama membuat fas bunga untuk di pajang di tembok tembok sekolah agar menjadi kelihatan hijau dan asri

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:05
    Permalink

    Setiap hari Jumat di SDN Margorejo VI ada kegiatan jumat bersih kegiatan itu intinya membersihkan lingkungan sekolah dengan melibatkan guru,siswa,dan karyawan sekolah.Kegiatan tsb memilah sampah organik dan onorganik.Diharapkan sekolah tsb bebas dari sampah plastik

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:07
    Permalink

    Dari sekolah MI H.Achmad Ali,bahwa kegiatan tunas hijau sangat baik sekali untuk lingkungan dan diharapkan wilayah surabaya khususnya bebas dari sampah sehingga masyarakat terbebas dari berbagai penyakit yang di sebabkan lingkungan kotor

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:07
    Permalink

    Wow keren kota surabaya bersama tynas hijau akan terus menjadi barometer zero waste bagi kota lainnya di indonesia
    Sdn baratajaya

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:08
    Permalink

    Disekolah kami sdn gayungan 1/422 telah melaksanakan kegiatan pembuatan sampah kompos sendiri ,pembuatan lubang biopori yang telah kami buat bersama siswa,wali murid ,dan bersama guru guru dimana kita sering panen pupuk kompos yang hanya bisa untuk digunakan kebutuhan sekolah sendiri,semoga kedepannya bisa dijual….

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:25
    Permalink

    ‌Membawa Botol Minum dan Bawa Tempat Makan yang bisa digunakan berulang kali.Hal ini merupakan salah satu program yang mulai digalakkan kembali guna mengurangi masalah sampah yang menjadi permasalahan klasik di setiap sekolah. Diharapkan dengan adanya program ini, minimal bisa mengurangi sampah anorganik yang berasal dari pembungkus minuman dan pembungkus makanan yang biasanya digunakan siswa saat jajan di warung. Siswa tidak dilarang untuk membeli makanan dan minuman, tapi siswa diharapkan membawa tempat minum dan tempat makan sendiri pada saat jajan diwarung untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Program ini merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terhadap kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan. Hampir semua sampah di sekolah berasal dari kantong plastik tempat jajan dan tempat minum siswa. Ini menimbulkan keprihatinan dari guru-guru dan sebagaimana diketahui plastik adalah termasuk sampah anorganik yang cukup sulit untuk diurai oleh alam serta memerlukan penanganan yang serius. Dengan kesadaran seluruh warga sekolah kegiatan ini diharapkan bisa berjalan secara kontinyu untuk terus memupuk kepedulian terhadap lingkungan. Sekolah juga bisa dengan memberikan hadiah tempat minum / botol dan tempat makan tersebut akan menjadi motivasi bagi siswa untuk mau mencoba dan melaksanakan kegiatan ini. Secara tidak langsung siswa yang lain juga akan ikut termotivasi dan berpartisipasi dalam mensukseskan program ini. Semoga kesadaran siswa terhadap lingkungan akan lebih baik lagi.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:35
    Permalink

    Setiap Jum’at pagi SDN Kertajaya V surabaya melakukan senam pagi setelah itu para murid , guru & karyawan melakukan kerja bakti diantaranya membersihkan lingkungan & memilah sampah ( kering / basah )

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:36
    Permalink

    ‌Membawa Botol Minum dan Bawa Tempat Makan yang bisa digunakan berulang kali. Hal ini merupakan salah satu program yang mulai digalakkan kembali guna mengurangi masalah sampah yang ada di sekolah. Diharapkan dengan adanya program ini, minimal bisa mengurangi sampah an organik yang berasal dari pembungkus minuman dan pembungkus makanan yang biasanya digunakan siswa saat jajan di lingkungan sekolah. Siswa bukan dilarang untuk membeli makanan dan minuman, namun siswa diharapkan membawa tempat minum dan tempat makan sendiri guna mengurangi sampah plastik pembungkus makanan. Program ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa terhadap kepedulian terhadap lingkungan. Hampir semua sampah di sekolah berasal dari kantong plastik tempat jajan. Plastik adalah termasuk sampah anorganik yang cukup sulit untuk diurai. Dengan kesadaran seluruh warga sekolah kegiatan ini diharapkan bisa berjalan secara teratur untuk terus menerus sehingga memupuk kepedulian terhadap lingkungan. Sekolah juga bisa dengan memberikan hadiah tempat minum / botol dan tempat makan sebagai motivasi untuk mau mencoba dan melaksanakan kegiatan ini. Secara tidak langsung siswa yang lain juga akan ikut termotivasi dan berpartisipasi program ini. Semoga kesadaran siswa terhadap lingkungan akan lebih baik lagi.

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 13:39
    Permalink

    Sekolah SDN MOJO 3,MENGIGINKAN SEKOLAH BEBAS DARI SAMPAH PLASTIK,DENGAN CARA MEMBERI PENYULUHAN DAN HIMBAUAN KEPADA SELURUH WARGA YANG ADA DI LINGKUNGAN SEKOLAH AGAR TIDAK MENGGUNAKA TEMPAT MAKAN DAN MINUM SEKALI PAKAI

    Balas
  • Oktober 1, 2018 pada 15:42
    Permalink

    Bersyukur SES akhirnya lewat kesekolah kami sehingga program yg sudah dibuat tunas hijau tinggal kami laksanakan …meski kekurangan maaih ada namun berproses intuk lbh baik demi lingkungan itu yang terpenting

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 09:46
    Permalink

    Alhamdulillah disekolah saya di SMP Islam Al amal Surabaya,anak2 waktu pulang sekolah wajib membawa sampah disekitar sekolah,dan waktu istirahat tidak boleh membawa makanan berplastik dilingkungan sekolah.

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 09:04
    Permalink

    Mts.Taswirul Afkar sudah mengurangi penggunaan botol plastik ,selanjutnya siswa siswi mengumpulkan sampah botol plastik kemudian dijual ke pemulung

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 09:56
    Permalink

    Sekolah kami SDN Perak Barat IV jg sdh mulai mengurangi sampah plasti dengan anak-anak membawa gelas plastik sendiri ketika ingin membeli es dan pada hari rabu acara makan bersama dengan membawa bekal makanan sendiri dengan pakai kotak makan

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 10:22
    Permalink

    Dengan diadakannya kegiatan Workshop Eco School di SMPN 3 Surabaya Kami SDN PAKIS 3 jadi memiliki pengetahuan baru cara mengolah sampah dan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengendalikan sampah plastik serta kegiatan Eco School lainnya
    1. Membuat bio pori
    2. Memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami sansivera karena tanaman sansivera dapat menyerap racun dan polusi
    3. Selalu menggunakan wadah makan dan minum yang dapat dipakai berulang kali
    4. Mengolah sampah yang ada di lingkungan sekolah
    Kami siap mengajak warga sekolah dan lainnya melakukan zerowaste…..

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Eko Wahyudi Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *