Realisasikan Zero Waste, SDK Santa Maria Surabaya Wajibkan Siswanya Bawa Bekal Buatan Mama

Pengolahan  sampah terpadu di sekolah sering menghadapi tantangan yang berat di kantin. Pasalnya, kantin sekolah tidak lagi hanya menjadi sumber sampah organik yang merupakan sisa makanan. Kantin sekolah bahkan menjadi sumber beragam jenis sampah non organik kemasan makanan dan minuman sekali pakai.

Tantangan lainnya menyoal kantin sekolah adalah kecukupan gizi makanan dan minuman yang dijual. Sebab, tidak jarang kantin sekolah hanya berorientasi pada harga jual makanan dan minuman yang murah. Alhasil, aspek gizi makanan dan minuman yang dijual kurang diperhatikan.

SDK Santa Maria Surabaya, salah satu Sekolah Zero Waste di Surabaya, menjawab kedua tantangan menyoal kantin sekolah tersebut dengan satu langkah jitu. Langkah itu adalah meniadakan kantin sekolah dan melarang penjual makanan minuman di depan sekolah. Lantas, para siswa diharuskan membawa bekal makanan dan minuman dari rumah.

“Bekal makanan dan minuman yang dibawa siswa harus buatan mamanya masing-masing. Jadi bekal makanan dan minuman yang dibawa siswa sudah pasti sehat dan bergizi ditambah kasih sayang mamanya dalam proses membuatkan makanan itu,” kata Maryanto, wakil kepala SDK Santa Maria Surabaya bidang kesiswaan.

Sampah non organik wadah makanan dan minuman yang dihasilkan pun tidak ada. “Semua siswa diharuskan menggunakan wadah makanan dan minuman yang bisa digunakan berulang kali,” tambah Maryanto.

Aktivitas sarapan juga dilakukan bersamaan pada saat istirahat pertama Sekolah Adiwiyata Mandiri itu setiap hari. “Sarapan bersama dengan bekal makanan dan minuman buatan mereka dilakukan di lapangan sekolah,” tutur Maryanto.

Bagaimana dengan upaya minimalisasi sampah dan pengolahan sampah terpadu di sekolahmu? (*)

Pewarta: Mochamad Zamroni

29 thoughts on “Realisasikan Zero Waste, SDK Santa Maria Surabaya Wajibkan Siswanya Bawa Bekal Buatan Mama

  • Oktober 2, 2018 pada 10:44
    Permalink

    Review dinamaika pengolahan sampah sekolah

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:46
    Permalink

    Review dinamaika pengolahan sampah sdisekolah masing masing
    Smp MUHAMMADIYAH 7 surabaya

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:50
    Permalink

    Review sekolah smp MUHAMMADIYAH 7 surabaya
    Disekolah kami, sampah daur ulang kami kumpulan untuk pengolahan buang jadi berkah
    Karna sekolah kami masih belum mewajibkan siswa untuk membawa kotak makan dan botol minum

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:50
    Permalink

    Review sekolah smp MUHAMMADIYAH 7 surabaya
    Disekolah kami, sampah daur ulang kami kumpulan untuk pengolahan buang jadi berkah
    Karna sekolah kami masih belum mewajibkan siswa untuk membawa kotak makan dan botol minum

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:51
    Permalink

    Kalau di SDN NGAGELREJO I SURABAYA semua murid memang sudah kami wajibkan membawa botol minum dan membawa bekal makanan setiap 1 kali seminggu dalam program SEMASE,RAMASE,KAMASE,dan JUMASE. Program Sekolah ke depan mengajak bicara wali murid dan pedagang kantin untuk melayani siswa yang beli hanya jika mereka membawa tempah / wadah makanan

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Zero waste (sekolah tanpa sampah kemasan makanan dan minuman sekali pakai) belum bisa dilaksanakan di sekolah kami.kantin selama ini untk makan sudah pakai piring,tapi untk minuman masih memerlukan gelas plastik.hal ini akan kami sosialisasikan untk kantin kami.kami akan membuat rencana kantin untk menyediakan gelas plastik yang bisa dicuci dan dipakai lagi,selain itu beberapa siswa kami juga Banyak yang membawa bekal makan dan minuman sendiri.(SMP GIKI 1)

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Kegiatan pembiasaan diri siswa membawa bekal dan membawa air dengan menggunakan botol/tumblr merupakan upaya amat baik guna membiasakan siswa mengurangi sampah plastik. Dengan begitu sampah plastik dapat dikurangi. Kalau di sekolah kami, masih kesulitan menerapkan sistem tersebut dikarenakan kendala kantin yang belum dapat menyiapkan makanan tanpa bungkus plastik, kedepannya kita berencana ingin menerapkan sistem pengurangan limbah plastik dengan mengurangi penggunaan botol plastik dan kemasan plastik.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:56
    Permalink

    Realisasi zero waste di smp yp 17 surabaya :
    Rencana ke depan kita ingin mengoptimalkan kepada siswa siswi utk membawa bekal makanan yg dikemas di tepak n tumbler utk tempat minum . kendalanya mngkin di sekolah keterbatasan n kemampuan ekonomi siswa namun sekolah jga ingin membelikan tumbler n tepak secara bertahap dgn dikondisikan kondisi sekolah

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:56
    Permalink

    kegiatan eco suarabaya bagus,karena kami mendapat ilmu cara membuat es cream dari kulit kacang hijau yang rasanya tidak kalah enak.kami akan menularkan ilmu ini ke teman-teman smp nasional.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:57
    Permalink

    Melihat kondisi di SDK SANTA MARIA, membuat saya iri. Karena warga sekolah saya memproduksi sampah plastik yang banyak sekali. Program kedepan adalah koordinasi dengan pihak yayasan, kantin dan semua warga sekolah di Yayasan Maryam (karena sekolah kami kompleks) untuk
    1. Tiada hari tanpa tumbler dan bekal sehat
    2. Satu hari satu sampah plastik yang ditemui saat perjalanan ke sekolah
    3. Kantin Sehat Siswa Sehat Sekolah Semangat.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Salah satu upaya SMP muhammadiyah 2 SBY untuk mengurangi sampah plastik adalah di awali dari kantin, yaitu dengan mengurangi bungkus atau wadah makanan dari plastik. Namun masih banyak sampah plastik di sekolah dari botol plastik air minum. Sehingga untuk kedepannya kami seluruh warga SMP Muhammadiyah 2 SBY akan melakukan gerakan untuk mengurangi sampah botol plastik.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Bagus sekali bisa di buat contoh untuk sekolahq dan dimulai dengan diri sendiri dan sekarang juga… Hehehe

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Program Di sekolah kami untuk zero waste, yaitu
    1. Pengadaan sosialisasi dengan wali murid tentang bahaya penggunaan plastik, sehingga wali murid tidak lupa memberi bekal makanan dan minuman anak anaknya.
    2. Pengadaan sosialisasi dengan siswa ttg bahaya sampah plastik dan kebersihan lingkungan
    3. Pengadaan sosialisasi dgn petugas kantin agar tidak menggunakan sampah plastik/kertas. 4. Petugas kantin diminta agar mereka tidak menerima penjualan jika ada anak anak yang tidak membawa tumbler/tepak makan sendiri.
    5. Adanya petugas keamanan yg berjaga di lokasi kantin, utk mengingatkan siswa yg menggunakan kertas/plastik
    6. Saat istirahat, siswa hanya boleh mamin di lokasi kantin (tidak boleh makan minum d lokasi lapangan/halaman sekolah
    7. Adanya air galon untuk siswa
    8. Kerjasama dgn guru karyawan utk selalu mengingatkan ttg bahaya plastik

    Kendala :
    1. Petugas kantin masih ada saja yg melakukan jual beli dgn wadah plastik.
    2. Kurangnya kesadaran anak anak utk penggunaaan sampah plastik

    *WASILATUL AZIZAH
    *SMP MUHAMMADIYAH 15 SURABAYA

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 10:59
    Permalink

    Dikantin SMP GIKI 1 belom bisa menerapkan sistem tersebut.kedepannya saya harap SMP GIKI 1 bisa menerapkan sistem tersebut, memulai dari hal yang terkecil dulu yaitu menghimbau untuk siswa smp giki membawa bekal dari rumah untuk mengurangi sampah yang ada disekolah. Dan menghimpau kepada ibu ibu kantin untuk menyediakan gelas plastik supaya bisa dicuci dan bisa digunakan kembali.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:01
    Permalink

    UPAYA PENGURANGAN SAMPAH DI LINGKUNGAN SEKOLAH SDN DUKUH MENANGGAL I/424 TELAH DI MULAI SEMENJAK SEKOLAH KAMI DIMERGER DARI 5 TAHUN SILAM HINGGA SEKARANG. SELURUH WARGA SEKOLAH DARI KEPALA SEKOLAH, GURU, KARYAWAN, SISWA SISWI, DAN WALI MURID BERPERAN SERTA AKTIF DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG ZERO WASTE, DIANTARANYA :
    1. MEMBENTUK TIM DUTA LINGKUNGAN SEKOLAH
    2. MENDIRIKAN BANK SAMPAH SEKOLAH
    3. MENGUMPULKAN SAMPAH KERTAS DAN PLASTIK UNTUK DIJUAL
    4. MENGOLAH SAMPAH BASAH JADI KOMPOS.
    5. MENGGALAKKAN PROGRAM MEMBAWA BEKAL MAKAN DAN MINUM.
    6. MEMBERIKAN SANKSI BERBASIS LINGKUNGAN BAGI YANG MELANGGAR

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:01
    Permalink

    SMP PGRI 7 SURABAYA
    Dengan adanya kegiatan mewajibkan siswa membawa bekal buatan mama sangatlah baik karna untuk mengurangi sampah plastik dan anak akan menjadi sehat

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:01
    Permalink

    Saya Siswa Kelas 9 dari SMP PGRI 6 Surabaya
    Saya menyukai aktivitas dari SDK Santa Maria ini, Menurut saya sangat bagus dan mengurangi sampah plastik.
    Di sekolah saya kegiatan seperti ini dilakukan pada minggu terakhir, disekolah saya kepala sekolah sering memperingatkan para siswanya untuk membuang sampah ditempatnya, tapi tetap saja msh ada yang membuang sampah sembarangan.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:03
    Permalink

    Ide ini sangat bagus. Dengan ini, kita bisa membiasakan untuk membawa bekal sendiri dan bisa mengurangi limbah plastik. Tapi, kami kurang setuju dengan artikel yang berisi tentang meniadakan kantin, karena siswa dan siswi disekolah juga membutuhkan makan ataupun minum jika bekal mereka habis. Selain itu meniadakan kantin juga akan mematikan sumber penghasilan orang lain.
    Sekolah kami sudah menerapkan program pengendalian sampah plastik dengan cara siswa-siswi membawa botol minum dan bekal sendiri. Namun kendalanya, masih ada beberapa kantin yang kurang mendukung program ini. Dan sampai pada saat ini masih dalam proses pembinaan.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:03
    Permalink

    Saya Mei Kurniatul.A guru matematika dari SMP PGRI 6 SURABAYA
    Menurut saya coba disosialisasikan lagi dengan pihak kantin untuk menjual makanan yg sehat dan tidak menjual makanan yg berbungkus plastik..
    Maslah menu makanan bekal yg harus dibawa usahakan dihimbau ke orang tua harus menu bergizi…
    Disekolah saya jg sudah bejarjalan dmn siswa diwajibkan utuk membawa bekal dan botol minum…
    Kendalanya siswa terkadang masih bandel membuang sampah plastik sembarangan….

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:05
    Permalink

    Siswa SMPK St Katarina diwajibkan membawa botol minum sendiri untuk mengurangi banyaknya penggunaan sampah plastik di sekolah. Dan kalaupun ada siswa yang terpaksa menggunakan plastik, akan disediakan tempat untuk mengumpulkan sampah tersebut yang kemudian akan didaur ulang ataupun dibuat kerajinan untuk menambah kreatifitas siswa

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:05
    Permalink

    Assalamualaikum wr. WB. Di sekolah kami SMP MUJAHIDIN jl.perak barat. Untuk mengurangi plastik/ mengendalikan sampah plastik yg ada di sekolah , kami sudah bekerja sama dengan murid dan walimurid untuk mensosialisasikan tentang sampah plastik dan untuk selalu membawakan bekal makanan dari rumah yg memakai tempat makan dan botol minuman sendiri. Kami sering mengajak kerja sama dengan kantin, namun kantin masih kurang peka /paham terhadap pengendalian sampah plastik dan banyak sekali penjual yg standby di luar sekolah, sehingga siswa banyak yg beli diluar. dan upaya kita yaitu. Dari extra KIR (karya ilmia remaja) melakukan gerakan pengumpulan plastik dan botol plastik yg di kumpulkan . Lalu di jual. Terimakasih wassalam

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:08
    Permalink

    kegiatan eco school 2018 pada hari selasa 2 oktober 2018 di smpn 41 sangat bagus,karena kami mendapatkan banyak ilmu,terutama tentang pengendalian sampah plastik,ada juga yang menjelaskan cara tentang membuat es cream dri kulit kacang hijau,dan ada juga yang menjelaskan cara untuk menghilangkan bau amis pada ikan.kami sangat tertarik dan kami akan mempraktikan cara-cara tersebut.
    SMPNASIONAL

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:12
    Permalink

    SDN Airlangga III/200 mulai belajar mengurangi penggunaan bahan sekali pakai untuk meminimalkan adanya sampah plastik. Siswa SDN Airlangga III/200 membawa bekal sendiri dari rumah menggunakan tempat makan dan tempat minum yang bisa digunakan berkali-kali. Kegiatan ini selalu disosialisasikan pada saat upacara bendera hari senin. Alhamdulillah sebagian besar siswa sudah mulai melakukannya meski masih ada beberapa anak yang tetap menggunakan kemasan plastik sekali pakai. Untuk siswa yang seperti itu kami minimalisir dengan meminta mereka menghabiskan makanan/minuman mereka diluar gerbang sekolah, meskipun hal tersebut sebenarnya masih memunculkan sampah plastik namun cukup efektif karena anak akan merasa malu kalau harus makan diluar sekolah sambil dilihat banyak teman-temannya

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:12
    Permalink

    Dengan adanya pencanangan budaya pengendalian sampah plastik …
    Di sekolah kami mulai membudayakan pada siswa untuk membawa tumbler dari rumah.
    Tanggapan positif dan sikap antusias sangat terlihat dari seluruh elemen sekolah baik siswa, guru & staf sekolah.
    Hanya masih ada kendala yang harus kami hadapi di sekolah, antara lain adalah masih sedikit kesulitan untuk memberi pemahaman warga kantin untuk tidak menggunakan bahan gelas minum dari plastik. Dan ada beberapa wali murid yang belum memahami budaya tumbler.
    Untuk mengatasi hal itu, kami tidak henti-hentinya mengingatkan dan memberikan pemahaman dengan kontinue dan juga memberikan contoh kepada anak2 akan sehatnya menggunakan bahan selain plastik.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 11:51
    Permalink

    semoga sekolah kami smp praja mukti sby bisa mewujudkan dan ikut gerakan kendalikan sampah plastik.walaupun kelihatan berat tapi harus kita coba dg koordinasi yang baik dan bagus mulai dari…
    1. Koordinasi sekolah dg penjual kantin dan penjual disekitar sekolah
    2. Edukasi pada anak2 bahaya sampah palstik
    3. Membentuk tim pengendali sampah plastik d sekolah
    4. Melatih anak membawa botol minum dan tempat makan
    5. Mengajak guru dan karyawan memberi contoh peduli sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 13:50
    Permalink

    SDN Wonokromo I setiap jumat mengadakan kegiatan jumat bersih dengan siswa yang bergiliran bersama guru dan petugas kebersihan sekolah.
    Kegiatsn yang lain yaitu memilah sampah kering dan sampah basah dengan menyediakan tempat sampah yang berbeda.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 13:58
    Permalink

    Sebagai guru di SD Taquma, saya sangat apresiatif pada kegiatan yang dilakukan di SDK Santa Maria. Kalau di SD Taquma, kegiatan yang sama dilakukan pada hari Jumat, yang bernama Jumat Bersih.

    Balas
  • Oktober 2, 2018 pada 14:10
    Permalink

    Untuk kedepan..siswa smp mabadie khoiri ummah akan diwajibkan membawa tumbler/ botol minum per siswa..
    Dan akan dianjurkan untuk selalu membawa bekal dr rumah masing2….

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 10:28
    Permalink

    SDN PEGIRIAN II setiap hari jumat pagi melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar sekolah. Diantaranya mengumpulkan sampah yang ada disekolah, bisa sampah plastik, kertas, daun, dll. Disekolah kami juga mulai menerapkan pembiasaan membawa tumbler dan kotak makan sendiri. Dan ke depannya sekolah kami akan mengadakan sosialisasi kepada pedagang yang berjualan didepan sekolah untuk tidak menggunakan plastik untuk tempat makan anak anak yang beli.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Kamik Suryani Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *