Tema Lomba Poster Dirubah Jadi “Kendalikan Sampah Plastik”

Ada perubahan tema lomba poster yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya. Tema lomba “Anti Sedotan” yang semula diangkat menjadi tema, berubah menjadi “Kendalikan Sampah Plastik”. Tujuannya, bisa menjaring aspirasi semakin banyak siswa mengenai upaya meminimalkan sampah plastik.

Diantara upaya itu adalah tidak menggunakan sedotan saat minum, menggunakan tas belanja non kresek, menggunakan wadah makan yang bisa digunakan berulang kali, atau membeli produk dalam kemasan jumbo daripada kemasan sachet. Bisa juga upaya lainnya.

Lomba ini diselenggarakan untuk dua kategori, yaitu siswa Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan siswa SMP/MTs. Lomba ini akan diselenggarakan di Taman Flora Bratang Surabaya, Sabtu 6 Oktober 2018 pukul 08.00 WIB – selesai. Kegiatan ini sebagai bagian dari program Surabaya Eco School 2018.

Adapun ketentuan lomba sebagai berikut:

  1. Peserta Lomba Poster adalah perorangan siswa SD/MI dan SMP/MTs Surabaya terbuka umum dengan dua katehori kategori. Biaya pendaftaran Rp. 15.000,-;
  2. Tidak ada tambahan waktu bagi peserta yang terlambat datang;
  3. Durasi waktu pengerjaan poster maksimal 4 jam;
  4. Peserta diminta menyediakan alat gambar sendiri;
  5. Kertas gambar disediakan panitia. Kertas gambar ukuran A3 untuk SMP/MTs dan ukuran A4 untuk SD/MI;
  6. Tema poster adalah Kendalikan Sampah Plastik;
  7. Semua pengerjaan dilaksanakan di lokasi lomba dan belum pernah dipublikasikan;
  8. Komposisi poster hanya terdiri dari gambar. Judul atau pesan poster ditulis pada bagian belakang kertas gambar;
  9. Panitia tidak menyediakan konsumsi dan snack;
  10. Panitia akan menyediakan piagam bagi peserta;
  11. Hasil karya menjadi milik Tunas Hijau Indonesia dan akan digunakan untuk pameran dan kampanye lingkungan hidup dengan tetap mencantumkan nama pembuatnya;
  12. Pendaftaran melalui SMS/WA 081332349689 atau email tunashijauindonesia@gmail.com;
  13. Tiga karya terbaik tiap kategori akan mendapatkan uang tunai dengan total Rp. 1.000.000, tropi Walikota Surabaya dan piagam Walikota Surabaya;
  14. Peserta diminta membawa botol minum yang bisa digunakan berulang kali;
  15. Peserta dilarang menghasilkan sampah kemasan makanan dan minuman sekali pakai;
  16. Keputusan panitia/juri tidak dapat diganggu gugat. (*)

Pewarta: Mochamad Zamroni

9 thoughts on “Tema Lomba Poster Dirubah Jadi “Kendalikan Sampah Plastik”

  • Oktober 3, 2018 pada 09:03
    Permalink

    MTs Nahdlatul Athfal berlokasi di Jalan Bulak Jaya 3/39 Surabaya sudah terbiasa melakukan aktivitas recycle sampah seperti merubah kardus bekas menjadi rak sepatu, merubah botol plastik menjadi vas bunga. Aktivitas lainnya adalah reduce yaitu mengurangi penggunaan plastik dengan menggunakan wadah dan gelas. Sebagai umat islam kami berusaha mengamalkan Qs. Al-Baqarah:11 yaitu anjuran untuk tidak membuat kerusakan di Bumi. Hal ini sangat bermanfaat bagi siswa selain mengasah kreativitas juga membuat siswa lebih mencintai lingkungan dan melatih siswa ikut serta dalam melestarikan alam.

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 10:02
    Permalink

    SD Muhammadiyah 13 Surabaya Memprogramkan Siswa-siswinya untuk mengolah sampah, antara lain :
    1. Penggunaan kembali
    Yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk di pakai.
    2. Pengurangan
    Yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah yang sudah ada.
    3. Daur ulang
    Yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih baik

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 10:30
    Permalink

    SDN Sidotopo Wetan II udah melaksanakan program bawa piring dan gelas sendiri untuk beli makanan di kantin sekolah

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 10:41
    Permalink

    Pengolahan sampah di SDN Morokrembangan 1 sudah dimulai sejak tahun 2016. Dimulai dari penyediaan tempat sampah terpilah yang terdiri dari tempat sampah organik, tempat sampah non organik, dan tempat sampah khusus kertas. Lalu dilakukan sosialisasi pada warga sekolah dan secara konsisten melakukan pembiasaan pemilahan sampah. Di tahun yg sama SDN Morokrembangan 1 juga mulai mengolah sampah organik melalui keranjang Takakura. Serta dibentuk Bank sampah. 3 tahun berjalan, anak-anak mulai terbiasa untuk melakukan pemilihan dan pengolahan. Namun masih ada beberapa kekurangan dalam prakteknya, terutama anak-anak kelas bawah yaitu kelas 1 dan 2 yang perlu selalu diingatkan. Mari selalu melakukan pemilahan dan pengolahan sampah. Kita kurangi penggunaan plastik di sekolah. Semangat zero waste!!!

    Balas
  • Oktober 3, 2018 pada 20:08
    Permalink

    Mdngajak orang lain tidak semudah yang kita bayangkan. Seperti halya membalikkan telapak tangan. Apalagi untuk peduli lingkungan , berkutat dengan yang namanya limbah. Namun kita tetap yakin bahwa diantara mereka pasti ada yang masih peduli. Maka tetap berupaya menggelorakan semangat untuk peduli lingkungan, mengendalikan limbah plastik.
    Lomba pister bagian kecil yang bisa dilakukan
    Menggelorakan semangat untuk peduli lingkungan buat . Semangat terus siap mendukung Tunas Hijau dengan program lomba pister

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:26
    Permalink

    Sangat menginspirasi…dan sudah selayaknya menjadi gerakan wajib untuk generasi tunas bangsa yakni peka terhadap lingkungan sekitar yg imbasnya kepada lingkungan dgn skala yg lebih luas.
    Saya akan berusaha menciptakan zerowaste di skul kami…

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 19:26
    Permalink

    Poster merupakan media yang sangat menarik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan, ajakan, atau pun imbauan kepada masyarakat. Bentuknya yang unik, kreatif, bahkan lucu, sangatlah efektif untuk mengajak dan memengaruhi masyarakat. Khususnya di bidang lingkungan yang sarat dengan ajakan-ajakan kepada masyarakat luas.

    Balas
  • Oktober 16, 2018 pada 07:01
    Permalink

    SDN Kertajaya 9 melaksanakan bwa piring dan tempat minum dari rumah semoga ini berlangsung aeterusnya. Yes yes yes

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:03
    Permalink

    Nama: Revand Rayza Davinza Dinatare
    No: 95
    Sekolah: SDN KaliasinVll
    Hari ini hari pertama karantina. Saya berkunjung ke TPA Benowo. Disana saya melihat tumpukan sampah yang tinggi sekali. Saya terpikir, “wah banyak sekali sampahnya, bagaima nasib Surabaya jika begini?”
    Aku mulai mengerti mengapa ada kegiatan pangput ini. Saya akan berjuang sebisa mungkin.
    Semoga Surabaya bebas sampah.
    ZERO WASTE!

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Waluyo Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *