Komitmen Kuat SDN Bubutan IV Realisasikan Zero Waste. Bagaimana dengan Sekolahmu?

Saat ini, di Kota Surabaya, ada 16 sekolah yang zero waste. Yaitu sekolah yang tidak menghasilkan sampah non organik kemasan makanan dan minuman sekali pakai. Diantara sekolah itu adalah SDN Bubutan IV Surabaya.

Untuk merealisasikan zero waste ini, kantin sekolah yang berlokasi di Jalan Semarang 90 Surabaya ini hanya menggunakan kemasan piring dan gelas yang bisa digunakan berulang kali. Jajanan yang dijual adalah aneka gorengan dan kue terbul. Sedangkan makanan yang dijual adalah bakso, nasi soto ayam, nasi pecel dan nasi goreng.

Untuk merealisasikan zero waste tersebut, menurut Yohana, guru pembina lingkungan hidup SDN Bubutan IV Surabaya, tidak cukup dengan sosialisasi satu kali kepada para penjual kantin sekolah. “Sosialisasi kepada para penjual kantin harus dilakukan berulang kali. Pemantauan juga harus dilakukan terus menerus,” kata Yohana Permana.

Dijelaskan oleh Yohana, bahwa komitmen kepala sekolah sangat penting untuk merealisasikan kantin sekolah yang zero waste itu. “Tanpa komitmen yang bagus dari kepala sekolah, maka para penjual kantin tidak akan lama bertahan menjual makanan minuman tanpa kemasan sekali pakai,” lanjut Yohana Permana.

Para penjual kantin sekolah sering, seperti umumnya sifat manusia, adalah wajar mencuri-curi kesempatan menjual jajanan atau minuman dengan kemasan sekali pakai. Di SDN Bubutan IV pun juga pernah didapati hal tersebut. “Pernah ada yang menjual permen dengan kemasan yang tentunya sekali pakai. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, karena kepala sekolah menegurnya,” tambah Yohana.

Di SDN Bubutan IV, realisasi sekolah zero waste juga dibarengi dengan aturan setiap siswa harus membawa tepak makan dan tumbler buat minum. Setiap guru juga. Pengolahan sampah kertas, organik dan non organik secara mandiri juga dilakukan di sekolah yang pernah menjadi juara Lomba Jingle Surabaya Eco School 2013 ini. Lanta, bagaimana upaya pengolahan sampah dan realisasi zero waste di sekolahmu? (*)

Pewarta: Mochamad Zamroni

109 thoughts on “Komitmen Kuat SDN Bubutan IV Realisasikan Zero Waste. Bagaimana dengan Sekolahmu?

  • Oktober 4, 2018 pada 10:44
    Permalink

    SDN BANJARSUGIHAN 1/116 sudah membiasakan membawa bekal dan menggunakan tumblr maupun gelas. Sampah sudah sedikit berkurang namun masih pemilahan sampah belum terlaksana. Target untuk eco school 2018 ini sekolah kami akan memilah sampah organik dan anorganik

    Balas
    • Oktober 4, 2018 pada 12:42
      Permalink

      Antusiasme anak-anak SDN Keputran 1 juga dg yang dilakukan oleh sekolah SDN Bubutan IV. Pada saat jam istirahat anak-anak kami juga membawa tumbler dan kotak makan plastik sebagai tempat makan dan minum. Selain itu siswa SDN Keputran 1 juga melakukan pemilahan sampah Organik dan Unorganik yang mana sampah organik dijadikan sebagai pupuk kompos sedangkan Unorganik diolah menjadi kerajinan tangan.

      Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:44
    Permalink

    Keren
    Teruslah berkarya pemuda indonesia

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:45
    Permalink

    Luar biasa komitmen SDN Bubutan IV. Ini akan menjadi contoh dan motivasi sekolah – sekolah lain untuk ikut menciptakan lingkungan bebas sampah plastik. Kami akan berusaha menjadikan Surabaya benar-benar bebas sampah plastik (Surabaya Zero Waste) dimulai dari sekolah dengan mengajak warga sekolah berpartisipasi dalam program ini.

    Balas
    • Oktober 4, 2018 pada 11:27
      Permalink

      Iya, mari kita galakkan utk bebas pkstik terutama mengurangi penggunaan kantong plastik saat kita belanja d pasar maupun d supermarket sehingga tdk lagi ada sampah yg kebanyakan sampah plastik, entah botol n kantong pkastik. Sehingga perairan betul-betul bebas dari sampah plastik, dan membuat alam semesta tersenyum

      Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:46
    Permalink

    Sekolah sy SDN Kendangsari 1 sudah melakukan zero waste hanya saja belom maksimal. Bisakah memaksimalkannya. BISA diperlukan kerjasama seluruh stakeholder sekolah

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:47
    Permalink

    Kebiasaan yang harus jd budaya. Bisa di contoh untuk sekolah saya

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:47
    Permalink

    Saya setuju dgn kerja samanya pihak KS terus aktif utk mengamati keadaan kantin sekolahan kita( SDKKaritas 2) agar spy anak2 tdk jajan sembarangan khususnya utk membawa bekal dan alat minum sendiri, dan kantin hrs mengkonsumsi makanan yg sehat dan higinies

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:47
    Permalink

    Sip… Kita akan meniru gerakan zero waste di sekolah kami
    Go green school go green Surabaya
    Lek sekolah ijo Suroboyo bakal ijo royo royo

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:47
    Permalink

    Disekolah saya SDN Asemrowo permasalahan yang sedang kami hadapi adalah banyaknya sampah plastik dari makanan ringan dan botol minum sekali pakai.
    Komitmen yang akan kami lakukan adalah berusaha untuk mengurangi sampah tersebut dengan selalu mengingatkan siswa untuk membawa bekal dan botol minum yg bisa dipakai lagi atau dengan membawa piring dan gelas untuk membeli makanan dan minum disekolah.
    Selain itu kami juga akan menerapkan untuk kantin agar tidak menyediakan air minum kemasan dan menggantinya dengan galon untuk mengisi ulang air minum.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:47
    Permalink

    Sekolah kami, SDIT Permata, mewajibkan siswa-siswinya membawa tepak makan dan botol minum dari rumah. Jika membeli snack atau minuman di kantin, mereka menggunakan tepat makan dan botol minum masing-masing. Botol minum juga digunakan jika minum air galau yang disediakan dari sekolah. Rencana ke depan, kami akan memilah dan mengolah sampah organik dan non organik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:48
    Permalink

    SDN GAding VII melaksanakan salah satu program @tunashijau yaitu membawa bekal makan dan minum yang bisa dipakai berulang kali.. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:48
    Permalink

    Sekolah kami telah memulai pembiasaan ini (tempat makan minum pribadi) sejak lama, yang masih perlu di tingkatkan adalah penggunaan kemasan makanan di kantin yang belum semuanya menggunakan piring dan gelas yang bisa di gunakan berulang
    Penguatan pemilahan sampah juga perlu di galakkan dan diingatkan sehingga menjadi gaya hidup demi kelestarian lingkungan Indonesia

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:48
    Permalink

    Komitmen yang dibangun luar biasa …. Semua komponen bersatu padu untuk mewujudkan sekolah yang bebas sampah. Semoga sekolah kita semua bisa mewujudkan demi sekolah dan generasi kita … Aamiin

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:48
    Permalink

    Saya sangat setuju sekali dengan gerakan Zero Waste dan akan saya coba terapkan ke sekolah kami bersama seluruh warga sekolah mulai dari kepala sekolah,guru,penjaga sekolah,kantin,ob dan wali murid juga

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:49
    Permalink

    Luar biasa komitmen SDN Bubutan IV. Ini akan menjadi contoh dan motivasi sekolah – sekolah lain untuk ikut menciptakan lingkungan bebas sampah plastik. Kami akan berusaha menjadikan Surabaya benar-benar bebas sampah plastik (Surabaya Zero Waste) dimulai dari sekolah dengan mengajak warga sekolah berpartisipasi dalam program ini.
    SDN KARANGPILANG I sudah membuat peraturan membawa tumbler dan tepak makan dr rumah untuk meminimalis sampah plastik. Dan sampah plastik yg ada sdh diolah menjadi bahan baju daur ulang.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:49
    Permalink

    Semoga SDN Lidah Wetan II/462 Surabay juga bisa memulai mengikuti program SES 2018

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:49
    Permalink

    Di luveta school kebetulan anak2 sllu membw bekal sendiri dr rmh jd u sampah organik tdk terlalu byk. Kebetulan kami jg membiasakan anak2 u membw mknan atau snack sehat. Jd paling tdk kami sdh mulai dg usaha zero waste ya…?

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:49
    Permalink

    SDN Rungkut Kidul II/581 Surabaya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan sekolah dengan zero waste. Salah satu cara yang akan kami upayakan adalah dengan mengganti sedotan sekali pakai dengan menggunakan sedotan yang bisa digunakan secara berulang, sebagai contoh adalah menggunakan sedotan bambu untuk alternatif penggunaan sedotan di sekolah maupun dirumah. Semoga cita-cita SDN Rungkut Kidul II/581 untuk menjadi sekolah dengan zero waste bisa segera terwujud.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:50
    Permalink

    Saya setuju dengan kerjasamanya antara pihak kepala sekolah terus aktif berinteraksi untuk mengamati keadaan kantin sekolah.
    Untuk sekolah (SDK St. Mary Surabaya) saat ini kantin ditiadakan sehingga para siswa membawa bekal makanan sehat sendiri dan sekolah pun menyediakan budaya galon kejujuran untuk minuman siswa.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:50
    Permalink

    Sama halnya dengan Realisasi zero waste di SDN Tandes Kidul 1/110 berlangsung dengan membudayakan memilah sampah plastik dan sampah non plastik. Selain itu semua warga sekolah telah dihimbau untuk tidak menggunakan botol plastik, tetapi memakai thumbler. Sekolah kami juga melakukan budidaya hidroponik dan makan pagi bersama di kelas 1, dan siswa diajarkan untuk membawa bekal sehat dan memakai peralatan bekal yang tidak dari bahan plastik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:51
    Permalink

    Alhamdulillah di sdn kandangan 1 juga sudah meminimalisir sampah kantin,terutama sampah plastik,minuman yang dijual menggunakan gelas ,selain itu setiap warga sekolah khususnya siswa dibiasakan membawa bekal makan dan minum dari rumah guna memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:51
    Permalink

    Insyaallah. SDN Simomulyo V/102 akan mengikuti jejak tersebut

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:51
    Permalink

    Disekolahan kami SDN JERUK 1 akan menerapkan sistem zero waste.kenapa disini saya menyampaikan akan?karena di sekolah kami masih berusaha.Kami menyarankan ke siswa untuk membawa bekal sendiri dari rumah,tetapi pada kenyataannya hanya sekitar 60 persen saja dari siswa kami yang membawa bekal.sebagian lagi mereka membeli jajan di luar karena kantin kita baru dibangun.semoga jika kantin sudah ada, kedepannya kita bisa mewujudkan zero waste

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:51
    Permalink

    Semoga SD Kartika Nasional
    Semakin hari ada peningkatan untuk sikap peduli terhadap lingkungan
    Terutama tentang Sampah

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:52
    Permalink

    Untuk program zero waste di sdn Kalirungkut 1/264 berusaha mewujudkan kantin sekolah yang sehat dengan menyajikan makanan yang segar baru di masak seperti nasi pecel, nasi soto, nasi rawon, es teh, es cao yang di kemas dalam gelas bukan kantong plastik.
    Demikian juga kita upayakan sosialisasi ke siswa untuk membawa botol minum sendiri bahkan sebagian juga sudah membawa tempat makan sendiri.
    Semoga semakin ke depan semakin lebih baik .
    Tetap semangat

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:52
    Permalink

    di SDN Pakal 1 sekolah tempat saya mengajar dalam mengurangi sampah plastik masih sangat kurang. Beberapa tahun lalu pernah diusahakan untuk siswa membawa gelas minum+piring plastik untuk digunakan sendiri dan berkali-kali. Untuk 1-3 hari anak-anak cukup rajin untuk membawanya, tetapi untuk hari selanjutnya semakin sedikit, bahkan sekarang sudah sangat jarang. Untuk para penjual dlingkungan sekolah masih belum melakukan kegiatan seperti itu karena tidak ada sosialisasi dari pihak sekolah. Untuk selanjutnya mingkin akan diadakan yang lebih baik, dengan mengadakan sosialisasi pada siswa, walimurid, dan para penjual. Dan tentunya harus ada komitmen yg ditegakan agar terlaksananya kegiatan pengurangan sampah plastik di sekolah SDN Pakal 1

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:52
    Permalink

    SD LUQMAN AL HAKIM
    Siswa sudah membiasakan membawa bekal dan menggunakan wadah plastik maupun gelas plastik. Sampah sudah sedikit berkurang namun masih pemilahan sampah sudah terlaksana karena ada pembagian tempat sampah yang warna beda organik dan anorganik. Target untuk eco school 2018 ini sekolah kami akan mengolah sampah sesuai program kerja

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Sekolahan saya sudah melaksanakan menanam eco green yang dicoba menanam slada air,kangkung,sawi daging dan juga sudah melaksanakan pengumpulan sampahbkering,sampah plastik dan sampah basah

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Di SDIT Al Uswah Surabaya sudah menerapkan kantin bebas plastik juga. Semua wali murid telah dihimbau membekali anak-anaknya membawa tepak makan dan botol minum dari rumah.
    Tidak hanya itu di SDIT Al Uswah juga sudah memilah sampah antara sampah organik dengan sampah anorganik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Dalam menanggulangi sampah plastik Di sekolah Sdn Tanjungsari 97 Surabaya semua warga sekolah membawa botol minum sendiri Dan alat makan sendiri terus mengumpulkan sampah sampah plastik seperti botol plastik terus Di pilah Mana yang bagus Dan yang jelek, kalau yang bagus bisa Di bikin hasil seni Dan yang jelek bisa Di jual Di pengempul barang bekas

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Luarrr biasa….

    AlAS MAKAN DAN BEKAL ANANDA BUKTI CINTA LINGKUNGAN

    Saat ini SD Juara Surabaya mewajibkan para siswa untuk membawa bekal makan, minum,alas makan, dan makanan ringan dari rumah. Yang akan dilakukan oleh sekolah adalah mengharuskan para siswa membawa makanan ringan dengan menggunakan tempat yang bisa dipakai kembali. Alas makan yang digunakan siswa dapat digunakan untuk menjaga kebersihan dan bisa digunakan untuk mengelap makanan yang tumpah atau belepotan. Hal tersebut untuk mengurangi penggunaan tisu di sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung program zero weste di kota Surabaya. SALAM CILING (Cinta Lingkungan)

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Untuk merealisasikan zero waste ini, SDN Simomulyo III meminimalisir sampah yang dihasilkan dari jajan kemasan plastik agar tidak banyak memenuhi tempat sampah yang ada. Untuk itu siswa diberikan tempat samapah yang berbeda untuk memilah sampah tersebut untuk di olah.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:53
    Permalink

    Di sekolah kami (SD Homeschooling Khairunnas) saat ini telah menggunakan wadah makanan yg dapat digunakan berulang kali sebagai upaya pengurangan limbah plastik. Dalam pengolahan sampah, sekolah kami masih menggunakan 1 tempat sampah pada masing2 kelas namun kami berencana untuk membuat 4 macam tempat sampah pada sudut2 sekolah (sampah kertas, sampah logam/kaca, sampah plastik, sampah B3) supaya sampah tersebut dapat langsung diolah kembali menjadi sesuatu yg berdayaguna.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:54
    Permalink

    Di sekolah kami Homeschooling Khairunas(SD) Nurul Hayat Surabaya, untuk mensukseskan zerowaste, utk kebutuhan air minum, sekolah menyediakan air minum galon utk anak-anak dan anak-anak membawa bekal tempat minum sendiri. Untuk mengurangi sampah plastik sekolah kami ada program catering sekolah sehat, dimana sekolah menyediakan makanan sehat. Untuk alat makan, piring dan sendok makan yg setelah dipakai dicuci sendiri oleh anak-anak. Pembelajaran adab sabar dan tauhid, annadho fatu minal iman

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:54
    Permalink

    Komitmen untuk merealisasikan zero waste di SDN SUMBEREJO II kita semua bekerja sama dalam mewujudkan surabaya bebas sampah plastik dengan cara mengurangi sampah yang ada di sekolah.
    Setiap senin waktu upacara selalu di ingatkan dan disosialisasikan agar anak didik untuk membawa bekal dari rumah, jika ada yang masakannya belum matang maka para siswa dihimbau untuk membawa piring dan tumbler untuk membeli makanan di kantin.
    Guru tidak henti-hentinya untuk mengingatkan jika di temui ada sampah plastik yang dibawa oleh anak-anak.
    Semoga sekolah kita bebas dari sampah.
    Zero waste surabaya sukses

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:55
    Permalink

    Alhamdulillah untuk penggunaan botol dan tempat makan di SDI ANNUR hukumnya adalah wajib jadi bagi siswa yang tidak membawa botol dan tempat makan akan mendapatkan sanksi seperti tidak boleh istirahat dan harus melakukan kegiatan lingkungan seperti menyiram tanaman dan menyapu halamab di sekitar sekolah atau kegiatan lain yang berhubungan dengan lingkungan. Untuk saat ini memang setiap harinya kami masih meninggalkan sampah gelas plastik sebanyak satu keranjang takakura semoga dengan adanya program kami dengan menyediakan Piring dan gelas plastik yang ada di sekolah pengurangan sampah gelas plastik di sekolah semakin berkurang.

    Balas
    • Oktober 4, 2018 pada 11:06
      Permalink

      Luar biasa, jika semua sekolah di kota Surabaya mampu berkomitmen seperti SDN Bubutan IV tentunya permasalahan sampah di kota Surabaya khususnya di sekolah akan segera teratasi.

      Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:55
    Permalink

    Siswa dibagikan kardus untuk memilah sampah organik/daun ,setiap hari jum’at siswa langsung memilah sampah daun kering..
    #SDN SIMOMULYO VIII/497

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:55
    Permalink

    Sekolah kami juga menerapkan zerro wash.dengan membawa bekal makanan sehat dan tumbre. Untuk mengurangi sampah plastik

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:55
    Permalink

    sekolah kami saat ini masih mengupakan kegiatan zero waste dimulai dr hal hal yg ringan dulu yaitu membw bekal makanan dgn menggunakan tepak makan n tumbler utk tempat minumnya. smoga tahun depan sekolah kami bs mengajak kantin sekolah bekerja sama dlm hal peduli lingkungan khususnya masalah sampah

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:56
    Permalink

    SDN Lidah Kulon I akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi sampah plastik dengan cara dimulai dari sosialisasi, pembagian pokja, dan tentunya action dari seluruh warga sekolah demi mengurangi penggunaan plastik

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:56
    Permalink

    SD TANWIRUL AFKAR Pakal Surabaya, sudah menyiapkan minuman galon beserta gelas yang bertutup disetiap kelas, untuk pengolahan sampah daun2 an, alhamdulillah sudah 2 kali panen dan yg ketiga masih proses

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:56
    Permalink

    SDN sonokwijenan sdh membiasakan membawa tempat makan utk membeli kue dan tumbir atau gelas minuman…. akhirnya sampah plastik sdh berkurang. Target eco school th 2018 memilah sampah organik dan non organik, mengolah sampah organik menjadi kompos dan mengolah sampah non organik menjadi kerajinan tangan

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:56
    Permalink

    Kebiasaan yang bisa jadi budaya, membawa bekal tepak makan dan botol minum dri rumah untuk mengurangi penggunaan plastik, agar tercipta lingkungan yg bebas sampah. Bisa di contoh di sekolah sya SDN sumur Welut 1 yang selalu banyak sampah botol plastik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:57
    Permalink

    SD AL AHMADI sudah membiasakan membawa bekal menggunakan kotak makan dan TUMBLR.
    Target ZERO WASTE memilah sampah organik dan anorganik untuk menghasilkan barang baru yg berguna dan ekonomis

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:57
    Permalink

    Kami sdi bahrul ulum terus mencoba dan mencoba untuk merealisasikan program zero waste, dengan ketegasan kepala sekolah dan para guru pengajar kami bisa menurunkan sampah sampai 95 persen. Pengetatan dalam pemakaian wadah makanan dan minuman dalam kantin serta kewajiban siswa untuk membawa bekal makanan sangat memberi efek yang sangat besar untuk program zero waste di sekolah kita

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:57
    Permalink

    Pengurangan sampah plastik sudah waktunya untuk dikendalikan karena sudah banyak bukti yang sangat merugikan khususmya bagi makhuk hidup. Sehingga harus disosialisasikan ke sekolah-sekolah dan dilanjutkan di wilayah masyarakat sekitar sekolah.
    Ayo, kurangi sampah plastik!

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Tim SES 2018 “Cinta Balrisa” SDN Balongsari I/ 500 Surabaya juga tidak mau kalah. Kami ikut berkomitmen menjadikan sekolah kita zero waste. Program yang sudah dilakukan selama ini adalah dengan mengurangi sampah di sekolah melalui pembiasaan membawa bekal dan tumbler dari rumah.
    Upaya ini diwajibkan kepada seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, pendidik maupun tenaga non kependidikan juga siswa.
    Disamping itu, kantin sekolah sehat kami juga menyediakan makanan sehat tanpa bungkus plastik. Anak- anak yang akan membeli makanan di kantin harus membawa tempat makan sendiri. Tempat makan anak- anak yaitu membawa piring dan gelas dari rumah dan diletakkan di kelas masing – masing.
    Semangat ber”zero waste” ya guys….!!!
    Sukses SES 2018…!!!

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Bisa dicontoh…
    Untuk sdn bubutan iv ini….
    Untuk sekolah kami sdn ploso 3 belum bisa menerapkan hal seperti itu. Akan tetapi sudah mengarah pada hal itu dengan cara di kantin diterapkan penjualnya mengganti bungkus makanan dengan tepak makanan. Sehingga tidak menggunakan plastik dan tepak itu dikumpulkan dan dapat digunakan lagi…
    __SDN PLOSO 3 NO.174 SURABAYA__

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:58
    Permalink

    SDN PUTAT GEDE siap laksanakan program bebas dari plastik.
    Selalu bawa bekal makanan masakan mama dan tumbler.
    Dan target eco school sekolah kami di tahun 2018 mengaktifkan kembali pemilahan sampah organik dan non organik.
    Perbaikan taman sekolah kami.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Kami SDN Kalirungkut IV/580 siap menyukseskan Zero Waste untuk meminimalkan sampah plastik.
    Mungkin ini baru pertama kali di sekolah kami. Kami akan mensosialisasikan zero waste, dimulai dengan siswa dan warga sekolah membawa tepak makan dan tumbler sendiri.
    Semangat Zero Waste ???

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Untuk sekolah kami SD mabadiul Ulum kantin masih belum permanen dan kadang antara pihak sekolah dan kantin terjadi miskomunikasi antara jajanan apa yg harus dijual di kantin sekolah. Pihak kantin sering menjual jajanan yg tdk sesuai yg direkom pihak sekolah karena pihak kantik mengikuti pasar jajan mana yg disukai anak-anak itu yg dijual walaupun jajanan tersebut kurang sehat bagi kesehatan siswa. Sedangkan dipihak walimurid kalau memberi bekal pada anak-anak dgn bekal yg kurang sehat seperti nasi dan mie jadi bekal utama anak-anak.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:58
    Permalink

    Sekolahku wajib perlu ikutan program peduli lingkungan ttg sampah plastik penanganannya dan mengatasinya, terima kasih saya jdi terbuka mata, dan segera ingin ikut ambil peranan dlm mengatasi sampah plastik yg buat pusiinggg. Sekolah iskandarsaid dekat pabrik di rungkut sby. Usulan : knapa penerintah tdk melarang saja pemkaian plastik / memblokir smua peralatan dari plastik, untk masa depan

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:59
    Permalink

    Menuju kegiatan zero waste, salah satu sekolah dasar di wilayah Wonorejo Selatan kecamatan Rungkut Surabaya, sudah memulai memanfaatkan dan menggunakan botol minuman seperti tumblr atau tempat makan yang bisa digunakan berulang.
    Meskipun pembiasaan ini baru dimulai sekitar 2 bulan ini di SD Khadijah Wonorejo.
    Selain itu, pembiasaan yang dilakukan oleh warga sekolah terutama siswa siswi yaitu dengan mencuci kembali botol tumblr atau tempat makannya sendiri dan bertanggungjawab dengan baik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 10:59
    Permalink

    Uapik untuk SDN bubutan IV. SDN Lontar 2 masih berusaha untuk meminimal sampah dan pengolahan sampah. Siswa – siswi mulai perlahan – lahan membawa tempat minum dan tepak makan guna mengurangi sampah plastik dan penggunaan sterofoam..KAMI BISA…

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:01
    Permalink

    Komitmen kuat di SDN Bubutan IV untuk merealisasikan Zero Waste menginspirasi untuk mengikuti sekolah kami.
    Kami dari SD Al Kautsar Pakal juga sudah melaksanakan pemilahan sampah dengan menyediakan sampah di setiap kelas yg bertuliskan(sampah plastik,kertas,botol dan basah) dan kami SDH menyediakan galon isi ulang setiap kelas,membawa bekal makan setiap hari dgn menu 4 sehat 5 sempurna.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:02
    Permalink

    SD BUDI YAKIN sejauh ini belum merealisasikan zero waste, untuk tempat sampahnya sudah disendirikan antara sampah kertas dan plastik, tetapi untuk terealisasinya zero waste perlu dukungan dan kerjasama dari semua pihak terutama kepala sekolah. Semoga segera terealisasi ??

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:02
    Permalink

    Alhamdulillah SDN kandangan 3 pun sudah bisa menimalisir sampah dari kantin dengan membawa tempat makan dan botol minuman sendiri dari rumah. Sama halnya dengan SDN bubutan IV SDN Kandangan 3 juga tidak kurang kurangnya mensosialisakan kepada murid murid ,guru dan masyarakat sekitar. Dan sekarang pun sekolah kita juga mengadakan makan sehat yang bergizi seimbang dengan membawa tempat makan dan botol minum yang dapat di bawa pulang dan digunakan setiap hari untuk membeli makanan yang berada di kantin.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:02
    Permalink

    Di sekolah kami SD Hang Tuah 8 sby juga berusaha menimalkan sampah.Anak membawa tepak makandan botol minum tumbler.utk minum sehari hari cukup mengisi tumbler dengan air galon yg ada di tiap kelas.di kantinpun menyediakan makanan yg sehat di piring .bisa di cuci dan di gunakan lg.mg kedepannya bs seperti SDN Bubutan IV menjadikan sekolah zero waste

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:04
    Permalink

    Untuk bisa merealisasikan sekolah zero waste di sekolah kami seperti di sekolah sdn bubutan IV memang membutuhkan komitmen dan perjuangan yg keras. Salah satu cara yang sudah mulai di tempuh di sekolah kami sdn kedurus 3 adalah dengan menghimbau kepada seluruh warga sekolah untuk membawa botol thumbler dan membawa bekal sendiri menggunakan tepak makan. Sekolah sdn kedurus 3 juga membudidayakan hidroponik seperti tanaman selada dan hasilnya bisa di manfaatkan oleh warga sekolah dan di jual kepada warga sekolah yang hasil penjualannya dapat di gunakan untuk membeli bibit tanaman lagi. Sdn kedurus 3 jg membuat biopori di sekolah.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:05
    Permalink

    Sdn Menur Pumpungan V para siswa dan guru sudah membiasakan membawa tumbler sendiri. Hampir 70% siswa sudah membawa bekal makan dan minum dari rumah. Penjual kantin juga menggunakan piring dan gelas yang bisa dipakai berulang untuk tempat makanan dan minuman. Walau masih menjual snack yang menggunakan kemasan sekali pakai. Pemilahan sampah sudah dilakukan tapi belum maksimal. Sosialisasi terus dilakukan agar sekolah MP V bebas dari sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:05
    Permalink

    Alhamdulilah dengan perjuangan.yang luar biasa.Karena meraih kesuksesan.Kami menginginkan seperti ini.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:06
    Permalink

    SD AL ISLAH, Di sekolah sy terbiasa membawa bekal dan tumblr setiap hari. Selain itu siswa jg menyediakan peralatan makan dan minum yg d simpan d rak kls utk mengantisipasi barangkali siswa tdk membawa bekal,dengan cara setelah siswa menggunakan peralatan siswa mencuci peralatany dan d kembalikan d rak kls. Sehingga sampah d sekolah kami dapat berkurang. Tetapi utk pemilahan sampah kami belum melaksanakan.
    Utk target mensukseskan eco school 2018 kedepanya kami akan memilahkan sampah Organik dan an organik

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:07
    Permalink

    Upaya SDN Gadel II / 577 Sby…dalam mewujudkan Zero Waste adalah dengan menghimbau siswa membaea bekal minum dan makanan dari rumah…untuk meminimalisir jajan yang biasanya menyisakan sampah .

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:08
    Permalink

    Sama halnya dengan kantin sekolah di SDN BUBUTAN IV SURABAYA, Kantin sekolah di SDIT AL – FATHIMIYYAH sudah menggunakan piring dan gelas yang bisa digunakan berkali – kali, dan sampah plastik yang dihasilkanpun sudah mulai berkurang. Dan disetiap kelas sudah tersedia tempat sampah serta dalam setiap seminggu 2 kali akan ada tim PLH yang mengecek kebersihan dan listrik setiap kelas. Serta mendata perkelas yang menjadi raja hemat energi atau raja kebersihan. Juga pengecekan budidaya hidroponik. Target kedepannya sekolah kami yaitu penyediaan tempat sampah organik dan anorganik serta mengolah sampah tersebut.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:08
    Permalink

    Program yang bagus dan patut dibudayakan. Sekolah kami SDN SIMOMULYO IV masih belum membudayakan zero waste. Saya terinspirasi untuk melakukan kegiatan yang sama. Lindungi bumi kita. Lingkungan sehat. Generasi kuat

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:09
    Permalink

    Sekolah kami SDN Manukan Kulon VI mulai menerapkan SES 2018 dari hal kecil terlebih dahulu. Siswa yang biasanya membeli makanan dengan kemasan plastik yang bisa menyebabkan penumpukan sampah terutama plastik, mulai kita alihkan dengan membuat aturan untuk membawa botol minum dan tempat makan sendiri. Dan hasilnya cukup luar biasa, tempat sampah yg biasanya penuh, sekarang ini mulai banyak berkurang sampah plastiknya. Untuk kedepannya kami akan membuat tim
    yang terdiri dari guru dan siswa untuk menjalankan program pengolahan sampah menuju surabaya zero waste 2018

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:09
    Permalink

    Program Zero waste sangat baik untuk inspirasi dalam mengurangi sampah yang ada di sekolah kami. Kami dari sekolah SD Kr Eleos akan mencoba untuk melakukan pemilihan sampah untuk mengurangi sampah plastik dan sampah botol.
    #SD Kr Eleos

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:11
    Permalink

    Hampir masalah sampah disekolah sama.. demikian juga di SDN babat jerawat 1,begitu banyak sampah setiap hari setelah istirahat sekolah, sudah berulang kali para guru berbicara dengan pedagang kantin sekolah, tapi masih belum menunjukan hasil yang diharapkan Minggu ini sekolah mencoba memberi edaran pada wali murid untuk sedianya memberi bekal dari rumah atau membawa Gelas dan tempat jajan dengan harapan bisa mengurangi sampah plastik.semoga pengalaman baik diatasi bisa menular ke sekolah kami..aamiin..

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:13
    Permalink

    Luar biasa dengan semangat SDN Bubutan 4, yang mampu membiasakan siswa dan warga sekolah untuk mengurangi sampah plastik, mereka bisa.
    Kami SDN Kalijudan I/239 Surabaya, membudayakan siswa-siswi untuk membawa bekal makan dan minum sendiri dari rumah dengan tempat makan dan minum yang dapat di gunakan berulang kali. Juga Mensosialisasikan ke penjaga kantin untuk menjual makanan yang tidak terbungkus plastik. Dan siswa dihimbau membawa tepak makan kosong sendiri untuk membeli makanan

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:19
    Permalink

    Saya sangat bangga punya ks yg sangat peduli lngkungan sehingga nantinya SDN ps2 akan bebas dari sampan plastik

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:25
    Permalink

    Setuju sekali atas komitmen SD Bubutan IV. Di SD Junior Activities Centre juga sudah memulai sejak dini untuk membawa bekal dan tumbler sendiri. Sekolah juga sudah menyediakan air galon untuk siswa yang ingin mengisi ulang tumbler, selain itu siswa juga sudah membiasakan diri untuk memilah sampah organik dan anorganik.. Tetap semangat untuk kebaikan…
    #Surabayaecoschool2018
    #tunashijauid
    #kendalikansampahplastik
    #beatplasticpollution
    #zerowastesurabayaecoschool
    #sdjunioractivitiescentre

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:34
    Permalink

    UMI NUR FADHILAH SD ALAZHAR
    Alhamdulillah sekolah SD ALAZHAR BEHJI mewajibkan siswa dan siswi membawa tepak makan dan botol minuman dari rumah….. Meskipun membawa snack tetap dimasukkan kedalam tepak jadi saat disekolah sudah tidak ada sampah plastik… Meskipun belum maksimal…….

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:40
    Permalink

    Di SD Godwins School masih saya temukan ada anak-anak terutama kelas 1 – 3 yang masih suka menyisakan makan siang mereka. Juga, masih saya temukan ada siswa yang masih suka membuat pesawat kertas dari halaman tengah Note Book mereka hanya karena mereka bosan di kelas atau ikut teman-temannya tanpa pikir panjang. Melihat situasi demikian, saya ada rencana untuk saya ajukan ke kepala sekolah agar anak-anak didisiplinkan terlebih dahulu dalam hal menjaga kebersihan lingkungan.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:44
    Permalink

    SDN Klampis Ngasem I/246 Surabaya berusaha untuk melaksanakan program sekolah zero waste. Kegiatan ini sudah kami lakukan setiap hari Jumat, dengan program “Jumat Bersih Bebas Sampah Plastik”. Upaya ini sebagai langkah awal untuk kami melaksanakan program zero waste di sekolah. Perlahan tapi pasti mudah-mudahan ke depannya Kami bisa melakukannya setiap hari agar sekolah Kami bebas sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:44
    Permalink

    Di sekolah kami SD MUHAMMADIYAH 8 SURABAYA , siswa sudah di biasakan untuk membawa bekal dan Tumbler dari rumah, dan kami memiliki program catering siswa untuk anak yang tidak membawa bekal supaya mengurangi siswa untuk jajan sembarangan,.
    Di sekolah kami untuk sampah sudah di pisahkan antara sampah kering dan basah oleh petugas kebersihan, akan tetapi belum maksimal dan siswa belum ikut serta. Ada juga tanaman hidroponik, hanya saja tidak berjalan lama karena kendala musim kemarau.
    Semoga kedepannya sekolah kami bisa mencontoh sekolah SDN Bubutan IV Surabaya,supaya bisa lebih baik lagi,. Aamiin

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:47
    Permalink

    Pembelajaran yang luar biasa, bisa jadi inspirasi di sekolah2 lain. Tetap semangat….

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:53
    Permalink

    Sekolah kami SDN Rangkah VI sudah melaksanakan zero waste dengan menganjurkan semua siswa , guru, KS dan karyawan sekolah untuk tidak lagi menggunakan kemasan botol sekali pakai akan tetapi sdh menggunakan tumbler yang bisa di gunakn berulang kali dan hasilnya sampah botol berkurang.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 11:53
    Permalink

    Pembelajaran yang luar biasa, bisa jadi inspirasi di sekolah2 lain. Tetap semangat….Kami dr SD Kr.Petra 5 mencoba mengurangi, mengolah sampah plastik, dan memberdayakan setiap warga sekolah untuk peduli lingkungan….

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 12:06
    Permalink

    LUAR BIASA SDN BUBUTAN IV SURABAYA LAYAK MENJADI PANUTAN SEKOLAH LAIN DI SURABAYA DALAM PENERAPAN BUDAYA ZERO WASTE

    Sekolah kami SDN BABATAN IV Surabaya sudah melakukan beberapa langkah untuk mengurangi sampah plaatik yang ada di sekolah…
    namun hasilnya masih kurang maksimal
    perlu inovasi dan komitmen bersama semua warga sekolah, Program yang sudah kita lakukan diantaranya :Program/kebijakan peduli lingkungan hidup apa yang sudah diterapkan di sekolah:
    1.PROGRAM TEMAN BATMAN
    (Tepak Makan dan Minum Babatan lV Nol Sampah Plastik) yang cukup signifikan mengurangi sampah plastik di sekolah
    Program ini dibuat untuk memupuk kecintaan anak dan menumbuhkan kesadaran anak-anak untuk senantiasa membawa bekal makanan dan minuman dari rumah dengan menggunakan tepak makan dan minum sebagai langkah untuk mengurangi produksi sampah sekolah.

    2.PROGRAM 5 S.
    Merupakan tindak lanjut dari Program TEMAN BATMAN
    Dalam program ini sekolah menyediakan tempat makan dan minum yang dapat digunakan berulang kali.
    Siswa yang lupa tidak membawa bekal dari rumah,
    sekolah menyediakan di Etalase salah satu sudut sekolah untuk bisa dipinjam dan digunakan untuk membeli makanan dan minuman.
    Program 5 S. merupakan singkatan dari
    -Saya mengambil
    -Saya memakai
    -Saya Mencuci
    -Saya mengembalikan
    -Saya menyumbang.
    Tempat makan tersebut diperoleh dari penjualan sampah di sekolah. Sumbangan yang diperoleh dari peminjaman tempat makan tersebut selanjutnya digunakan untuk membeli sabun cuci dan menambah inventaris tempat makan dan juga sebagai dana pendukung kegiatan Ecopereneur.

    3.PROGRAM PEMILAHAN SAMPAH KERTAS
    Sampah kertas merupakan salah satu sampah yang sering dijumpai di kelas, maka dari itu setiap kelas diwajibkan untuk memilah sampah yang ada di kelas dari mulai kertas putih, kertas buram dan duplek.
    Kami menggandeng Guru kelas dan Ketua kelas untuk selalu mengingatkan kepada seluruh warga kelas untuk memilah sampah
    Kemudian penanggung jawab kelas dari tim ecopreneur SDN Babatan 4 “Squba Four” setiap akhir pekan akan mengambil ke kelas-kelas dan di kumpulkan di Bank sampah Sekolah

    Semoga kedepan lebih baik lagi
    dan mendapat dukungan dari seluruh warga sekolah.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 12:27
    Permalink

    Untuk bisa merealisasikan sekolah zero waste membutuhkan komitmen dan perjuangan yang keras di sekolah kami sdn kedurus 3.salah satu cara yang mulai kami tempuh adalah dengan menghimbau kepada seluruh warga sekolah untuk membawa botol tumbler dan bekal sendiri d tepak makan. Di sekolah kami jg mengembangkan hidroponik dengan tanaman selada yg hasilnya dapat di manfaatkan oleh warga sekolah dan di jual pada warga sekolah sendiri. Uang hasil penjualan dapat di gunakan untuk membeli benih tanaman lagi. Di sekolah kami jg nembuat biopori untuk resapan air.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 12:27
    Permalink

    Perlu kita contoh SDN Bubutan IV dan memotivasi sekolah kami SDN Panjangjiwo I untuk menciptakan lingkungan bebas sampah organik maupun nonorganik

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 12:45
    Permalink

    Program Zero waste sangat bagus sekali dan sekolahan kami suda menerapkan sebagisn kecil dri pembiasaan membrli jajan dengan membawa tmpat jajan sendri dan jg membeli minuman dengan membawa gelas sendri sehingga dpat mengurangi sampag2 plastik sedikit demi sedikit

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 12:50
    Permalink

    SDN Bubutan IV programnya siiip(bagus),kami di SD AL KAUTSAR juga sudah melaksanakan beberapa program Zero waste,misal:membawa botol untuk isi ulang air,membawa kotak makan utk bekal,penjualan makanan di kantin yg bebas plastik,dan penyediaan beberapa keranjang sampah di kelas utk pemilahan sampah.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 13:22
    Permalink

    Contoh yang super ,
    Langkah SDN bubutan IV bisa dijadikan contoh yang membangun. Di SDN Pacarkembang 1 sudah mulai menggerakkan membawa bekal dari rumah berupa kotak makan yang bisa digunakan lagi, tapi masih satu Minggu sekali, setiap hari Sabtu. Mudah udahan target tahun ini bisa melaksanakan..zero waste…Aamin…
    SDN Pacarkembang 1/192

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 13:42
    Permalink

    SD Bright Kiddie 3, Di sekolah kami anak anak selalu membawa bekal dan tumbler sendiri dari rumah. Mereka juga membawa menu makanan yg healthy food. Secara tidak langsung mereka sudah melakukan program zerowaste namun belum sempurna.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 13:56
    Permalink

    Program Zero waste sangat baik untuk inspirasi bagi kami. Kami di SD Kr Eleos akan mencoba untuk memisahkan sampah untuk mengurangi sampah plastik dan kertas sesuai dengan Zero waste.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 13:56
    Permalink

    SDN SimomulyovV102 sudah melaksanakan dan siap mengikuti jejak sekolah yang lebih kompeten

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:00
    Permalink

    SDN Gununganyar 273 semangat mengikuti berpartisipasi melakukan kegiatan zero waste yang setiap hari dilakukan di sekolah untuk mengurangi jumlah sampah di sekolah dengan cara siswa selalu membawa tubler dan kotak makan sendiri.Kegiatan ini dilakukan semua warga sekolah.Semangat mengurangi sampah…

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:00
    Permalink

    Semoga lebih termotivasi untuk program Zero waste bagi kami SDN Benowo 1.Untuk lebih giat memilah sampah dan menjadikan siswa-siswa SDN Benowo 1 perduli lingkungan terutama sampah serta enterpreneur sejati…

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:02
    Permalink

    Kami dari SD BAITUL AMIEN sudah membiasakan murid2 kami untuk membawa botol minuman dan beka dari rumah. Kedepannya kami akan bekerja sama dengan masyarakat lingkungan sekolah untuk memisahkan sampah organik dan non organik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:02
    Permalink

    Luar biasa kerja keras dan usaha yang dilakukan SDN Bubutan IV.. semoga selalu bisa menjadi inspirasi terutama bagi sekolah kami SDI Ash-Shiddiiqii.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:03
    Permalink

    Semoga lebih bersemangat untuk mengurangi sampah dan menjadikan SDN Benowo 1 perduli lingkungan dan menggerakkan program Zero Waste

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:06
    Permalink

    AssaLamuaLaikum. Di sekoLah kami juga sudah menggunakan kotak makan dan tempat minum sendiri..semoga kedepannya sekoLah kita bisa mengurangi penggunaan sampah pLastik sesuai dengan zero waste..
    ??

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:06
    Permalink

    Semoga lebih termotivasi dan menjadikan SDN Benowo 1 perduli lingkungan dan menggerakkan program Zero Waste dan terpacu untuk menjadi enterpreneur sampah sejati

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:10
    Permalink

    Di sekolah SDI Baitul Mukmin permasalahannyaadalah banyaknya sampah plastik dari maknan ringan dan botol minum sekali pakai. Komitmen yang kami lakukan adalah mewajibkan siswa-siswinya membawa tepak makan dan botil min dari rumah. Jika membeli snack atau minuman di kantin mereka menggunakan tepak makan dan botolnya sendiri.
    Rencana ke depan kami akan memilah sampah organik dan non organik sesuai dengan pokja.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:11
    Permalink

    Kegiatan disekolah kami SDN Lidah Kulon 3 setiap hari Rabu dan Sabtu ada ekstrakulikuler daur ulang .
    Semoga dengan melihat semangat SDN Bubutan 4 Kami bisa mengembangkan kegiatan ecoshcool di sekolah kami

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 14:14
    Permalink

    Semoga lebih termotivasi dan menjadikan SDN Benowo 1 perduli lingkungan dan menggerakkan program Zero Waste dan terpacu untuk menjadi enterpreneur sampah sejati..Kami sudah memisahkan sampah… semoga lebih bersemangat..

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 15:39
    Permalink

    Alhamdulillah, pelaksanaan kegiatan zero waste di sekolah kami SDI Al Azhar 11 Surabaya sudah berjalan dengan cukup baik, di mana anak2 juga dibawakan bekal makan dan minum dari orangtua mereka dalam bentuk wadah yang memang bisa digunakan untuk berulang kali. Hal ini juga bertujuan untuk meminimalkan jumlah sampah plastik di lingkungan sekolah.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 16:09
    Permalink

    Surabaya, 4 Oktober 2018
    SDN Bubutan IV hebat dan luar biasa patut menjadi teladan. Sekolah ini patut menjadi contoh dan motivasi sekolah-sekolah negeri dan swasta di Kota Surabaya Khususnya agar menciptakan lingkungan bebas sampah plastik. Sekolah kami SDN RUNGKUT MENANGGAL 1 akan berusaha ikut berperan aktif menjadikan kota Surabaya bebas sampah plastik, dengan berbagai langka nyata di mulai dari lingkungan sekolah dengan mengajak semua warga sekolah membiasakan membawa tumbler dan tepak makan dari rumah untuk masing-masing siswa. Dan menyiapkan bank sampah untuk mendaur ulang sampah Plastik.

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 16:39
    Permalink

    SD WALI IDRIS Surabaya juga tidak mau kalah untuk maju. Kami ikut berkomitmen menjadikan sekolah kita zero waste meski sedikit hasilnya. Program yang sudah dilakukan selama ini adalah dengan mengurangi sampah di sekolah melalui pembiasaan membawa tempat bekal makanan dan air minum tumbler dari rumah.
    Menyediakan tempat sampah organik maupun non-organik tapi
    Upaya perlu adanya kerjasama seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, pendidik maupun tenaga non kependidikan juga siswa.
    Masalahnya adalah, SD WALI IDRIS tidak ada kantin sekolah sehingga para siswa membeli makanan ke pedagang keliling.
    Munkin kedepannya pihak sekolah akan meminjamkan tempat makanan buat para siswa yang beli makanan diluar sehingga sampah plastik bisa berkurang. Amien…
    Semangat ber”zero waste”….!!!
    Semoga Sukses SES 2018…!!!

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 17:00
    Permalink

    Tim SES 2018 SD WALI IDRIS Surabaya juga tidak mau kalah. Kami ikut menjadikan sekolah kita zero waste. Program yang sudah dilakukan selama ini adalah dengan mengurangi sampah di sekolah melalui pembiasaan membawa tempat bekal makanan dan air tumbler dari rumah serta Penyediaan tempat sampah organik dan non-organik
    Upaya ini perlu kerjasama seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, pendidik maupun tenaga non kependidikan juga siswa.
    Masalahnya adalah SD WALI IDRIS tidak punya kantin sekolah maka untuk kedepannya kebijakan sekolah mengharuskan Anak- anak yang akan membeli makanan di luar harus membawa tempat makan sendiri atau meminjam pihak sekolah
    Semangat ber”zero waste”….!!! Amien

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 17:15
    Permalink

    SD Wali Idris ikut mendukung SES 2018 dengan mengharuskan warga sekolah untuk membawa tempat makan sendiri dan botol minum Tumbler serta menyediakan tempat sampah organik dan non organik.
    Masalahnya SD kami tidak punya kantin sekolah jadi kedepannya para siswa harus membawa tempat makan sendiri dan gelas dari rumah atau meminjam dari sekolah.
    Itu semua harus adanya kerjasama antar semua pihak

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 19:02
    Permalink

    Luar biasa programnya bu, semoga sekolah kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti yg d contohkan Sdn Bubutan 4.
    Kami dari SDN MENUR PUMPUNGAN IV/236 sangat berharap semoga segera menjadi sekolah Zero Waste

    Balas
  • Oktober 4, 2018 pada 20:34
    Permalink

    Di SDN MANUKAN KULON sekitar 6 bulan yang lalu sudah membiasakan anak-anak membawa bekal dari rumah.
    Pedagang di kantin juga dilarang berjualan makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik maupun kertas.Kantin wajib menggunakan piring dan gelas yang bisa di gunakan berulang-ulang,bahkan ketika anak-anak berolahraga yang dilakukan di luar sekolah harus membawa tempat makan dan minum sendiri karena di lapangan tidak ada kantin yang ada hanya pkl yg tidak menyediakan wadah untuk jajanan sehingga anak-anak kalau jajan harus menggunakan tempat makan dan minum sendiri.
    Itulah cara kami untuk mengurangi sampah terutama sampah plastik.
    Harapan saya sebagai tim lingkungan hidup SDN Manukan Kulon bisa menjadi sekolah Zero waste yang jumlahnya masih 16.

    Balas
    • Oktober 5, 2018 pada 05:45
      Permalink

      Intinya sudah zero waste atau masih otw ya?

      Balas
  • Oktober 5, 2018 pada 07:36
    Permalink

    Sekolah yang patut dicontoh dan layak ditiru dalam penerapan sekolah yang terbebas sampah plastik. SDN Kendangsari III/ 278 sedang berupaya menerapkan sekolah zero waste, kegiatan ini dimulai dengan cara yang sederhana dulu yaitu dengan meminta siswa untuk membawa bekal dan membawa botol air minum dari rumah masing-masing, menyediakan tempat sampah organik dan non organik dan mengadakan sosialisasi pengurangan penggunaan sampah plastik melalui guru kelas ataupun guru mata pelajaran setiap minggunya. Harapannya semoga di tahun 2019 SDN Kendangsari III/ 278 Surabaya bisa menerapkan sekolah zero waste secara optimal.

    Balas
  • Oktober 5, 2018 pada 09:33
    Permalink

    Keren banget untuk SDN BUBUTAN IV…Hebat.
    Sekolah kami SDN KLAMPIS NGASEM III sudah 2 Minggu membiasakan anak2 dan guru untuk membawa tempat makan dan tumbler.
    Hasilnya sampah plastik berkurang.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Desi Rahmawati Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *