Maknai Walikota Surabaya TRI RISMAHARINI Berdasarkan Abjad

Momen berinteraksi langsung dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini sangat berharga bagi masyarakat Surabaya. Tentunya tidak hanya bagi anak-anak atau siswa, tetapi juga bagi guru atau orang dewasa.

Ialah Eka Fadiyah Wati, guru pembina lingkungan hidup SMPN 6 Surabaya, yang juga pembina terbaik SMP pada Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2018. Diyah memanfaatkan momen berinteraksi dengan presiden United Cities Local Government ini, Senin (11/2/2019) di ruang sidang Walikota Surabaya bersama Paguyuban Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2018 untuk memberikan apresiasi khusus.

Apresiasi tersebut adalah makna berdasarkan abjad penyusun nama lengkap walikota perempuan pertama Surabaya ini.
T: erima kasih telah menjadi bagian terindah dari kami
R: asa bangga dan bahagia ketika mempunyai 
I: bu Walikota yang luar biasa sepertimu
R: asa yang tak pernah pantang menyerah
I: tulah yang kami lihat darimu
S: osok yang selalu menginspirasi 
M: engerti dan memahami kami dari hati
A: papun telah engkau perjuangkan
H: ari demi hari tak kenal lelah
A: papun telah engkau lakukan untuk kami
R: akyat Surabaya sangat memilikimu
I: ndahnya Surabaya telah engkau wujudkan
N: amamu akan selalu abadi di hati kami
I: nsyaAllah keberkahan akan selalu bersamamu
“Alhamdulillah ‘ala kulli hal. Bahagia itu ketika bisa mempunyai kesempatan langka seperti ini yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Amazing itu ketika bisa mempersembahkan sesuatu untuk sosok luar biasa dan istimewa yang selalu menginspirasi,” terang Eka Fadiyah Wati. (*)

Penulis: Mochamad Zamroni

2 thoughts on “Maknai Walikota Surabaya TRI RISMAHARINI Berdasarkan Abjad

  • Agustus 24, 2019 pada 08:54
    Permalink

    Makna yang luar biasa sehingga dapat memotivasi kita ?

    Balas
  • Oktober 6, 2021 pada 10:19
    Permalink

    Sastrawan selalu punya ide dalam setiap abjad yang di lihatnya. Sebagaimana dari huruf menjadi kata, dari kata menjadi kalimat sehingga terangkai menjadi paragraf yang punya makna. Itulah kelebihan dari seorang sastrawan. Tidak semua orang punya kemampuan berimajinasi dengan huruf atau kata. Apalagi menyusun sebuah kalimat indak syarat dengan makna. Selamat untuk ibu Eka yang syantik ??????

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Janny Mudjijanto Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *