Mercure Surabaya Bagikan Kacang Hijau Gratis Kepada Masyarakat Kampung Joyoboyo
Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya bagi-bagi minuman kolak kacang hijau kepada masyarakat kampung mitra Eco Mobile PJB Tunas Hijau, yaitu kampung Joyoboyo Belakang, Rabu (27/2/2019). Bagi-bagi minuman sehat bergizi itu dalam rangka ulang tahun hotel ini yang ke-12 dan Pekan Gizi Nasional 2019.
Untuk mendapatkan minuman bergizi tinggi itu warga diminta membawa sendiri gelas yang bisa digunakan berulang kali. “Maaf ya, Bu. Gelasnya harus yang bisa digunakan berulang kali pakai ya,” kata Treti Christina Kusumawardani, Talent & Culture Manager Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Treti beserta tim Mercure Surabaya juga menyediakan beberapa gelas berbahan kertas yang digunakan untuk wadah kolak kacang hijau yang dibagikan. “Upaya menghindari penggunaan gelas plastik kemasan sekali pakai ini sekaligus sebagai edukasi kepada masyarakat untuk meminimalkan sampah plastik,” ujar Treti.
50 paket kolak kacang hijau yang disediakan pun ludes dalam waktu kurang dari 20 menit diserbu oleh anak-anak dan ibu-ibu kampung itu. Sebagian dari mereka bahkan rela menunggu di pos, yang menjadi lokasi pembagian, sebelum tim Mercure datang di kampung mereka.
Aktivis Senior dan Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni menyambut baik kegiatan berbagi minuman bergizi itu oleh hotel yang tergabung dalam grup Accor tersebut. Menurutnya, saat ini masyarakat lebih mudah mendapatkan minuman yang kurang gizinya. “Saat ini semakin marak minuman cepat saji dalam kemasan sachet yang gizinya kurang,” kata Zamroni.

Sementara itu, aksi pengumpulan jelantah juga dilakukan oleh Karang Taruna RT 8 RW VI Kelurahan Sawunggaling, Surabaya bersamaan dengan pembagian minuman kolak kacang hijau sore itu. Karang Taruna, yang diketuai oleh Fani Akbar ini, mengambil jelantah dari rumah-rumah warga sejak siang.
Pengumpulan jelantah menjadi salah satu program lingkungan yang mulai digalakkan di kampung yang dikenal aktif dengan beberapa permainan tradisional itu. Ada juga pengolahan sampah organik menjadi kompos yang juga mulai dilaksanakan di kampung itu.
“Jelantah, atau minyak goreng bekas, umumnya dibuang ke selokan. Hal tersebut akan mencemari. Lebih baik dikumpulkan dan disetor ke bank sampah untuk diolah menjadi biodiesel yang lebih bermanfaat,” tambah Zamroni.
Fani menambahkan bahwa pengumpulan jelantah dilaksanakan di kampungnya sejak pertengahan Januari 2019. “Penggeraknya adalah karang taruna RT ini. Yang menjadi tantangan kami dalam pengumpulan jelantah adalah menjaga konsistensi tim karang taruna dan warga,” terang Fani Akbar.
Pada aksi pengumpulan jelantah sore itu terkumpul sekitar 60 liter. Total sekitar 150 liter yang sudah terkumpul sejak pertengahan Januari 2019. “Kami akan segera menyetor jelantah itu ke Bank Sampah Induk Surabaya agar warga kampung segera merasakan manfaat lain dari pengumpulan jelantah ini secara finansial,” jelas Fani Akbar. (*)
Keterangan foto utama: Pembagian kolak kacang hijau gratis dari Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya kepada masyarakat kampung Joyoboyo Belakang
Untuk membuat lingkungan berkualitas membutuhkan kerja keras dan upaya dengan melibatkan banyak pihak. Jika banyak pihak turut peduli maka yang namanya pelestarian lingkungan hidup akan bisa dilakukan dengan maksimal.
Ini misalnya saja yang sudah dilakukan oleh pihak Hotel Mercuri dengan aksi di kampung . Mereka mengedukasi warga untuk menggunakan tempat minum tidak sekali pakai.mereka juga mengedukasi warga kampung untuk mengumpulkan jelantah , mereka harus mengetahui akan bahaya Minyak Jelantah.
Mari kita peduli dengan lingkungan . semoga banyak pihak yang terlibat dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup . Melestarikan lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak.
Informasi nya menarik!
Berlin Archelle Rose
Nomor peserta 180
Dari SDN kalirungkut 1
Terimakasih kakak Tunas hijau nformasi nya sangat Bermanfaat ..