Aksi Biopori dan Tanam Pohon Dilakukan di Taman Harmoni, eks TPA Keputih
Aksi pembuatan lubang resapan biopori dan tanam pohon dilakukan di Taman Harmoni, eks tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Keputih, Surabaya, Sabtu (30/3/2019). Aksi ini diselenggarakan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur bersama Tunas Hijau dan Pemerintah Kota Surabaya.
30 orang pembina Pramuka dari kwarcab kabupaten/kota se Jawa Timur mengikuti aksi lingkungan hidup ini. Para pembina Pramuka adalah peserta Pelatihan dan Sosialisasi Gugus Depan Ramah Lingkungan Hidup Kwarda Jatim 2019, yang diselenggarakan 29-31 Maret 2019.
Beberapa sekolah sekitar mengikutsertakan siswa kader lingkungan/anggota Pramuka beserta guru/pembinanya pada aksi ini. Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Klampis Ngasem I, SDN Keputih 245, SDN Kejawan Putih I, SMPN 19, SMPN 30 dan SMPN 58 Surabaya. Mereka berjumlah lebih dari 125 orang.
Richi Razaq, aktivis Tunas Hijau, mengatakan bahwa ada 30 pohon nyamplung yang ditanam pada aksi penanaman ini. “Pohon yang ditanam itu menyulami pohon-pohon yang mati dari penanaman sebelumnya,” kata Richi Razaq.
Ditambahkan Richi bahwa aksi pembuatan lubang resapan biopori di Taman Harmoni ini untuk menambah unsur hara pada tanah. “Lubang resapan biopori yang telah dibuat selanjutnya diisi dengan sampah daun. Ini penting, karena kurangnya unsur hara di lahan yang menjadi tempat penimbunan sampah plastik ini,” tambah Richi Razaq.
Mochamad Zamroni, andalan daerah urusan lingkungan hidup Kwarda Jatim, mengatakan bahwa aksi lingkungan hidup di lahan eks tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Keputih ini untuk memberikan edukasi kepada para pembina Pramuka dari seluruh Jatim ini.
“Mereka bisa melihat langsung bahwa sampah plastik yang sudah belasan tahun ternyata masih awet di dalam tanah. Maka, upaya pengendalian sampah plastik harus terus dilakukan,” terang Zamroni, yang juga ketua panitia Pelatihan Gugus Depan Ramah Lingkungan Kwarda Jatim 2019 ini. (*)
Penulis: Mochamad Zamroni