Challenge III Ecopreneur 2019 (25 Maret – 7 April)

Program wirausaha lingkungan hidup Ecopreneur 2019 memasuki tahap ketiga mulai hari ini, Senin (25/3/2019). Seperti pada dua challenge sebelumnya yang berlaku dua pekan, challenge III juga akan berlaku dua pekan, yaitu 25 Maret – 7 April 2019.

Adapun challenge III Ecopreneur 2019 yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Pemberlakuan tata tertib pemilahan sampah khusus kertas yang disahkan kepala sekolah dengan melibatkan seluruh kelas secara berkelanjutan;

2. Pembuatan produk kreatif olahan sampah kertas dan pemasarannya;

3. Penyampaian update data perusahaan siswa Ecopreneur 2019  (jumlah modal dari pengumpulan sampah challenge I disertai nota penjualan, aliran kas, profil perusahaan dan produk-produknya);

4. Adopsi kampung biopori;

5. Pembuatan iklan produk unggulan;

6. Vlog tiap realisasi aksi.

Pemilahan sampah kertas kembali menjadi perhatian pada Ecopreneur 2019 karena sifat sampah kertas yang istimewa. Istimewa karena sampah kertas adalah jenis sampah yang membedakan sekolah dengan kampung. Sampah kertas juga akan awet hingga ratusan tahun bila dipilah. Sedangkan sampah kertas akan terurai bila di tanah atau air.

Untuk penyampaian jumlah modal dari pengumpulan sampah challenge I agar dipastikan bahwa modal yang dihitung adalah dari penjualan sampah dan jelantah mulai 25 Februari – 10 Maret 2019. Penjualan sebelum tanggal 25 Februari dilarang digabung dengan kas Ecopreneur 2019. Sedangkan penjualan sampah setelah 10 Maret agar diberi catatan khusus.

Pada adopsi kampung biopori, kampung yang diadopsi sebaiknya adalah kampung warga sekolah atau kampung di sekitar sekolah. Lokasinya di Surabaya. Adopsi berarti aksi yang dilakukan tidak hanya sekali. Pada adopsi kampung biopori itu juga bisa dikemas dengan penjualan atau promosi produk ecopreneur sekolah.

Pergi ke mall atau pusat oleh-oleh bisa menjadi inspirasi untuk menentukan jenis produk kreatif olahan sampah kertas yang akan dibuat. Menjelajah dunia maya juga bisa dilakukan untuk mendapatkan ide produk kreatif olahan sampah kertas.

Pastikan juga foto-foto menarik dari setiap realisasi challenge III diunggah melalui instagram. Sertakan #challenge3ecopreneur2019 #ecopreneur2019 #tunashijauid #beatplasticpollution #kendalikansampahplastik #dispendiksby. Jangan lupa juga tag atau menandai @tunashijauid. Tentunya tag atau menandai berbeda dengan menulisnya di kolom caption.

Bila diperhatikan secara keseluruhan challenge III Ecopreneur 2019 kebanyakan adalah aksi yang dominan dilakukan di luar sekolah. Hal ini terkait dengan pelaksanaan USBN di sekolah-sekolah. (*)

Penulis: Mochamad Zamroni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *