SDN Kandangan I dan SMPN 26, Sekolah Terbaik Eco Mobile PJB Challenge Februari 2019

Program Eco Mobile PJB Challenge 2019 segera memasuki bulan ketiga. Program yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya dan PT Pembangkitan Jawa-Bali ini dikhususkan bagi sekolah yang telah meraih penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2017.

Masa Challenge I Eco Mobile PJB 2019 juga telah berakhir, Kamis (28/3/2019). Challenge I telah dimulai 15 Maret 2019 dengan 10 tema aksi lingkungan hidup. Selanjutnya sekolah-sekolah dengan perkembangan terbaik akan dipilih berdasarkan realisasi dari 10 tantangan yang diberikan pada challenge I tersebut.

Sementara itu, dua sekolah telah dipilih menjadi sekolah dengan perkembangan terbaik selama Februari 2019 Eco Mobile PJB Challenge 2019 ini. Untuk kategori Sekolah Dasar, sekolah terbaik Februari 2019 ialah SDN Kandangan I Surabaya. Sedangkan untuk kategori SMP, sekolah terbaik Februari 2019 ialah SMPN 26 Surabaya.

SDN Kandangan I terpilih sebagai sekolah terbaik selama Februari 2019 dengan alasan kuat. Sekolah yang berlokasi di Jalan Kandangan 28-30 Surabaya ini terus bergerak dinamis sejak pelaksanaan Workshop Eco Mobile PJB Challenge 2019 akhir Januari lalu.

Pengolahan sampah organik SDN Kandangan I terus bergulir tanpa berhenti dengan mengoptimalkan 4 komposter aerob dan 8 keranjang takakura yang ada di sekolah. Februari 2019 ini seolah menjadi masa bangkitnya kembali pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan di sekolah ini yang sudah mati suri selama beberapa tahun terakhir.

Dengan Siti Fatonah sebagai guru koordinator pembina lingkungan hidupnya, sekolah ini bahkan telah beberapa kali panen kompos. Panen kompos mereka lakukan setiap Sabtu sejak pertengahan Maret 2019. Panen itu dilakukan setelah semua komposter memang diisi penuh dengan sampah organik. Terus diisi lagi dengan sampah organik setelah mengalami penyusutan volume.

Sementara itu, SMPN 26 Surabaya dipilih sebagai sekolah terbaik SMP selama Februari 2019 Eco Mobile PJB 2019 karena bergeraknya hampir semua divisi pengelolaan lingkungan hidup di sekolah yang dikepalai oleh Ahmat Suharto ini. Tidak hanya divisi pengolahan sampah organik, divisi biopori, mading, green house, kantin dan divisi yang lain juga terus bergerak bersama-sama.

Uniknya lagi, semua divisi pengelolaan lingkungan hidup di SMPN 26 Surabaya ini bahkan secara bergantian menyampaikan update perkembangan pengelolaannya secara online melalui instagram. Penyampaiannya secara runtut dengan menggunakan kaidah jurnalisme 5W + 1H. (*)

Penulis: Mochamad Zamroni