Cendra Ratusunset – Pejuang Lingkungan dan Ketua OSIS SMPN 26 Surabaya
Tim lingkungan hidup SMPN 26 Surabaya adalah cerminan tim lingkungan hidup yang solid berbasis di sekolah. Aksi-aksinya sudah berkelanjutan. Tiap hari. Tim ini juga terdiri dari banyak, atau bahkan hampir semua unsur organisasi sekolah ikut bekerja sama. Ada OSIS, Pramuka, UKS, Konselor Sebaya, PMR, dan organisasi lain. Semuanya bersatu.
Ialah Cendra Ratusunset, ketua OSIS SMPN 26 Surabaya, yang juga pejuang lingkungan hidup aktif di sekolah yang telah meraih penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri ini. Dia tidak hanya duduk di meja dan menerima laporan kegiatan dari para siswa kader lingkungan hidup lainnya. Cendra juga selalu terlibat aktif bergiat bersama para kader lingkungan yang lainnya.
Awalnya berkecimpung di dunia lingkungan bersama teman-teman karena kaget setelah ditunjukkan kerusakan lingkungan yang terjadi. “Terus muncul keinginan untuk bersama teman-teman menyelamatkan bumi dengan aksi nyata lokal,” kata Cendra Ratusunset. Dia yakin bahwa dengan koordinasi dan bekerja sama banyak pihak bisa terlaksana sesuai rencana.
Sudah sangat banyak aksi lingkungan hidup yang dilakukan Cendra bersama Pacomar, tim lingkungan hidup SMPN 26. “Best moment menurut saya itu ketika kami harus berkeliling dan mensosialisasikan kegiatan kita untuk menyelamatkan bumi dan kami mendapat respon positif dari masyarakat. Merupakan kebahagiaan terbesar saya,” kata Cendra, siswa kelahiran Surabaya, 28 Oktober 2004 ini.
Cendra mengaku aktif lingkungan hidup sejak 2018. Awalnya, dia belajar takakura, biopori, dan lain-lain. Menurutnya, aktif lingkungan butuh sifat kreatif, dengan mengajak teman-teman menggunakan cara yang seru supaya mereka terbiasa dengan aksi menyelamatkan bumi.
“Misalnya permainan Truth or Dare. Jika mendapat Truth maka diberi pertanyaan seperti “Kapan terakhir kali kamu mencemari air?” Kalau dapat Dare diberi tantangan mengumpulkan 5 botol minyak jelantah,” terang Cendra Ratusunset.
Baginya, momen yang selalu diingat adalah saat membantu kelompok kerja (Pokja) Bank Sampah SMPN 26 Surabaya mengumpulkan lunch box di depan aula. Maklum, aula sekolahnya sering digunakan kegiatan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, yang snack dan konsumsinya masih sering menggunakan kemasan non organik sekali pakai.
“Ada salah satu teman yang menyebut saya pemulung saat mengumpulkan lunch box acara di aula sekolah dan memilahnya. Tapi itu membuat saya ingin terus mengajak teman-teman melakukan aksi lingkungan,” ujar siswa yang juga sekretaris ORPES dan pasangan kedua Duta Anak Surabaya 2019 ini.
Siswa penghobi bermain piano, menari tradisional, dan berdebat ini mengaku banyak perubahan yang dirasakan setelah aktif bergiat lingkungan hidup.
“Saya menjadi lebih peka terhadap lingkungan. Risih jika ada yang membuang sampah sembarangan. Yang awalnya selalu bahas sinetron bersama keluarga, kini lebih suka membahas lingkungan,” ujar remaja yang bercita-cita menjadi Walikota Surabaya sehebat Tri Rismaharini ini.
Cendra berharap Pacomar, tim lingkungan hidup SMPN 26 Surabaya yang kini giat merealisasikan Eco Mobile PJB Challenge 2019, pantang lelah menyelamatkan bumi dengan aksi nyata. “Semoga Pacomar SMPN 26 Surabaya tetap semangat meskipun banyak sekali teman-teman yang masih kurang peduli lingkungan. Semangat terus,” harap siswa yang tinggal di Jalan Raya Benowo 59 Surabaya ini.
Manajemen waktu menjadi tantangan bagi Cendra yang aktif di beberapa organisasi lintas sekolah ini. “Kadang kegiatan lain seperti OSIS, ORPES dan duta anak dengan kegiatan Pacomar itu berbarengan, jadi saya harus memilah mana yang lebih penting dan genting. Walaupun hanya satu yang bisa saya hadiri tetapi saya tetap mengontrol kegiatan yang lainnya,” tutur Cendra.
Sementara itu, aksi lingkungan hidup yang rutin dilakukan Cendra setiap harinya adalah mengumpulkan jelantah, menanam 1 tanaman baru di halaman rumah, dan memilah sampah. “Saya juga selalu mengingatkan teman-teman di kantin untuk menaruh sisa makanan di keranjang takakura, merawat green house dan mengenalkan produk Pacomar kepada tamu dan warga sekolah,” jelas Cendra Ratusunset.
Penulis: Mochamad Zamroni