Ernie Dwi S, Penggerak Keluarga Zero Waste Kalsa
Guru pembina lingkungan hidup ini termasuk pribadi yang tenang tapi menghanyutkan. Dia tidak bersuara lantang, tapi dikenal rekan-rekannya sebagai guru beride cemerlang. Setiap tantangan program lingkungan hidup Surabaya Eco School, Ecopreneur dan juga Eco MOnbile PJB Challenge dijawab dengan ide-ide cemerlangnya. Erni Dwi Suryaningtyas, namanya.
Erni bertugas menjadi guru Pendidikan Lingkungan Hidup di SDN Kaliasin I Surabaya sejak tahun 2011. Pada program Eco Mobile PJB Challenge 2019 yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama PT Pembangkitan Jawa-Bali dan Pemerintah Kota Surabaya, Erni sebagai wakil koordinator pembina Eco Mobile PJB Challenge di SDN Kaliasin I Surabaya.
Tugas sehari-hari di tim memberi pembinaan ke siswa kader lingkungan. Dia juga ikut serta di dalam setiap kegiatan sekolah, khususnya lingkungan hidup. Diantaranya pembinaan lingkungan hidup ke sekolah binaan, pembagian bibit tanaman ditukar dgn minyak jelantah. Erni juga menjadi sosok di balik pembuatan media edukasi lingkungan berupa puzzle SDN Kaliasin I Surabaya.
Guru yang tinggal di Simowau Indah Blok B-34 Sepanjang, Sidoarjo ini juga sedang disibukkan pada pembinaan Keluarga Zero Waste kepada warga SDN Kaliasin I Surabaya. “Kami mengumpulkan wali murid untuk diajak menanam bersama dan mengurangi sampah. Wali murid juga diberi contoh langkah-langkah menjadi keluarga zero waste,” terang guru kelahiran Pasuruan 30 tahun lalu ini.
Banyak program lingkungan hidup sudah dilakukan Erni. Banyak suka dan duka, tentunya. Selama program Surabaya Eco School, dia merasa senang saat grebek pasar di Pasar Genteng. “Dengan sukarela para penjual sayur memberikan sayurnya yang sudah tidak layak jual kepada kami. Padahal menurut kami, itu masih bisa dimasak,” kata Erni yang lulusan Universitas Negeri Malang ini.
Grebek pasar yang sering dia lakukan bersama tim lingkungan hidup SDN Kaliasin I memberikan kesan terdiri baginya. “Karena sudah langganan, beberapa penjual pasti menyisihkan sayurnya. Malah manggil-manggil saat tim kami beraksi di pasar,” ujarnya. Tak jarang ada penjual bertanya untuk apa sayurnya? Setelah dijelaskan untuk kompos di sekolah, penjual malah memberikan buah pepaya secara cuma-cuma untuk dimakan bersama tim.
Pada saat program wirausaha lingkungan hidup Ecopreneur, yang paling berkesan baginya adalah menjual baju bekas layak pakai di taman kota untuk korban bencana. “Antusiasme warga sekitar pengunjung taman kota, selain mendapatkan baju layak pakai dengan harga murah, juga bisa ikut cara mudah peduli sesama. Hasil penjualannya besar untuk disumbangkan,” tutur Erni.
Selama Eco Mobile PJB Challenge 2019, adopsi kampung binaan menjadi yang paling berkesan baginya. “Ada nenek yang selalu membuang jelantah sambil cuci piring langsung ke saluran air. Setelah kami jelaskan, sekarang orangnya paling semangat setor jelantahnya,” kata Erni.
Aksi Grebek Pasar bersama sekolah binaan termasuk yang luar biasa bagi Erni. “Kami jam 6 pagi sudah di Pasar Keputran. Banyak kubis segar, dibantu petugas kebersihan yang berpengalaman, anaknya juga sekolah. Banyak komposter dari sekolah yang terlibat langsung penuh setelah itu,” terang Erni.
Penulis: Mochamad Zamroni
Ibu Erni sosok yang pantang menyerah utamanya dalam hal lingkungan hidup. Kiprah yang luar biasa panjenengan sangat berarti. Terus berkarya dan berprestasi ya Bu .
Semoga Bu Erni dan tim lingkungan SDN Kaliasin 1 sukses, tetap semangat dan tetap eksis berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Good Job
Guru muda yang energik, tangkas, trengginas, dan antusias sangat diperlukan bagi sekolah yang ingin mewujudkan sekolah peduli dan ramah lingkungan atau nama kerennya sekolah adiwiyata.
Kami yang satu tim, senang bekerjasama dengan Bu Erni… Sosok yang penuh ide, kreatif, ringan tangan dan selalu tuntas dalam mengerjakan sesuatu. Bekerja dengan Bu Erni, kita mudah jadi “klik” gitu lho… Tetap semangat ya Bu Erni…. Sebagai guru, pembina lingkungan dan partner kerja yg luar biasa….