Lerak Anti Nyamuk dan Pencuci Pakaian Ramah Lingkungan SMPK Stanislaus I
Ada yang tahu pohon lerak/klerak? Pastinya banyak yang belum pernah melihatnya langsung. Mungkin juga ada yang baru mendengar nama pohon ini. Pohon ini adalah penghasil biji atau buah lerak/klerak. Pohon ini tumbuh subur dan sudah berbuah di SMPK Stanislaus I Surabaya.
Pohon atau tanaman lerak adalah tumbuhan yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, dari India dan Sri Lanka, Myanmar, Malaysia, Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, hingga Tiongkok dan Taiwan. Di Indonesia, daerah penghasil lerak terbesar adalah Kediri dan Madura di Jawa Timur.
Daunnya berwarna hijau, berbentuk bulat telur, berujung runcing, bertepi rata, bertangkai pendek. Lerak berbunga majemuk, terdapat di ujung batang, dan berwarna putih kekuningan. Biji terbungkus kulit cukup keras bulat seperti kelereng, kalau sudah masak warnanya cokelat kehitaman, permukaan buah licin dan mengkilat. Daging buahnya sedikit berlendir dan mengeluarkan aroma wangi.

SMPK Stanislaus Surabaya melakukan penelitian tentang tanaman lerak dan biji/buahnya. Saat itu, Science Club SMPK Stanislaus meneliti biji lerak, dan menurut orang jaman dahulu, biji lerak bisa mengeluarkan busa karena mengandung “saponin” alkaloid yang menghasilkan busa.
Sekitar tahun 2011, Kepala SMPK Stanislaus I saat itu Ika bersama Ibuguru sains Lily dan Pitrah mengolah biji lerak. Jika jaman dulu biji lerak dibuat mencuci pakaian batik, tetapi sekarang bisa dipakai mencuci semua pakaian.
“Ya, kita olah biji leraknya. Kalau dulu hanya untuk mencuci kain batik, teryata bisa untuk semua pakaian. Apalagi ini busanya ramah lingkungan, beda dengan deterjen pakaian biasanya. Sehingga lingkungan tidak rusak dan tidak tercemar.” jelas Pitrah.
Lambat laun, banyak ide-ide dan eksperimen muncul. Termasuk dengan membuat lotion anti nyamuk dari tanaman lerak ini. Awalnya, mencoba untuk mencampurkan lotion biasa dengan daging buah lerak, dan dieksperimen ke serangga termasuk nyamuk.
“Ya, awalnya kita eksperimen, ternyata daging buah lerak mengandung biopestisida, sehingga kita buat untuk anti serangga pada awalnya. Dicoba ternyata banyak nyamuk yang tidak suka,” terang Pitrah. Selain itu, daging buah lerak jika dicampur dengan etanol 90%, lalu dikeringkan, Pitrah menjelaskan, bahwa saat dicampurkan ke air bisa membasmi jentik-jentik nyamuk.
Pohon Lerak akhirnya dijadikan ciri khas atau ikon dari sekolah SMPK Stanislaus Surabaya. Awalnya, SMPK Stanuslaus tidak memiliki pohon lerak, mereka mendapatkan dari Pacet.
Ada 2 bibit pohon lerak yang dibawa. Pohonnya ditanam di SMPK Stanislaus Surabaya, lalu dibudidayakan dengan cara dicangkok, sehingga sekarang SMPK Stanislaus Surabaya memiliki 3 pohon lerak.
Pitrah menjelaskan bahwa sekolah yang berlokasi di Jalan Residen Sudirman ini masih produksi untuk pencuci pakaian dari lerak. “Sedangkan untuk lotion lerak anti nyamuk masih jarang diproduksi, karena hanya dipasarkan di dalam sekolah saja. Alasannya masih belum mengurus BPOM-nya agar lebih aman,” terang Pitrah.
Penulis: Wahyu Juli
Kreativitas warga sekolah luar biasa. Inovasi yang dilakukan sangat bagus. Terus dan terus berinovasi dalam mengembangkan potensi sekolah. Icon sekolah di manfaatkan secara maksimal. Terus berkarya dan berinovasi semoga sukses dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi warga sekolah dan sekitarnya .
Good Job buat tim lingkungan SMk Stanislaus
Saya baru tau apa itu lerak trm ksh bnyk y kak ilmu baruny salam sehat dari sy Eno Wahyu kamagading (234) SDN PACARKELING 1/182surabaya