Ratih Indrawati, Energi Positif Ecopreneur SMP Al Islah

Guru ini selalu berusaha dan berpikir penuh semangat dalam memaksimalkan waktu yang singkat di SMP Al Islah Surabaya, satu dari dua sekolah tempatnya mengajar. Namun, terbatasnya waktu mengajar itu membuatnya selalu aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan dan memotivasi pola pikir seluruh warga SMP Al Islah. Ratih Indrawati, namanya.

SMP Al Islah termasuk sekolah yang gagal merealisasikan diri sebagai zero waste pada Surabaya Eco School 2018. Namun, dengan kegigihannya, plus komitmen peduli lingkungan hidup kepala SMP Al Islah dan yayasan yang menaunginya, SMP Al Islah Surabaya berhasil merealisasikan Sekolah Zero Waste pada program wirausaha lingkungan hidup Ecopreneur 2019 ini.

“SMP Al Islah berhasil merealisasikan kantin tanpa sampah non organik kemasan makanan minuman sekali pakai setelah membuat kantin sendiri. Pada Surabaya Eco School 2018 kami gagal zero waste karena kantinnya menjadi satu dengan TK dan SD,” kata guru kelahiran Aceh Timur, 16 Januari 1982 ini.

Setiap challenge atau tantangan yang dihadirkan melalui Ecopreneur 2019 yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya ini selalu direalisasikan Ratih bersama Speispo, student company SMP Al Islah Surabaya. 

Ratih Indrawati bersama tim Ecopreneur SMP Al Islah Surabaya saat menyetor sampah di Bank Sampah Induk Surabaya

Bagi Ratih, mampu mengajak siswa SMP Al Islah belajar berwirausaha melalui Ecopreneur 2019, adalah pencapaian yang luar biasa. “Pemasaran produk ecopreneur Speispo awalnya agak rumit untuk sesuai target. Tetapi karena terus berusaha, anak-anak mampu memasarkan produk sesuai target. Intinya produk harus habis terjual hari itu,” ungkap Ratih Indrawati.

Diantara produk olahan makanan/minuman yang diproduksi setiap hari adalah sinom temulawak dan teh rosela. “Yang diproduksi tiap 1-2 minggu atau ada event tertentu adalah puding rosela, bola-bola patin, nasi bakar patin, siomay patin, koloke patin dan olahan sampah organik/non organik,” terang guru yang tinggal di Perumahan Gunung Anyar Asri C-20 Surabaya ini.

Setelah beberapa bulan terlibat Ecopreneur 2019, Ratih merasa bahwa anak-anak tim ecopreneur SMP Al Islah semakin mampu memanfaatkan sumber daya yang ada di sekolah menjadi sesuatu yang layak pakai/jual.

“Yang terpenting, anak-anak mampu memasarkan produk olahan dari sumber daya tersebut. Anak-anak terus dilatih mampu menggali, memproduksi dan memasarkan dengan memperoleh keuntungan dari penjualan produk yang telah dikurangi dari biaya produksinya,” terang guru seni budaya dan prakarya ini.

Ada yang unik dari pemasaran produk ecopreneur SMP Al Islah. Bukan hanya melalui bazar di sekolah dan luar sekolah yang insidentil. “Kami juga sudah bermitra dengan kantin dari kantor sekretaris daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Ratih Indrawati.

Kemitraan dengan kantin sekda Pemprov Jatim ini berawal dari challenge kemitraan pemasaran di luar sekolah. “Kebetulan suami dari Bu Fristy, guru Bahasa Inggris SMP Al Islah, kerja di Pemprov Jatim itu. Kami menawarkan untuk menitipkan produk Speispo ke kantin Sekda Jatim. Alhamdulillah pihak kantin Sekda Jatim berkenan,” lanjut Ratih.

Sementara ini produknya adalah sinom temulawak dan teh rosela. “Untuk produk lain masih kita evaluasi karena begitu produk minuman kami datang di kantin Sekda Jatim, semua pasti langsung habis. Itu terjadi selama 3 kali pengiriman produk Speispo ke sana,” terang Ratih Indrawati. 

Selanjutnya, jika pada pengiriman yang keempat nanti juga stabil laris, maka Speispo akan menambah jenis produk yang dititipkan di kantin yang umumnya melayani pegawai Pemprov Jatim itu. “Tapi bulan puasa telah tiba, jadi kami memikirkan kembali kemungkinannya setelah bulan puasa,” ujar Ratih.

Mau tahu jumlah produk minuman yang Speispo kirim ke kantin Sekda Pemprov Jatim? “Sekali kirim 60 produk minuman. Terdiri dari 30 minuman teh rosela dan 30 sinom temulawak setiap kiriman. Kemasannya 500 ml/gelas tumbler. Harga minuman plus tumbler Rp.10.000,” jelas Ratih Indrawati.

Bagi Nunis Indah Nur Fuadah dari Tunas Hijau, semangat peduli lingkungan hidup Ratih Indrawati  luar biasa. “Ada yang bantu ya jalan. Gak ada yang bantu ya dikerjakan sendiri. Orangnya selalu membuat nyaman siswa-siswinya. Bu Ratih juga nggak suka mengolor atau menunda jika ada info atau challenge dari Tunas Hijau,” tutur Nunis Indah yang beberapa kali berinteraksi dengan Ratih.

Nunis juga mendapati bila ada sedikit ketidaksesuaian dengan Tunas Hijau, maka Ratih langsung gercep (gerak cepat) membenahinya. “Bu Ratih selalu memaksimalkan tantangan apapun tanpa kurang, bahkan lebih dalam merealisasikannya. Selalu sumringah. Istri dari Bapak Arif SDN Rungkut Menanggal I yang sama-sama memiliki semangat luar biasa,” jelas Nunis Indah.

Bagi Fatimah, direktur utama student company Speispo Ecopreneur SMP Al Islah Surabaya, Ratih termasuk orang yang bisa memberi energi positif timnya. “Jadi dengan melihat Bu Ratih yang semangat dan selalu support tim Speispo, kita jadi lebih semangat gitu. Bu Ratih selalu gak pelit ide,” kata Fatimah.

Penulis: Mochamad Zamroni

16 thoughts on “Ratih Indrawati, Energi Positif Ecopreneur SMP Al Islah

    • Mei 6, 2019 pada 21:52
      Permalink

      Terimakasi suhu, masih perlu bimbingan dari njenengan juga…

      Balas
    • Mei 7, 2019 pada 06:10
      Permalink

      Selamat kawan..sukses slalu,,tetap menginspirasi utk yg lain baik sesama rekan kerja maupun para siswa??

      Balas
      • Mei 7, 2019 pada 19:37
        Permalink

        Masyallah ..sukses trs buat smp al islah..smg tambah maju lancar jaya ??,SEMANGAT terus buat siswa/i dan bpk ibu guru tercinta ???..jangan kasi KENDOR yeee ..tetap semangat ??

        Balas
  • Mei 6, 2019 pada 21:54
    Permalink

    Semangat terus bu ratih, dan jangan pernah berhenti memberikan energi positif bagi tim speispo ?✨?

    Balas
  • Mei 6, 2019 pada 22:43
    Permalink

    Lanjutttttkannnnn….semangattttt demi Sekolah Tercinta…?

    Balas
  • Mei 6, 2019 pada 23:40
    Permalink

    Selamat ya bu ratih,selalu jd orang yang berfikir positif,pekerja keras dan menginspirasi banyak orang,demi kemajuan sekolah tercinta SMP AL ISLAH SURABAYA

    Balas
  • Mei 7, 2019 pada 02:28
    Permalink

    Alhamdulillah SMP Al Islah punya guru (bu ratih) yg bisa memotivasi siswanya dan semua warga sekolah untuk mengurangi bahkan mengenolkan sampah plastik dilingkungan sekalah.untuk kedepannya kami akan mendukung kegiatan selanjutnya.semanhat bu ratih

    Balas
  • Mei 7, 2019 pada 03:22
    Permalink

    Seemaangaaat trs…demi sklh tercinta???

    Balas
  • Mei 7, 2019 pada 03:30
    Permalink

    Kerennn….
    Punya kebanggaan sendiri sih dari dulu di didik sama bu Ratih ?, selamat guruku dan semangat buat kedepannya……

    Balas
  • Mei 7, 2019 pada 03:40
    Permalink

    Luar biasaaa Emang guru satu ini…semangat San…insyaAllah Kami selalu siap membantu mewujudkan SMP Al Islah semakin JAYA… Lanjutkan! Pround of you sist…

    Balas
  • Mei 7, 2019 pada 04:33
    Permalink

    Semoga sukses dengan semua programnya ya kak…superrr kereeen ??

    Balas
  • Mei 7, 2019 pada 17:18
    Permalink

    wah..Masyallah .Tabarokallah..Keep Fight and always give positive vibes for our Environment..needs a people as like you..we are teams…

    bu ratih or mbah ratih..selalu senyum dan out of the box yahh??
    be proud

    Balas
  • Mei 8, 2019 pada 07:18
    Permalink

    Great job…sukses sll mbak bro…?

    Balas
    • Mei 9, 2019 pada 10:25
      Permalink

      congrats..Semoga sukses dengan semua programnya ya kak…Aamiin

      Balas
  • Pingback:Arif Dwi Susanto, Penggiat Ecopreneur dan Zero Waste SDN Rungkut Menanggal I – Tunas Hijau ID

Tinggalkan Balasan ke Puji Ayu Lakstri Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *