Sampah Ditemukan di Dasar Samudra Terdalam

NEW YORK — Dalam sebuah upaya penyelaman ke dasar samudra terdalam oleh manusia dalam sebuah kapal selam, investor asal Texas dan penjelajah menemukan sesuatu yang dapat ia temukan di selokan-selokan jalan manapun di dunia. Temuannya itu adalah sampah.

Victor Vescovo, seorang purnawirawan perwira AL, mengatakan ia telah menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan saat ia menyelami samudra sedalam 10.928 meter di suatu titik di Palung Mariana, Samudra Pasifik yang adalah titik terdalam di Bumi. Ekspedisi penyelamannya mencapai kedalaman 16 meter lebih dalam dibadingkan upaya sebelumnya untuk menjelajah palung tersebut di tahun 1960.

Vescovo menemukan banyak spesies yang belum pernah ditemukan saat ia mengunjungi tempat-tempat yang belum seorangpun pernah mengunjunginya. Dalam satu kesempatan ia menghabiskan empat jam di dasar palung, mengamati kehidupan laut yang berkisar dari antropoda mirip udang dengan kaki panjang dan antene hingga “babi laut” transparan yang mirip teripang.

Ia juga menemukan benda logam bersudut atau benda plastik, salah satunya dengan tulisan pada benda tersebut. “Sangat mengecewakan sekali untuk melihat pencemaran oleh tangan manusia di tempat terdalam di samudra,” ujar Vescovo dalam sebuah wawancara.

Limbah plastik telah mencapai proporsi epidemik di samudra-samudra dunia dengan perkiraan sebesar 100 juta ton yang telah dibuang ke lautan hingga saat ini, menurut PBB. Para ilmuwan telah menemukan sejumlah besar plastik mikro di dalam perut mamalia yang menghuni kedalaman samudra seperti paus.

Vescovo berharap temuannya mengenai keberadaan sampah di Palung Mariana akan meningkatkan kesadaran masyarakat dunia tentang pencemaran sampah di samudra dan menekan pemerintah untuk lebih tegas lagi menegakkan peraturan yang ada atau membuat yang baru.

“Itu bukanlah kumpulan sampah dalam jumlah besar, meskipun diperlakukan semacam itu,” tutur Vescovo tentang samudra-samudra di dunia. Dalam tiga minggu terakhr, ekspedisi tersebut membuat empat kali penyelaman di Palung Mariana dengan kapal selamnya, DSV Limiting Factor, dengan mengumpulkan sampel biologis dan bebatuan.

In adalah ketiga kalinya umat manusia telah menyelam ke titik terdalam di samudra, yang dikenal sebagai Challenger Deep. Seorang pembuat film asal Kanada, James Cameron, adalah orang terakhir yang melakukan penyelaman di tahun 2012, yang berhasil mencapai kedalaman 10.908 meter.

Sebelum penyelaman yang dilakukan oleh Cameron, ekspedisi pertama dan satu-satunya ke Challenger Deep, dilakukan oleh AL AS tahun 1960, yang merencanakan kedalaman 10.912 meter. (ron)

4 thoughts on “Sampah Ditemukan di Dasar Samudra Terdalam

  • Mei 20, 2019 pada 19:59
    Permalink

    Betapa menyedihkan yang namanya plastik bisa mengotori kehidupan didasar samudera. Bahkan di perut ikan . Untuk itu mari kita peduli dengan lingkungan sekitar utamanya pemakaian plastik harus dikurangi. Jangan biarkan plastik tidak terkelola dengan baik.

    Diet plastik mulai sekarang

    Balas
    • Juni 12, 2024 pada 09:27
      Permalink

      Semoga masyarakat segera sadar bahwa ada kehidupan dibawah samudera sana yang menderita karna plastik, kalau ikan memakan plastik itu dapat menyebabkan kematian bagi ikan itu sendiri. Ayo kita peduli dengan lingkungan sekitar!

      Nama : Aretha humaira Nydia Santosa
      Sekolah : SDN Jemurwonosari 1/417 Surabaya
      Nomor peserta : 102
      Judul proyek : Mendaur ulang sampah sachet

      Balas
  • Maret 8, 2021 pada 11:01
    Permalink

    AQILA AHMAD_SD TAQUMA_009
    Marilah kita semua untuk saling menjaga kebersihan laut kita agar kelestarian alam laut bisa di budidayakan

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *