Sri Kis Untari, Pembina Terbaik Pangeran & Putri LH 2018 SD
Guru perempuan ini sangat senang menjalankan program lingkungan. Dia mulai terjun ke program lingkungan saat menjadi guru di SDN Dukuh Menanggal II Surabaya pada tahun 2010. Dan aktif sebagai guru pembina lingkungan hidup SDN Dukuh Menanggal I (setelah bergabung dari beberapa sekolah) sejak tahun 2015. Sri Kis Untari, namanya,
“Saya mulai mengenal program lingkungan dari Tunas Hijau saat di SDN Dukuh Menanggal II Surabaya tahun 2010. Lanjut di SDN Dukuh Menanggal I sejak tahun 2015,” terang Sri Kis Untari, Guru Pembina Terbaik Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2018 SD ini.
Menurutnya, program lingkungan dari Tunas Hijau sangat bagus membangun karakter siswa. “Program Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup sangat bagus dalam membentuk generasi bangsa lebih mandiri, berkarakter dan peduli lingkungan,” kata Sri Kis Untari ini.
Perempuan yang akrab disapa Bu Kis ini mengaku banyak suka duka mengikuti program Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup. “Saat tahun 2015, kami pertama kali mengikuti Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup, dengan mengikutsertakan 20 siswa dengan berbagai proyek lingkungan,” kata guru kelahiran Sidoarjo, 23 Agustus 1972 ini.
Pada penganugerahan tahun 2015 itu siswa yang diikutsertakan tidak masuk sampai menjadi juara. “Pada program Pangeran dan Putri tahun 2016, kami mengikutsertakan 16 orang siswa sebagai peserta dengan proyek lingkungan yang berbeda. Dari 16 siswa yang lolos 3 siswa masuk ke grand final. Dan lagi-lagi belum bisa meraih juara,” terang Sri Kis Untari.
Patah semangat bukanlah dirinya. Baginya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Pada tahun 2018, dia kembali mengikutsertakan siswanya pada program Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup. Dia mempelajari kesalahan dan kegagalan sebelumnya. Dia pun mengembangkan kerjasama mengajak wali murid yang siswanya mengikuti program Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup.
Kis Untari lantas tidak hanya melakukan pembinaan kepada para peserta tetapi juga pembinaan ke orang tua peserta tentang proyek lingkungan anaknya. “Ya, saya ada strategi dengan tidak hanya melakukan pembinaan kepada peserta tetapi kepada orang tuanya juga,” ungkap Kis Untari.
Pada penganugerahan tahun 2018, dia mengikutsertakan 10 orang siswa sebagai peserta. “4 orang peserta lolos menjadi finalis, yaitu Alisya, Kesia, Jenny dan Dede. Alhamdulillah yang saya cita-citakan dalam 3 tahun tercapai. Alisya Ramadhani terpilih sebagai putri lingkungan hidup 2018 SD,” terangnya.
Saat ini, wanita yang hobi menulis dan membaca ini telah mengikuti seleksi calon kepala sekolah tahun 2019. Ia berhasil lolos karena menjadi peserta terbaik dengan portopolio dan presentasi terbaik.
Sri Kis Untari kini menunggu surat keputusan untuk ditetapkan di sekolah mana untuk menjadi kepala sekolah. Ia berjanji akan selalu mengajarkan kepada semua warga sekolahnya untuk peduli lingkungan. “Peduli lingkungan adalah salah satu cara kita beribadah,” tutur Sri Kis Untari.
Penulis: Wahyu Juli
Penyunting: Mochamad Zamroni
Ibu pembina pangeran dan putri lingkungan jenjang SD 2018. Kiprah panjenengan sangat baik. Prestasi panjenengan sangat menginspirasi. Pembiasaan bagi adik adik SD ini sangat baik. Jika dari belia sudah peduli dengan lingkungan diharapkan ketika dewasa sudah bisa menerapkan pembiasaan Lingkungan dengan kuat.
Selamat dan sukses buat ibu
Alhamdulillah,Acha menjadi siswa Bu kis diSDN Margorejo1/403 th2020 jadi peserta TH semoga Acha bisa jadi juara seperti Bu kis,Terimakasih Bu atas bimbingannya.Sukses selalu buat Ibu.