Suminah, Super Hero Lingkungan Hidup SMPN 11 Surabaya
Sudah 8 tahun guru Matematika ini aktif dalam pengelolaan lingkungan hidup di SMPN 11 Surabaya, sekolah tempatnya mengajar. Beragam penghargaan lingkungan hidup pribadi dan sekolah diraihnya. Dialah Suminah.
Diantara penghargaan lingkungan hidup bagi sekolah adalah Juara Lomba Yel-Yel Surabaya Eco School 2011-2013, Sekolah Terbaik I Surabaya Eco School 2013, Sekolah Terbaik I Ecopreneur, Sekolah Adiwiyata Nasional bahkan Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Beragam penghargaan individu juga diraihnya. Diantaranya dua kali sebagai peraih penghargaan Eco Teacher (Junior) of the Year Surabaya Eco School, Guru Terbaik Ecopreneur, dan 7 tahun pengabdi lingkungan hidup melalui Surabaya Eco School.
Bagi Suminah, mengawal kegiatan lingkungan hidup mulai tajun 2011 cukup memberikan pengalaman. “Pengalaman berkegiatan lingkungan sejak 2011 ada yang menyenangkan dan kurang menyenangkan,” kata Suminah. Apapun pengalaman itu, Suminah selalu bersyukur kepada Allah SWT.

“Kita dilahirkan dari alam. Apa yang kita nikmati berasal dari alam. Pada akhirnya kita akan kembali ke alam. Ikhlas menjalani. Lakukan tanpa beban, maka yang namanya peduli lingkungan bagaikan menu sehari-hari,” Suminah menjelaskan prinsipnya selalu semangat berkegiatan lingkungan.
Tidak ada sehari pun yang dilewatkan Suminah di sekolah tanpa berkegiatan lingkungan. “Tiada lengkap mengajar di sekolah tanpa aksi lingkungan. Yakin bahwa yang kita lakukan akan membawa berkah bagi kita. Jika belum untuk kita saat ini, maka anak cucu kita yang akan menikmatinya,” terang Suminah.
Totalitas menjadi kunci keberhasilan program lingkungan hidup di SMPN 11 Surabaya yang dipandegani oleh Suminah. “Kita harus memberi contoh. Ikut terlibat di dalamnya. Harus yakin bahwa pasti ada yang peduli. Yakinkan kepada kader lingkungan bahwa kita harus memelihara dan ikut mempertahankan prestasi lingkungan,” pesan Suminah.

Suminah juga sebisa mungkin mengintegrasikan aksi lingkungan pada pembelajaran. “Pengintegrasian lingkungan hidup pada pembelajaran akan lebih bermakna secara kontektual. Jika perlu lakukan penilaian otentik saat aksi lingkungan dalam hal ini penilaian sikap sosial yaitu peduli lingkungan,” Suminah mengatakan.
Sebelum memulai mengajar, ada rutinitas di dalam kelas yang senantiasa dilakukan oleh Suminah. “Saya selalu mendata siswa di kelas yang membawa tumbler dan tidak. Bagi yang tidak membawa diberi sanksi langsung. Penggunaan kertas daur ulang produksi tim LH SMPN 11 Surabaya juga kerap saya lakukan untuk penilaian pelajaran matematika,” ujar Suminah.
Grebek pasar tradisional di Pegirian dan Pabean biasa dilakukan Suminah bersama beberapa siswa dan guru saat hari libur. Tujuannya membantu pengelolaan pasar menjadi lebih baik dan mengoptimalkan pengomposan di sekolah. Selama Ecopreneur 2019 ini, targetnya bisa panen 10 ton kompos.
Sementara itu, selama pelaksanaan Eco Mobile PJB Challenge 2019 sejak awal Februari, aksi nyata lingkungan hidup Suminah setiap harinya sudah mencapai jumlah lebih dari 150 jam pengabdian. Dia menargetkan bisa mencapai lebih dari 200 jam untuk penghargaan tingkat Platinum.
Penulis: Mochamad Zamroni
Terima kasih buat Tunas Hijau semoga ini semua tidak membuat saya menjafi orang yang sombong
.Akan tetapi menjadikan diri saya orang yang rendah diri , di atas langit pasti ada langit lagi Jadi tetap rendah diri, bersykur dengan apa yang sudah kita miliki .Maka yakin Allah akan memberikan apa yang belum kita miliki. Syukuri hari, ringankan hati.
Semoga keluarga besar Tunas Hijau tetap eksis berjuang untuk lingkungan dan sukses.
Amiiin
Mantapp
Hebat