Vania Archie, Kader LH Dengan Prestasi Senam Internasional

“Kecil-kecil cabe rawit” sepertinya cocok untuk siswa kader lingkungan hidup SDN Airlangga I Surabaya ini. Pasalnya, pada usianya yang belum menginjak 12 tahun ini, beragam prestasi telah diraihnya. Prestasinya tidak hanya tingkat Kota Surabaya dan Jawa Timur. Prestasinya bahkan tingkat nasional dan internasional. Vania Archie Graciella Rachmadani, namanya.

Vania, yang juga finalis Putri Lingkungan Hidup 2018 SD ini aktif menggeluti olah raga senam bahkan sejak balita. Keseriusannya pada olah raga senam ini berbuah banyak prestasi. Vania berhasil Medali Emas Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD Jatim 2017 di Surabaya, 24 Mei 2017, serta Medali Perunggu (All Around).

Dia berhasil meraih Medali Perak (Freehand) Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD Nasional 2017 di Medan. Pada Pekan Olah Raga dan Seni SD Jatim 2017di Lumajang, Vania berhasil meraih Medali Perak (Beregu All Around), Medali Perak (All Around) dan Medali Emas (Alat Gada).

Pada Piala Walikota Surabaya November 2017, dia berhasil Juara 1 (All Around) dan Juara 1 (Free Hand) mewakili klub senamnya. Pada Malaysian International Ballet Grand Prix 2017 di Malaysia, 25 November – 1 Desember 2017, Vania berhasil meraih Medali Emas [Ensemble] “Petite Clowns” – Indonesia. 

Penggiat pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan keranjang takakura di SDN Airlangga I Surabaya ini juga menjadi 30 Besar Festival Anak Cerdas Indonesia 2017 yang diselenggarakan TV nasional Trans 7. Dia menjadi wakil dari Surabaya. 

Siswa yang tinggal di Jalan Dharmawangsa VII Nomor 37 Surabaya ini meraih Medali Perak Beregu (All Around) Kejuaraan Senam Nasional 2018 di Surabaya pada 11-15 Juli 2018. Sedangkan pada Kejuaraan Daerah Senam Provinsi Jatim Maret 2019 di Turen, Malang, dia berhasil meraih Medali Emas Beregu (All Around). 

Dengan beragam prestasi dalam olah raga senam itu, Vania bersyukur terpilih menjadi finalis putri lingkungan hidup 2018. “Bisa menjalankan proyek lingkungan hidup dengan aksi nyata sehari-hari berupa pengolahan sampah organik adalah prestasi luar biasa bagi saya dan sekolah,” kata Vania yang lahir pada 26 September 2007 ini.

Baginya, pengalaman lingkungan hidup yang lebih berkesan adalah saat mensosialisasikan proyek. “Sosialisasi lingkungan yang saya lakukan kepada teman-teman, tetangga, masyarakat sekitar, dan ke beberapa restoran di Surabaya adalah wujud saya ikut mengubah kebiasaan buruk masyarakat terhadap lingkungan,” kata Vania, peraih penghargaan lokal, nasional dan internasional olah raga senam ini.

Selama terlibat dalam Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2018, dia mengaku mendapat tambahan referensi dan banyak ilmu tentang lingkungan hidup dari teman-teman finalis Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2018 yang lain. 

“Saya beruntung dapat mengenal dan berteman dengan mereka. Saya juga sangat bahagia bisa bertemu dengan orang-orang hebat di balik Penganugerahan Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2018 yang begitu banyak memberikan wawasan dan  pengetahuan lingkungan hidup,” tuturnya.

Penulis: Mochamad Zamroni