Komitmen Diet Plastik Pengawas SMP Surabaya
Pengawas pembina SMP Surabaya mendeklarasikan Komitmen Diet Plastik. Deklarasi itu dilaksanakan di ruang Pengawas Pembina Sekolah, Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Rabu (12/6/2019) pagi.
Deklarasi itu diikuti oleh 13 orang pengawas pembina SMP, dari total 20 orang pengawas pembina SMP Surabaya. 7 orang berhalangan hadir mengikuti deklarasi Komitmen Diet Plastik itu.
Tiap pengawas pembina SMP yang hadir mengangkat tas belanja berbahan kain yang diproduksi oleh Tunas Hijau. Tas belanja itu bisa digunakan berulang kali dan bisa dicuci.
Soepriatin Poerwantiningtyas, salah seorang pengawas pembina SMP, mengatakan bahwa aksi ini sebagai wujud kepedulian lingkungan hidup para pengawas pembina SMP Surabaya.
“Deklarasi Komitmen Diet Plastik ini adalah wujud nyata kami mengajak sekolah-sekolah Surabaya untuk terus menggiatkan kepedulian lingkungan hidup dengan aksi nyata berkelanjutan,” ujar Soepriatin Poerwantiningtyas.
Dengan Komitmen Diet Plastik ini berarti gerakan peduli lingkungan hidup bersama dunia pendidikan di Surabaya terus semakin menggeliat. Terlebih setelah Surabaya memulai pemberian Bendera Hitam bagi sekolah yang kotor.
Sekolah kotor penerima Bendera Hitam adalah sekolah yang masih ditemukan ada sampah non organik selain di tempat sampah, selokan dengan endapan, jendela berdebu, toilet dengan coretan plus jentik, dan didapati ada puntung rokok.
Sementara itu, Gerald Reyhan, siswa kader lingkungan hidup SMPN 40 Surabaya, menyambut baik komitmen para pengawas SMP Surabaya itu. “Semoga akan ditindaklanjuti dengan aksi minimalisasi produksi sampah plastik sekali pakai yang lainnya,” harap Gerald.
Penulis: Mochamad Zamroni