Sosialisasi Polusi Udara dan Pengurangan Sampah Plastik di SMP Hang Tuah 4

Semangat memulai peduli lingkungan hidup ditunjukkan oleh SMP Hang Tuah 4 Surabaya. Sekolah yang berlokasi di Jalan Ikan Sepat I/1 ini mengawalinya dengan mengedukasi seluruh siswa agar peduli lingkungan hidup. Edukasi lingkungan hidup kepada 364 siswa SMP Hang Tuah 4 ini dilaksanakan bersama Tunas Hijau, Selasa (23/7/2019).

“Diantara sikap peduli lingkungan hidup yang harus kita terapkan adalah mengolah sampah. Mengolah sampah harus dimulai dengan meminimalkan produksi sampah non organik, khususnya sampah plastik,” kata Aktivis Tunas Hijau Nunis Indah Nur Fuadah kepada para siswa SMP Hang Tuah 4 Surabaya.

Masyithoh Nur, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Brawijaya Malang yang sedang magang di Tunas Hijau, mengatakan bahwa sampah plastik harus dikurangi jumlahnya. “Bukan mengolah sampah plastik yang sudah dihasilkan. Tetapi, tantangannya adalah meminimalkan dihasilkannya sampah plastik. Tidak menghasilkan sampah plastik, khususnya sampah plastik sekali pakai,” kata Masyithoh Nur.

Alasannya, karena sudah terbukti sampah plastik mengancam kehidupan makhluk hidup di bumi ini. “Jutaan burung, ikan dan satwa lainnya mati karena mati setelah mengonsumsi sampah plastik. Sampah plastik yang berujung di lautan dianggap sebagai makanan satwa, lho,” jelas Masyithoh Nur kepada para siswa SMP Hang Tuah 4 Surabaya.

Kiat-kiat mengurangi sampah plastik disampaikan oleh Richi Razaq, aktivis Tunas Hijau. “Diantaranya dengan menggunakan tas belanja non plastik yang awet saat belanja. Hindari juga menggunakan sedotan plastik saat minum. Bawalah selalu tumbler atau tempat minum yang bisa digunakan berulang kali,” jelas Richi Razaq.

Sementara itu Jodi Daniel, mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Brawijaya Malang yang sedang magang di Tunas Hijau, menjelaskan polusi udara yang mengancam bumi ini. “Polusi udara menjadi masalahyang sama pentingnya dengan isu sampahplastik. Setiap harinya orang berhadapan langsung dengan polusi udara, terutama di kota besar seperti diSurabaya.Parahnya, polusi udara sering diabaikan,” terang Jodi Daniel.

Yel-yel lingkungan hidup antar kelompok siswa mewarnai pelaksanaan edukasi lingkungan hidup di SMP Hang Tuah 4 ini. Pada sesi ini, masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk menyajikan yel-yel dengan lirik peduli lingkungan dan gerakan tubuh seluruh anggota timnya. Gelak tawa seluruh siswa mewarnai pelaksanaan yel-yel lingkungan hidup ini.

Penulis: Masyithoh, Jodi Daniel

Penyunting: Mochamad Zamroni

1 thoughts on “Sosialisasi Polusi Udara dan Pengurangan Sampah Plastik di SMP Hang Tuah 4

  • Juli 27, 2019 pada 06:42
    Permalink

    Udara sangatlah penting, semua makhluk hidup membutuhkan udara. Udara bersih akan menentukan kualitas kesehatan makhluk hidup. Paru paru kita membutuhkan udara bersih.

    Polusi udara harus segera diatasi. Jika semakin banyak pihak yang peduli dengan lingkungan utamanya bahaya polusi maka udara yang kita hirup akan berkualitas.

    Apresiasi yang luar biasa untuk warga SMP Hang Tuah 4. Semoga spa yang sudah dilakukan menjadi motivasi dan inspirasi bagi sekolah lainya.
    Tetap semangat dan sukses selalu buat SMP Hang Tuah 4 Surabaya.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *