Sayuran Hidroponik, Daging dan Perubahan Iklim (8)

Hampir semua orang di dunia suka mengkonsumsi daging. Entah itu daging sapi, kambing, ayam atau hewan ternak-ternak lainnya. Rerata setiap orang mengkonsumsi lebih dari 800 kilogram daging-dagingan tiap tahunnya. Jumlah itu bervariasi pada tiap orang sesuai dengan pola diet yang mereka terapkan. 

Namun, tahukah teman-teman berapa banyak emisi yang dihasilkan untuk dapat menghasilkan 1 kilogram dagingnya? Setiap 1 kilogram dagingnya, daging tersebut menghasilkan 17,5 kilogram karbon dioksida dan 15 kilogram metana. 

Daging ayam atau sapi yangdihasilkan dari peternakan besarakan menghasilkankonsentrasi metana yang akan lebih besar lagi. Peternakan-peternakan besar seperti itulah yang merupakan penyumbang gas metana paling besar di dunia ini, sekitar 60% dari keseluruhan gas metana yang mencemari udara.

Berdasarkan fakta tersebut, beberapa pakar menganjurkan untuk lebih banyak lagi mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Energi dan emisi yang digunakan untuk memproduksi buah dan sayur tidaklah sebesar emisi yang dihasilkan oleh peternakan dan pabrik pengolahan daging. 

Selain itu, lahan yang digunakan untuk pertanian dan perkebunan tidaklah seluas lahan peternakan. Peternakan membutuhkan lahan luas untuk hewan-hewan ternak mereka tinggal dan merumput, sehingga lahan hijau yang bisa digunakan untuk hal lain seringkali harus dicukur habis hanya untuk lahan rerumputan yang dipakai oleh peternakan. Lahan pertanian jaman sekarang pun juga makin inovatif dalam memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia.

Hidroponik merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan lahan seminimal mungkin dan menghasilkan panen semaksimal mungkin. Banyak peneliti dan pakar perubahan iklim menganggap bahwa metode hidroponik merupakan salah satu cara untuk mempertahankan ketahanan pangan, baik dalam level lokal maupum global. 

Padapembinaan dan pemantauanke SDNSememi I Surabaya, Aktivis Tunas Hijau Nunis Indah menjelaskan banyak aspek-aspek menguntungkan dari menanam hidroponik. Penjelasan diberikan kepada anak-anak dan pembina tim hidroponik sekolah SD Sememi I. “Ketika sayuran yang ditanam denganhidroponik diberikan perawatan yang tepat, maka hasil panen yang akan didapatkan akan optimal dan terasa enak,” terang Nunis. 

Ketika diberikan asupan nutrisi dan air dalam jumlah yang tepat, maka sayur-sayuran yang ditanam akan terasa enak. “Kalau kelebihan nutrisi, nanti akan terasa pahit dan cepat kering sayurannya,” imbuh Nunis. 

Penjelasan tentang hidroponik pun dilanjutkan oleh Bram Azzaino, aktivis senior Tunas Hijau, yang turut hadir juga di SDN Sememi. “Mengontrol hidroponik itu enak, tidak perlu repot-repot mengawasi lahan yang luas seperti perkebunan sayur pada umumnya, namun tetap dibutuhkan ketelitian dan kecermatan yang tinggi,” jelas Bram.

Penanaman hidroponik di sekolah-sekolahdi Surabaya sebenarnya mengajarkan banyak hal, sekaligus menawarkan beberapa alternatif dalam ikut menanggulangi perubahan iklim. Hidroponik dan sayuran-sayurannya bisa mengisi pasar lokal dan mengurangi emisi yang dihasilkan dalam proses transportasi mereka ke pasar-pasar. 

Jejak karbon yang dihasilkan dalam sayuran hidroponik akhirnya lebih rendah daripada kita terus-menerus membeli sayuran di pasar. Dengan menanam hidroponik, kita ikut mengurangijejak karbon kita.

Keterangan foto: Aktivis Tunas Hijau Nunis Indah mengedukasi tim hidroponik SDN Sememi I Surabaya

Penulis: Cahyo Lintang

Penyunting: Mochamad Zamroni

25 thoughts on “Sayuran Hidroponik, Daging dan Perubahan Iklim (8)

  • Agustus 23, 2019 pada 18:52
    Permalink

    Semoga tunas hijau dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik

    Balas
  • Agustus 23, 2019 pada 19:50
    Permalink

    sangat menginsiprasi.. semoga bisa mengikuti

    Balas
  • Agustus 23, 2019 pada 20:40
    Permalink

    Setelah mengikuti seleksi 1 penganugerahan pangeran Lingkungan 2019 sekarang saya akan mengikuti seleksi 2 semoga saya menjadi pangeran Lingkungan 2019 aamiin

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 05:46
    Permalink

    mulai sekarang kita harus menerapkan hidroponik di sekolah maupun di rumah agar dapat menghasilkan lebih banyak tumbuhan dengan lahan yg tidak begitu luas

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 07:13
    Permalink

    Website ini sangat membantu untuk mengetahui cara membuat dan bahkan manfaat hidroponik.

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 07:38
    Permalink

    sayuran hidroponik bisa di jual dan di manfaatkan sebagai makanan
    SALAM BUMI LESTARI

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 08:30
    Permalink

    Menanam sayur dengan cara hidroponik sudah diterapkan di SMPN 12 Surabaya dan hasilnya sangat bagus

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 10:20
    Permalink

    Hidroponikan Surabaya…ayo ayo..ayo..bersama pasti bisa…

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 10:36
    Permalink

    Dengan menanam hidroponik, lebih hemat dan sehat

    Balas
  • Agustus 24, 2019 pada 20:33
    Permalink

    Sayuran hidroponik sangat bermanfaat lho bisa dijual dan dimanfaatkan sebagai sayuran,contohnya bayam hijau bisa dijadikan sayur bening.Kangkung bisa dijadikan cah kangkung.

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:26
    Permalink

    Ternyata kelebihan nutrisi justru membuat sayuran hidroponik pahit, baru tahu saya.

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:27
    Permalink

    Saya juga merawat tanaman hidroponik di rumah, menggunakan media botol plastik bekas.

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:28
    Permalink

    Berhidroponik di sekolah itu sangat menyenangkan

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:28
    Permalink

    Di sekolah saya ada juga tanaman hidroponik kangkung, sawi, selada, bayam dan daun mint

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:29
    Permalink

    Sayuran hidroponik itu bisa juga ditanam menggunakan media styrofoam.

    Balas
    • Agustus 25, 2019 pada 01:32
      Permalink

      Hidroponik solusi yg tepat untuk menanam pada halaman yang tidak luas.

      Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:30
    Permalink

    Supaya tidak kelebihan atau kekurangan nutrisi kita bisa menggunakan alat ukur ppm tds.

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 01:33
    Permalink

    Hidroponik itu mengajari kita untuk tetap menanam meskipun lahan kita sempit, sekaligus bisa menyediakan sayuran yang sehat di rumah.

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 06:42
    Permalink

    Tanaman Hidroponik adalah budidaya tanaman yang prosesnya menggunakan air.

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 07:02
    Permalink

    Tanaman Hidroponik adalah budidaya tanaman yang prosesnya menggunakan air*

    Balas
  • Agustus 25, 2019 pada 12:41
    Permalink

    saya suka dengan artikel ini karena banyak pengetahuan yang bisa saya ambil, terimakasih tunas hijau atas artikel bermanfaat ini. Sukses selalu untuk tunas hijau

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Prameswari pradnya nikendra Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *