Transaksi Online Bantu Pengurangan Dampak Perubahan Iklim (2)
Kitasering menerima struk setelah berbelanja atau bukti transaksi, lalu langsung dibuang begitu saja.Kertas-kertas seperti itu memang kecil dan seringkali kita terima, dan lama-lama terbiasa dengan kertas seperti itu. Dan karena kita sering menganggap kertas itu tidak begitu penting, maka kertas tersebut langsung kita buang.
Tahukah teman-teman bahwa produksi kertas itu ternyata sangat memberi dampak besar terhadap perubahan iklim?Berdasarkan data dari The World Counts, 350 juta ton kertas diproduksi tiap tahunnya. Dari sekian banyak kertas itu, hanya setengahnya yang benar-benar dipakai untuk kepentingan pekerjaan atau kegiatan sekolah.
Banyak kertas yang terbuang sia-sia karena hanya dijadikan kertas pembungkus atau bukti transaksi. Sampah kertas seperti ini yang akhirnya memenuhi tempat pembuangan sampah atau bahkan tidak didaur ulang.
Selain soal sampah, pembuatan kertas juga merupakan salah satu proses produksi yang paling membutuhkan energi yang besar. Sebab,bahan baku kertas berasal dari pohon, maka diperlukan energi dan emisi yang besar untuk memproduksi lembaran-lembaran kertas. Bila dirata-rata, memproduksi kertas menghasilkan emisi dan memerlukan energi 2x lebih besar daripada plastik.
Pohon yang bisa menghasilkan oksigen untuk 3 manusia dewasa harus ditebang untuk menghasilkan 200 lembar kertas. Selain itu, jejak karbon yang ditimbulkan dari proses pemindahan pohon sampai menjadi secarik kertas kecil yang kita terima dari kasir atau ATM juga sangat besar. Jejak karbon itu yang berkontribusi pada gas rumah kaca pemicu perubahan iklim.Dan,karena jumlah pohonnya juga ikut berkurang, maka perubahan iklim semakin parahlagi.
Penggunaansmartphonedan berbagai aplikasi online sangat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari. Sudah banyak aplikasi online yang dapat membantu aktivitas jual-beli, transportasi maupun transaksi-transaksi virtual lainnya. Cukup klik, kita tidak repot-repot perlu membayarkan transaksi secara tunai dan akhirnya kita bisa tidak menggunakan berlembar-lembar kertas sebagai bukti transaksi.
Konsep tanpa tunai –cashless– sudah sering digaungkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia karena alasan ekonomi.Namun juga ternyata sangat membantu dalam upaya pencegahan perubahan iklim.
Aplikasi belanja online sebenarnya sudah cukup banyak membantu untuk mengurangi penggunaan kertas-kertas struk kecil, dan aplikasi-aplikasi perbankan yang dibuat oleh bank-bank besar sudah merupakan aksi nyata untuk mengurangi konsumsi kertas yang berlebihan. Semakin sering kita melakukan transaksi via online, maka kita bisa mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan.
Penulis: Cahyo Lintang
Penyunting: Mochamad Zamroni