Literasi SDN Kedung Cowek I melalui Lomba Hidroponik SD Surabaya
Lomba Hidroponik SD Surabaya 2019 menjadi tahun kedua pelaksanaan lomba bercocok tanam dengan media air. Diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya bersama Tunas Hijau, lomba ini tidak hanya berfokus pada hasil panen hidroponik yang bisa dihasilkan sekolah.
Lebih dari itu, lomba ini berfokus kepada siswa. Bahwa pengelolaan hidroponik dilakukan oleh siswa. Bahwa 3 divisi yang ada, yaitu perawatan, edukasi dan promosi sedapatnya melakukan tugasnya secara optimal setiap hari. Anggota tim hidroponik sekolah juga diminta tertib menuliskan jurnal harian yang menyertakan data terukur.
Tim Hidroponik SDN Kedung Cowek I Surabaya bahkan memanfaatkan Lomba Hidroponik SD Surabaya 2019 ini untuk mendukung program literasi. Sekolah yang dikepalai oleh Sukarti ini bahkan kembali berhasil membuat buku karya siswa anggota tim hidroponiknya.
“Alhamdulillah pada penghujung Lomba Hidroponik SD Surabaya 2019 ini, dua siswa dari divisi perawatan tim hidroponik SDN Kedung Cowek 1/253 berhasil membuat buku,” kata Siti Indayati, guru pembina lingkungan hidup SDN Kedung Cowek I.
Indah menjelaskan bahwa buku itu berisi kegiatan mereka sehari-hari selama melaksanakan tugas perawatan tanaman hidroponik di sekolah. “Ada dua judul buku yang kami publikasikan Senin, 30 September 2019,” tambah Indayati.
Buku berjudul “Aku dan Temanku Berhidroponik di Sekolah” merupakan karya Dinda Cahyani Febri. Sedangkan buku yang lain berjudul “Kegiatan Berhidroponik Bersama Teman-Temanku” karya Safira, siswa kelas VI SDN Kedung Cowek 1/253.
“Buku karya Dinda dan Safira ini merupakan buku part ke-2 kegiatan hidroponik sekolah kami setelah tahun sebelumnya, kakak kelasnya dari tiga divisi juga menghasilkan karya tiga buku,” kata Sukarti, kepala SDN Kedung Cowek I.
Buku hidroponik part 1 dan 2 rencananya akan diperbanyak jumlahnya dan diletakkan di perpustakaan sekolah untuk memotivasi teman-teman yang lain. “Kami juga berencana akan memberikan buku karya siswa kami kepada Tunas Hijau Indonesia dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya,” tutut Sukarti.
Sukarti berharap agar kegiatan literasi melalui Lomba Hidroponik SD Surabaya juga bisa diterapkan di sekolah-sekolah yang lainnya. “Kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat menulis sejak usia dini,” ujar Sukarti, yang juga peraih penghargaan Eco Headmaster (Elementary) of the Year 2017 Surabaya Eco School ini.
Penulis: Mochamad Zamroni
Alhamdulillah kegiatan hidroponik menjadi fasilitas bagi anak-anak untuk belajar banyak hal, mulai dari rasa cinta lingkungan, kewirausahaan, dan juga mendukung program literasi di lingkungan sekolah
Semoga tulisan karya siswa dr SDN Kedung Cowek 1 dapat bermanfaat utk semua siswa yg lain dlm berhidropnik
SMPN 51 SIAP MENGIKUTI WORKSHOP SES 2019.