Meriah, Pameran Proyek Calon Pangeran & Puteri Lingkungan Hidup 2019

Pameran proyek calon pangeran dan puteri lingkungan hidup 2019, yang menjadi puncak seleksi III Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019, berlangsung sangat meriah, Minggu (29/9/2019). Bertempat di Taman Flora Bratang Surabaya bagian selatan, pameran ini disaksikan ribuan orang pengunjung.

Pada pameran proyek ini, tiap peserta seleksi III memamerkan perkembangan proyek lingkungan hidupnya dan realisasi keluarga hijau masing-masing. Beragam media promosi proyek lingkungan hidup digunakan pada pameran ini. Tidak sedikit peserta yang membawa produk yang dihasilkan proyek lingkungannya dalam jumlah tidak sedikit.

Beragam cara dilakukan oleh peserta untuk menarik pengunjung berkunjung ke stannya yang berukuran 1,5 x 2 meter ini. Ada yang menyediakan tester produk dari proyek lingkungan yang dijalankannya. Ada yang mengajak bermain.

Raisya Nabilla Perdana, peserta dari SDN Kaliasin I Surabaya, misalnya. Peserta dengan proyek “Bawa Tumbler” ini menggelar kuis berhadiah tumbler foodgrade. Jumlah hadiah yang disediakan Raisya Nabilla Perdana juga terbilang tidak sedikit. Didampingi kedua orang tua, kakek dan adiknya, Raisya melayani para pengunjung mengikuti kuis sambil sosialisasi proyeknya.

Angela Kyarra Indiraziva, peserta dari SD Cita Hari, membuat tampilan stannya seperti layaknya stan pameran elit. Dibantu kedua orang tuanya, Angela juga menghias stannya dengan paper plants menyerupai proyek lingkungannya, yaitu budidaya sirih gading. 

Devandra Nino Putra Asmoro, Augeta Nurca Ayu, Rusyda Safira Faza Arifin, Alexis Edward, Andriano, Rais Irwansyah, dan Farel Febriansyah dari SDN Sememi I mengajak pengunjung membubuhkan tanda tangan pada spanduk deklarasi terkait dengan proyeknya.

Menurut Bram Azzaino, Aktivis Senior Tunas Hijau, pameran yang digelar pada Minggu (29/9/2019) adalah kelanjutan aksi pengembangan proyek lingkungan hidup dari masing-masing peserta dan realisasi Keluarga Hijau.

“Mereka diminta mengembangkan proyek lingkungannya mulai 7 September. Terus sekarang kita lihat perkembangannya,” ucap Bram Azzaino di pameran proyek lingkungan hidupnya di Taman Flora Bratang Surabaya.

Bram memambahkan bahwa peran keluarga dalam seleksi III ini sangat penting guna merealisasikan aksi keluarga hijau.”Anak-anak di sini sebagai utusan keluarga dan utusan sekolah,” jelasnya.

Secara rinci, ada 10 poin realisasi Keluarga Hijau yaitu :

1. Hemat listrik, diantaranya setting suhu AC lebih dari 23-26 derajat celcius, mengoptimalkan sinar matahari untuk penerangan ruangan.
2. Hemat air, diantaranya menampung air bekas cucian beras untuk disiramkan ke tanaman, menyiramkan air minum sisa ke tanaman dan/atau menampung air bekas wudu untuk disiramkan ke tanaman.
3. Pengurangan sampah kemasan produk dengan membeli produk berkemasan besar/jumbo.
4. Pengurangan sampah plastik tas belanja dengan senantiasa menggunakan tas kain berulang kali pakai saat belanja.
5. Pemilahan sampah non organik berdasarkan jenisnya ditindaklanjuti dengan pengolahan secara tuntas.
6. Pengomposan sampah organik yang dihasilkan di rumah.
7. Pembuatan lubang resapan biopori.
8. Pemanfaatan lahan kosong dan/atau sempit dengan pohon pelindung dan/atau sedikitnya tanaman dalam pot.
9. Kampanye lingkungan hidup keluarga di pusat keramaian seperti pasar, car free day, taman, atau tempat keramaian lainnya.
10. Pengumpulan jelantah (minyak goreng berulang kali pakai) dan mengajak beberapa tetangga melakukannya.

(Penulis: Mochamad Zamroni)