Ketentuan Karantina Finalis Pangeran & Puteri Lingkungan Hidup 2019

Program Penganugerahan Pageran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019 telah memasuki tahapan akhir seleksi. 30 orang finalis SD dan 30 orang finalis SMP diharuskan mengikuti masa karantina dan pembekalan 2 hari tentang lingkungan hidup. Karantina akan dilaksanakan di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya, bukan di Taman Flora Bratang Surabaya, seperti rencana semula.

Karantina akan dilaksanakan Jumat – Sabtu, 25-26 Oktober 2019. Selama karantina itu para finalis diharuskan menginap dalam beberapa tenda terpisah laki-laki dan perempuan.

Berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban seputar karantina finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2019.

Mengapa perlu tahapan karantina atau pembekalan lingkungan hidup selama lebih dari 1 hari?

Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup adalah program yang dikhususkan bagi anak-anak. Dan para finalis membutuhkan banyak tambahan pengetahuan dan ketrampilan lingkungan hidup untuk dapat lebih berkiprah sebagai pejuang-pejuang lingkungan hidup sesuai karakteristik anak-anak. Tambahan pengetahuan dan ketrampilan ini diharapkan dapat dipenuhi dengan karantina atau pembekalan dua hari ini. Terlebih, setelah grand final penganugerahan ini, para finalis dan sekolah masing-masing akan bersama-sama mengembangkan proyek lingkungan hidup.

Mengapa karantina harus menginap?

Program Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup bukan program yang hanya berakhir pada grand final setelah terpilih pangeran dan puteri lingkungan hidup. Namun, kiprah nyata pada lingkungan hidup para finalis setelah grand final lebih diutamakan. Para finalis pada masa karantina akan diajak menyusun program lingkungan hidup yang akan dilakukan selama setahun. Untuk realisasi dari rencana program itu, maka dibutuhkan kebersamaan yang diharapkan dapat terbentuk diantara para finalis selama masa karantina dan menginap satu malam.

Jadwal pelaksanaan karantina juga tergolong padat, meskipun dikemas dalam bentuk santai dan menyenangkan. Pelaksanaan kegiatan sehari-harinya adalah mulai pagi hingga malam. Penilaian sikap dan perilaku ramah lingkungan hidup seluruh finalis akan dilakukan pada karantina ini.

Apakah orang tua atau guru diijinkan berkunjung?

Orang tua diijinkan untuk berkunjung selama masa karantina pada jam-jam yang telah ditentukan, yaitu pada pukul 06.00 – 07.00 pada hari Sabtu (26/20/2019) dan Jumat (25/10/2019) pukul 17.00 – 19.00 WIB di Kebun Bibit Wonorejo. Selain jam berkunjung tersebut siapapun dilarang melakukan kunjungan, karena selama karantina finalis tidak hanya berkegiatan di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya.

Apa saja kegiatan para finalis selama masa karantina?

Selama masa karantina para finalis akan diajak melakukan kunjungan lapangan ke tempat-tempat yang bernuansa lingkungan hidup seperti Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Benowo. Di TPA Benowo ini para finalis bisa mengetahui lebih dekat bagaimana sampah tidak terolah yang dihasilkan seluruh warga Surabaya dikumpulkan di satu tempat dan memunculkan satu gunung baru, yaitu gunung sampah.

Para finalis juga akan diajak melakukan kunjungan ke lokasi eks Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Keputih dan instalasi pengolahan limbah tinja Surabaya. Beberapa isu global seperti perubahan iklim, pemanasan global dan lapisan ozon juga akan dipelajari selama karantina atau pembekalan 2 hari ini. Isu lokal sampah dan cara pengolahannya juga akan diajarkan pada para finalis dengan menggunakan beberapa metode. Pengetahuan lain tentang lingkungan hidup juga akan dipelajari pada masa karantina ini. Kerjasama tim termasuk diantara yang dibentuk pada karantina.

Apakah tidak ada penghargaan bagi finalis yang telah lolos beberapa tahapan seleksi pangeran dan puteri lingkungan hidup 2019?

Tunas Hijau tidak hanya akan memberikan penghargaan kepada 10 orang pemenang saja. 30 orang finalis per jenjang pendidikan adalah pemenang dan peserta terbaik dari program Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019.

Apa barang atau perlengkapan yang harus dibawa oleh finalis selama karantina?

–      Seragam sekolah (dipakai saat hari pertama mulai registrasi)

–      Seragam olah raga

–      Baju bebas/ganti

–      Perlengkapan mandi

–      Perlengkapan sholat

–      Obat-obatan pribadi

–      Alat tulis menulis

–      Botol minum pribadi yang bisa dipakai berulang kali

–      Lotion anti nyamuk

–      Masker penutup hidung

–      Tas pinggang

–      Topi

–      Jaket atau selimut

–      Smartphone dengan paket data aktif

Bagaimana dengan konsumsi dan transportasi peserta/finalis selama karantina?

Konsumsi dan transportasi peserta/finalis disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Peserta diperkenankan juga membawa snack, namun sedapatnya tanpa kemasan sekali pakai.

Kapan peserta/finalis harus sudah berada di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya untuk mengikuti karantina?

Peserta/finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup 2019 harus sudah berada di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya pada Jumat, 25 Oktober 2019 paling lambat pukul 07.30 WIB dalam kondisi sudah sarapan/makan pagi.

Apa barang atau perlengkapan yang dilarang dibawa oleh finalis selama karantina?

–  Senjata tajam

–  Senjata api

–  Bahan mudah terbakar

–  Perhiasan

–  Minuman keras

–  Narkoba

–  Rokok

Apakah ada ketentuan lain bagi para finalis selama masa karantina?

–   Panitia tidak bertanggung jawab atas kerusakan maupun kehilangan barang finalis

–   Selama masa karantina tidak diperkenankan berpisah dengan rombongan

–   Finalis tidak diperkenankan membeli makanan dan minuman di pedagang kaki lima di sekitar Kebun Bibit Wonorejo Surabaya

–   Selama masa karantina finalis diwajibkan mengikuti aturan serta ketentuan yang telah ditetapkan oleh panitia

–   Finalis diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan yang telah disusun panitia

–   Bagi orang tua yang hendak menjenguk finalis tidak diperkenankan membawa makanan yang dibungkus dengan sterofoam

–   Tidak diperkenankan membuang sampah sembarangan

–   Tidak diperkenankan begadang selama masa karantina

–    Membiasakan membersihkan dan membereskan barang-barang pribadinya

–    Tepat waktu

Penulis: Mochamad Zamroni

104 thoughts on “Ketentuan Karantina Finalis Pangeran & Puteri Lingkungan Hidup 2019

  • Oktober 23, 2019 pada 10:17
    Permalink

    Alhamdulillah. Finalis dari Kapasari 8 siap mengikuti karantina

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 13:49
      Permalink

      Kegiatanya sangat seru dan menyenangkan

      Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 10:41
    Permalink

    Alhamdulillah finalis putri lingkungan hidup 2019 RUSYDA SAFIRA FAZA ARIFIN,no 160 dari SDN SEMEMI 1,siap mengikuti karantina.??

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 13:53
      Permalink

      Jadi Hari ini kita sidah mulai pemasangan tenda.
      Jadi tadi kita berpumpul pukul 07.00
      Dan otw ke TPA benowo sekitar pukul 08.23 dan berkeliling selama beberapa jam dan kembali ke taman Flora wonorejo pukul 11.03,dan segera melakukan ibadah sholat. Setelah sholat dhuhur setelah sholat kita langsung makan dan setelah makan kita langsung berkumpul untk melaksanakan tugas.
      Segini dulu kegiatan sampai jam 13.52.
      Fungsi karantina adalah melatih kemandirian, keberanian,dan sikap kita dalam berbaur.daghhh

      Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:00
      Permalink

      Nama=Bima el faza
      No peserta=23
      Asal sekolah=SDN kaliasin 1
      Hari ini hari pertama karantina kami ke TPA benowo.disini kami belajar tentang pengolahan sampah menjadi energi listrik.

      Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:18
      Permalink

      Alhamdulillah acara hari ini berjalan dengan lancar…. saya dan teman teman pergi ke TPA BENOWO. Di TPA BENOWO, saya dan teman teman dijelaskan tentang sampah organik dan non-organik. Disana juga kita dikasih tahu tentang proses awal dari sampah sampah yang diangkut oleh truk sampah hingga diolah dan dijadikan sumber energi listrik. Ternyata di TPA BENOWO setiap harinya itu truk sampah yang berkeliaran di depo depo rumah ada sekitar 350 truk dan sampah yang bertambah setiap harinya ada 1500 ton yang tercampur aduk… jadi sampah yang diolah dijadikan energi listrik hanya sampah organik, dan sisanya yaitu sampah non-organik yang hanya diletakkan dan ditumpuk hingga menggunung. Lalu, sampah non-organik itu dibakar hingga suhu api nya minimal 800° celcius. Dan jika panas atau derajat apinya tidak sampai 800° sampah plastik yang dibakar akan membentuk zat kimia yang akhirnya menyebabkan penyakit kanker… selain itu sampah yang masuk tidak boleh berhenti, jika berhenti akan tetap tidak stabil dan akan tetap mrngandung zat kimia yangberbahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya…. saya harap warga Surabaya semua bisa sadar akan bahaya nya sampaj plastik yang tidak bisa teruarai secara cepat dan mudah. Dan semoga TUNASHIJAU.ID bisa menyadarkan warga Surabaya yang masih tidak peduli akan lingkungan sekitarnya.

      Adelia Ayu Griselda
      Sdn Kaliasin 1 Surabaya
      44/ Pengolahan Sampah Kertas

      Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 13:20
    Permalink

    Alhamdulillah program karantina finalis Pangput LH 2019 akan dilaksanakan dalam minggu ini , smg dengan bekal yg diberikan selama karantina dapat menjadikan para finalis betul2 lebih cinta lingkungan dan dapat menularkan kepada khususnya teman2nya masyarakat pada umumnya, serta menjadi generasi yg Handal dalam Menyelamatkan Bumi..
    Salam Bumi Pasti Lestari..
    ZERO WASTE TERUUS…

    Balas
    • Oktober 23, 2019 pada 19:24
      Permalink

      Bismillah siap mengikuti karantina tanggal 25 _26 oktober 2019 ????????

      Balas
      • Oktober 25, 2019 pada 14:04
        Permalink

        Assalamualaikum hai teman teman nama saya dewa dari SDN TANAH KALI KEDINDING 1/251 surabaya hari ini tanggal 25 oktober 2019 saya mengikuti finalispangputLh2019sd di kebun bibit SURABAYA sedang mengikuti karang tina bersama para tunashijauid salam bumi lestari pasti lestari

        Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 13:22
    Permalink

    bisa di bayangkan bagaimana serunya kegiatan tersebut. Semangat untuk para finalis….
    salam bumi….
    pasti lestari
    ♡♧♡♧♡♧♡♧♡

    Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 16:01
    Permalink

    Program Pangput sudah memasuki tahapan akhir. Setelah melewati serangkaian seleksi tiba saatnya seleksi tahapan akhir. Masa karantina. Semoga dengan momen karantina ini menambah wawasan dan kompetensi sosial bagi para finalis. Di sini juga akan tampak dari dekat, serta penilaian yang dilakukan semakin otentik.

    Maju terus sukses buat Tunas Hijau dengan program pangput , semoga kedepannya semakin mantap.
    Buat para finalis Pangput selamat menjalani karantina semoga kalian sukses, bertambah pintar, peduli dengan lingkungan hidup sekitar.
    Good Job semoga sukses semuanya. Kalian generasi emas yang hebat , peduli lingkungan hidup.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:01
      Permalink

      Hallo teman²…
      Saya kiran dari SDN Sidotopo Wetan 2 Surabaya.Saya calon finalis pangeran putri lingkungan hidup 2019 dengan nomor peserta 122.

      Progam pangput sudah memasuki tahap akhir.Setelah melewati seleksi tiba saatnya selesi tahap akhir.Masa karantina.Smoga momen karantina inin menambah wawasan dan kompetensi sosial bagi para finalis.

      Alhamdulillah hari ini sudah terlaksana masa karantina.Masa karantina sudah terlaksana diTPA BENOWO.Dan disana juga saya menambah ilmu pengetahuan saya tentang lingkungan.Dan dimasa karantina juga saya menambah teman.
      Meski kita bersaing harus tetap berkomunikasih.Harapan saya diTPA BENOWO orang-orang agar tidak menggunakan sampah plastik karna sampah plastik susah diurai.Harapan saya untuk Tunas Hijau adalah Semoga lebih maju.

      Balas
      • November 4, 2019 pada 09:12
        Permalink

        Pendaftaran putra putri lingkungan tk SMP 2020 kapan?

        Balas
        • November 4, 2019 pada 12:26
          Permalink

          Januari 2020

          Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:04
      Permalink

      Perkenalkan nama saya rino damara,smpn 56 ,no absen 141.
      Menurut saya hal ini bagusssss seekali agar dapat menambah wawasan lingkungan hidup secara lebih mendalam dan agar dapat memotivasi pelajar yang berada di surabaya .

      -SADARR LAH WAHAI MANUSIA AGAR SENANTIASA MEMILAH SAMPAH MASING².
      -assalamualikum Wr.Wb.
      Pada karantina hari ini: saya di ajak para tim tunas hijau untuk berkeliling ke TPA benowo untuk agar dapat memotivasi para manusia agar membuang sampah pada tempat nya sekaliguss MEMILAH SAMPAHH masing² . Disana saya melihat gunung samlah terrbesar yang berada di surabaya dan satu satunya terrbesar dan terrmegah.di sana saya di jelaskan oleh naradumber berasal dari PT.SUMBER ORGANIK dan diberi kesempatan untuk bertanya.STOP! jangan sampai ada di bumi ini GUNUNG SAMPAHHH yang sudah menggunung dan bauu sekali sehingga dapat memicu penyakit dan dapat mengganggu pernafasan warga kampung di sekitar TPA Tersebut.
      Saya tadi jika mengikuti aksi tersebut sangat sangat kecewa.
      MARI GERAK KAN MEMILAH SAMPAH!! ZEROOO WASTEEE!!??????.semua harus di niati dari hati nurraini dan di landasi oleh dasar tanggung jawab&kepemimpinan.
      SEMANGATT!!!

      Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 17:10
    Permalink

    Alhamdulillah, saya Afina Karima dari SMP Negeri 5 Surabaya nomor urut 160 siap mengikuti kegiatan karantina Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2019. Semoga dalam kegiatan tersebut diberikan kelancaran dan dapat mengamalkan ilmu-ilmu yang diberikan. Aamiin.

    Balas
    • Oktober 23, 2019 pada 19:10
      Permalink

      Siap-siap dengan pengetahuan yang baru, tapi jangan menangis yaaa….. Krn pengalaman yang lalu ada yang nangis lhooo… Biasa anak mama. ??????????????????

      Balas
      • Oktober 25, 2019 pada 13:52
        Permalink

        Hallo perkenalkan namaku mutiara Nurhapsari dari sdn sawahan 4/343 dengan nomer urut 118 aku mau bilang untuk hari ini itu seru banget mulai dari perjalanan berangkat dan pulang menuju TPA wonorejo, dan makan bersama dengan finalis lainya aku seneng banget semoga tunas hijau selalu sukses dan melanjutkan projek lainya begitu pula deng finalis lainya juga harus senantiasa semangat???

        Balas
      • Oktober 27, 2019 pada 12:45
        Permalink

        Salam Bumi.. Pasti Lestari.. ?
        Saya, Jovita Yumnasybila Inkeputri, finalis Puteri Lingkungan Hidup 2019 no. urut 56 dari SDN Kaliasin 1 Surabaya.

        Sabtu, 26 Oktober 2019; 10.45 WIB.
        Karantina hari ke-2;
        Saat ini kami sedang berada di Taman Harmoni Keputih untuk menanam pohon bersama finalis Pangput LH 2019 SD dan SMP.

        Selanjutnya ; 11.30 WIB
        Ini adalah kunjungan saya selanjutnya ke IPLT (Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) yg sejak tahun 2015 berganti nama menjadi IPLC (Instalasi Pengolahan Limbah Cair)

        Disini kami mendapat pengetahuan bahwa tinja bisa diolah menjadi pupuk yaitu pupuk tinja.

        Disana ada 5 ruangan penholahan yg berisi tinja. Tinja baru masuk ke ruangan 1, setelah 2 minggu dipindah ke ruang 2, begitu seterusnya sampai di ruang 5 baru tinja tersebut bisa diolah menjadi pupuk tinja

        Masih tentang kunjungan saya ke IPLC. Banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru yg saya dapat disini.

        Harapan saya, Semoga ilmu-ilmu yang saya dapat hari ini bisa bermanfaat bagi saya dan teman-teman Finalis Pangput LH 2019
        (Jovita Y. I / no. urut 56/ budidaya tanaman terong)

        Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:03
      Permalink

      Charlie Dzaki Ferdiansyah Kenzie, nomer perserta 51 dari smpn 25. Saya hari ini sudah melakukan karangtina untuk hari ini. Tadi saya mengunjungi Tpa Benowo. Saya belajar tentang sampah yang diolah menjadi listrik. Setiap hari Tpa Benowo mendapatkan sampah sebanyak 1500 ton. Dan banyak lagi ilmu yang saya dapatkan. Saya berharap agar saya bisa lanjut ke seleksi selanjutnya, dan bisa menghadapi tantangan yang akan datang lagi. Saya berdoa agar tunas hijau sukses selalu.

      Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 15:23
      Permalink

      Assalamualikum
      Saya anggun Wulan Ramadhani dari SDN Kedung cowek 1 /253 Surabaya no 94
      Kali ini saya menikuti karantina PANGPUT LH 2019 di kebun bibit Wonorejo
      Kunjungan pertama kami adalah di TPA Benowo
      Disana terdapat tumpukan sampah yg menyerupai gunung
      Disana kami diajarkan bagaimana sih mengolah sampah dengan baik
      Jadi sampah disana diolah dengan baik
      Sampah disana di Olah menjadi sumber energi listrik
      Harapan saya adalah
      Warga Surabaya dapat sadar dan mengurangi sampah plastik

      Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 20:00
    Permalink

    Selalu semangat dalam setiap saat tidak lupa berdoa memohon ridhonya,supaya bisa maju grand final selanjutnya…

    Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 20:02
    Permalink

    Semoga saya dewa lolos ke babak grand final selanjutnya…semoga saya dapat menyelamatkan bumi dari bahaya sampah plastik..semoga saya di beri kelancaran dan kemudahan dalam karantina besok..

    Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 20:09
    Permalink

    Siap?
    Semua finalis dari SDN TANAH KALI KEDINDING 1 siap,sigap dan semangat??

    Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 21:44
    Permalink

    Bismillah selalu siap mengikuti karantina , berdoa dan berusaha memberi yang terbaik mudah mudahan lolos ke seleksi berikutnya aminnnn…..

    Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 21:48
    Permalink

    Bismillah selalu siap berusah memberi yang terbaik semangattttt ????

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:11
      Permalink

      Hari ini karantina pangeran dan putri lingkungan hidup 2019. Yang di adakan di kebun bibit Wonorejo. Setelah kita berkumpul di kebun bibit kita menuju ke TPA Benowo (tempat pembuangan sampah). Saya banyak berkenalan dengan teman-teman dari sekolah lain. Mereka sangat seru di ajak berbicara.

      Disaat di TPA Benowo banyak sampah yang menggunung. Banyak pengetahuan yang dulunya tidak tau menjadi tau.

      Harapan saya: semoga warga Surabaya tidak membuang sampah plastik dan tidak membuang sampah sembarangan. Bisa mengganti plastik menggunakan tas kain.

      Harpan untuk tunas hijau: semoga tunas hijau membatu masyarakat Surabaya menjadi orang yang disiplin membuang sampah pada tempatnya. Dan menjadi organisasi yang membantu Surabaya menjadi bersih dan hijau.
      Nama: Kayla azzahra r
      Nomer peserta:126
      Asal: SMPN 4 Surabaya

      Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:11
      Permalink

      nama dinda aminatus zuhro .
      nomer apsen 100
      asal sekolah = sdn manukan kulilon 2 surabaya .
      finalis pangput 2019 .
      asalamualikum hali sobat linglungan hari
      ini saya bersama tim tunas hijau . berkeliling ke TPA benowo .
      alhamdulillah sudah terlaksan dengan lancar . tujuan pertama kita di TPA benowo , di situ kita hisa melihat gunung baru yaitu gunung sampah .
      di situ kita juga bisa melihat cara mengolah nya dari sampah hingga menjadi listrik . itu yang kita pakai adalah upanya .aku sampek astagfirlah melihat gunung baru gunung sampah ya allah . dan harapn kedepan saya adalah warga surabaya tidak sering menggunakan plastik dan membiasakan membawa kantong kain dan membawa tumblr ke mana mana.
      semangat untuk melaksanakn nya …. ?
      SALAM BUMI PASTI LESTARI ….
      ZERO WASTE……

      Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 21:50
    Permalink

    Bismillah selalu siap , selalu berusaha memberi yang terbaik semangattttt ???? mudah mudahan lolos ke seleksi berikutnya….aminnn

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:08
      Permalink

      Nama peserta=sthoner adrian moreno
      Sekolah= SDN BUBUTAN 4
      Nomor peserta=15
      Alhamdulilah pada hari ini tggl 25-10-2019 saya adah di karantina dan saya jugak melakukan kegiatan-kegiatan finalis pangeran dan putri lingkungan hidup di TPA benowo di sana banyak sekali macam macam samapah ada samapah organik dan jugak ada sampah plastik dan di situ sampah sampah nya bisa di olah menjadi energi listrik bukan di buat energi listrik terus jugak bisa di buat energi air dan tenaga surya. Sekian dari penjelasan dari saya terima kasih

      Ayo warga surabaya jaga bumi kita darih sampah plastik

      Terimah kasi kak tunas hijau telah membibing kami

      Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:09
      Permalink

      SDN kaliasin 1 Surabaya
      No peserta 27
      Hari ini kami para peserta finalis Pangput menuju ke TPA Benowo untuk mendalami cara pemanfaatan sampahyang dikirim ke TPA Benowo. Di sana ada program gas metan. Di TPA Benowo berdiri di atas lahan seluas 37, 8 hektare tanah. Dengan kapasitas masuknya sampah 1500 ton sampah per hari nya. Dan 350 truk sampah yang mengirim sampah ke TPA Benowo. Dan ada GE ( gas engine ) untuk menghasilkan 1 Mega setiap 1 gas engine dan ada 9 Mega jadi ada 9 gas engine, dapat memenuhi sekitar 1 kampung atau kompleks jadi jangan terlalu boros karena pemerintah kota Surabaya membayar mahal untuk alat berat yang digunakan untuk mengeruk atau mengaduk sampah menjadi gas metan
      Harapan saya untuk kota Surabaya adalah semoga mengurangi penggunaan sampah plastik.
      Dan untuk TPA Benowo semoga bermanfaat usahanya
      Untuk tunas hijau semoga lancar karantina nya terima kasih ???

      Balas
  • Oktober 23, 2019 pada 21:53
    Permalink

    Bismillah selalu siap mengikuti karantina , berdoa dan berusaha memberi yang terbaik mudah mudahan lolos ke seleksi berikutnya aminnnn…..

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:16
      Permalink

      Assalamualaikum Wr.Wb
      Salam lestari Bumi
      Perkenalkan nama saya abiyyu akhromahu bilhuda No urut peseta 05 SMPN 11 Surabaya.

      Alhamdulillah saya sudah menjalani pada karantina hari pertama.Pada saat tadi saya dengan kakak tunas hijau diajak ke TPA Benowo .Sesampainya disana saya dan peserta pangput mekasuki aula yang ada di TPA Benowo,Pada saat di aula acara tersebut dibuka oleh keamanan di TPA Benowo ,kemudian acara tersebut dilanjut dngn ketua PT.Sumber Organik.Setelah itu saya dan peserta dijelaskanbcara mengolah sampah plastik menjadi listrik.TPA Benowo berdiri selama 20 tahun ,TPA Berdiri 37 hektar kemudian sampah per hari yang diolah TPA Benowo sebanyak 1.500 ton per hari.Sampah” yang diolah sejak tahun 2019,Proses pengolahannya adalah Truk masuk ke jembatan timbang kemudian dibawa ke titik buang kemudian ditutup dengan Geo membran kemudian di beri pipa kemudian gas metan yang ditutup oleh geo membran masuk ke pipa setelah itu disalurkan ke gas egit kemudian disalurkan ke PLN .
      Kemudian Air limbi yang bekas Sampah plastik diolah ke IPAl Dan dijadikan Sebagai air bersih setelah itu air tersebut disiramkan ke tanaman.Setelah ke aula saya di ajak ke tempat pengolahannya setelah itu saya diajak ke tempat gunungan sampah yang ditutup oleh geo membran.Setelah itu disana saya Vlog yang nantinya akan dibuat artikel,Setelah dari gunung sampah saya dan para finalis pangput kembali ke Kebun bibit wonorejo.Harapan saya untuk warga surabaya untuk tdk membuang sampah sembarangan karena sampah anorganik tdk dapat diolah kembali.Doanya untuk tunas hijau Agar tunas hijau lebih maju.Doa untuk surabaya agar sadar bahayanya sampah plastik dan agar lebih bijak lagi menggunakan sampah plastik.

      Balas
  • Oktober 24, 2019 pada 13:08
    Permalink

    Alhamdulillah.. Semoga bisa mengikuti karantina yang dimulai jumat besok dengan baik dan lancar, dan juga bisa mengamalkan serta menyebarkan ilmu-ilmu yang nantinya didapat kepada semua orang.. Aamiin??

    Balas
  • Oktober 24, 2019 pada 18:19
    Permalink

    Nggak sabar menunggu karantina besok.
    Semoga besok lancar dan semoga ilmunya bermanfaat bagi kita .

    Balas
  • Oktober 24, 2019 pada 19:50
    Permalink

    Alhamdulillah, semangat karantina! Semangat kembali menjadi gelas terbuka yang siap terisi! Semangat berbagi, mencari ilmu, Semangat juaraa!!! Semoga dilancarkan segala halnya, aamiin.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:06
      Permalink

      Assalamualaikum
      *Nama saya tanaya Aprilia Giofian
      *no 40
      *shampo klejami
      halo tadi pagi pukul 06.30 saya persiapanuntuk kunjungan ke TPA BENOWO.
      di sana mulai dari naik bus ke tempat pembangkit listrik tenaga sampah. Saya tadi juga bertanya kepada maneger TPA Benowo. Semga ke depannya tunas hijau semakin ok ?. Disana saya naik ke gunung sampah. Ayo kurangi sampah mulai sekarang!!!!. Harapan saya tentang TPA BENOWO.adalah tidak ada lagi sampah plastik. Harapan untuk tunas hijau adalah lebih baiklagi selanjut nya. Semoga saya menang

      Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:10
      Permalink

      nama dinda aminatus zuhro .
      nomer apsen 100
      asal sekolah = sdn manukan kulilon 2 surabaya .
      finalis pangput 2019 .
      asalamualikum hali sobat linglungan hari
      ini saya bersama tim tunas hijau . berkeliling ke TPA benowo .
      alhamdulillah sudah terlaksan dengan lancar . tujuan pertama kita di TPA benowo , di situ kita hisa melihat gunung baru yaitu gunung sampah .
      di situ kita juga bisa melihat cara mengolah nya dari sampah hingga menjadi listrik . itu yang kita pakai adalah upanya .aku sampek astagfirlah melihat gunung baru gunung sampah ya allah . dan harapn kedepan saya adalah warga surabaya tidak sering menggunakan plastik dan membiasakan membawa kantong kain dan membawa tumblr ke mana mana.
      semangat untuk melaksanakn nya …. ?
      SALAM BUMI PASTI LESTARI ….
      ZERO WASTE……

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:46
    Permalink

    Wow kak terimakasih untuk hari ini aku seneng banget karena tujuan awal kita ke tpa wonorejo seru banget disana kita diberi ipmu akan sampah yang ada di rumah hingga menuju ke TPA tersebut dan kita di persilakan untuk bertanya disana ini nya seru deh disana terimakasih kak semoga tunas hijau selalu berkembang dan untuk teman teman tetap semangat ya… ???

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:49
    Permalink

    Wahh … saya juga masuk final , saya siap untuk mengikuti . Hari ini saya mengikuti karantina hari pertama , seru sekali . Di TPA Benowo saya di beritahu cara mengolah mulai awal dari sampah menjadi energi listrik . Semoga saya bisa menang Peanugrahan Putri Lingkungan 2019 . Semoga Tunas Hijau bisa menyalurkan kegiatan kegiatan mulai dari mengendalikan sampah plastik dan dapat memotivasi banyak orang . Aminn .. trima kasih

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:51
    Permalink

    Nama: Fatimah
    Sekolah: SMP Al-Islah
    No. Peserta: 04

    Hari ini saya sudah melakukan karantina hari pertama. Pada kegiatan hari ini saya dan finalis yang lain pergi ke TPA Benowo. Disana saya dan finalis yang lain belajar banyak hal. Belajar bagaimana cara pengolahan sampah menjadi energi listrik, bahkan saya juga bisa mencontoh semangat manager TPA Benowo dalam membuat tempat pembuangan sampah menjadi lebih indah dan tidak terkesan kotor seperti Tempat pembuangan sampah lainnya. Saya berharap, setelah saya dari sana saya bisa juga bisa memberikan informasi kepada orang lain bahwa ternyata sampah bisa dirubah menjadi Energi Listrik.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 13:58
      Permalink

      *RALAT KOMENTAR YANG SAYA POSTING*

      Halo! Nama saya Dimas Ikhsandio Hartono. Saya Peserta No. 49 Dari SMPN 23 Surabaya, saya Akan menceritakan pengalaman saya dalam ajang Karantina Finalis Pangput 2019.

      Hari ini. Karantina Finalis Pangeran Putri Lingkungan 2019 berlangsung sangat baik! Kita sehabis pergi ke TPA Benowo, dan kita belajar sangat banyak hal! Kita belajar tentang bagaimana TPA Benowo mengolah sampah organik-nya menjadi tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan.
      Kita juga melihat gunungan sampah yang menumpuk Di TPA Benowo, lautan sampah ini tertumpuk tinggi dan banyak, isinya pula penuh dengan kemasan dan plastik sekali pakai.
      ini sangat menyadarkan saya kalau sampah-sampah yang dibuang itu tidak hilang dengan sekejap. Tetapi, menumpuk terus di TPA-TPA Seperti yang di Benowo, dan tempat lainnya.
      Ini kenapa, kita harus memulai untuk menggunakan alternatif-alternatif yang bisa digunakan berulang-kali. Seperti kantong kain pengganti kantong plastik, dan lain-lainnya.
      Saya berharap agar TPA Benowo dapat memanfaatkan sampah non-organiknya agar tidak menumpuk terus-menerus. Dan Penduduk-penduduk Surabaya agar lebih peduli terhadap lingkungan dan menggunakan alternatif-alternatif dari plastik sekali-pakai

      Sekian komentar dari saya tentang aktifitas hari ini.

      Dimas Ikhsandio H.

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:52
    Permalink

    Nama : foni sundaram
    Asal sekolah : SDN Tanah Kali Kedinding 1
    No. Peserta : 132

    Haiii sobat hari saya dan teman² yang lain melaksanakan kegiatan karangtina pangput 2019 di kebun bibit wonorejo.
    Dan sobat hari ini juga saya diajak berkunjung ke TPA BENOWO loh,,
    Disana sangat banyak sampah, sampai² jika dari kejahuan terlihat seperti gunung, padahal kan itu sampah.
    Coba kalian bayangka begitu banyak sampah yg ada?
    Dan sampah-sampah itu kita hasilkan setiap hari nya sobat.
    Dan disana sampah² itu dijadikan PEMBANGKIT LISTRIK untuk sampah organik nya sobat., hebat sekali kan
    Ok. Sampai disini dulu ya cerita ku besok saya akan lanjut.
    SALAM BUMI!!
    PASTI LESTARI!!

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:05
      Permalink

      Nama : Nisrina Bilqis
      Sekolah : SMP Negeri 6 Surabaya
      No. Peserta : 200
      Tadi pagi saya dan teman2 finalis pangeran dan putri lingkungan, telah mengunjungi TPA benowo. Disana tadi kita diberikan pengarahan tentang apa saja yang dilakukan di TPA itu, kita diberitahu bagaimana cara memproses sampah menjadi energi listrik. Kita ditunjukkan tempat di mana gas engine berada dan juga tempat atau titik pembuangan sampah. Sampah yang ada di sana banyak sekali, baunya juga sangat menyengat, tetapi saya senang sekali hari ini. Karena dengan pergi ke sana semakin banyak ilmu yang saya dapatkan. Semoga kedepannya TPA benowo dapat mengolah lebih banyak lagi sampah, juga menjadi tempat pembuangan sampah terbaik di Indonesia. Teruntuk tunas hijau juga, saya berharap kedepannya bisa membuat lingkungan lebih bersih dan membuat orang-orang disekitar lebih peduli lagi tentang lingkungan. Saya berharap apa yang terjadi hari ini bisa menambah pengetahuan kita semua dan lebih peduli terhadap sampah. Tetap semangat semuanya, keep fighting!!!

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:52
    Permalink

    hari ini sudah berkunjung di TPA Benowo disana kami sudah belajar berbagai hal seperti sampah yang awalnya tidak berharga menjadi sangat berguna untuk banyak masyarakat dan banyak orang
    Selain untuk listrik kami juga belajar mengenai sampah plastik yang kemudian diolah lagi menjadi bahan baku bangunan

    Harapan saya kedepannya adalah diharapkan agar TPA Benowo dapat lebih baik lagi dalam mengolah sampah sampah yang sudah berada di titik buang dan saya berharap agar warga Surabaya agar lebih bijak lagi untuk mengolah sampah dan memilah sampah

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:53
    Permalink

    Halo! Nama saya Dimas Ikhsandio Hartono. Saya Peserta No. 49 Dari SMPN 23 Surabaya, saya Akan menceritakan pengalaman saya dalam ajang Karantina Finalis Pangput 2019.

    Hari ini. Karantina Finalis Pangeran Putri Lingkungan 2019 berlangsung sangat baik! Kita sehabis pergi ke TPA Benowo, dan kita belajar sangat banyak hal! Kita belajar tentang bagaimana TPA Benowo mengolah sampah organik-nya menjadi tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan.
    Kita juga melihat gunungan sampah yang menumpuk Di TPA Benowo, lautan sampah ini tertumpuk tinggi dan banyak, isinya pula penuh dengan kemasan dan plastik sekali pakai.
    ini sangat menyadarkan saya kalau sampah-sampah yang dibuang itu tidak hilang dengan sekejap. Tetapi, menumpuk terus di TPA-TPA Seperti yang di Benowo, dan tempat lainnya.
    Ini kenapa, kita harus memulai untuk menggunakan alternatif-alternatif yang bisa digunakan berulang-kali. Seperti kantong kain pengganti kantong plastik, dan lain-lainnya.

    Sekian komentar dari saya tentang aktifitas hari ini.

    Dimas Ikhsandio H.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:53
    Permalink

    Saya dan teman2 finalis pangeran dan putri lingkungan, tadi telah mengunjungi TPA benowo. Disana tadi kita diberikan pengarahan tentang apa saja yang dilakukan di tpa itu, kita ditunjukkan tempat di mana gas engine berada dan juga tempat atau titik pembuangan sampah, sampah yang ada di sana banyak sekali, baunya juga sangat menyengat, tetapi saya senang sekali hari ini. Karena dengan pergi ke sana semakin banyak ilmu yang saya dapatkan.

    Nama : Nisrina Bilqis
    Sekolah : SMP Negeri 6 Surabaya
    No. Peserta : 200

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:55
    Permalink

    Alhamdulillah.. pagi tadi sudah berkesempatan berkumpul dengan teman-teman finalis Pangeran Puteri Lingkungan Hidup 2019 dan bersama-sama mengunjungi TPA Benowo untuk mengetahui kondisi tempat pembuangan sampah yang ada di Surabaya. Sampah organik di sana dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Senang sekali dapat mengetahui bagaimana pengelolaan sampah-sampah Surabaya. Harapan saya untuk Surabaya semoga selalu bijak dalam permasalahan sampah. Dan semakin jaya untuk Tunas Hijau untuk Surabaya Hijau? Semangat melanjutkan karantina!1!1! ?

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 13:57
      Permalink

      Alhamdulillah.. pagi tadi sudah berkesempatan berkumpul dengan teman-teman finalis Pangeran Puteri Lingkungan Hidup 2019 dan bersama-sama mengunjungi TPA Benowo untuk mengetahui kondisi tempat pembuangan sampah yang ada di Surabaya. Sampah organik di sana dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Senang sekali dapat mengetahui bagaimana pengelolaan sampah-sampah Surabaya. Harapan saya untuk Surabaya semoga selalu bijak dalam permasalahan sampah. Dan semakin jaya untuk Tunas Hijau untuk Surabaya Hijau? Semangat melanjutkan karantina!1!1! ?

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:56
    Permalink

    Semangat karantina kawan!
    Hari ini adalah hari pertama karantina dengan diawali kunjungan ke TPA Benowo, kami kesana naik bus bersama kawan kawan finalis, kami saling berkenalan dan bertukar pengalaman, di TPA Benowo kami diberi pengetahuan yang banyak mengenai lingkungan, terutama pada hal waste to energy atau sampah menjadi energi listrik, selain itu kami juga berkunjung ke gunung sampah dimana titik utama pengumpulan sampah. Semoga warga Surabaya lebih memperhatikan pengelolaan sampah dan mengurangi sampah terutama SAMPAH PLASTIK. Semoga perjuangan pahlawan hijau, khususnya Tunas Hijau dapat menginspirasi semua orang dan menjadi ladang pahala untuk kita semua serta pelopor dan pelapor lingkungan di Kota Surabaya

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:57
    Permalink

    Nama: Jonathan P.H
    Nomor Peserta: 155
    Asal Sekolah: SMPN 3 Surabaya
    Kegiatan Karangtina PANGPUT LH 2019 Pada hari ini Jumat 25 Oktober 2019,sangat menyerukan dan bermanfaat karena kami para peserta sendiri bisa mempelajari tentang sampah langsung di Tempat Pembuangan Sampah Akhir di TPA Benowo,kegiatan ini menurut saya bermanfaat bagi saya karena kegiatan itu menamba wawasan saya tentang sampah.
    Dan Kegiatan ke TPA Benowo,membuat kita jadi tahu bahwa sampah yang terkumpulkan disana bisa di olah menjadi gas metana dan diubah menjadi listrik atau disebut pembangkit listrik tenaga sampah.
    Saya berharap kedepan nya Kegiatan PANGPUT yang di adakan Tunas Hijau ini bisa bermanfaat ke khalayak umum lainnya dan semoga kegiatan karangtina ini berjalan lancar.
    Terimakasih buat Tunas Hijau bisa membuat saya lebih tahu tentang sampah dan pengolahannya.
    Kita sebagai Rakyat Surabaya saya berharap kita tidak memproduksi sampah sebanyak mungkin sebab “JANGAN BUAT GUNUNG SAMPAH DEMI MASA DEPAN BANGSA INDONESIA”.
    Makasih???.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:57
    Permalink

    Alhamdulillah Saya Kayla Rivana Nareswary dari SMPN 16 Surabaya dengan nomor 228. Hari ini benar-benar have fun sekali. Dengan mengunjungi TPA Benowo, dan mendapatkan banyak sekali ilmu yang didapat dan juga pengetahuan tentang sampah yang bisa diubah menjadi listrik. Dengan mendengarkan dan mendapat arahan dari kepala TPA dan managernya. Kita dapat melihat gunungan sampah yang ada disana Sekaligus melihat pemulung yang mengambil sampah-sampah yang ada. Semangat dan sukses, semoga apa dengan ada TPA ini dapat terus berjalan agar sampah-sampah dapat berkurang dan juga sukses terus. Dan semoga tunas hijau juga dapat lebih maju dan mengarahkan generasi muda agar tidak meninggalkan sampah yang ada. Salam Zero Waste ?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:57
    Permalink

    Nama:Dino avrillian woko syahputra
    Sekolah:SDN BANYU URIP III/364
    NO PESERTA:103
    Jumat,25/10/2019
    Tadi saya berkunjung di tpa benowo bersama finalis pangput banyak sekali bermacam macam sampah dan salah satu sampah yaitu sampah organik yang di olah menjadi energi listrik dan saya ditunjukkan pembuatan listrik dari menjadi sampah sampai menjadi listrik.

    Semoga tunas hijau semakin keren
    Salam bumi pasti lestari

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:58
    Permalink

    Hari ini kegiatan karantina sangat bermanfaat untuk saya dan saya memiliki beberapa teman baru. Saya dapat lebih mengerti bahwa ternyata surabaya memiliki keunggulan tersendiri dan sampah organik dapat diolah menjadi lebih berguna lagi yaitu menjadi energi listrik, Terima Kasih tim Tunas Hijau. Semoga tim tunas hijau dapat memberikan yang terbaik kepada anak-anak di Indonesia,dan saya dapat menyebarluaskan cara tersebut kepada masyarakat sekitar. Terima Kasih ?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:58
    Permalink

    Alhamdulillahh hari ini saya telah melakukan kunjungan ke TPA benowo. Disitu saya dijelaskan tentang mengubah sampah menjadi energi listrik, memanfaatkan uap panas untuk dimanfaatkan memutar turbin, sekaligus saya juga berkesempatan melihat secara langsung gunung gunung tumpukan sampah sesurabaya. Harapan saya semoga arek arek suroboyo menjadi lebih peduli lingkungan, dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai agar mengurangi tumpukan tumpukan sampah diTPA benowo.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:15
      Permalink

      Semangat karantina kawan kawann!!!.
      Alhamdulillahh hari ini saya diajak keliling menggunakan bus sekolah dan melakukan kunjungan ke TPA benowo. Disitu saya dan teman teman saya dijelaskan tentang mengubah sampah menjadi energi listrik, membakar sampah nonorganik untuk diambil uap panasnya yang berfungsi memutar turbin.
      Sekaligus saya juga berkesempatan melihat secara langsung gunung gunung tumpukan sampah sesurabaya, yang dikirim dari berbagai daerah di surabaya menggunakan truk sampah berjumlah 350 personal.
      Setelah berkunjung ke TPA benowo saya dan teman teman saya kembali lagi menuju kebun bibit 2 wonorejo.
      Harapan saya semoga arek arek suroboyo menjadi lebih peduli lingkungan, dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai agar mengurangi tumpukan tumpukan sampah di TPA benowo.

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:58
    Permalink

    alhamdulillah, karantina kali ini sangat menguak banyak ilmu yang tidak diketahui mayoritas orang, mulai dari pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik, tata ruangan, hingga penumpukan sampah dll yang dihasilkan kota surabaya(TPA) Kegiatan edukasi seperti ini perlu digalakkan untuk masyarakat, agar mengerti banyaknya sampah yang dihasilkan masyarakat. tak hanya dengan tentang edukasi di TPA dengan menggunakan transportasi bus pun juga turut menjadi edukasi untuk pengurangan penggunaan kendaraan bermotor. Makan pun sangat baik dengan menggunakan piring berulang kali pakai, walaupun sudah tidak asing bagi diri kita, ada pengunjung yang mungkin melihat dan terinspirasi untuk tidak menggunakan plastik sekali pakau. Harapan saya bagi tunas hijau, kedepannya agar dapat mencakup hingga ke seluruhan kota surabaya, hingga ke daerah lain, lebih banyak lagi kegiatan edukasi, sukses dan selalu menjadi organisasi lingkungan yang berhasil membawa seluruh masyarakat mengerti akan lingkungan. kesan saya saat karantina kali ini sangat senang, karena banyak edukasi yang tidak diketahui oleh kebanyakan masyarakat, menjalin sosial dengan para finalis pangput lh 2019.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 13:58
    Permalink

    Alhamdulillah, saya telah melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan dalam Karantina Finalis Pangeran Putri Lingkungan Hidup 2019 yaitu kumpul di Kebun Bibit Wonorejo, berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya. Di TPA Benowo saya mendapat banyak ilmu, yaitu proses pengolahan gunung sampah yang ada di TPA Benowo Surabaya menjadi sumber energi listrik (menghasilkan 2 mega listrik) dan disalurkan kepada PT. PLN sebagai distributor listrik, selain itu juga dijelaskan proses pengolahan air sampah menjadi air bersih. Setelah mengikuti kegiatan di TPA Benowo, saya beserta rombongan finalis PangPut LH 2019 kembali ke Kebun Bibit Wonorejo untuk kegiatan selanjutnya. Harapan saya untuk warga Surabay adalah, semoga warga Surabaya dapat mengurangi sampah plastik karena sampah plastik yang ada di TPA Benowo tidak dapat diolah. Aamiin. Harapan saya untuk Tunas Hijau adalah semoga Tunas Hijau bisa menjadi motivasi bagi warga Surabaya agar bisa mengurangi sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:00
    Permalink

    Alhamdulillah, hari ini karantina sukses! Keceriaan menyandingi jalannya karantina hari ini, ilmu baru juga terisi teruss? apalagi setelah kami diajak mengunjungi TPA Benowo Surabaya, TPA terbesar seIndonesia. Kami juga menilik langsung bagaimana sampah yang awalnya limbah tak berguna menjadi pembangkit listrik. Selain itu juga diajak untuk naik-naik ke gunung sampah yang luar biasa banyaknya. Apalagi untuk sampah plastik yang tidak bisa diolah lagi. Setelah melihat langsung, saya sendiri pun menjadi sadar agar mengurangi banyaknya sampah sehari-hari dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan. Karena, bagaimana jika sampah sebanyak itu hanya ditimbun saja? dan berapa banyak akibat buruk yang akan menjangkiti kita?
    Semoga seluruh warga Indonesia, terutama yang di Surabaya menjadi lebih peduli lagi dengan lingkungan, menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam pengolahan sampah, dan mengurangi penggunaan sampah non organik, aamiin.
    Teruntuk tunas hijau, semangat dalam membimbing kami, adik-adik agar lebih cinta lingkungan.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:00
    Permalink

    Saya Puluh Sekar Setyaningrum, nomor peserta 202. Dari SMP Negeri 6 Surabaya. Pagi ini, kami para finalis Pangeran Dan Putri Lingkungan 2019 melakukan kunjungan ke TPA Benowo. Disana, kami belajar banyak hal. Mulai dari luas TPA Benowo, banyak sampah yang biasanya datang per-harinya, proses pengolahan sampah menjadi energi listrik, sampai kendala yang biasanya dihadapi dalam proses pengolahan sampah. Disana kami melihat sangat banyak tumpukan sampah. Sedih rasanya saat melihat banyaknya sampah disana. Padahal sampah-sampah disana hanya sampah dari Kota Surabaya, lho. Saya harap kedepannya warga Surabaya bisa lebih memperhatikan lingkungan. Semoga rencana TPA Benowo untuk lebih mengembangkan pengolahan sampah bisa ter-realisasi dengan baik. Semoga Tunas Hijau lebih maju lagi. Dan semoga kita semua selalu dilancarkan kegiatannya. Aamiin…

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:00
    Permalink

    M. Happy Ikmal
    no. Urut 29 dari SMPN 15 SBY
    Hari pertama karantina hebat banget nih
    Msh setengah hari lebih udh ngerasa asik banget loh
    Pertama kita langsung diajak di TPA Benowo disana kita jadi ngerti tuh gimana suasana disana
    Bagaimana cara pengolahan sampah yang baik dan benar
    Pekerja nya berapa, cara mengolah sampah menjadi energi listrik
    Dan banyak banget informasi yang bisa kita ambil sebagai pengetahuan
    Ternyata TPA Benowo adalah tempat pembuangan akhir sampah terbesar se Indonesia
    Juga TPA Benowo hanya menerima dari sampah seluruh kota Surabaya loh
    Meski hanya dari kota Surabaya tetapi sampah yang ada begitu banyak sekali
    Harapannya semoga warga Surabaya semakin mengerti dan paham akan banyaknya sampah di bumi ini sehingga bisa mengurangi sisa sisa sampah yang ada di Surabaya
    Sekarang saat ini kita berkumpul di kebun bibit Wonorejo lagi untuk melanjutkan kegiatan karantina yang lain

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:00
    Permalink

    Alhamdulillah hari ini tanggal 25-10-2019 saya dan teman-teman finalis pangput mengikuti karantina di Kebun Bibit 2 Wonorejo. Setelah sampai di titik kumpul saya berangkat berkunjung di TPA Benowo. Disana saya diberi tahu tentang pengelolahan sampah hingga menjadi pembangkit listrik. Setelah berkegiatan di TPA Benowo saya kembali ke Kebun Bibit 2 Wonorejo untuk ishoma. Semoga lancar ya teman-teman.

    Harapan:
    Di sini saya berharap agar warga surabaya dan seluruh masyarakat Indonesia tidak membuang sampah sembarangan dan berlebihan.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:27
      Permalink

      Salam bumi pasti lestari Alhamdulillah akhirnya saya bisa mengikuti seleksi ke4 tadi saya ke TPA Benowo luas di TPA Benowo 37,8 di cara membuat energi listrik tenaga sampah truk,JT,TB,GM,pipa menan,ge,pln TPA dijelaskan tentang cara mengelola sampah organik dan non organik untuk dijadikan energi listrik tenaga sampah dan TPA Benowo

      Harpan: semoga Surabaya semakin bersih dan semakin bagus semoga sampah di Surabaya semakin sedikit

      Semoga tunas hijau semakin sukses semakin jaya

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:00
    Permalink

    Alhamdulilah kegiatan karantina berjalan
    Dengan lancar saya doakan untuk tunas hijau semakin maju dan jaya

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:01
    Permalink

    Nama: ALEXIS EDWARD ANDRIANO
    Sekolah:sdn sememi 1 surabaya
    No:61
    Tadi pagi saya pergi ke karang tina setelah sampai saya diajak mengunjungi TPA benowo . Disana kami di ceritakan tentang bagaimana proses pembangkit listrik dan lainnya seru sekali disana dan selain diceritakan saya juga diperlihatkan gunung sampah yg ada di benowo .semoga tunas hijau selalu bisa melakukan lomba terus menenus juga semoga warga surabaya tidak membuang sampah sembarangan , juga semoga saya bisa menang
    Salam bumi pasti lestati

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:02
    Permalink

    Salam Bumi.. Pasti Lestari..? Saya, Jovita Yumnasybila Inkeputri, finalis Puteri Lingkungan Hidup 2019 no. urut 56 dari SDN Kaliasin 1 Surabaya.

    Jumat, 25 Oktober 2019; 08.30
    Karantina hari ke-1;
    Sahabat Bumi, saat ini saya sedang melakukan kunjungan ke TPA Benowo bersama teman-teman finalis Pangput LH 2019 SD dan SMP

    Di TPA Benowo saya belajar tentang sampah bisa menjadi energi listrik. Caranya yaitu :
    Dari Truk sampah ⏩ JT ⏩ TB⏩GM⏩Pipa (Metan) ⏩GE ⏩PLN. Saya juga diajak berkeliling di TPA Benowo

    Masih di TPA Benowo.. pemandangan yg ada disini.. Gunungan sampah..??? Kita gak mau kan kalau Surabaya nantinya jadi Gunung Sampah karena tumpukan sampah yg kita hasilkan makin banyak dan akhirnya menggunung???

    Harapan saya, Semoga warga kota Surabaya bijak dalam mengelola sampah..olah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat..jangan biarkan menumpuk dan meggunung seperti ini !!! (Jovita Y.I. / no. urut 56/ budidaya tanaman terong)

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:03
    Permalink

    Assalamualaikum wr wb
    Salam bumi pasti lestari….
    Nama saya Aditia Hermanto finalis pangeran lingkungan hidup 2019 no peserta 07 dari SMPN 11 Surabaya.
    Hari ini saya bersama finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup SD dan SMP lainnya bersama dengan kakak kakak pembina dari Tunas Hijau dibimbing dalam kegiatan karantina dan pembekalan lingkungan hidup agar kita kedepannya lebih baik dan lebih mapan lagi.
    Hari ini kami juga diajak untuk belajar pengelolaan sampah organik menjadi energi listrik di PT Sumber Organik TPA Benowo.
    Disana kami juga diajarkan cara pengelolaan sampah dan gunung sampah yang ada yang dijelaskan langsung oleh kepala keamanan dan manajer PT Sumber Organik.
    Dan kesimpulannya bahwa setiap hari ada 350 truk sampah yang masuk ke TPA Benowo sehingga volume sampah yang bisa dikelola menjadi energi listrik untuk disuplai ke PLN juga sangat banyak.
    Kegiatan yang diselenggarakan tunas hijau ini sangat bermanfaat bagi saya dan seluruh finalis untuk kita secara bersama sama mempersiapkan diri membangun bangsa ini dengan berbudaya lingkungan. Selain itu kegiatan ini sangat luar biasa untuk diacungkan jempol karena kegiatan ini juga bisa mengasah kreativitas kami semua sebagai finalis untuk maju terus dalam mengembangkan proyek lingkungan yang menjadi bagian pengembangan kebiasaan berbudaya lingkungan hidup.
    Semoga kegiatan ini bisa memotivasi para finalis dan semua orang bahwa pembekalan lingkungan hidup sangat dibutuhkan sebagai bentuk mempersiapkan diri di masa depan.
    Terima kasih Tunas Hijau telah menghadirkan berbagi program lingkungan yang selalu bisa membuat orang termotivasi dan lebih baik lagi berperilaku terhadap lingkungan alam ini.
    Nama:Aditia Hermanto
    Sekolah: SMPN 11 Surabaya
    No peserta: 07

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:03
    Permalink

    Assalaamu’alaikum wr wb
    Nama: Rusyda Safira Faza Arifin
    Asal Sekolah : SDN SEMEMI 1
    No. Urut : 160
    Hari ini saya sedang mengikuti karantina. Saya adalah Finalis PAngeran Putri Lingkungan Hidup Tahun 2019.Dan Kunjungan pertama saya pergi Ke TPA Benowo. Disana saya dijelaskan mulai dari Proses Pembuatan. Selain dijelaskan saya juga melihat alat alat yang digunakan dalam mengolah banyak Sampah. Saya mempelajari banyak hal yang sudah dijelaskan.
    Saya akhiri dengan Sekian, Wassalamu’alaikum wr wb

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:08
      Permalink

      Assalaamu’alaikum wr wb
      Nama: Rusyda Safira Faza Arifin
      Asal Sekolah : SDN SEMEMI 1
      No. Urut : 160
      Hari ini saya sedang mengikuti karantina. Saya adalah Finalis PAngeran Putri Lingkungan Hidup Tahun 2019.Dan Kunjungan pertama saya pergi Ke TPA Benowo. Disana saya dijelaskan mulai dari Proses Pembuatan. Selain dijelaskan saya juga melihat alat alat yang digunakan dalam mengolah banyak Sampah. Saya mempelajari banyak hal yang sudah dijelaskan.
      Harapan saya selanjutnya supaya Warga Surabaya bisa mengurangi sampah salah satunya plastik. Karena plastik adalah salah satu sampah yang susah untuk diolah

      ZERO WASTE
      SALAM BUMI PASTI LESTARI

      Saya akhiri dengan Sekian, Wassalamu’alaikum wr wb

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:03
    Permalink

    Assalamualaikum wr.wb
    Saya Anggun Wulan Ramadhani dari SDN Kedung Cowek 1 no urut 94.
    Hari ini karantina PANGPUT LH 2019 sangat menyenangkan. Kami diajak melakukan kunjungan ke TPA Benowo. Disana kami di tunjukkan bagaimana cara mengolah sampah dengan baik.
    Disana ada gunung sampah yg tinggi….. Sekali, seperti gunung sungguhan. TPA Benowo adalah tempat pembuangan terakhir di kota SURABAYA. Nah, dari kunjungan tersebut saya mendapat informasi baru. Ternyata sampah yg menumpuk dapat di jadikan sebagai salah satu sumber tenaga listrik. Jadi sampah dibakar lalu asap dari pembakaran sampah adalah yang di gunakan sebagai sumber listrik. Untuk membuat sumber energi listrik juga dapat di ambil dari gas merah dari sampah itu sendiri.
    Harapannya adalah ….
    Semoga warga Surabaya dapat sadar akan banyaknya volume sampah plastik dan sampah non organik lainnya.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:21
      Permalink

      Nama=Bima el faza
      No peserta=23
      Asal sekolah=SDN kaliasin 1
      Hari ini jum’at-25-10-2019 saya tadi melakukan kegiatan karantina pangeran putri kinglungan hiduo 2019.saat karantina kami ke TPA benowo.disini kami belajar tentang pengolahan sampah menjadi energi listrik.setelah itu kami kembali ke kebun bibit wonorejo 2

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:03
    Permalink

    Nama =mutiara Nurhapsari
    Sekolah=sdn sawahan 4
    Nomer=118

    Hallo kawan kawan aku seneng banget dengan hari ini di perjalanan ke TPA benowo aku dan finalis lainya saling berkenalan dan bercerita satu sama lain disana kita diceritakan bagai mana cara membuat sampah organik untuk di kelola menjadi energi listrik dan kita semua udah sempat menaiki gunnung baru nih yaitu gunung sampah?disana aku menemukan ada tempat tidur kartu fun word dan sampah sampah lainya intinya seru deh setelah pulang dari TPA benowo kita bersama sama makan bersama dengan finalis lainya semoga tunas hijau tetap melanjutkan projeknya dengan lacar dan baik untuk aku dan finalis lainya tetap semangat ya… ???

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:04
    Permalink

    Assalammualaikum wr wb. haiii teman-teman, saya REYNALDO dari SDN Kaliasin 1 Surabaya, Saya Finalis Pangput LH SD 2019 nomer urut 37. Proyek saya PEMBUATAN MINUMAN ROKA “RONDE KALSA” dari tanaman herbal Jahe.

    Assalammualaikum hari ini saya mengikuti kegiatan karantina di TPA Benowo.

    Saya sangat prihatin karena tumpukan sampah di TPA Benowo, karena sampah sampah tersebut dibuang oleh warga kota Surabaya tanpa ada rasa kepedulian terhadap apa yang dilakukannya.

    Maka dari itu kita harus mengurangi penggunaan sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:04
    Permalink

    Tadi saya mengikuti karantina tadi saya ke TPA Benowo di TPA Benowo ada gunung sampah yang di olah menjadi energi listrik tenaga sampah saya mengharapkan kota Surabaya ini semakin bersih dan tunas hijau semakin sukses semakin jaya?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:05
    Permalink

    Alhamdulillah bisa mengikuti kegiatan karantina finalis pangeran putri lingkungan hidup 2019. Semoga mendapatkan ilmu yang lebih baik untuk kedepannya dan bisa mengajak lebih banyak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:09
      Permalink

      Alhamdulillah semoga dengan mengikuti karantina ini akan berdampak baik buat lingkungan

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:05
    Permalink

    Alhamdulillah , Jadi mulai pagi tadi saya melaksanakan karantina finalis pangeran dan puteri lingkungan hidup di kebun bibit wonorejo , saya sudah berkunjung ke TPA Benowo dengan panduan Bapak manager disana. Di TPA Benowo Sampahnya membentuk gunungan , sampah tersebut sampah se Surabaya. Sampah sampah itu akan dijadikan energi listrik. Harapan saya untuk masyarakat adalah dapat mengurangi sampah plastik dengan membeli minum dengan membawa tumbler, membeli makan dengan tepak makan, belanja memakai totebag dan sebagainya . Harapan saya untuk Tunas Hijau adalah mensosialisasikan agar masyarakat surabaya meminimalisir memakai plastik. Semoga dengan mengikut karantina ini saya dan masyarakat dapat mengurangi sampah plastik.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:13
      Permalink

      Tambahan dari komentar tadi. Disana juga ada gunungan sampah yang menjulang tinggi. Bau disana juga tidak sebau di tps lainya. Luas Tpa Benowo sekitar 37,8 hektar. Disana saya juga di beri ilmu oleh maneger dari Pt Sumber Organik dan juga oleh kepala keamanan di Tpa Benowo Tersebut.

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:05
    Permalink

    Saya bersyukur saya bisa masuk finalis pangeran putri lingkungan hidup 2019.pada hari ini karangtina di taman flora wonorejo Surabaya acara dimulai pagi tadi pukul 07.30 banyak Para finalis yang diantar orang tua,guru juga ada brifing untuk kegiatan hari ini di brifing itu diberitahukan bahwa kita akan mengunjungi TPA(tempat pembuangan akhir)benowo. Kita berangkat ke TPA benowo menggunakan bus untuk transportasi ,sesampai di sana saya terkejut melihat tumpukan gunung setinggi glora bungtomo disitu sampah nya di olah sebagai listrik (sampah organik) doa saya semoga semua masyarakat bisa melakukan pengurangan sampah plastik .doa saya untuk tunas hijau semoga kegiatan tentang lingkungan hidup makin maju dan selalu semangat untuk lingkungan dan pantang menyerah.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:05
    Permalink

    nama saya farel dari sdn sememi 1 nomer 85
    Hari ini saya pergi seleksi. Dan kami hampir ditinggal karena menunggu guru dan diajak ke tpa benowo saya diajari tentang menjadikan sampah menjadi listrik dan seru sekali kami melihat sampah seperti gunung .
    Salam bumi pasti lestari ws wb

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:06
    Permalink

    Assalamualaikum teman teman……
    Alhamdulillah hari ini jumat, tgl 25 Oktober 2019, saya mengikuti karantina Finalis Pangeran Puteri Lingkungan Hidup 2019 hari pertama yang dilaksanakan di Kebun Bibit Wonorejo Surabaya. Dan saya berasal dari SMP Negeri 6 Surabaya. Tentunya sangat seru dan asikkk, pertama kita diajak ke TPA Benowo dan mengetahui semuaa cara pengolahan sampah menjadi energi listrik hingga 9 mega volt tersebut. Mulai dari tempatnya yang bersih meskipun tempat pembuangan sampah, bapak bapaknya yang ramah, dan disana terdapat 2 cara untuk mengolahnya, yg pertama dengan cara membakar dan diambil uap panas dari sampah tersebut, dan yg kedua dengan cara mengambil gas metana dari sampah organik. Dan masihh banyak lagi peristiwa yang sangat seruu
    Ikutii terus cerita kitaa yaaa!
    Harapanku untuk TPA Benowo tetap menjadi perusahaan yang nomer 1! Menjadikan perusahaan yang bisa mengurangi sampah, dan bisa memotivasi kota atau negara lain…
    Dannn harapanku untuk tunas hijau kedepannya adalah, tetap menjadi Lembaga Lingkungan Hidup yang bisa mengajak generasi muda melestarikan lingkungan. Tetap semangat! Salam bumi! Pasti lestari!

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:06
    Permalink

    Nama saya Lintang Arimby Langga saya salah satu finalis putri lingkungan hidup 2019 dengan no urut 134 dari sekolah SDN Tanah Kali Kedinding 1/251 Surabaya…
    Hari jum’at 25-26 saya karantina di kebun bibit wonorejo…. Saya di ajak ke TPA benowo….. Di situ saya melihat ada tumpukan sampah seperti gunung ternyata itu tumpukan sampah plastik dengan begitu kita harus mengurangi sampah plastik dengan cara kita kalau membeli jajan kita harus membeli dengan tumbler /tempat yang bisa di gunakan berulang kali…….. Semoga sukses Tunas Hijau……. Terimakasih Tunas Hijau atas perhatiannya………..

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:07
    Permalink

    Hai teman-teman..
    Hari ini Jumat, 25 Oktober 2019, saya mengikuti karantina Finalis Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup SMP 2019 di Kebun Bibit Wonorejo. Pertama kita diajak berkeliling ke TPA Benowo dan dijelaskan mengenai pengolahan sampah organik menjadi energi listrik. Pengolahan sampah organik menjadi energi listrik terdapat 2 sistem. Sistem pertama yaitu mengambil gas metan yang terdapat pada sampah, setelah gas diambil sampah akan menyusut dan sistem kedua yaitu membakar sampah lalu diambil uap panasnya. TPA Benowo ditanami banyak tumbuhan dan terdapat taman sehingga terlihat asri. Berkeliling ke TPA Benowo membuat saya dapat mengetahui banyak hal.
    Harapan saya untuk TPA Benowo semoga semakin sukses dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan dapat memotivasi banyak orang.
    Harapan saya untuk Tunas Hijau semoga semakin sukses dalam mengajak generasi muda untuk mencintai lingkungan.
    Semoga masyarakat di Surabaya semakin cinta terhadap lingkungan.
    Tetap semangat dalam mewujudkan bumi yang lebih bersih?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:08
    Permalink

    nama:m.al-jibril
    no peserta:11
    sekolah:SDN BUBUTAN IV
    Alhamdulillah…td sudah ke TPA benowo untuk lebih mengenal sampah sesurabaya yang ditaruh di tempat yang sama.Saya berharap agar warga surabaya bisa mengurangi penggunaan sampah plastik,agar bumi bersih dari sampah plastik.saya berdo,a agar tunas hijau dan pemkot surabaya bisa memprogam warga surabaya untuk bisa mengurangi penggunaan sampah plastik dan juga saya berdo,a agar tunas hijau bisa lebih maju untuk kedepannya.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:08
    Permalink

    Hari ini, tanggal Saya bersama seluruh Peserta Finalis lainnya telah berkunjung ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Benowo. Banyak sampah yang tertimbun disana, hingga menciptakan gunung baru, yakni gunung sampah. Tak pernah habis sampah-sampah yang dihasilkan oleh warga Surabaya. Namun dengan adanya banyak sampah, justru di TPA Benowo ini sampah sampah tersebut diolah menjadi energi listrik. Ternyata caranya yaitu dengan menggunakan Gas Metan yang dihasilkan sampah tersebut.
    Saya bangga dengan Surabaya yang dapat mengolah sampah dengan bijaksana. Namun Pesan saya kepada seluruh warga Surabaya, Saya harap selurih wafga Surabaya dapat membantu dengan membuang sampah pada tempatnya dengan memilah sesuai jenisnya.
    Dari kegiatan ini, Alhamdulillah saya dapat menambah pengetahuan baru..

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:08
    Permalink

    (Jumat, 25 Oktober 2019)

    Hari ini saya (Ni Nyoman Gayatri Larasita Dewadatta/ 198)
    mengikuti karantina pangeran dan puteri lingkungan hidup 2019

    Hari pertama karantina, para finalis pangeran dan puteri lingkungan berkunjung ke TPA Benowo Surabaya. Astungkara kegiatan ini berjalan dengan lancar.

    Kita mendapatkan banyak informasi dan pembelajaran yang bermanfaat dari hasil kunjungan di TPA Benowo Surabaya.

    Dari informasi yang disampaikan oleh manager PT. Sumber Organik, luas TPA Benowo mencapai 37,8 hektar. Hampir 350 truk sampah yang setiap harinya mengirim sampah dari perumahan/ TPS ke TPA Benowo. Sampah yang ada di TPA Benowo adalah sampah dari warga Kota Surabaya yang mencapai 1.500 ton sampah per hari.

    Sementara ini proses pengolahan sampah yang diolah menjadi energi listrik berasal dari sampah organik dan tahun depan diharapkan gedung untuk pengolahan sampah anorganik menjadi energi listrik akan selesai.

    Dari informasi tersebut, harapan saya semoga warga Surabaya sadar akan peduli lingkungan dan mengetahui pengolahan sampah organik maupun anorganik menjadi energi listrik maupun menjadi barang yang bermanfaat bagi kita semua. Dan untuk Tunas Hijau saya berharap tetap semangat dan sukses dalam menggiatkan program lingkungan kepada warga. Amin ?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:10
    Permalink

    Nama:Dino avrillian woko syahputra
    Sekolah:SDN BANYU URIP III/364
    NO PESERTA:103
    Jumat,25/10/2019
    Tadi saya berkunjung di tpa benowo bersama finalis pangput banyak sekali bermacam macam sampah dan salah satu sampah yaitu sampah organik yang di olah menjadi energi listrik dan saya ditunjukkan pembuatan listrik dari menjadi sampah sampai menjadi listrik dan saya berkeliling di gunung sampah disana sampah nya bermacam macam sampah dan saya diajak keliling lagi melihat alat pembangkit listrik tenaga sampah.

    Semoga tunas hijau semakin keren
    Salam bumi pasti lestari

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:13
    Permalink

    nama saya Cindy Destiana Nariswari dari SMPN 6 Surabaya dengan nomer urut peserta 172
    Hari ini adalah hari pertama karantima. Pagi hari ini saya dan teman teman saya berkunjung di TPA Benowo. kami disana dapat banyak sekali pengetahuan yang dari kapan TPA tersebut awal digunakan,belajar pengolahan sampah, cara mengelolanya, dan masih banyak lagi. Dan TPA Benowo ternyata TPA yang terbesar. meskipun sampah yang disana banyak sekali hingga membentuk gunung gunung ternyata itu hanyalah sampah masyarakat di surabaya.
    harapan saya semoga masyarakat Surabaya bisa mengerti banyaknya sampah menggunung dan bisa mengurangi sampah yang ada di Surabaya
    dan dengan adanya tunas hijau ini, semoga surabaya semakin hijau bersih dan bebas dari sampah plastik.

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:13
    Permalink

    nama saya rais dari sdn sememi 1 surabaya nomer 87

    Saya pergi seleksi di karangtina . Lalu saya pergi ke tpa benowo. Disana saya diajarkan tentang cara menjadikan sampah menjadi energi listrik dan kami menanjak sampah seperti gunung / bukit tinggi sekali dan kami berangka t menggunakan bis sekolah seru ??sekalisalam bumi pasti lestari?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:16
    Permalink

    Assalamualaikum perkenalkan nama saya ADYA REZKY MULYA DEWA pagi yang cerah saya bangun pagi untuk mengikuti seleksi 4 finalispangputLh2019sd dari acara tunashijauid surabaya eco school 2019 sd bersama para peserta pangeran putri lingkungan hidup 2019 sd ada 60 peserta dari sd dan smp surabaya salam bumi lestari ZERO WASTE ?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:16
    Permalink

    Halo Semua Nama saya Sheyreen Callista No.76 ?
    hari ini saya mengikuti Karantina Finalis Pangput LH 2019 Hari ke 1. hari ini saya berkunjung ke TPA BENOWO, saya mendapat banyak sekali pelajaran tentang Lingkungan Hidup?saat saya pergi ke TPA BENOWO saya mendapat pembekalan dari Bapak Manajer PT.SUMBER ORGANIK?saya mendapat info dari bapak manajer PT.SUMBER ORGANIK bahwa TPA benowo akan diresmikan oleh bapak Presiden Ir Joko Widodo sebagai proyek percontohan pada akhir tahun ini atau tahun depan.
    setelah saya mendapat pembekalan saya melihat proses Sampah Menjadi Energi listrik. saya melihat mesin yg bekerja utk mengolah sampah menjadi Energi Listrik.
    lalu setelah saya mengamati alat utk mengolah sampah menjadi Energi listrik.
    saya juga Berkunjung Ke tumpukan Sampah yg Menggunung di TPA BENOWO. saya merasa sangat prihatin karena masih banyak sampah yg dibuang hingga menggunung di TPA BENOWO.
    namun untungnya TPA BENOWO mengolah sampah tersebut menjadi Energi Listrik? sampah yg menggunung tsb hanya sampah yg dihasilkan oleh penduduk Kota Surabaya. saya melihat dan berdiri di atas gunungan sampah itu. saya berharap agar warga Kota Surabaya Menjadi Lebih mengurangi pemakaian plastik bahkan tidak menggunakan plastik.
    dan harapan saya utk tunas hijau adalah agar tunas hijau dapat suksess selalu dan dapat menjadi Percontohan Se-Indonesia ?
    salam bumi… pasti lestari?
    terimakasih 🙂

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:19
    Permalink

    Bhimantara
    No:03
    SDN Airlangga1/198
    Hari ini saya pergi ke tpa benowo disana
    Dijelaskan tentang semua sampah yang menumpuk disana sampah menjadi energi listrik yang dibuat dari sampah organik dan non organik dengan cara dibakar
    Alhamdulilah itu bisa menambah wawasan saya tentang sampah dan menambah pengetahuan saya tentang maklhuk hidup
    Semoga PANGPUT bisa diselengarakan
    Tahun depan lagi karena dapat menambah wawasan saya tentang lingkungan hidup

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:20
    Permalink

    Assalamualaikum perkenalkan nama saya ADYA REZKY MULYA DEWA pagi yang cerah saya bangun pagi untuk mengikuti seleksi 4 finalispangputLh2019sd dari acara tunashijauid surabaya eco school 2019 sd bersama para peserta pangeran putri lingkungan hidup 2019 sd ada 60 peserta dari sd dan smp surabaya dan semoga sampah plastik yang ada di muka bumi akan sedikit terkurang salam bumi lestari ZERO WASTE ?

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:20
    Permalink

    Assalammualaikum wr wb. haiii teman-teman, saya REYNALDO dari SDN Kaliasin 1 Surabaya, Saya Finalis Pangput LH SD 2019 nomer urut 37.
    Saat ini saya sedang mengikuti kegiatan karantina di TPA benowo.
    Assalammualaikum hari ini saya mengikuti kegiatan karantina di TPA Benowo.

    Saya sangat prihatin karena tumpukan sampah di TPA Benowo, karena sampah sampah tersebut dibuang oleh warga kota Surabaya tanpa ada rasa kepedulian terhadap apa yang dilakukannya.

    Maka dari itu kita harus mengurangi penggunaan sampah plastik.

    Saya berharap tumpukan sampah yang ada di TPA benowo segera diselesaikan.

    Semoga semua anggot Tunas hijau sehat selalu Aamiiin.

    Balas
    • Oktober 25, 2019 pada 14:29
      Permalink

      Nama:Ach.Miftahul Ahkham Al-khadik
      No:49
      Sekolah:SDN NGINDEN JANGKUNGAN 1/247
      halo saya adalah peserta finalis calon pangput LH.saya mengunjungi TPA benowo disana saya dapat mempelajari listrik yang terbuat dari sampah organik dan non organik.diasana ada banyak sekali sampah terutamanya adalah sampah non organik dan disana ada gunung sampah yang sangat tinggi sekali.saya tidak mengira bahwa sampah sesurabaya bisa menjadi gunung sampah.harapan saya kota Surabaya dapat terbebas dari sampah plastik.semoga tunas hijau dapat semagat untuk memberi pelajaran cara mengolah sampah
      ZERO WASTE

      Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:21
    Permalink

    nama saya farel dari sdn sememi 1 nomer 85
    Hari ini saya pergi seleksi. Dan kami hampir ditinggal karena menunggu guru dan diajak ke tpa benowo saya diajari tentang menjadikan sampah menjadi listrik dan kami melihat sampah seperti gunung . Kami berangkat menggunakam bis sekolah .lalu kami kembali ke karang tina. Disana kami makan dan minum selesai itu saya mendapat tugas kami diberi 3 tugas . Saya berharap tunas hijau selalu mengadakan lomba setiap tahun dan saya berharap semua orang membuang sampah pada tempatnya agar tidak menyebabkan polusi udara dan kita harus mananam pohon.Seru sekali ??
    Salam bumi pasti lestari ??ws wb

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:32
    Permalink

    Nama : Renatallia
    Sekolah : SDN KAPASARI VIII
    No . Urut : 92

    Wahh … saya juga masuk final , saya siap untuk mengikuti . Hari ini saya mengikuti karantina hari pertama , seru sekali . Di TPA Benowo saya di beritahu cara mengolah mulai awal dari sampah menjadi energi listrik . Sampah ini ada yang non organik dan organik . Di sampah tersebut ada air licin yang akan diolah melalui IPAL . Banyak sekali sampah yang di gunung atau tumpukan sampah tersebut . Kapasitas sampah 1,5 ton , sangat banyak tetapi di TPA Benowo ini diolah menjadi barang yang bermanfaat . Dimulai dari pengangkutan sampah jembatan timbang hingga diolah menjadi energi listrik . Ternyata ada kendala juga yaitu peralatan di import . Ada kerugian dan keuntunan juga . Tetapi kerugian tersebut bisa di olah menjadi keuntungan . Tidak lupa saya membawa tepak makan dan tumbler . Jadi semoga kedepannya TPA Benowo dapat memotivasi banyak orang . Semoga kedepannya warga Surabaya akan dapat mengendalikan sampah plastik . Semoga saya bisa menang Peanugrahan Putri Lingkungan 2019 . Semoga Tunas Hijau bisa menyalurkan kegiatan kegiatan mulai dari mengendalikan sampah plastik dan dapat memotivasi banyak orang . Aminn .. trima kasih

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 14:35
    Permalink

    Assalamualaikum wr.wb
    Salam bumi pasti lestari
    Adiwiata bisa
    Adiwiata mandiri pasti bisa
    Perkenalkan nama saya rael putra trisna sandjaya dan saua adalah finalis pangput 2019 serta nomor urut peserta 11 dari smp negeri 11 surabaya.
    Pada hari jumat tanggal (25/10/2019),serta acara karantina di mulai pada pukul 07.00 para peserta lomba pangput 2019 sangat antusias dan bersemangat sekali mengikuti kegiatan tersebut .
    Lalu kita berangkat ke tpa benowo bersama sama naik bis yang di bagi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dan 2 serta di sana kami mempelajari tentang pengelolahan sampah dan di buka oleh pimpinan keamanan tpa benowo serta manager tpa brnowo.
    Disana saya juga bisa belajar dan melihat lihat cara pengelolahan sampah ke energi listrik.
    Tpa brnowo mrnghasilkan 1500 ton sampah setiap harinya terutama sampah plastik dan tpa benowo punya satu sistem bqru yaitu sistem pembakaran yang di manfaatkan uapnya lalu kita diajak betkeliling ke tempat penumpukan sampah di sana juga ada sekitqr 400 pemulung dan kita pun di beri pemahaman cara merawat dan mencegah prmakaian plastik berlebihan.
    Serta setelah dari tpa benowo kami kembali ke tempat semula yaitu kebun bibit dan melanjutkan acara lainnya harapan saya semoga kota surabaya bebas dari sampah serta semoga kota surabaya menjadi kota terbersih
    Doanya untuk tunas hijau agar di beri kelancaraan dan agar programnya selalu sukses dan seru
    Sekian terima kasih
    Wassalamualaikum wr wb

    Balas
  • Oktober 25, 2019 pada 15:02
    Permalink

    Nama. : Lintang arimby langga
    Sekolah : SDN Tanah kali kedinding
    1/251
    No.peserta : 134

    Hari ini tanggal 25 oktober 2019 saya sedang mengikuti karantina di kebun bibit Wonorejo , hari ini saya di ajak ke tempat pembuangan sampah akhir di Benowo di sini terlihat banyak sekali gunungan sampah dan sampah sampah ini adalah hasil dari warga Surabaya . Sangat sedih melihat pemandangan seperti ini , di sini saya baru tau ternyata sampah bisa diolah menjadi energi listrik hebat sekali terima kasih Tunas hijau atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami, kami jadi lebih banyak bertambah pengetahuan semoga Tunas hijau semakin sukses …Aminnn. Terima kasih tunashijauid…

    Balas
  • Oktober 26, 2019 pada 05:35
    Permalink

    Di TPA Benowo, saya belajar teknik gasifikasi yang sangat menarik dan berguna. Saya setuju dengan teknik ini, karena ini dapat mengurangi banyak sampah dalam sehari. Dan teknik ini juga berguna untuk energi alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat. Di TPA Benowo saya baru sadar bahwa kita manusia telah memproduksi banyak sampah, seperti kantong plastik, kaleng, styrofoam dan sampah lain-lain. Setiap hari, 350 truk TPS membawa 1.500 ton sampah. Mengerikan sekali, ya. Dan, di TPA Benowo saya baru mengetahui benda baru, yaitu namanya geomateran, yang bentuknya sama seperti terpal. Di sana, saya melihat menara yang dapat menghambat asap supaya tidak dapat ke atas langit. Itulah pengalaman yang saya alami di sana, terima kasih.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Anggun Wulan Ramadhani Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *