Charlie Dzaki Ferdiyansyah Kenzie Runner up IV Pangeran Lingkungan Hidup 2019 SMP
Charlie Dzaki Ferdiyansyah Kenzie, siswa kelas 9 SMPN 25, tak menyangka terpilih menjadi Pangeran Lingkungan Hidup 2019 Favorit pilihan youtube. Demikian juga menjadi Runner up IV Pangeran Lingkungan Hidup 2019 SMP.
Penghargaan itu dia raih melalui Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019 yang diselenggarakan Tunas Hijau dan Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh PT Dharma Lautan Utama dan Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Pada program penganugerahan yang berlangsung sekitar 6 bulan itu, Charlie Dzaki Ferdiyansyah Kenzie membuat proyek Mikro Organisme Lokal (MOL). Bahannya adalah tempe-tempe yang sudah membusuk.
“Saya mengumpulkan tempe-tempe busuk untuk Mikro Organisme Lokal dari tempe busuk pasar, tetangga, dan sisa hajatan di sekitar rumah,” kata Charlie Dzaki Ferdiyansyah Kenzie, yang lahir di Surabaya, 25 Mei 2004.

Dia mengaku membutuhkan waktu untuk proses pembuatan MOL itu. “Sekali membuat mikro organisme lokal membutuhkan waktu 3 hari untuk fermentasi. Bahannya adalah gula jawa 3 sendok makan, tempe busuk 1 lonjor dan dan 1,5 liter air,” terang siswa SMPN 25 Surabaya ini.
MOL yang dihasilkan dari racikannya itu bisa sangat efektif untuk menyuburkan tanah. “Setiap 5 ml MOL yang akan digunakan harus dilarutkan dengan 1 liter air sebelum disiramkan ke tanah,” terang Charlie.
Pada saat melaksanakan proyeknya mulai dari seleksi satu dan dua, remaja yang mempunyai hobi bermain futsal ini belum izin kepada orang tuanya untuk ikut dalam Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019. Alasannya karena takut.
“Tetapi ketika saya lolos sampai seleksi ketiga, barulah saya punya keberanian untuk mengutarakannya. Alhasil, orang tua saya mendukung penuh,” kata putra pasangan Rudy Tjahjono dan Ninik Armayani ini.
Ia menyadari bahwa fokusnya untuk melaksanakan produksi mikro organisme lokal ini sempat terbagi. Persiapan ujian nasional juga menyita perhatiannya. 200 liter air MOL sudah dibuatnya. Dia juga sudah sosialisasi kepada seluruh warga SMPN 25, dan memiliki kampung binaan di Jalan Petemon III Surabaya.
Penulis: Richi Razak
Penyunting: Mochamad Zamroni
Mantaf mas lanjutkan