Janny Mudjijanto, Eco Teacher (Elementary) of the Year 2019

Tua-tua keladi, semakin tua semakin menjadi. Ungkapan itu sepertinya cocok disematkan kepada Janny Mudjijanto, guru pembina lingkungan hidup SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya. Semangatnya untuk menjadi pelopor kepedulian lingkungan hidup di sekolah menjadi teladan bagi warga sekolahnya. 

Berawal dari 5 tahun yang lalu, yaitu ketika secara tidak sengaja berkenalan dengan program lingkungan, tepatnya Awarding Surabaya Eco School 2014. Saat usianya yang tidak lagi muda, namun semangatnya untuk gerakan peduli lingkungan sering mengkalahkan semangat kaum muda.

“Ketika saya rotasi di SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya tahun 2014, belum ada kegiatan lingkungan sama sekali. Saya mencoba belajar menerapkan peduli lingkungan setelah awarding Surabaya Eco School 2014,” ungkap guru yang sebelumnya berdinas di SDN Bulak Banteng I Surabaya. 

Janny Mudjijanto saat menerima penghargaan Eco Teacher (Elementary) of the Year 2019 dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat Awarding Surabaya Eco School 2019

Menurutnya SDN Tanah Kali Kedinding I mempunyai modal fasilitas lingkungan yang memadai. Berangkat dari analisis potensi sekolah yang diterapkan, dia mampu menjadikan fasilitas itu sebagai keunggulan gerakan lingkungan hidup sekolah.

Dengan jumlah murid yang mencapai 738 orang, merupakan kekuatan tersembunyi SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya. Hal ini senada dengan ungkapannya bahwa kelebihan sekolah adalah mempunyai jumlah siswa yang besar sehingga potensi untuk melebarkan sayap di lingkungan sangat besar. 

Guru peraih penghargaan Eco Teacher (Elementary) of the Year 2019 dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini ini memulai program lingkungannya melalui Surabaya Ecopreneur 2015. “Dulu ya namanya masih baru, kami berusaha sedikit demi sedikit untuk bisa menggelar kegiatan lingkungan hidup di sekolah,” tutur Janny, yang pernah meraih penghargaan Guru Terbaik Surabaya Ecopreneur 2016. 

Janny Mudjijanto, saat mendampingi Foni Sundaram, siswanya, bersama Walikota Surabaya

Janny bersyukur mendapat dukungan yang luar biasa dari sekolah. “Yang patut saya syukuri adalah support sekolah yang luar biasa, sehingga sekolah kami meraih beberapa prestasi di bidang lingkungan hidup,” ujar guru yang lahir 28 Juli 1968 ini.

Bagi Janny, tujuan utama dari menggelar program lingkungan hidup di sekolah adalah sebagai media edukasi warga sekolah untuk melestarikan lingkungan hidup. “Seyogyanya manusia mempertahankan kehidupannya serta mempertahankan keharmonisan hubungan dengan sesama manusia dan lingkungannya. Peduli lingkungan adalah bentuk pengabdian kepada Tuhan,” kata Janny.

Langkah Janny Mudjijanto untuk aktif kegiatan Surabaya Eco School untuk pertama kali pada 2015 juga tidak terbilang mudah. Menurutnya, butuh waktu 2 tahun bagi SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya untuk beradaptasi pada berbagai program Tunas Hijau. “Karena mungkin sebagian guru masih awam dengan program Tunas Hijau. Jadi butuh tenaga lebih untuk memberikan pemahaman kepada rekan guru dan siswa,” ujar Janny.

Janny Mudjijanto, saat mendampingi Adya Rezky Mulya Dewa, siswanya, bersama Walikota Surabaya

Selain aktif kegiatan lingkungan di sekolah, Janny Mudjijanto juga aktif pada kegiatan di luar sekolah. Berbagai kegiatan lingkungan di luar sekolah pun dia ikuti. Mulai dari kegiatan bersih-bersih pantai hingga pendampingan pangeran dan puteri lingkungan hidup. 

Ketika ditanya mengenai tips meneguhkan komitmen peduli lingkungan, dia menjawab bahwa semua berawal tekad dari hati. “Kalau semua berawal dari hati, insyaAllah semuanya akan terasa mudah dan enak dijalaninya. Khususnya untuk peduli lingkungan,” terang Janny Mudjijanto.

SDN Tanah Kali Kedinding I Surabaya mampu menerapkan sekolah zero waste dengan perjuangan yang tidak mudah. “Kami berusaha memberikan edukasi kepada petugas kantin, apalagi kultur di daerah kami sangat keras. Jadi kami berikan dengan sangat hati-hati demi kepentingan edukasi,”  ujar Janny Mudjijanto. 

5 tahun berkiprah di kegiatan lingkungan hidup, banyak asam manis yang dia rasakan ketika menggerakan seluruh warga sekolah untuk peduli kepada lingkungan. “Pengalaman paling mengesankan adalah ketika saya mendapatkan reward ecotourism ke Pulau Bali 2017. Itu pertama kali saya naik pesawat,” kata Janny. Di Bali, dia belajar banyak pengelolaan lingkungan oleh masyarakat dan pemerintah daerah.

Penulis: Fatih Abdul Aziz

Penyunting: Mochamad Zamroni

5 thoughts on “Janny Mudjijanto, Eco Teacher (Elementary) of the Year 2019

  • Januari 7, 2020 pada 08:56
    Permalink

    Luar Biasa Pak Jani…Patut diteladani…Pengerak aksi nyata peduli lingkungan👍👍👍

    Balas
    • Januari 7, 2020 pada 09:02
      Permalink

      Terimakasih Pak Arif atas suportnya. Semoga panjenengan juha menjadi eco teacher ditahun depan. Semua dapat terlaksana berkat niat yang tulus dan suport dari para sahabat, teman karib ,anak-anak kader dan wali murid 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

      Balas
  • Januari 7, 2020 pada 09:06
    Permalink

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menggerakkan hati hamba yang dhoif ini untuk senantiasa peduli terhadap sesama, lingkungan dan pendidikan. Terimakasih kepada para senior dan Aktifis Tunas Hijau Indonesia, semoga Tunas Hijau tetap langgemg dan berkiprah di dunia pendidikan lingkungan dan masyarakat. Terimakasih semuanya, Semoga Allah SWT membetikan berkah yang melimpah 🙏🙏🙏🙏🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹💐💐💐💐💐💐

    Balas
  • Januari 7, 2020 pada 19:04
    Permalink

    Tetap semangat berjuang untuk lingkungan hidup yang lebih baik

    Balas
  • Januari 21, 2020 pada 19:46
    Permalink

    Semangat terus buat Pak Janny, semoga di aksi-aksi lingkungan selanjutnya bisa lebih baik lagi.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *