Lina Rachmawati, Leader Eco Ranger SDN Nginden Jangkungan I
SDN Nginden Jangkungan I Surabaya memiliki sosok pegiat lingkungan hidup yang handal. Lina Rachmawati namanya. Di sekolah, dia biasa dipanggil Bu Lina. Dia sosok yang penuh semangat mengobarkan semangat cinta lingkungan di sekolah. Semangat ini sangat nampak ketika Lina didapuk sebagai pembina lingkungan di SDN Nginden Jangkungan I Surabaya.
Menjadi pembina lingkungan adalah pengabdiannya. “Ditunjuk atau tidak sebagai pembina lingkungan, saya sudah aktif di kegiatan lingkungan hidup. Karena memang background saya aktivis lingkungan,” kata Lina Rachmawati. Semenjak bertugas di SDN Nginden Jangkungan I, dia selalu diajak berdiskusi oleh kasek mengenai penataan dan pembiasaan lingkungan.
Sebelum aktif sebagai pembina lingkungan di SDN Nginden Jangkungan I, dia sudah aktif mengelola lingkungan hidup di sekitar rumahnya. Guru ini juga sebagai pendiri Bank Sampah Raflessia Krukah pada tahun 2010.
Melalui komunitas yang ada di kampungnya Lina mengeksrepisakan diri dan jiwanya melalui kegiatan lingkungan hidup. Sebagai salah satu pelopor lingkungan di kampung Lina mendapatkan banyak pengalaman.
Pengalaman sebagai pelopor lingkungkan hidup di kampung memberinya bekal untuk bisa mengembangkan sayap gerakan lingkungan di sekolah. Menurutnya potensi SDN Nginden Jangkungan I sangat bagus dan potensial.

”Karena sekolah ini sekolah merger, saya lebih banyak belajar bagaimana pengelolaan lingkungan pada guru asal SDN Nginden Jangkungan II, seperti bu Anik, Pak Te, dan Pak Puguh. Dari mereka saya belajar pengelolaan lingkungan hidup di sekolah,” ujar Lina.
Pada program Eco Ranger, yang diselenggarakan Tunas Hijau bersama PT PLN (Persero) UIP JBTB II dan Pemerintah Kota Surabaya, Lina juga berkesempatan menjadi koordinator pembina. Tugasnya adalah mendampingi tim siswa yang berjumlah 35 orang. Bertambahnya tugas tidak membuatnya mengeluh. Dia malah bersyukur.
“Anak-anak usia sekolah dasar umumnya lebih suka pembelajaran secara outdoor. Sebab mereka dinamis dengan keaktifan geraknya luar biasa,” ungkap Guru yang bertempat tinggal di Krukah ini.
Lina mempunyai strategi khusus agar program Eco Ranger di sekolahnya berjalan sesuai target. Salah satu caranaya adalah membuat grup whatsapp yang beranggotakan antara dirinya dan wali murid. Dengan begitu sekolah memberikan informasi tentang apa yang dikerjakan siswa sepulang sekolah.
Keberadaan grup whatsapp wali murid itu juga bisa memantau kegiatan putra-putrinya sepulang sekolah. Bahkan ada wali murid yang sangat berterimaksih kepada Lina karena telah menunjuk anaknya sebagai tim Eco Ranger SDN Nginden Jangkungan I.
“Ada wali murid berterima kasih karena puteranya dipilih sebagai anggota tim Eco Ranger. Sebab sebelumnya orang tua kesulitan memantau anaknya yang keluyuran sepulang sekolah karena mereka juga bekerja,” tambah Lina. Bagi orang tua siswa, kegiatan lingkungan berarti siswa ini mendapatkan kegiatan positif setiap pulang sekolah.
Tim Eco Ranger SDN Nginden Jangkungan I paling suka berkegiatan daur ulang kertas. Terbukti, bahwa SDN Nginden Jangkungan I Surabaya menjadi sekolah dengan daur ulang kertas terbanyak. “Paling suka ya daur ulang kertas, apalagi ketika mereka memblender kertas menjadi bubur. Selalu bisa dipastikan akan terjadi perebutan singgasana,” ungkapnya sambal tertawa ringan.
Lina Rahmawati berusaha memberikan yang terbaik untuk program lingkungan hidup di sekolahnya. Mengenai aktivitasnya saat pensiun, Lina menjawab, ”Saya akan kembali ke kampung dan fokus membesarkan Bank Sampah Raflessia Krukah yang sebelumnya menjadi Juara II Bank Sampah Berkembang di Surabaya. Bisa jadi pengisi masa pensiun bersama ibu-ibu PKK,” tutup Lina.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Penyunting: Mochamad Zamroni