Mikhaela Aiko Hananta, Runner up IV Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD
Mikhaela Aiko Hananta, atau yang lebih akrab disapa Aiko, merupakan siswi SDKr Cita Hati Surabaya. Melalui proyek pengolahan sampah botol plastik menjadi kerajinan tangan. Dengan proyek berjudul “Sampah Menjadi Berkah”, Aiko berhasil menyabet penghargaan sebagai Runner Up IV Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD.
Ide proyek pengolahan sampah botol plastik itu sederhana yaitu mendaur ulang sampah plastik. ”Tujuan saya mendaur ulang adalah supaya sampah plastik tidak dibuang begitu saja ke tempat sampah,” ujar Mikhaela Aiko Hananta.
“Proyek saya sangat mudah untuk dilakukan. Banyak anak pasti bisa kalau mau mencoba,” lanjutnya. Untuk memulai proyek lingkungan hidup Mikhaela Aiko mengaku tidak merasa kesulitan ketika merealisasikan idenya.
Bahkan untuk melakukan proyeknya tidak perlu keahlian khusus karena kuncinya hanya butuh kebiasaan dan kesabaran. Selain itu, faktor pendukung lainnya yang tidak kalah penting adalah peran mama Aiko.
“Mama saya seorang yang suka handycraft atau kerajinan tangan. Jadi kain perca ataupun kain renda-renda tidak perlu cari dengan susah. Mama punya banyak persediaan,” terang siswi kelas 5 ini.
Menurutnya bahan untuk menghias ia dapatkan dari mamanya, sedangkan untuk botolnya ia dapatkan dari hasil sosialisasi ke tetangga rumah. “Jadi saya kasih sosialisasi ke tetangga kalau punya botol jangan dibuang biar dikasih ke saya aja,” tambah Aiko.
Ketika ada pepatah bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, mungkin itulah yang tergambar antara Aiko dan mamanya. Jiwa kreatif sang mama menular kepada puteri satu-satunya yaitu Aiko.
“Saya diajari mama bagaimana menempelkan pernik yang bagus, juga diajarkan cara memotong yang bagus,” kata perempuan yang lahir dan besar di Kota Surabaya ini. Ketika ditanya kesulitannya, dia menjawab menghias produk daur ulang plastiknya menjadi layak jual dan bernilai tinggi.
Alhasil berkat ketelatenan Aiko dalam menjalankan proyeknya, ia berhasil menjual berbagai jenis produknya yaitu gantungan kunci, jepit rambut, kotak pensil, anting rambut, hiasan kamar, dan masih banyak lainnya.
“Saya mendaur ulang ratusan botol plastik dan mendapatkan hasil penjualan ratusan ribu. Senang bisa menyelamatkan lingkungan bersama Tunas Hijau,” ujar Aiko yang kelahiran 25 Maret 2009 ini.
Melalui Penganugerahan Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2019, Mikhaela Aiko merasa bahwa dirinya belajar banyak pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
“Sebelum ikut seleksi saya tidak tahu apa itu kompos, sampah, daur ulang, dan lain-lain. Tapi setelah ikut seleksi saya lebih mengenal lingkungan hidup. Bahkan sampai pengolahan limbah kotoran manusia ketika karantina,” ujar Aiko.
Selain menjadi Runner Up IV Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD, Aiko juga mendapat penghargaan sebagai Puteri Lingkungan Hidup 2019 Favorit SD. Melalui kanal youtube Tunas Hijau Indonesia, Aiko mendapatkan view serta liketerbanyak diantara finalis lainnya.
“Puji Tuhan, semua karena dukungan keluarga. Dan kepada semua yang mendukung, saya ucapkan terima kasih,” tambah Mikhaela Aiko Hananta.
Peran Aiko di sekolah juga sangat luar biasa. Dia bisa menginspirasi teman-teman sebayanya untuk ikut peduli lingkungan melalui proyeknya. Karena prestasi serta kepeduliannya terhadap lingkungan, Aiko juga mendapatkan tropi serta piagam dari sekolah sebagai Zero Waste Pioneer. Harapan Aiko adalah lebih banyak anak seusianya untuk peduli lingkungan dengan aksi nyata.
Penulis: Fatih Abdul Azis
Penyunting: Mochamad Zamroni
Mantap….. Aiko, gadis Indonesia ala Jepang. 💐💐💐💐💐💝💝💝💝💝
SEMANGAT TERUS AIKO UNTUK LEBIH MENGENAL TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP, SEMOGA SEMUA YANG KAMU LAKUKAN INI BISA BERMANFAAT BAGI SEMUA ORANG DAN TENTUNYA BAGI LINGKUNGAN.