Sekolah Zero Waste Menarik Perhatian Pengunjung Festival Vegan 2020
Winarsih, seorang vegan dari Kabupaten Gresik, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan oleh sekolah-sekolah di Kota Surabaya untuk mengurangi sampah melalui anugerah Sekolah Zero Waste.
Apresiasi itu disampaikan oleh Winarsih saat mengunjungi stan pameran Tunas Hijau yang didukung oleh PT Dharma Lautan Utama pada hari keempat Festival Vegan 2020 di Grand City Convex Surabaya, Minggu (19/1/2020).
Winarsih, yang juga ibu dari siswa SD di Kabupaten Gresik ini merasa sedih dengan banyaknya sampah non organik khususnya plastik dan sterofoam wadah makanan dan minuman sekali pakai warga sekolah di Gresik.
Dia mengaku senantiasa mengajari putra-putrinya untuk membawa bekalan makanan dan minuman dengan wadah yang bisa berulang kali pakai. “Kandungan gizi tentunya menjadi pertimbangan orang tua dalam memasak. Minimalisasi sampah non organik juga harus mulai menjadi pertimbangan,” kata Winarsih.

Aktivis Senior Tunas Hijau Mochamad Zamroni menjelaskan bahwa apresiasi Sekolah Zero Waste dimulai tahun 2018. “Ada 60 Sekolah Zero Waste tahun 2018. Pada tahun 2019, Sekolah Zero Waste bertambah menjadi lebih dari 80 sekolah,” kata Mochamad Zamroni.
Sekolah Zero Waste adalah apresiasi kepada sekolah yang berhasil meniadakan produksi sampah non organik kemasan makanan dan minuman sekali pakai. “Kami biasa memantaunya di kantin dan koperasi sekolah,” tambah Zamroni.
Penulis: Fitri Al Istiqomah
Penyunting: Mochamad Zamroni