Suharti, Kepala Sekolah Peduli Lingkungan

SDN Kandangan III Surabaya termasuk Sekolah Zero Waste 2019, yaitu penghargaan bagi sekolah yang tidak menyediakan dan/atau menjual makanan dan minuman berkemasan plastik sekali pakai di sekolah. Beberapa tahun sebelumnya, sekolah ini bahkan sudah mendapatkan apresiasi sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri.

Bisa mewujudkan sekolah zero waste tentunya tidak luput dari kerja keras yang telah dilakukan untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Label sekolah zero waste bukan hanya upaya 1-2 guru atau hanya kepala sekolah, namun seluruh warga sekolah. Bagi Kepala SDN Kandangan III/621 Surabaya Suharti bahwa upaya itu harus dimulai dari diri sendiri.

“Kepala sekolah harus menjadi pelopor untuk memulai gerakan sekolah zero waste. Kepala sekolah sangat berpengaruh di sekolah,” kata Suharti. Semenjak dia bertugas di SDN Kandangan III, dia berusaha mengarahkan seluruh warga sekolah harus zero waste

Dia membenarkan bahwa tidak semua kepala sekolah melakukan hal yang sama. “Tergantung dari pribadi kepala sekolah apakah sudah peduli lingkungan dalam jiwanya,” ucap kepala sekolah yang mulai berdinas di SDN Kandangan III Surabaya pada 2018.

Selaras dengan apa yang disampaikan Suharti, SDN Kandangan III Surabaya sudah dua tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan Sekolah Zero Waste dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Hal ini merupakan suatu prestasi dan kebanggaan tersendiri bagi sekolah. Sebab, banyak sekolah gagal mempertahankan penghargaan tersebut. 

Ketika ditanya apa kiatnya, Suharti menjawab, “Untuk mewujudkan sekolah zero waste harus ada sinergi semua pihak dan komitmen seluruh warga sekolah termasuk wali murid.” Sebelum menjadi kepala sekolah, dia tidak begitu banyak mengetahui program Adiwiyata. Namun setelah tahu, Suharti antusias menjadikan SDN Kandangan III lebih bersih dan zero waste. 

Di bawah kepemimpinannya, SDN Kandangan III Surabaya selalu eksis dalam setiap kegiatan lingkungan. “Misalnya setiap pagi ketika anak-anak sampai di sekolah, setelah bersalaman kemudian saya arahkan untuk merawat hidroponik, arahkan untuk bagian kompos, saya juga ikut menemani dan melakukan. Jadi tidak hanya bicara dan nyuruh saja” kata Suharti. 

Komitmen dan partisipasi seluruh warga sekolah dalam menerapkan program lingkungan hidup adalah kunci sukses SDN Kandangan III Surabaya meraih 3 tropi program lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau tahun 2019. Satu tropi sebagai honorable mention lomba hidroponik SD, 1 tropi sekolah zero waste, dan 1 tropi penghijauan terbaik Surabaya Eco School.

Kebiasaan rutin seperti membawa botol minum dan kotak makan berulang kali pakai juga telah dilakukan oleh seluruh siswa SDN Kandangan III. Kolaborasi juga pernah diadakan bersama warga RT 04 RW 06 Kelurahan Tengger Kecamatan Benowo dalam ajang Surabaya Smart City 2019. Antusias dari wali murid juga mendukung siswa untuk selalu melakukan aksi zero waste dimana saja.

Hal yang sudah menjadi kebiasaan di sekolah dalam bersikap minim sampah juga turut membawa Suharti untuk melakukan kebiasaan itu di rumah. Mulai dari memilah sampah, mengurangi penggunaan pemakaian plastik sekali pakai, sampai dengan membuat hidroponik bersama menantunya dilakukan Suharti. 

“Semua itu tergantung kita. Kita harus ikut bergerak, tidak hanya menyuruh. Banyak kepala sekolah tidak mau tahu yang sudah dilakukan oleh guru dan siswa, jadi pada malas melakukan,” jelas Suharti. 

Penulis: Shovi Audinia/Fatih Abdul Aziz

Panyunting: Mochamad Zamroni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *