Workshop Lanjutan Sustainability Living Ecopreneur School 2020
Tunas Hijau bersama PT PLN (Persero) UIP JBTB II dan Pemerintah Kota Surabaya menyelenggarakan Workshop Eco Ranger Lanjutan yang bertema Sustainability Living Entrepreneur School 2020 di aula SMPN 19 Surabaya, Sabtu (04/01/2020). Peserta sekolah ini adalah 18 sekolah dasar negeri se Kecamatan Mulyorejo dan Kecamatan Sukolilo.
Beberapa sekolah mendapatkan kesempatan mempresentasikan perkembangan pengelolaan lingkungan hidup di sekolahnya. Sekolah tersebut adalah SDN Manyar Sabrangan II, SDN Nginden Jangkungan I, SDN Keputih 245 dan SDN Kejawan Putih I.
Suharti, guru pembina Eco Ranger SDN Manyar Sabrangan II, menjelaskan bahwa sekolahnya memiliki jadwal untuk anak-anak mengolah sampah organik dengan komposter dan pengumpulan jelantah. Jadwal kelas 1 pada hari Senin hingga kelas 6 pada hari Sabtu. “Setiap harinya terdapat petugas piket yang berasal dari tim eco ranger,” kata Suharti.
Kemudian, minyak jelantah yang berhasil terjual adalah 70 liter dan 196 kg. “Kami pertama kali menjual jelantah 70 liter seharga Rp 140.000 melalui karang taruna sekitar. Penjualan kedua sebanyak 196 kg dengan harga Rp 891.200,” jelas Suharto.
Suharti juga menambahkan bahwa bahwa hasil penjualan diberikan sebagian kepada tim eco ranger, untuk jajan sebesar Rp 5000. “SDN Manyar Sabrangan II juga memiliki program berikutnya seperti memproduksi kertas dan berwirausaha olahan minuman markisa dan sinom,” terang Suharti.
Lina Rachmawati, guru pembina Eco Ranger SDN Nginden Jangkungan I, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa timnya sudah beberapa kali melakukan grebek pasar. “Kami juga menjadwalkan penyiraman air leri untuk komposter setiap hari oleh anak kelas 1 sampai 6 secara bergantian,” jelas Lina Rachmawati.
Tim Eco Ranger SDN Nginden Jangkungan I, menurut Lina, juga telah memasang papan bertuliskan “LISA”. Papan himbauan itu dipasang di dekat lubang resapan biopori depan kelas. “Lisa adalah himbayan yang memiliki arti lihat sampah ambil,” tutur Lina Rachmawati.
Bank Sampah SDN Nginden Jangkungan I Surabaya juga sudah aktif bergiat. Dari aktivitas pengolahan sampah yang dilakukan, bank sampah sekolah ini bahkan telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari dua juta rupiah. “Dua ratus ribu rupiah dana bank sampah kami gunakan untuk membeli perlengkapan lingkungan dan seragam Eco RangerSDN Nginden Jangkungan I,” kata Lina Rachmawati.
Rukjani, guru pembina Eco Ranger SDN Keputih 245 mengatakan bahwa tim eco ranger sekolahnya mengajarkan anak-anak untuk memilah sampah seperti kertas dan plastik yang kemudian dijual ke pengepul lokal. “Dari pemilahan sampah kertas dan plastik, kami memperoleh uang sebesar Rp 300.000,” terang Rukjani.
SDN Keputih No. 245 juga menjadwalkan kepada anak-anak dari kelas 1 sampai 6 tiap hari bergantian untuk mengumpulkan minyak jelantah. “Selama September hingga November 2019, berhasil terkumpul uang sebanyak Rp 2.000.900 dari pengumpulan jelantah. Uang itu kemudian digunakan untuk makan bersama siswa tiap bulannya,” jelas Rukjani.
Sementara itu, siswa anggota tim Eco Ranger SDN Kejawan Putih I Rifka Damayanti, menyampaikan bahwa sekolahnya aktif melakukan bersih-bersih di sekolah. “Kami juga beberapa kali melibatkan orang tua siswa untuk kerja bakti di sekolah,” kata Rifka Damayanti.
Rifka juga menyampaikan bahwa sekolah mengadakan aksi pengumpulan air leri untuk mempercepat pembusukan sampah organik di dalam komposter aerob. “Kami juga melakukan grebeg pasar. Kami sudah mengumpulkan jelantah sebanyak 80 liter dan memproduksi beberapa karya daur ulang,” terang Rifka Damayanti.
Penulis: Fitri Al Istiqomah
Penyunting: Mochamad Zamroni