Mutiara Nur Hapsari, Runner-up III Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD
Mutiara Nur Hapsari menjadi perbincangan seluruh warga SDN Sawahan IV Surabaya berkat keberhasilannya meraih Runner-up III Puteri Lingkungan Hidup 2019 Sekolah Dasar. Program itu diselenggarakan oleh Tunas Hijau bersama Pemerintah Kota Surabaya, serta didukung oleh PT Dharma Lautan Utama dan Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya.
Sekilas siswa kelas 6 ini adalah pribadi yang pemalu. Namun, ketika berbicara topik lingkungan hidup, pengetahuannya nampak sangat luar biasa bak seorang ahli. Faktor keberanian berbicara di depan umum adalah salah satu sebab ia bisa meraih prestasi.
“Saya mengolah cangkang kulit telur menjadi pupuk. Saya juga budidaya tanaman kunyit dan mengolahnya menjadi minuman kunyit yang banyak manfaatnya,” kata Mutiara Nur Hapsari, siswa SDN Sawahan IV Surabaya ini.
Berbekal keresahan hati serta penasaran para penjual martabak serta nasi goreng yang selalu menggunakan telur sebagai bahan masaknya. Mutiara merenung kemanakah limbah cangkang kulit telur berakhir ketika sudah digunakan.

“Tetangga saya banyak yang menjual martabak dan nasi goreng serta warung makan. Saya penasaran kulit telur itu bahannya organik, jadi sangat eman jika hanya dibuang ke tempat sampah,” ujar Mutiara Nur Hapsari mengenai alasan pemilihan proyek pengolahan cangkang telur.
Mutiara awalnya bertanya kepada kakaknya mengenai pemanfaatan kulit telur. Setelah berbagai pertimbangan, tercetuslah membuat ide pupuk organik berbahan dasar cangkang kulit telur. Meskipun terlihat rumit, Mutiara dibantu kakaknya untuk mengolah kulit telur menjadi pupuk organik.
Melalui metode trial and error, Mutiara terus mencoba menemukan metode terbaik meskipun telah gagal berkali-kali. Awalnya, Mutiara sering muntah ketika mengolah cangkang kulit telur karena baunya sangat amis.
“Saat pertama membilas cangkang telur sebelum diolah, bukannya tambah bersih malah berbau busuk. Saya coba terus sampai akhirnya ketemu cara agar tidak bau busuk,” ujar siswa yang juga merangkap sebagai kader tim hidroponik SDN Sawahan IV.

Proyek lingkungan Mutiara sangat diapresiasi oleh keluarga dan tetangganya. Tak jarang dia juga mengedukasi tetangga agar tidak membuang cangkang kulit telur.
“Tetangga juga mendukung proyek lingkungan yang saya jalani. Saya berikan cuma-cuma kepada tetangga untuk dipakai pupuk tanaman hias serta tanaman lainnya yang mereka punya,” terang penghobi menyanyi, berenang dan karate ini.
Mengikuti seleksi panjang pangeran dan puteri lingkungan hidup 2019 secara tidak langsung merubah kebiasaan Mutiara serta keluarga dalam menerapkan keluarga hijau. Menurutnya kebiasaan baik ketika seleksi seperti mengurangi kemasan plastik sekali pakai harus bisa diterapkan di rumah.
“Kalau ibu selalu mendukung, ibu selalu bilang teruskan selagi itu baik dan jangan berhenti,” ucap Mutiara. Pasca awarding, pengolahan cangkang kulit telur juga terus dilakukan oleh Mutiara dengan dibantu oleh kakak dan ibunya.
“Karena yang penting kita tetap melanjutkan proyek lingkungan gak berhenti sampai awarding saja,” lanjut putri kelahiran Surabaya, 4 September 2007 ini.
Selain kesibukan belajar di sekolah, Mutiara juga lebih fokus mengembangkan proyeknya yang lain seperti minuman kunyit asam yang ia produksi bersama ibunya di rumah. “Peduli lingkungan itu tidak sebatas untuk tujuan memenangi lomba,” ujar Mutiara Nur Hapsari yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses ini
Pasca seleksi yang paling dirindukan oleh Mutiara adalah kegiatan bareng seluruh finalis pangeran dan puteri lingkungan. “Kalau udah selesai jadi rindu kegiatan bareng. Seru bareng. Pokoknya rindu mereka. Harapan saya adalah saya bertemu mereka kembali dalam kondisi lengkap karena biasanya kalau kegiatan setelah awarding tidak pernah lengkap,” tutur Mutiara.
Mutiara juga termasuk yang sangat aktif mengikuti kegiatan lingkungan hidup pasca awarding. Saat Zero Waste Surabaya City Tour Bersama Suroboyo Bus, dia ikut serta. Saat penanaman pohon awal tahun 2020 di tanggul Bosem Wonorejo dia ikut serta bersama keluarganya. Saat Family Tree Planting 2020, Mutiara juga mengajak serta keluarganya.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Penyunting: Mochamad Zamroni
Dewa juga rindu mb mutiara dan juga teman” pangput lainnya tidak lupa juga dengan kaka-kakak tunas hijau lainnya
selamat buat mutiara, perjuanganmu tak sia sia, semangatmu patut diacungi jempol. Kita selalu dukung dan doa kami. Juga untuk kesuksesanmu, karena tak mudah untuk busa sampai kesana
Pingback:Nurul Fahmiyah, Guru Pembina LH SDN Sawahan IV – Tunas Hijau ID