Mohammad Sufyan, Eco Headmaster (Junior) of the Year 2019
Ada pepatah bahwa mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Namun pepatah tersebut seakan tidak berlaku bagi Kepala SMPN 11 Surabaya Mohammad Sufyan. Kepala sekolah yang bertugas sejak 18 September 2017 ini mampu mempertahankan tradisi menjadi sekolah jawara Surabaya Eco School.
Semenjak Sufyan memimpin SMPN 11 Surabaya, sekolah ini selalu konsisten dalam gerakan peduli lingkungan. “SMPN 11 Surabaya ini sebelum kedatangan saya sudah sangat luar biasa dalam pengelolaan lingkungan. Potensi sekolah seluas 1,3 hektar sangat luar biasa untuk dikembangkan,” kata kepala sekolah yang pernah tugas belajar di negeri Ginseng Korea ini.
Menurutnya, yang dilakukan di SMPN 11 Surabaya ini adalah mengelola potensi menjadi sebuah unggulan. “Kiat utamanya adalah istiqomah. Percuma kita semangat di awal saja tapi tidak konsisten sampai akhir,” ujar kepala sekolah yang tinggal di Manukan Tama Surabaya barat ini.
Berada di kawasan Surabaya utara, Sufyan menemukan tantangan berupa kultur masyarakat di SMPN 11 Surabaya. Menurutnya, siswa SMPN 11 Surabaya adalah sebuah anomali kultur masyarakat.
Menurutnya, mengajak siswa SMPN 11 Surabaya harus dengan pendekatan khusus. “Gak bisa asal suruh dan tunjuk agar mereka tidak berat hati. Cukup ajak diskusi mereka dari hati ke hati. Insya Allah dengan begitu mereka akan tergerak dengan sendirinya,” ujar Sufyan.
Menyentuh hati peserta didik yang dimaksud oleh Sufyan adalah mengajak mereka berkontribusi langsung dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Kepala sekolah dengan 2 anak ini mengilustrasikan bahwa aksi yang dilakukan akan berdampak langsung pada lingkungan mereka.
Misalnya, sungai di sekitar SMPN 11 Surabaya terlihat sangat kumuh, maka diadakan program pengumpulan jelantah. “Mereka paham apa yang mereka lakukan berdampak pada lingkungan rumah mereka,” lanjutnya.
Keberhasilan SMPN 11 Surabaya dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup tidak bisa dilepaskan dari peran guru sebagai motor penggerak. Mohammad Sufyan menuturkan bahwa dia merasa sangat nyaman dengan garis koordinasi antar guru, siswa, kepala sekolah, dan wali murid.
Tujuan utama Muhammad Sufyan sangat serius dalam pengelolaan lingkungan hidup di sekolah adalah menjadikan sekolah nyaman sehingga proses kegiatan belajar mengajar sangat kondusif. Menurutnya, ia ingin mewujudkan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makarim mengenai merdeka belajar.
“Merdeka belajar ya seperti di SMPN 11 Surabaya. Siswa enjoy dengan sekolah. Mau belajar apapun difasilitasi, termasuk lingkungan hidup,” ujar Sufyan, yang mendapat kesempatan belajar di Korea Selatan pada akhir 2017 ini
Pada Surabaya Eco School 2019, program SMPN 11 Surabaya berfokus pada pengomposan dan penghijauan. Terbukti dengan dukungan seluruh jajaran tim Eco School Green Sewelas sekolahnya, mereka mampu menyabet predikat sebagai pengomposan dan penghijauan terbaik tingkat SMP.
Untuk penghijauan, Sufyan ada trik sendiri untuk penambahan tanaman. SMPN 11 tidak bisa serta merta minta bantuan kepada siswa. “Kami punya cara yaitu melalui ujian praktek biologi, sehingga setiap siswa wajib membawa satu tanaman untuk prakteknya. Setelah dipakai praktek maka tanaman tersebut dihibahkan ke sekolah,” ucap Sufyan, yang juga pembina MGMP Biologi se Surabaya.
Penulis: Fatih Abdul Aziz
Penyunting: Mochamad Zamroni
sekolah smpn 11 sangat rindang dan asri sekali
😍😍 Selamaat Om! Akan mencontoh semangatnya dalam menggerakkan orang lain agar melakukan aksi peduli lingkungan💚🌍
siip smg keistiqomahannya terus jalan dan lanjuuut dg KS KS lain nantinya. wassalam Abah.
aznan